M4610 – Mat 6:33 Menghadapi Tantangan Keuangan

Ada perbedaan cara orang dosa dan orang beriman yang dipimpin Roh. Cara orang dunia itu menurut pikiran dan kekuatan sendiri, bahkan kalau perlu menghalalkan segala cara, tidak peduli Firman Tuhan, yang penting berhasil. Tentu cara kita lain, sebab kita ini milik Tuhan.

I. ADA BEBERAPA HAL2 POKOK YANG HARUS KITA PERHATIKAN

Tetap benar, jangan hidup dalam dosa apapun, itu pintu masuk bagi iblis untuk mengacaukan dan merusakkan, apalagi dosa dan percintaan mammon, seringkali sampai di-sembah2 Mat 6:24.

Jangan mammon menjadi tuan kita, tetapi mammon menjadi hamba kita! Kita yang harus jadi tuannya mammon dalam pimpinan Roh Kudus. Bagi kita nomer satu adalah Tuhan. Mammon hanya fasilitas untuk kebutuhan se-mentara, yang harus dikuasai dalam pimpinan Roh Kudus, sebab Tuhan jauhlebih berkuasa dari mammon (dalam dunia mammon itu ilah yang berkuasa atas orang dosa). Kita harus tetap suci dari segala dosa, jangan sampai salah pakai uang menurut daging dan tipu daya iblisdsb. Kalau kita hidup benar, Tuhan beserta kita dan kita akan menang dgn Tuhan menghadapi mammon dan semua yang lainnya Rom 8:31.

2. Harta itu fana dan sementara sekalipun kita masih membutuhkan-nya, apalagi kalau dibandingkan dgn yang kekal itu akhirnya menjadi seperti “sampah” yang akan ditinggal. Sebab itu kita harus dapat memakainya baik2, tetapi tidak terikat, jangan jadi sumber dosa Luk 12:20-21. Uang termasuk kebutuhan yang fana, tetapi jangan jadi dosa 1Tim 6:9-10.

3. Dalam setiap kesukaran kita harus selalu membedakan apakah itu hajaran (karena dosa, karena salah kita) atau suatu ujian seperti yang di-alami Ayub. Kalau ada dosa, harus dibereskan baik2, supaya jangan jadi hukuman kita, itu celaka, harus sung-guh2 bertobat sampai pulih, tidak ada jalan lain untuk menghadapinya. Ayub mengalami pengolahan dan ujian da-lam keuangannya, tetapi ia lulus. Salomo jatuh waktu jadi kaya raya dan hancur rohaninya, Tuhan marah pa-danya 1Raj 11:9. Tanpa Tuhan, semua akan hancur dan binasa, jadi sia2; untung Salomo masih bisa bertobat pada akhirnya, sehingga tidak sampai binasa. Kalau lulus seperti Ayub, akhirnya jadi makin indah dan ia berlanjut sampai dalam Surga kekal.

4. Belajar terus berpada, baik waktu kaya dan limpah juga waktu miskin dan kekurangan Fil 4:11-12. Dgn demikian kita tetap suci dan berkenan pada Tuhan, baik dalam kelimpahan juga dalam kekurangan. Ingat, kalau tidak mau berpada, ingin akan uang itu akarnya dari semua dosa dan kejahatan 1Tim 6:9-10.

5. Hidup dgn iman 2Kor 5;7. Jangan kuatir atau putus asa. Percaya Tuhan bisa memelihara dan melindungi, sebab itu tetap bekerja dgn sungguh2, dgn segenap hati dan minta pimpinan Tuhan terus menerus. Tuhan sanggup menolong, bahkan Tuhan memberi hasil yang cukup, bahkan besar.

Namun meskipun dgn iman, bukan berarti malas berusaha dan malas bertekun. Tetap harus bekerja dan berusaha dalam terang (2Tes 3:10), tetapi dgn berharap dan bersandar pada janji Tuhan. Misalnya Ishak waktu mengalami masa paceklik, ia dan hambanya tetap berusaha dgn tekun, hasilnya luar biasa, orang2 panennya sedikit tetapi Ishak panen mendapat limpah dari Tuhan. Kej 26:12-14 se-hingga orang2 sekitarnya (Filistin) iri. Kita tetap harus bekerja tetapi terus berdoa dalam Roh dan kebenaran (hidup benar) Yoh 4:23. Kalau Tuhan beserta kita, maka Tuhan memberi hasil yang lebih besar. Jangan lupa pakai iman sebab kita akan menerima sesuai dgn iman kita Mat 8:13. Jangan mengeluh dan ber-sungut2 terus menghadapi problem atau persoalan, tetapi kita harus bersukacita (Yak 1:2) sebab percaya bahwa Tuhan sanggup menolong, asal kita tetap di dalam Tuhan.

Kadang2 berkat itu terus datang seperti manna bagi orang Israel sebab mereka tidak bisa bercocok tanam. Bersyukur dan bersukacitalah terus, sebab itu dari Tuhan (Israel menerima-nya selama 40 tahun di padang belantara tetapi terus ber-sungut2, padahal begitu besar anugerah Allah, tidak pernah gagal, dan yang ber-sungut2 jadi celaka, sekalipun sudah dipelihara oleh Allah.

Sebaliknya kalau berkat belum turun, terus berharap pada Tuhan, berusaha dan berdoa dalam Roh dan kebenaran, tunggu dgn iman sampai Tuhan menyatakan berkatnya. Cara Tuhan memberi juga ber-beda2 sebab ada rencana Allah yang indah di dalamnya. Kadang2 sedikit, tetapi terus menerus dan cukup 1Raj 17:14-15 seperti janda Sarfat.Tuhan memeliha-ranya terus menerus selama 1 tahun sampai hujan turun kembali (masa kelaparan berhenti). Kadang2 dgn limpah seperti Ishak. Kita tidak tahu cara Tuhan, tetapi jangan ber-sungut2, terus bersyukur (sebagai tanda per-caya akan Tuhan yang Maha kuasa), maka Tuhan akan pelihara kita me-nurut cara dan kuasaNya yang tidak terbatas!

6. Tuhan memelihara sesuai dgn keranjang kemampuan kita Ams 30:8. Kemampuan kita menerima berkat Tuhan itu ber-beda2. Yang penting, kita bisa memakai berkat Tuhan dgn baik dan kita tidak sampai berdosa.

Ada orang makin banyak uangnya makin sombong, makin berdosa, itu tandanya ia tidak sanggup diberi lebih banyak. Yang terbaik baginya adalah sesuai dgn keranjang kemampuannya. Abraham diberi banyak tetapi tidak berdosa, tetap taat pada Tuhan, baik dalam memakai uangnya sesuai ke-hendak Tuhan, ia terus taat, baik waktu disuruh pindah ke negeri yang akan diberikan Tuhan pada turunannya dll, ia tetap taat. Sebab itu Tuhan bebas memberinya limpah, Abraham tidak berdosa dgn kelimpahannya, tetapi makin taat pada Tuhan, juga dgn uangnya. Banyak orang keranjang ke-mampuannya kecil, ia memaksa cari lebih banyak uang dan lebih banyak ia mendapatkannya, lebih banyak dosa-nya, ini salah. Kita harus tahu me-makainya dgn betul, sehingga rohani makin tumbuh dan ber-buah2. Kalau kita bisa memakai baik2 dan berkenan pada Tuhan, maka Tuhan bisa mem-berkati lebih banyak, Ia tidak terbatas!

7. Menabur dan menuai 2Kor 9:6-7. Kalau kita menabur dgn tulus, karena Kristus, maka Allah akan mem-beri penuaian yang sesuai. Jangan lupa yang memberi penuaian adalah Allah. Baik dalam menolong orang2 di dekat dan sekitar kita, lebih2 untuk meme-nangkan jiwa dan pekerjaan Tuhan (Perpuluhan itu adalah mengembalikan uang Tuhan dan menabur Mal 3:9-11. Kembalikan milik Tuhan dgn utuh (jangan diubah seperti uangnya sen-diri), maka Tuhan akan memberi penuaian yang luar biasa! Janda Sarfat itu mau menolong Elia dan ia diberkati begitu limpah sekalipun dgn keranjang yang kecil tetapi cukup. Jangan tamak, jangan ingin banyak, tetapi jadilah bendahara Tuhan yang setia dan taat. Bendahara itu taat menuruti kehendak Text Box: M4610 / 12 Okt 2025     hal 2      tuannya, maka tuannya akan makin mempercayainya dgn jumlah yang lebih banyak 1Pet 4:10.

Dalam Wasiat Lama ada per-puluhan, tetapi dalam Wasiat Baru le-bih daripada itu, apalagi dalam pun-cak2 hujan Akhir, semua milik Tuhan dan kita hanya bendahara yang harus setia dan taat, tetapi hasilnya ter-pelihara dgn ajaib.

II. MENANGANI KESUKARAN

Kalau kita sudah hidup benar dgn Tuhan, sudah melakukan FirmanNya, berkatnya masih belum turun, apa yang harus kita lakukan:

1. Tidak ada barang kebetulan bagi umat Tuhan. Biasanya ada maksud tertentu dari Tuhan.

Mungkin untuk mengolah supaya kita sabar, tambah tekun percaya dan berdoa, lakukan semuanya, Tuhan pas-ti menolong untuk mencelikkan dan menumbuhkan iman kita. Waktu Pe-trus dkk gagal mencari ikan se-ma-lam2an padahal mereka sangat berpe-ngalaman, waktu Tuhan menyuruh melempar pukatnya,  mereka berhasil begitu banyak (Luk 5:3-7). Sebab itu mereka mendapat pelajaran sbb:

1. Kalau mereka korban memin-jamkan perahunya untuk Putra manu-sia Yesus mengajar orang, sekarang mereka diberkati bahkan limpah.

2. Kalau Tuhan pimpin, hasilnya lebih dari pengalaman mereka sendiri.

3. Simon sadar akan dirinya orang berdosa (ayat 8).

4. Tuhan memanggilnya menjadi penjala orang, dsb.

Kadang2 kita harus menunggu beberapa waktu, sampai pertolongan Tuhan datang, dan dalam menunggu ini kita diolah, makin meningkat dan makin indah jasmani dan rohani. Lebih lama kita menunggu dalam kebenaran dan ketaatan, lebih lamadiolah dgn baik, hasilnya juga lebih tinggi. Yusuf diolah untuk tetap mencintai kakak2-nya yang jahat, diolah sebagai budak di rumah Potifar padahal ia bukan hamba dan tetap dalam kesucian sex (ter-hadap istri Potifar), kesucian uang (ia bisa dipercaya baik2 dalam banyak hal padahal gajinya sangat terbatas se-bagai budak, juga tekun bekerja dan bertanggungjawab, betul ia tidak me-nerima hasil yang sesuai, tetapi Tuhan bisa memberi rapel baginya sesudah lulus semua. Juga dalam penjara ia diolah tidak marah, tidak ber-sungut2 (ia tidak bersalah) tetap tekun, maka pada waktunya ia langsung diangkat tinggi (dapat rapel) sesuai dgn lamanya pengolahan dan berat penderitaannya, Allah itu adil dan sanggup melakukan semuanya bagi Yusuf. Jangan kecewa, benci, marah, mangkel, pegel meng-hadapi hal2 yang tidak adil. Tuhan tahu semua ini dan Dia Hakim yang adil, Ia akan memberi keadilan tetapi bukan hanya dari segi jasmani, tetapi juga diperhitungkan dari segi rohani, sebab itu yang terlebih penting. Misalnya Yacob di rumah Laban ditekan terus dgn tidak adil, tetapi Tuhan tetap memberkatinya jasmani dan rohani Kej 31:7,41.

2. Mat 6:33. Cari dahulu kerajaan Surga dan kebenaranNya.

Allah mendidik kita supaya kita lebih mengutamakan hal2 yang kekal, kera-jaan Surga dan kebenaranNya (kalau tidak benar, tidak boleh masuk Surga Wah 21:27). Tuhan ingin kita meng-utamakan kerajaan Surga, sebab itu tujuan yang betul Mat 16:26. Kalau toh kita menerima kurang adil dalam perkara2 jasmani, sabar, jangan marah, jangan benci, tetapi tetaplah hidup berkenan pada Tuhan dalam semua segi hidup seperti Yusuf, Yacob, Abraham, Ishak dan kemudian pada saatnya, hal2 jasmani menyusul di-tambahkan dgn limpah. Allah sanggup memberi hal2 jasmani limpah tanpa batas. Tetapi ini bisa berbahaya, orang bisa menjadi buta rohani sebab bercintakan hal2 jasmani dan akhirnya rugi besar tidak dapat yang kekal! Sebab itu Allah mengatur berkat dan kebutuhan kita baik2. Jangan hanya mengejar hal2 jasmani, tetapi carilah kerajaan Surga dan kebenaranNya lebih dahulu, apalagi dalam zaman kesukaran keuangan, kita kira kita juga kena kesukaran keuangan (padahal Tuhan tetap memelihara kita baik2, kecuali undur dan hidup dalam dosa, atau mengalami ujian). Ingat baik2 maksud Allah yang mulia dan indah ini, yaitu nomer satu ini kesempatan yang baik untuk belajar mendahulukan yang kekal, sebab yang perlu  adalah yang kekal!). Kalau tujuan utama kita adalah hal2 yang fana, bisa bercintakan mammon atau hal2 yang fana dan mengorbankan hal2 yang kekal sebab menghalalkan segala cara untuk mendapat yang fana.

3. Minta pimpinan Roh dan taati.

Setiap orang tentu punya cara2 untuk menghadapi problem2 keuangan. Te-tapi ide atau cara kita belum tentu berhasil, sebab itu tanya cara Tuhan, itu pasti berhasil. Misalnya cara Gideon berperang mula2 yang mau ikut perang 32.000, Tuhan suruh pulang yang takut, sisa 10.000, inipun terlalu banyak, ada 300 orang menghirup air dari tangannya dan Tuhan suruh Gideon perang dgn 300 orang ini saja dan menang. Juga Yosua waktu kalah dgn kota AI, tanya Tuhan dan caranya disuruh memakai pasukan pengadang. Sesudah orang Ai keluar, pasukan pengadang masuk, lalu negerinya dibakar dan Israel menang mutlak lawan kota Ai Yos 8:2. Daud waktu melawan musuh, setiap kali ia bertanya Tuhan dan ia taat, maka Daud selalu menang 2Sam 5. Sebab itu banyaklah berdoa dalam Roh dan hidup benar (suci) lalu tanya pada Tuhan. Tuhan akan membuka jalan. Kadang2 caranya lain dari pikiran kita, kalau sudah yakin cara dari Tuhan, taati dgn terus dipimpin Roh, maka Tuhan akan memberi kemenangan Rom 8:31,37, bahkan dgn Tuhan kita bisa melakukan perkara2 yang besar Maz 60:14. Tetapi jangan lupa, tetap ingat pokok2 kebenaran yang sudah kita pelajari, tetaplah hidup berkenan pada Tuhan, maka orang yang dipimpin Roh akan dipimpin dalam jalan2 yang benar dan berhasil. Terus dipimpin Roh dgn berdoa dalam Roh dan kebenaran, terus bersyukur, maka Tuhan akan membuka jalan2 yang cocok dgn kita masing2. Bahkan kalau kita tetap ber-jalan dgn Tuhan, Tuhan yang memim-pin kita maka kesukaran2 keuangan ini bisa jadi kebaikan bagi kita bahkan jadi suatu pengalaman baru yang indah dari Tuhan, tergantung sikon pribadi masing2 Rom 8:28, 1Kor 2:9.

KESIMPULAN

Dalam dunia dipakai segala cara untuk mengatasi problem2 keuangan, tetapi orang beriman harus tetap berjalan dgn Tuhan menghadapi apapun juga dalam problem keuangan. Sebab kekuatan dan hikmat kita adalah Tuhan se-mata2, jangan lepas daripadaNya, jangan bereaksi dosa supaya jangan putus hubungan dgn Tuhan.

Nasehat di atas adalah garis besar dari semua hal yang perlu kita perhatikan sesuai Firman Tuhan. Ingat uang adalah barang fana, yang masih kita butuhkan, tetapi jangan jadi tuan, tetapi jadi hamba kita yang taat! Jangan mengubah model atau cara2 Firman Tuhan terhadap uang supaya dapat uang lebih banyak, itu salah dan jerat kebinasaan! Sebab tujuan kita adalah Surga, bukan uang atau dunia! Kalau toh kena malapetaka atau ujian tentang uang seperti Ayub, jangan takut, kita bisa kuat dan menang seperti Ayub asal tetap di dalam Tuhan dan sesudah lulus, hasilnya luar biasa. Memang dalam pencobaan ini Ayub bisa naik turun dalam keuangannya dgn hebat tetapi ia tetap bisa bertahan sekalipun 10 anaknya mati (bukan karena kesalahan Ayub melainkan menjadi ujian bagi Ayub), tetapi karena kesalahan anak2nya sendiri (juga ibu-nya), tetapi semua bisa dilewati dgn Tuhan. Yang penting kalau lulus roha-ninya terus naik makin indah di hadapan Tuhan.

Nyanyian:

Apa padaku kudapat dari Bapa

Scroll to Top