M4588 – AYUB 42:12. BERKAT DAN MUJIZAT KEUANGAN

DOWNLOAD FILE PDF CATATAN KHOTBAH HARI INI

I. SUMBER BERKAT KEUANGAN

Semua orang berusaha, apalagi dalam menghadapi masa2 kesukaran ke-uangan. Ini sudah terjadi ber-kali2 da-lam sejarah dan yg akan datang akan lebih hebat, dalam bentuk baru yg bisa mengerikan, sebab dosa dan keja-hatan ber-tambah2 terus sampai sem-purna Wah 22:11.Manusia tentu ber-usaha menghadapinya, ada macam2 cara, tetapi di belakang layar ada dua sumber berkat, yaitu dari Allah (seperti pada Ayub, Abraham, Daud dll), tetapi juga iblis bisa memberkati seperti yg ditawarkan pada Putra manusia Yesus tetapi ditolak Mat 4:8-10. Dalam ke-nyataannya manusia bisa mendapat limpah dari iblis, misalnya menara Babil (dihentikan Allah), dunia yg me-nyembah berhala, ada banyak yg besar dan megah. Meskipun iblis yg mem-beri, Tuhan tetap memantaunya, dib-iarkan dalam batas2 tertentu. Mesir yg memperbudak Israel jadi begitu jaya, tetapi tetap dalam pantauan Allah, sebab Dia yg menentukan baik hal2 ke-kal juga yg fana, termasuk kaya-miskin juga orang dunia, sekalipun syarat dan cara mendapatkannya berbeda dgn orang beriman 1Sam 2:6-7.

II. CARA2 DAN SYARAT DARI ALLAH

Manusia berusaha tergantung dari ke-mampuannya dan cara2nya; kadang2 atau sering cara2nya tidak halal, tetapi cara untuk dapat berkat dariAllah, selalu dalam kesucian sesuai Firman Tuhan dan dgn tujuan yg betul.

Manusia lebih banyak bergantung pada cara2nya, misalnya dgn membuat pabrik, pertanian, dgn jual beli saham, emas, mata uang, atau memborong barang2 yg harganya turun dll. Orang beriman juga memikirkan cara2nya, te-tapi jangan lupa, jalan hidupnya, isti-mewa dalam keuangan harus benar dan terus menerus dipimpin Roh dan ber-tanya2 menurut pimpinan Tuhan. Ingat Yusak tertipu orang Gibeon dan kalah waktu menyerang kota Ai, sebab hanya pakai logikanya. Tetapi cara Tu-han memberkati anakNya, tergantung dari jalan hidupnya.

Kaya bagi manusia ada dua sumber yg tidak tampak, dari Allah, atau dari iblis, atau campuran. Dua jalan ini be-da, tetapi sama2 bisa jadi kaya.

Anak2 Allah kalau mau jadi kaya jangan jalan ke Timur. Jalan Tuhan itu tetap jalan sempit sesuai Firman Tuhan. Jalan orang dosa bisa jalan halal atau jalan haram atau campuran, tetapi hati se-mua orang dosa dikuasai hukum dosa dan hukum maut, juga oleh iblis. Masih banyak orang2 dunia anti korupsi, itu baik. Juga ada Yudas.

III. BAGAIMANA JALAN MENGATASI PROBLEM KEUANGAN DARI ALLAH?

1. Suci dan dgn kasih Kristus. Tidak boleh ambil jalan pintas kalau ada ke-sempatan! Harus tetap suci di hadapan Allah. Sekalipun dilegaliser, disetujui oleh pimpinan2 waktu itu, kalau me-lawan Firman Tuhan, tetap tidak boleh! Orang cinta uang itu mudah jadi mata gelap, mudah terseret pada jalan pin-tas, apalagi kalau ada kesempatan2 yg “aman”, tetapi itu melawan kebenaran Firman Tuhan. Cara orang beriman harus sesuai Firman Tuhan Maz 119:105, dan ada peneguhan dari Roh Kudus, misalnya ada sejahtera Roh Rom 9:1, Fil 4:7. Kalau ada Firman da-lam hati dan dipimpin Roh Kudus, kita bisa merasakan pimpinan Tuhan yg memberi atau membuka jalan, sehing-ga sekalipun ada persaingan yg berat, kita bisa menang. Jangan kuatir.

2. Uang itu fasilitas atau tujuan? Untuk kita? Hanya fasilitas untuk hidup di dunia ini 1Kor 7:31, bukan tujuan, bukan jaminan hidup di dunia. Prinsip orang dunia: Ada uang, ada segalanya, padahal belum tentu, tiba2 mati semua ditinggal (Luk 12:20-21) seperti orang kaya di Neraka Luk 15:19-23. Kalau mengerti beda tujuan atau fasilitas, tidak mudah jadi ingin atau cinta uang, memberhalakan atau mata gelap. Buat apa dapat uang beberapa tahun, lalu masuk Neraka. Jadi harta dan semua yg fana hanyalah fasilitas, bukan tujuan. Tuhan sanggup menye-diakan langsung lewat kita sendiri atau lewat segala jalan lain. Bagi Tuhan dan bagi orang yg jalan dgn iman, tidak ada yg mustahil. Sebab itu jangan sampai jadi dosa dalam mempersiapkan fasi-litas2 ini, iri, berebutan, benci, berke-lahi dll.

Kadang2 orangtua menyediakan uang banyak bagi anak2 sebab cinta, tetapi akibatnya malah merugikan sebab:

a. Orangtua cari uang, tidak didik rohani anak2nya! Anak2 kurang belajar cari uang, hanya bisa memboroskan uang dan limpah dosa, dan tidak ber-ibadah sungguh2 pada Tuhan, sebab banyak uang banyak dosa Ams 10:16. Seperti anak terhilang, dan anak2 Ayub yg pintar ber-senang2 dgn segala kesukaan dosa, tidak rohani, tidak per-caya dan tidak harap Tuhan sebab terus minum anggur lama Luk 5:39. Banyak uang banyak dosa, dan cepat masuk neraka seperti anak2 Ayub. Dapat sukacita dunia dan dosa, tetapi jiwanya binasa Mat 16:26, itu berarti rugi total untuk kekal.

b. Misalnya orang kaya dan La-zarus Luk 16:19-23. Uang jadi tujuan orang kaya itu untuk senang2 lebih2 dalam kesukaan dosa sesaat Ibr 11:25. Waktu mati masuk neraka. Tetapi La-zarus, hanya punya sedikit uang untuk fasilitas hidup seadanya (berpada), te-tapi hidupnya sangat rohani, terus me-ningkat sampai jadi seperti Abraham. Waktu hidup yg melarat, tetapi gara2 bisa pakai uang yg hanya sedikit se-bagai fasilitas untuk hidup, ia diolah jadi indah, masuk Surga, di tempat Abraham. Uang itu fasilitas, bukan tujuan hidup.

3. Cinta Tuhan, jangan bercintakan mammon. Mat 6:24. Ini prinsip dasar yg sangat menentukan. Orang yg cinta Tuhan dan cinta Firman Tuhan, minta selalu dipimpin Roh dan berani korban apa saja untuk mendapatkan perkara2 yg kekal, dari Atas Kol 3:2. Misalnya waktu, uang, perasaan hati, pikiran, kedudukan, kepujian dll. Cinta Tuhan juga berarti cinta 7 KPR (isi Ruangan Suci), terus simpan Firman Tuhan Yoh 14:23, juga orang2 di dekat, sekitarnya, sehingga suka bersekutu, dan menye-lamatkan jiwa2. Selalu dekat dgn Tu-han, bahkan Tuhan selalu ada di da-lamnya. Maka dgn Tuhan ia bisa berke-menangan menghadapi kesukaran dan gangguan2 keuangan Rom 8:31,37, 2Kor 2:14. Jangan bercintakan uang apalagi memberhalakan mammon, se-mua hidup, ibadah, pelayanan karena mammon, itu celaka. Cinta uang itu akarnya segala jenis dosa 1Tim 6:9-10. Seringkali seperti Saul selalu punya alasan2  yg tepat untuk cinta uang se-kalipun melanggar Firman Tuhan. Alasannya logis, sehingga disetujui orang banyak dan dilakukan, apalagi hukumannya, penuaiannya seringkali juga lambat sehingga se-olah2 tidak apa2, tidak ada yg tahu, tetapi dicatat oleh Tuhan dalam buku Hayat Mal 3:16,18! Hendaklah tulus, jangan ada niat yg jahat karena cinta uang, Tuhan tahu!

4. Mendahulukan kerajaan Surga dan kebenaranNya Mat 6:33. Bukan kaya nomer satu, juga bukan prioritas pertama. Seringkali orang merasa tidak bersalah kalau tidak mendahulukan ibadah, pelayanan, menangkan jiwa dll kalau ada hal2 jasmani yg penting. Misalnya pekerjaan kantor, sekolah, keluarga dll. Kita ini hamba Allah, milikNya 1Kor 6:19-20, sebab itu kita harus mendahulukan dan menguta-makan Tuhan, jangan mendahulukan hal2 yg fana, tanya Tuhan dahulu, apa boleh meninggalkan kerajaan Surga dan kebenaranNya. Bukan hanya full timer, tetapi orang2 yg hidup betul, yaitu sebab kita milik Kristus, harus hidup penuh untuk Dia, sekalipun bu-kan full timer.  Dahulukan Allah, kera-jaan dan kebenaranNya. Jangan menu-ruti persetujuan orang banyak, keluar-ga, teman2, pekerjaan dll yg tidak mengutamakan Tuhan; Jangan jadi alasan meskipun pantas menurut adat atau pergaulan manusiawi. Dahulukan Tuhan.

Kesaksian: Ada seorang punya 7 anak laki2 dan 5 anak perempuan, waktu hari Minggu tetap ke Gereja, restorannya ditutup padahal Minggu paling ramai. Baginya dan semua anak2nya, Tuhan nomer satu. Pulang Gereja masih ada pelayanan, baru siang pulang dan membuka res-torannya. Hasilnya anak2, cucu dan buyut semua setia dan sungguh2 ikut Tuhan dan bahagia (masuk Surga) juga restorannya terkenal kalau minggu buka baru makan siang dan diberkati Tuhan. Juga seorang mahasiswa, seka-lipun ujian, tetap hampir satu hari minggu penuh “buang waktu” ke Ge-reja, tidak bisa belajar, tetapi Tuhan tolong, tidak pernah tidak lulus dan akhirnya jadi full timer dipakai Tuhan, misalnya John Sung.

5. Bendahara Tuhan yg setia dan taat. Semua yg ada pada kita itu dari Tuhan dan satu kali kita harus mem-pertanggungjawabkan semuanya kepa-da Tuhan, sebab semua dari Tuhan, kita bendaharaNya 1Kor 4:7, Luk 12:42, 1Pet 4:10. Betul secara jasmani ini uang kita, kita yg bertanggungjawab, tetapi sebetulnya semua milik Tuhan, kita hanya bendaharaNya. Satu kali semua harus mempertanggungjawab-kan semua yg didapat dari Tuhan (Mat 25:17) yg dari Tuhan baik umur, uang, keluarga dll.

a. semua pengeluaran kita harus dgn persetujuan Tuhan, tidak berten-tangan dgn Firman Tuhan. Jangan ada yg dipakai untuk perkara2 dosa (rokok, zina, menipu dan dosa apapun!) atau mendukung perkara2 dosa. Jangan dipakai untuk menyuap secara halus atau terang2an dan jangan memakai untuk umpan untuk maksud2 tersem-bunyi yg dosa.

b. Pemasukannya juga harus halal, tidak boleh menghalalkan segala cara.

c. Juga kebutuhannya, jangan kuatir. Kalau bendahara harus memba-yar mengeluarkan uang banyak sekali, kalau ini keperluan dan kebutuhan yg patut, resmi, benar sesuai Firman Tu-han, maka Sang Pemilik “akan men-transfer” uang cukup dalam tangan ki-ta, sebab kita adalah bendaharaNya.

d. Kalau Tuhan suruh kita memberi untuk orang2 tertentu atau pelayanan pekerjaan Tuhan tertentu, kita taati sebab kita hanya kasir dan Dia Pemi-liknya. Maka Tuhan akan mencukupi dan memberkati kita.

Bendahara seperti ini tentu boleh pakai semua yg patut, dibutuhkan untuk dirinya sendiri sesuai dgn Firman Tuhan, untuk nafkah se-hari2 dan semua kebutuhan secukupnya (tanya Tuhan, sebab manusia itu seringkali mata keranjang, jangan ber-lebih2), tetapi untuk segala kebutuhan kita,kita boleh pakai. Tetapi kita harus terus ingat, bahwa di dunia ini, kita adalah bendahara dari Tuan Pemilik kita dan kita harus jujur, sesuai Firman Tuhan. Kalau kita jadi bendahara yg setia dan bijaksana, jangan kuatir, jangan takut, Dia majikan kita. Pasti Dia sanggup mencukupi segala kebutuhan kita. Kalau perlu, waktu Allah menyuruh Yu-suf dan Maria lari ke Mesir, Allah mem-beri bekal cukup melalui orang Majus. Mereka tidak kuatir, tidak kekurangan, kalau perlu Tuhan bisa menambahkan!

6. Keranjang kemampuan uang Ams 30:8. Tuhan Maha kuasa, mem-beri kekayaan itu sangat mudah bagi Tuhan yg punya seluruh dunia. Tetapi karena cinta, Tuhan memberi jatah uang/ harta untuk “milik kita”. Jum-lahnya tidak sama untuk setiap orang. Tuhan memberi jumlah harta/ uang yg membuat rohaninya bisa tumbuh sampai paling tinggi, berkenan pada Tuhan. Uang itu fasilitas fana, kalau se-orang bisa memakainya baik2 sehingga dgn uang ini bisa tumbuh rohaninya, ber-buah2 banyak dan bisa melakukan segala kehendak Tuhan dgn baik, Allah sanggup memberi berapa saja. Misal-nya Lazarus dan orang kaya, mengapa diceritakan Tuhan ber-sama2 dua ka-sus ini? Sebab ini contohnya, Tuhan beri pada Lazarus sedikit sekali (mung-kin karena ada sakit dan cacat, tidak bisa bekerja dan miliknya sangat sedikit, tapi rohaninya meningkat sa-ngat tinggi seperti Abraham (orang sempurna Wasiat Lama) Luk 16:24-31. Coba Lazarus dibuat kaya seperti orang kaya itu, rohaninya terganggu, bahkan bisa senasib dgn orang kaya yg masuk Neraka (Tuhan tahu lebih dahulu!). Kalau toh masuk Surga, mungkin di tingkat paling rendah atau masuk Neraka seperti orang kaya itu. Sangat miskin itu ukuran keranjang kemam-puan yg tepat untuk Lazarus. Orang kaya ini pasti bukan dapat berkat dari Tuhan, sehingga masuk Neraka. Andai-kata ia mau berpada seperti Lazarus, bisa masuk Surga bahkan dalam tingkat yg tinggi seperti Lazarus. Dalam kemis-kinannya, Lazarus tidak ber-sungut2, terus harap Tuhan dalam kesucian dan tingkat rohani terus meningkat sampai sangat tinggi. Ini orang yg sangat ro-hani, tetapi miskin, juga seperti Yusuf dan Maria. Pasti yg diberikan pada Yusuf-Maria itu jumlah yg paling cocok. yaitu yg cocok sehingga mereka bisa menjadi orang yg sangat berkenan pada Tuhan Luk 1:28 (jangan lupa Allah bisa tahu lebih dahulu). Jangan kecil hati kalau jadi orang miskin, jangan menuntut kaya, tetapi tumbuhlah di dalam Tuhan. Ada orang rohani dgn kemampuan memegang uang yg terus tumbuh dgn baik, boleh saja, sehingga ia bisa berbuat lebih banyak bagi Tuhan atau disuruh Tuhan. Bagaimana kita bisa meningkatkan keranjang ke-mampuan uang kita lebih tinggi? (Bo-leh asal tetap suci dan tidak bereaksi dosa!). Dgn semua syarat2 (disini dite-rangkan 10) yg terdapat dalam jalan sempit, cara hidup benar dalam ke-uangan! Seperti suci, berpada, ben-dahara yg baik dst.

7. Berpada 1Tim 4:8. Ini suatu segi tersendiri, yaitu puas dan bahagia dalam jumlah uang yg ada (yg diberi Tuhan) pada kita. Sekalipun miskin bisa berpada dgn rasa puas, juga waktu kaya tidak bereaksi dosa, tetap menda-hulukan Allah, jadi bendahara ygbaik dll, sehingga selalu puas, juga waktu kaya, ia bisa melakukan semua kehen-dak Tuhan yg harus diperbuatnya, sebab fasilitas cukup. Fil 4:11-13. Kalau kemampuan kita dalam uang mening-kat, boleh saja, tetapi harus tetap suci, sesuai Firman Tuhan, sehingga tetap sejahtera, sukacita, suci, kasih dan ma-kin berkenan pada Tuhan. Cerita orang kaya mengajak dua orang miskin meng-hibur dia dgn bayaran tinggi, gagal se-bab banyak dosanya dan tidak berto-bat. Setiap anak2 Allah harus bisa berpada dalam kekayaan yg cocok yg diberikan Tuhan baginya, baik melarat atau mewah tetap bersukacita dan bahagia dan rohaninya akanterus tum-buh dan berbuah. Sebaliknya waktu rohani kita meningkat dan ber-buah2, kalau tidak ada kemewahan jangan berkecil hati. Putra manusia Yesus dan murid2Nya sesudah pelayanan besar dgn ber-sorak2 Hosana dan banyak mujizat dll seperti biasanya, besok pa-ginya mereka waktu lapar, cari buah ara di tepi jalan, tidak dapat, tetapi mereka tetap tidak bereaksi dosa Mat 21:9-19. Ingat Rom 11:36 semua kita buat untuk Tuhan, bukan karena ingin uang dan puji dll. Orang yg bisa tahan seperti ini akan awet dan bertumbuh dalam Tuhan. Kalau kecil hati dan iri lihat kemewahan orang lain, itu sudah mulai jatuh. Juga dalam makanan, be-lajar menikmati yg enak dan yg tidak, cocok dgn selera, jangan kecewa atau ber-sungut2, jangan bertuhankan pe-rut, tetap bersyukur, berpada.

8. Tabur tuai. 2Kor 9:6-10, Ams 11:24-25. Semua kita tabur untuk menolong, dari, oleh, dan karena Tuhan Rom 11:36.

Memberi bantuan, pertolongan, dalam dunia disebut dermawan dan itu perbuatan yg baik, dan diketahui orang banyak. Biasanya yg memberi itu ada tujuan tertentu, baik dalam hal2 jas-mani atau batin. Ini baik dalam dunia, tetapi ini berbeda dgn menabur me-nurut Firman Tuhan. Orang yg mena-bur itu banyak yg tidak ketahuan, tetapi tidak sia2, sebab Tuhan selalu tahu dan memberi penuaian.

Kalau menabur, kita tidak meng-harap terimakasih dari mereka yg kita taburi. Biasanya orang2 berusaha ber-terimakasih, tetapi kita mengharap tuaian dari Tuhan, karena kita memberi karena Tuhan, dgn tulus, dgn kasih, ti-dak mengharapkan apa2, hanya supaya jadi berkat, dapat menolong dan Tuhan akan memberkati kita kembali Kis 20:35, tetapi kita juga tidak menuntut dari Tuhan.Jangan seperti invest se-kian, kita harap dapat untung besar. Tetapi kita menabur, karena mau kor-ban dgn kasih, baik untuk orang2 atau pekerjaan Tuhan karena cinta Tuhan dan sesama, mau jadi korban, menjadi berkat, maka Tuhan akan makin mem-berkati kita. Ini hukum dari Tuhan secara jasmani dan rohani Kej 8:22.

Kita tidak mengharap ucapan ba-lasan terimakasih, tetapi kita menabur dgn tulus karena Tuhan. Orang ini akan menuai Gal 6:7-8. Sebab itu yg mena-bur karena Tuhan, berilah dgn betul, dgn sukacita, sesuai dgn kemampuan masing2, dgn rela, tulus, tidak di-tunjuk2kan (supaya jangan hilang pa-halanya Mat 6:3, meskipun seringkali toh orangnya tahu, tetapi kita tetap memberi dgn tulus dan karena Kristus dan tidak mengharapkan apa2. (Mena-bur itu bukan mancing, tetapi korban karena Kristus Maz 126:5-6. (Kalau da-lam perdagangan ada pemberian discount dll) supaya memancing keun-tungan yg makin besar, itu masih halal sebab dalam perdagangan, tetapi se-mua dgn benar, bukan dgn menjerat atau menipu). Tetapi jangan mancing dalam ibadah dan pelayanan.Sebab itu kita harus menabur dgn betul seseuai Firman Tuhan, bukan dgn cara meman-cing atau dgn cara dunia sebagai do-natur. Ada perbedaan memberi seba-gai donatur dan menabur. Kalau dona-tur, orangnya mau menerima, tidak ada maksud2 yg salah dan tahu ber-terimakasih, itu boleh saja. Tetapi me-nabur itu karena Tuhan dan orangnya harus benar supaya Tuhan berkenan menerimanya dan memberikan pe-nuaiannya. Jadi ada perbedaan antara menabur karena Tuhan (harus benar dan berurusan dgn Tuhan, dari, karena dan untuk Tuhan) dan donatur, apalagi kalau motivenya mancing, bisa kecewa dan menyesal kalau tidak berhasil.

Tabur menuai itu urusannya dgn Tuhan.  Biasanya orang2 yg menerima penaburan itu juga harus betul dan berdoa supaya orang yg menabur dgn betul, mendapat penuaiannya.

9. Menjadi kaya di Surga Mat 6:19-20. Ini salah satu tujuan, kalau me-nabur dgn betul, sesuai Firman Tuhan, kita akan menjadi kaya di Surga, itu yg terutama (juga dgn berbuat segala perkara yg berkenan pada Tuhan, ada pahalanya sehingga jadi kaya di Surga).

Memang ini tujuan kita, tujuan kita bukan jadi kaya di dunia, ini hanya fasilitas. Boleh kerja cari lebih banyak keuntungan yg halal, itu tidak salah, tetapi semua dilakukan dalam kesucian dan penuh syukur. Tujuannya bukan terutama kaya di dunia, tetapi itu hanya fasilitas untuk melakukan ke-hendak Bapa supaya kita jadi kaya rohani dan mulia di Surga. Jangan lupa kemampuan akan uang itu jadi ukuran Tuhan untuk memberi berapa banyak berkat keuangan untuk kebutuhan di dunia, jangan menghalalkan segala cara.

10. Tumbuh makin seperti Kristus. Tujuan kita bukan jadi kaya meskipun kita boleh berusaha untuk mendapat-kan keuntungan lebih banyak, tetapi tetap berpada, tidak ber-sungut2 te-tapi terus bersyukur dan dalam kea-daan apapun. Tujuan kita harus ber-tumbuh makin seperti Kristus, bukan jadi kaya, sebab itu hanya fasilitas. Se-bab itu kita harus selalu tumbuh dalam kesucian dgn tumbuh dalam penger-tian Firman Tuhan dan melakukannya, dipimpin Roh, bersekutu dalam tubuh Kristus sehingga hidup berkenan pada Tuhan, ber-buah2 jiwa2, maka kita akan tumbuh makin seperti Kristus. Jangan puas hanya begini2 saja, harus tumbuh, sebab kesukaran dan ujian akan makin berat, tanpa bersedia, bertumbuh dalam Kristus, akan jatuh dalam dosa dan terseret dalam arus dosa yg makin berat, seperti yg dinu-buatkan dalam Wah 22:11.

Juga orang yg tidak bertumbuh itu akan jadi suam dan dibuang Tuhan Wah 3:16, tidak bergairah, tidak ber-api2 dalam Roh Rom 12:11. Ini berarti ia keluar dari jalan Allah. Dosanya akan makin meningkat, bahkan bisa masuk dalam proyeknya antikris untuk terus meningkat sampai jadi seperti iblis, langsung dihukum Tuhan, binasa kekal! Jangan karena uang atau apapun, hidupnya menjadi santai dalam dosa (suam berarti ada cinta dunia dan isinya, bahkan dosanya bisa jadi makin besar dan celaka kekal!). Tumbuhlah di dalam Kristus, makin seperti Kristus.

KESIMPULAN

Kalau kita mengerti prinsip ini, tidak sulit menghadapi kesukaran2 keuang-an, karena Tuhan memelihara kita dgn berkat bahkan dgn mujizat keuangan, asal kita tetap hidup dalam jalan sem-pit dgn semua syarat2nya dan bersikap selalu penuh syukur dalam susah atau senang, miskin atau kaya, yg penting terus berjalan dgn Tuhan, dipimpin Roh, pasti kita terpelihara, juga ke-luarga kita dan semua yg menjadi tanggungjawab kita. Tuhan pelihara orang yg hidup di jalan sempit dgn 10 prinsip2 ini. Dalam pelayanan Putra manusia Yesus, dalam zaman Kisah Ra-sul dll, kita melihat mereka semua terpelihara, pelayanan tidak terganggu oleh kesukaran keuangan, sekalipun kadang2 tidak ada yg dimakan sampai2 di ladang gandum, murid2 Tuhan me-mecah gandum yg ada dan dimakan mentah2! (Hal ini boleh dalam zaman itu, juga mencari buah ara di pinggir jalan untuk dimakan bukan untuk di-jual). Dalam pelayanan Putra manusia Yesus tidak pernah satu kalipun ada pengumuman cari dana, tetapi mereka semua berpada untuk segala kebu-tuhan hidup dan pelayanannya, dan Tuhan mencukupi dgn segala macam cara.  Juga dalam zaman rasul2.

Berdoa dan terus hidup dipimpin Roh, Roh Kudus akan memimpin kita dalam jalan yg biasa atau luar biasa, dgn berkat atau mujizatNya, Dia sang-gup memelihara orang2 yg di jalan hidup yg betul, tidak pernah gagal, asal kita terus tumbuh dalam Dia.

Nyanyian:

– Dia pliharaku (Tabernakel Glory 381)

– Kutahu Dia p’lihara saya (Tabernakel Glory 161)

– Tuhan p’lihara saya (Tabernakel Glory 413)

Scroll to Top