M4551 – Matius 23:12 Sombong dan Rendah Hati

I. PERMULAANNYA

Salah satu sebab orang sering dan mudah jadi sombong adalah karena jadi besar, sukses, kaya, berkedu-dukan, jadi juara dsb. Untuk orang dunia kalau seorang sukses lalu jadi “sedikit” sombong itu biasa, umum, “normal untuk dunia”, tetapi itu tidak berkenan kepada Tuhan, sebab Tuhan melawan orang sombong Yak 4:6, 1Pet 5:5. Orang sombong akan kena peraturan ilahi, direndahkan, dihina-kan Mat 23:12. Dan kalau jadi som-bong, akan direndahkan Allah dan itu biasanya menjadi pengalaman yang sangat pahit, kecuali bertobat. (Con-toh Nebukadnezar begitu hina dan menjijikkan Dan 4:33).

II. JANGAN BER-INGIN2

MENJADI BESAR

Jangan ingin jadi besar dan terpuji, tidak kalah dgn yang lain, masyur, sebab ini berarti sombong dan diren-dahkan Tuhan (kecuali Tuhan sendiri yang membesarkan dgn perhitungan yang betul). Sikap yang betul adalah ingin berkenan pada Tuhan Kol 1:10; baik dgn jadi besar atau tetap saja, itu nomer dua, yang penting berkenan pada Tuhan, itu berarti sudah ter-masuk tetap rendah hati, dan orang yang rendah hati akan dapat anugerah (pemberian yang indah, luar biasa dari Tuhan dan tidak akan bisa diambil atau diboikot orang lain, misalnya 1Kor 15:10, sangat indah). Tetapi orang yg sombong dilawan Allah, itu celaka besar. Dilawan manusia, apa-lagi yang lebih besar itu celaka, apa-lagi dilawan Allah, dahsyat. Jangan ingin apalagi menuntut jadi besar, apalagi dari Tuhan. Tuhan tidak akan mengangkat dan membesarkan sem-barangan. Untuk apa jadi besar se-bentar lalu menjadi sombong dan direndahkan Allah, celaka! Tuhan mengangkat itu dgn perhitungan yang tepat, sebab Dia tahu lebih dahulu apa akibatnya. Banyak kali orang tidak mau kalah saingan dalam hal2 jasmani dan rohani, berusaha jadi besar apa-lagi menghalalkan segala perkara dgn kekuatannya sendiri, bisa direndahkan hancur tidak karuan karena sombong kena hukum Allah Mat 23:12. Tuhan pun tidak sembarangan mengangkat orang yang baik dan yang bekenan kepadaNya, kecuali:

1. Tuhan sudah melihat lebih da-hulu bahwa itu tidak akan merugi-kannya. Untuk apa kalau sudah di-tinggikan lalu jadi sombong dan diren-dahkan sampai hancur, dan sangat pahit. Tuhan tahu lebih dahulu, kalau itu akan membuat jadi sombong, Tuhan tidak akan melakukannya.

2. Biasanya orang itu diolah lebih dahulu sampai ia bisa tahan kalau jadi besar, baru diangkat Tuhan. Peng-olahan itu seringkali lama, lebih2 un-tuk menjadi orang yang sangat besar, harus kuat, tetap rendah hati. Misal-nya Yusuf akan dijadikan besar oleh Tuhan, setingkat dgn Firaun, padahal ia orang asing dan budak dan orang terpenjara. Baru sesudah cukup lama diolah (lebih kurang 13 tahun), betul2 sudah rendah hati dan hidup ber-kenan pada Tuhan, baru diangkat Tuhan. Dalam pengolahan itu sering-kali kita direndahkan, kalah saingan, dihinakan padahal hidup kita berke-nan pada Tuhan. Semua ini tidak ke-betulan sekalipun direndahkan, kalah bersaing, kalah besar, tidak apa2 asal tetap berkenan pada Tuhan, maka pada waktunya akan diangkat Tuhan, bisa sangat tinggi. Untuk apa jadi tinggi hanya sebentar lalu jatuh dan hancur. Sebab itu kalau kita masih diolah, direndahkan sekalipun hidup berkenan pada Tuhan, jangan kecil hati. Allah tidak pernah kalah, semua ada perhitungan yang tepat dari Tuhan. Tidak ada yang kebetulan, te-tap rendah hati. Apalagi kalau dija-dikan sangat besar atau jadi sem-purna, betul2 perlu rendah hati yang cukup kuat. Sesudah Yusuf diolah cukup lama, baruia diangkat Tuhan, bahkan sangat tinggi, untuk meng-genapkan janji Allah pada Abraham. Keluarga Yacob lebih kurang 70 orang (Kej 46:27) dibawa ke Mesir oleh Yusuf dan disitu jadi bangsa Israel lebih kurang 2 juta orang, dgn pe-rantara Yusuf, prestasi yang sangat tinggi tetapi ia tetap rendah hati.

3. Caranya, jadilah orang yang berkenan pada Tuhan, bukan jadi orang besar. Jadi orang besar, sukses, kaya, tinggi, biasanya jadi sombong dan jatuh, akhirnya hancur dan bi-nasa, untuk apa?! Sebab itu rindulah untuk selalu berkenan pada Tuhan, baik sebagai orang kecil atau orang besar, sebagai orang yang dihina atau dipuji itu nomer 2 atau nomer 3, yang penting hidup kita berkenan pada Tuhan, dalam kesucian dan selalu sesuai dgn Firman Tuhan, itu yang dicari Tuhan, Tuhan tidak mencari orang yang ingin dan ber-angan2 jadi besar, masyur, terpuji, bukan!

Tuhan perlu orang2 yang bisa dipakai Tuhan dgn heran untuk ren-cana Allah, seperti Musa. Daud dsb. Tuhan sanggup melakukan perkara2 yang sangat besar bahkan tidak ter-batas. Tetapi mencari orang yang bisa diangkat jadi sangat heran itu yang sulit. Kalau seorang sedikit kurang dihargai saja sudah sakit hati, mana bisa dipakai untuk melakukan per-kara2 yang besar! (Tuhan tidak memakai malaikat atau sembarangan orang, itu tidak sesuai dgn rencana Allah untuk mengolah manusia. Perlu banyak pengolahan, bahkan berat  untuk mengolah manusia bisa jadi seperti Allah. Sebab itu Allah memakai manusia yang mau diolah, mau tetap taat, suci, rendah hati sesuai dgn Firman Tuhan. Allah bisa sekaligus menamatkan rencanaNya dgn per-kara2 yang amat heran, tetapi mencari orang yang bisa dipakai luar biasa, heran, itu yang sulit, semua biasanya sesudah sukses atau jadi besar juga jadi sombong, itu seperti iblis (Lucifer) bukan seperti Allah. Se-bab itu Tuhan tidak sekaligus menye-lesaikan rencanaNya sejak kejatuhan Adam-Hawa, tetapi bertahap, sebab manusia yang mau dijadikan seperti Allah ini perlu pengolahan yang betul2 berhasil menjadi orang besar, tetapi tetap suci, tetap rendah hati, tidak benci, semaunya sendiri, tidak taat dst. Untuk itu pengolahan manusia dan menyelesaikan rencana Allah itu dilakukan bertahap, tidak sekaligus 1Kor 15:46. Jangan berkecil hati dgn cara Allah yang bertahap dan se-olah2 lambat, tidak sekaligus! Sebab itu orang2 yang dipakai tidak bisa seka-ligus dipakai dgn heran, nanti jadi sombong, binasa masuk neraka, jadi seperti iblis, bukan jadi seperti Allah!

4. Untuk mengerjakan rencana Allah yang indah dan mulia. Kalau Tu-han yang mengangkat (sekalipun ba-nyak syarat2nya, seperti tetap rendah hati, tetap hidup dalam kesucian, taat dipimpin Roh dll), maka waktu Tuhan mengangkat, itu untuk melakukan rencana Allah yang heran dan mulia, sangat indah. Semua yang diangkat Tuhan (bukan yang mengangkat diri-nya sendiri) itu menjadi indah di da-lam rencana Allah seperti Yusuf, Daud, Paulus, Petrus dll. Sangat indah. Sebab itu orang itu harus bisa tetap rendah hati sekalipun jadi besar.

5. Hasil akhir masuk Surga dan mulia. Tuhan tidak mengangkat hanya untuk sebentar atau untuk pekerjaan Tuhan yang besar, tetapi sesudah itu jadi sombong dan masuk Neraka, itu bukan cara Tuhan. Ini cara manusia atau iblis, habis manis (mendatangkan faedah) lalu sepah dibuang! Dalam cara kerja dan rencanaNya Allah selalu mau memakai seorang, apalagi dgn indah dan akhirnya harus selamat, masuk Surga dan mulia. Kalau Allah lihat akhirnya masuk neraka, Allah tidak mau begitu kejam, hanya me-meras faedahnya saja,kecuali kesalah-an orangnya sendiri yang mula2 memenuhi syarat, tetapi kemudian berakhir dalam daging. Tuhan pakai dan berkati, tetapi selalu diingatkan supaya terus berkenan pada Tuhan. Yang mulai dalam Roh lalu berakhir dalam daging, akhirnya masuk Neraka seperti Saul, itu bukan rencana Allah. Itu pilihan orang itu sendiri, yang mula2 indah seperti Salomo, tetapi sesudah jadi besar, semaunya sendiri menurut daging Pkh 1:14; 2:10, ak-hirnya Allah murka padanya 1Raj 9:11.

Itu juga salah satu siasat iblis untuk membinasakan, mula2 diangkat jadi besar lebih dahulu, tetapi sesudah jadi sombong, dibinasakan masuk Neraka kekal. Jadi kalau Tuhan mengangkat dan membesarkan seorang, itu dgn hasil netto masuk Surga, bukan masuk neraka.

III. KUNCI RENDAH HATI

Tidak sulit untuk tetap rendah hati sesudah diangkat tinggi oleh Tuhan.  Jadi anak Allah itu luar biasa. Anak Allah yang berkenan, dgn Allah punya kemampuan yang luar biasa Maz 60:14, tetapi akhirnya tetap rendah hati dan berkenan pada Tuhan. Anak Allah yang betul dan terus bertumbuh itu akan tetap rendah hati. Kuncinya adalah:

1. Sadar dan yakin bahwa apa yang ada padanya itu dari Tuhan 1Kor 4:7. Ia yakin, mau, dan berani mengakui-nya, semua itu bukan karena dia, tetapi karena Kristus di dalamnya sehingga ia tetap rendah hati.

Posisi dan keadaan kita sekarang ini oleh pemberian (anugerah) Tuhan 1Kor 15:10.

2. Tahu, yakin dan mengakui kalau kita hebat dipakai Tuhan dgn heran itu bukan karena kita, tetapi karena ada Tuhan di dalam kita, sehingga menjadi sangat heran oleh kemam-puan dari Tuhan 2Kor 4:7. Sebab itu tak layak kita dipermuliakan, kita harustetap rendah hati seperti Daud. Dia ingat, menang melawan beruang, singa itu karena Tuhan 1Sam 17:37, juga terhadap goliat dll. Waktu ia jadi besar, sukses di atas tahta ia tetap ingat, itu Tuhan yang mengangkatnya, dari kandang kambing domba, naik ke tahta kerajaan 2Sam 6:8,18. Orang2 seperti ini akan awet dipakai Tuhan, tetap rendah hati sebab selalu yakin dan mengakui bahwa semua dari Tuhan seperti Yohanes Pembaptis Yoh 3:30, Luk 17:10.

Juga kalau ada orang lain dipakai Tuhan dgn heran, ia tidak iri atau tidak mau kalah, sebab Tuhan bisa pakai siapa saja, yang penting tetap hidup berkenan pada Tuhan. Kalau orang lain dipakai dgn heran kita ikut senang, sebab Tuhan tidak pernah keliru (termasuk kita waktu dipakai dgn indah, itu juga dari Tuhan dan Tuhan bisa pakai siapa saja yang se-suai dgn kehendakNya), Saul melihat Daud dipakai Tuhan lebih heran dari dia, langsung Saul menjadi iri dan takut ia kalah dan Daud jadi lebih tinggi dan ia dipinggirkan, sehingga hatinya jadi iri, benci dan jahat, mau membunuh 1Sam 18:8 Ini jerat iblis sehingga Saul binasa. Tuhan bisa pakai siapa saja, Tuhan adil dan tidak per-nah salah. Kita harus sama2 bersyukur seperti Yonatan (yang dipakai Tuhan dgn heran mengalahkan benteng orang Filistin sendirian (1Sam 14:1,6) dan Daud, mereka merasa satu roh dan sama2 bersyukur pada Tuhan. Kalau iri itu berarti sombong, tidak mau kalah, bukan berkenan pada Tuhan. Selain rendah hati, juga tetap dalam kesucian seperti Yusuf yang monogami, tidak seperti Simson yang penuh perzinaan. Tuhan masih beri kemurahan, tetapi kalau habis masa kemurahanNya, maka Roh Kudus meninggalkannya Rom 11:22, Hak 16:20). Jangan berani mengambil se-gala kepujian Allah bagi diri kita sendiri, Tuhan marah, sebab orang yang ingin puji ini akan binasa Yes 42:8. Orang yang yakin semua dari Tuhan, sama sekali tidak merasa rugi atau kurang kalau ia tetap rendah hati atau dihina atau dikecilkan, sebab itu urusan Tuhan dgn orang2 itu, tetapi semua yang ada padanya itu betul2 dari Tuhan. Jadi sikap orang yang mengerti dan mengakui hal ini, tidak ingin puji dari manusia, tetapi penuh syukur boleh memperkenankan Tu-han, melakukan hal besar karena, untuk dan dari Tuhan Rom 11:36, maka orang itu akan tetap dipakai Tuhan, bahkan untuk perkara2 yang lebih besar untuk menyelesaikan rencana Allah dgn tangannya. Tuhan terus mencari siapa orang yang bisa tahan menjadi besar, kaya raya, dipakai Tuhan dgn heran, tetapi tetap rendah hati, berkenan kepada Tuhan dan taat dipakai Tuhan. Siapa yang mau dipakai Tuhan, tetapi jangan nomer satu untuk menjadi kaya, besar, heran, luar biasa, tetapi sung-guh2 berkenan pada Tuhan, baik da-lam keadaan kecil dan rendah atau besar dan hebat, terserah pada Tu-han. Tetapi sebab biasanya orang yang dipakai Tuhan dgn cepat dan heran itu mudah menjadi sombong (sebab itu nikmat untuk daging), karena itu perlu pengolahan bertahap, ber-tahun2 dan kadang2 sangat sakit dan menderita sekalipun benar dan berkenan pada Tuhan, tetapi sesudah-nya, dgn aman Tuhan bisa pakai sebanyak mungkin orang yang selesai diolah untuk melakukan pekerjaan Allah yang besar2 untuk menyelamat-kan jiwa2 dan menamatkan rencana-Nya yang mulia yang pasti genap, dgn orang2 yang mau tetap berkenan pada Tuhan dan rendah hati.

IV. TANDA2 ORANG SOMBONG

1. Tidak bisa dinasehati. Merasa di-rinya sudah hebat. Kalau dinasehati berarti ada yang kurang, jelek, gagal dll ia merasa direndahkan dan ber-usaha membela diri habis2an, sebab ia tidak mau mengakui ada yang jelek dan kurang, tetapi semua baik, benar, indah, tidak ada yang kurang. Orang yang tidak bisa dinasehati itu akan celaka seperti Absalom, Nuh yang te-lanjang dll. Cacatnya makin bertam-bah, juga sombongnya sehingga celaka. Seharusnya segera bertobat.

2. Tidak mau bertobat, berubah, ia merasa sudah baik dan merasa lebih besar, sebab kedudukannya dll. Untuk orang rendah hati, ukurannya adalah kebenaran Firman Tuhan dan pim-pinan Roh Kudus, itu yang paling besar. Nasehat seorang kecil, kalau sesuai dgn Firman Tuhan dan Roh Kudus meyakinkan itu betul, harus taat, sekalipun dari orang yang lebih rendah dalam segala perkara.

3. Mudah tersinggung, tidak mau kalah dgn orang yang lebih sukses, apalagi kalau ditunjukkan kebesaran lawannya, sebab itu berarti dia sendiri kurang, gagal, jelek, sehingga ia tersinggung.

4. Minta dihargai ia akan senang, disuruh apa saja mau. Tetapi kalau tidak dihargai, tersinggung dan sakit hati. Penghargaan itu sangart berarti baginya, apalagi kalau kepujian dari suksesnya tidak diakui atau diambil orang lain, ia akan sakit hati dan itu teringat terus. Kalau toh sukses pela-yanannya tidak diakui, bukankah Tuhan tahu dan tidak pernah salah, dan semua ditulis dalam bukuNya Mal 3:16. Kita tidak perlu berkecil hati, kalau karena sukses kita, orang lain yang dipuji. Manusia bisa keliru atau tertipu oleh orang yang pintar bicara, tetapi orang yang rendah hati tidak akan mudah tersinggung, rela, sebab itu bukan dari dia, tetapi dari Tuhan.

5. Tidak menghina atau menge-cilkan orang yang kurang berhasil, dibandingkan dgn dia, sebab semua itu dari Tuhan yang bisa memberkati siapa saja.

V. ORANG RENDAH HATI BISA TERUS MENINGKAT SAMPAI

SEPERTI KRISTUS, Mat 11:29

Belajar seperti Kristus, lembut dan rendah hati. Kalau betul2 rendah hati, maka Tuhan bisa mengangkat makin tinggi dalam segala perkara yang ia sanggup menjalankannya tanpa jadi sombong dan tetap berkenan pada Tuhan Ams 22:4

Biasanya pengolahan, ujian dan peningkatannya berjalan ber-sama2 sesuai dgn kerendahan hatinya. Tuhan tidak mau mengangkat kalau jadi sombong, itu menghancurkannya sen-diri. Tetapi kalau tetap rendah hati, bisa terus naik, akan ditinggikan, makin seperti Kristus.

Bagaimana kita bisa mendeteksi do-sa sombong? Ini penting sebab sebagian orang tidak bisa tumbuh ka-rena ada sombong tetap lekat dalam dirinya.

Caranya: Terus berdoa dalam Roh dan kebenaran, Roh Kudus akan menyatakan dosa sombong itu dan tanda2nya. Buang, bertobat. Tuhan akan sucikan, sehingga kita bisa terus tumbuh di hadapan Tuhan. Makin indah, tetapi tidak ingin kepujian, penghargaan, kemasyuran dari ma-nusia.

Orang yang rendah hati akan di-angkat Tuhan makin tinggi dgn cepat sampai sempurna seperti Musa, Elia tetap rendah hati dan mereka jadi sempurna.

Putra manusia Yesus sekalipun su-dah meningkat tinggi mendekati akhir pelayananNya, Ia masuk Yerikho naik keledai tanpa pelana seperti orang kecil, orang biasa, tidak gagah naik kuda dgn pelana dan kebesaran. Te-tapi Ia melakukannya dgn rendah Mat 21:5, tetapi orang2 ber-sorak2 bagi Anak Daud, yang datang dgn Nama Tuhan. Orang yang rendah hati tidak tergantung dari cara2 kepujian ma-nusiawi, yang penting memuliakan Tuhan dan menyelesaikan tugasnya dan siap direndahkan, tidak tersing-gung atau sakit hati. Justru ini ja-lannya meningkat dalam rencana Allah, ditinggikan Tuhan, sekalipun dihinakan orang banyak, tetapi ber-kenan pada Tuhan.  Puncak kerenda-han hati Putra manusia Yesus. Orang benar di hadapan Allah, tetap iIa disengsarakan seperti orang jahat ber-sama2 dua penjahat besar, tetapi itu indah dan mulai di hadapan Allah Bapa, sebab ukuran kita bukan ke-pujian2 dan penghargaan manusia, tetapi dari Tuhan Rom 2:29.

KESIMPULAN

Dosa sombong bisa terjadi pada semua orang, apalagi kalau berhasil (sekalipun gagal kesombongannya berubah jadi minder, malu, kecewa, menyesal, marah, benci dll sebab tidak bisa dipuji. Ini dosa pertama dari iblis dan terus menjalar pada semua orang berdosa, sebab dikuasai iblis, dan  kalau dipuji itu rasanya indah, enak, apalagi dikultuskan dan disem-bah. Hati2 itukesukaan daging sebab dipuji. Orang yang rendah hati selalu ingat semua dari Tuhan dan rindu Tuhan yang berhak dipuji, bukan dia, kita hanya hamba yang tidak berguna.

Direndahkan itu justru sakit dan tidak enak bagi daging, tetapi orang yang bisa tahan apalagi bersukcita waktu direndahkan (padahal hidup benar, berkenan pada Tuhan dan menjadi berkat), tetapi tetap bersuka-cita, ini tanda orang yang rendah hati dan tahan waktu dicobai, direndah-kan, maka ia akan terus tumbuh ma-kin besar di hadapan Tuhan, diangkat Tuhan makin tinggi. Kalau waktu di-rendahkan, bisa tahan bahkan suka-cita, dan tidak mengharap puji dari manusia bahkan menolaknya (seperti Yoh 6:15) ini justru tanda2 tabiat yang berkenan pada Tuhan dan akan ditambgahi terus dgn anugerahNya dan bisa terus tumbuh makin seperti Kristus.

Scroll to Top