DOWNLOAD FILE PDF CATATAN KHOTBAH INI
PENDAHULUAN
Terkadang kita bisa mengalami berbagai kemalangan dan penderitaan tetapi pada akhirnya membawa kebaik-kan bagi kita (Rom 8:28). Sebagai orang beriman, sering kali kita merasa seolah-olah Allah membiarkan kita bera-da dalam berbagai macam kesulitan dan tantangan teta-pi percayalah bahwa semuanya itu bisa dipakai Allah untuk mendatangkan kebaikan bagi kita pada akhirnya. Ada berkat terselubung yang Allah siapkan melalui ber-bagai macam kesulitan/penderitaan dalam kehidupan kita. Tetaplah percaya dan bersandar pada Tuhan, Tuhan membuat segala sesuatu untuk tujuannya masing-masing, bahkan orang Fasik pun dibuat-Nya untuk hari malapetaka (Ams 16:4).
Dalam menghadapi setiap permasalahan hidup ini, marilah kita tidak hanya melihat masalah tersebut dan tenggelam didalamnya tetapi supaya kita dapat selalu membuka hati dan menyadari bahwa kita tidak berjalan sendiri, sebab Allah senantiasa menyertai dan mendu-kung kita didalam penderitaan hidup ini.
Setiap manusia yang hidup di dunia ini akan mengalami banyak problem, masalah, penderitaan baik itu berupa sakit penyakit, kesulitan ekonomi, kelaparan bahkan ke-matian dan malapetaka lainnya itu adalah hal yang lumrah.
Dalam menghadapi setiap problem/masalah/penderi-taan yang terjadi, sebagai orang beriman kita harus me-miliki cara pandang yang berbeda dengan orang dunia (belum percaya kepada Tuhan Yesus).
Orang dunia/orang fasik:
- Setiap problem, masalah, penderitaan yang terjadi dianggap itu adalah takdir Tuhan/nasib yang tidak bisa diubah juga sebagian yang mengerti mengang-gap peristiwa tabur tuai.
Orang beriman/Putra2 Allah:
- Setiap problem, masalah, penderitaan yang kita alami adalah seijin Tuhan dan kita percaya bahwa Tuhan memegang kontrol atas segala sesuatu (Rom 8:28) juga kita harus memeriksa diri kenapa hal ini terjadi (Maz 139:23-24).
Ada 3 hal yang perlu kita mengerti:
- Apakah karena ada dosa/kesalahan yang kita perbuat (Yos 7:1).
- Apakah karena kebodohan (2 Sam 6:7-9) TL.
- Apakah karena ujian/pengolahan(Ayub, Daniel, Yusuf)
- PENDERITAAN DALAM KEHIDUPAN YUSUF (KEJ 37-50)
Ayat di atas (Kej 50:20) Adalah ucapan Yusuf kepada saudara2nya yang menyatakan bahwa mereka ingin menjadi budak Yusuf setelah ayah mereka (Yakub) me-ninggal dunia. Mereka takut jangan2 Yusuf akan melam-piaskan dendamnya atas perlakuan mereka terhadap Yusuf sebelum dijual ke Mesir. Tetapi Yusuf menjawab bahwa dia tidak mempunyai rasa dendam, karena Tuhan sudah menggunakan apa yang jahat yang diperbuat saudara2nya untuk mencapai rencana-Nya yaitu mereka menjadi Bangsa Israel.
Saudara2 Yusuf sudah melakukan dosa/kejahatan me-lalui kebebasan mereka dengan menjual Yusuf sebagai budak belian, dan ini tidak dicegah oleh Tuhan, karena Tuhan tahu apa yang akan terjadi, tetapi Tuhan bukanlah penyebab semua hal yang terjadi di dunia (Rom 8:29).
Dalam hal ini Tuhan adalah pribadi yang Maha Kuasa yang memegang kontrol atas semuanya. Tuhan yang me-ngizinkan semuanya terjadi, apa yang buruk di dunia bisa dibuatNya menjadi apa yang baik sesuai dengan rencana besar-Nya dan yang akan membawa kemuliaan bagi-Nya (Ams 16:4).
Sebagai orang beriman terkadang merasa bahwa men-jadi pengikut Kristus adalah jaminan untuk hidup nya-man dan untuk memperoleh kelimpahan dalam segala sesuatu, karena itu banyak orang yang mengajarkan bah-wa iman adalah “kunci kesuksesan” baik di bidang jas-mani maupun Rohani.
Tetapi tema alkitab secara keseluruhan bukanlah ke-suksesan atau berkat secara jasmani. FT selalu mene-kankan bahwa BERKAT yang berbentuk apapun adalah datang dari Tuhan (1 Kor 4:7), tetapi BERKAT yang paling utama dan yang tidak boleh hilang adalah adanya KESE-LAMATAN yang kekal yang dikaruniakan kepada setiap orang yang percaya melalui darah Yesus Kristus (Yoh 3:16; Fil 2:12).
Dengan demikian jika kita mengalami penderitaan jas-mani, seperti Yusuf, mereka yang berada di dalam Tuhan akan memperoleh kekuatan untuk menghadapinya, se-kalipun dalam menghadapi masalah yang sangat besar sebab kita yakin bahwa semua ini terjadi agar Rencana Tuhan bisa digenapi (Ayub 42:2).
Seringkali muncul pertanyaan apakah setiap penderi-taan itu adalah kehendak Tuhan?
Kita harus dengan rendah hati mengakui bahwa kita TIDAK SELALU bisa menjawabnya dan tidak ada seorang-pun yang bisa membaca pikiran Tuhan (Yes 55:7-8).
Saudara2 Yusuf melakukan kekejian ketika menjualnya sebagai budak, tetapi Yusuf tahu bahwa apa yang terjadi bukanlah dari Tuhan, Yusuf percaya jika Tuhan meng-hendaki sesuatu terjadi, apapun yang dilakukan manusia pada akhirnya akan terjadi sesuai dengan rencanaNya. Dalam ayat di atas Yusuf baru tahu apa yang dikehendaki Tuhan Ketika saudara2 Yusuf datang menghadap dia. Yusuf yakin bahwa Tuhan tetap mengasihi Bangsa Israel sekalipun mereka dalam penderitaan kelaparan.
Terkadang timbul pertanyaan dalam hati kita sebagai orang beriman, apakah Allah itu benar2 Maha Kasih, Ma-ha Kuasa? Mengapa semua problem/masalah, penderi-taan itu kok seolah-olah tidak ada habisnya menimpa kita (orang beriman)?
Dalam keadaan aman dan nyaman kita mudah menga-takan dengan yakin bahwa Allah itu Maha Kasih & Maha Kuasa. Banyak orang beriman yang kecewa bahkan men-jadi murtad jika apa yang buruk terjadi dan menimpa dirinya, padahal mereka merasa sudah melakukan yang benar sesuai ajaran FT yang dimengerti. Siapakah yang tahu dengan pasti apa kehendak Tuhan sebelum itu dinyatakan?
Yusuf berkali-kali dihadapkan pada kesukaran, keluarga yang tidak harmonis, kehilangan harga diri, mendapat tuduhan palsu, dilupakan dan juga diperlakukan tidak adil oleh banyak orang. Namun dalam menghadapi krisis ini Yusuf selalu berhasil mengendalikan dirinya, bukan hanya hitungan hari, minggu atau bulan tetapi Yusuf menginvestasikan waktunya untuk berproses melalui penderitaan hidup selama tiga belas tahun bahkan mungkin sampai dua puluh tahun (saat bertemu Bapa-nya).
Jika pada akhirnya Yusuf berhasil menjadi penguasa di Mesir, hal ini terjadi berkat penyertaan Tuhan (Kej 39:2). Bahkan Firaun pun mengakui bahwa Yusuf adalah se-orang yang penuh dengan Roh Allah (Kej 41:38), Yusuf hidup dalam ketaan penuh dan hanya bergantung ke-pada tuntunan Tuhan dan penyerahan diri kepada Roh Kudus.
Kita orang beriman harus tetap bekerja dan berusaha sambil tetap percaya bahwa Tuhan yang tidak pernah berubah (Ibr 13:8), adalah Tuhan yang Maha Kasih dan Maha Kuasa (1 Yoh 4:8; Mat 28:18), Dia adalah Tuhan yang tidak mendatangkan bencana bagi umatNya. Sela-ma kehendak Tuhan belum dinyatakan kita mungkin me-rasa gundah dan mereka-reka apa yang akan terjadi. Tuhan tetap ada dan melihat semua yang terjadi dan tahu apa yang sedang dan akan kita lakukan. Tuhan selalu memegang kontrol kehidupan untuk mewujudkan rencanaNya dalam keadaan apapun. Dalam hal ini bagi umat Tuhan adanya iman kepada Tuhan membuat kita bisa hidup dalam Damai Sejahtera sebab Tuhan yang mengatur segalanya sambil tetap berdoa dalam Roh dan hidup benar.
Berdoa bukan untuk mengubah rencana Tuhan, tetapi berdoa agar kita diberi kekuatan untuk berbuat sesuai dengan apa yang menjadi Kehendak dan Rencana Tuhan (Mat 26:39,42).
- PELAJARAN YANG KITA DAPAT DARI KEHIDUPAN YUSUF (KEJ 37,39-50)
- Sejak muda/kecil hidup suci/benar (Kej 37:2; 39:7-13)
- Mengasihi seisi rumah (orangtua dan saudara2nya) Kej 37:13-16.
- Sabar : Tidak bereaksi dosa (Kej 37:23-28)
- Taat : Tetap berharap pada Tuhan (Kej 39-41)
- Jujur : di rumah Potifar (Kej 39)
- Rendah hati : saat sukses (Kej 41:15,16)
- Bijaksana : penuh hikmat (Kej 41:51,52)
- Pengampunan : terhadap saudara2nya, istri Potifar (Kej 39:13-18; Kej 45:5; 50:20)
- Penguasaan diri dalam mengalami penderitaan (1Pet 4:7-8)
KESIMPULAN
- Rom 8:28→Segala perkara yang terjadi dalam kontrol Tuhan dan semua untuk menjadi kebaikan bagi orang yang mengasihi Tuhan.
- Dalam menghadapi problem, masalah, penderitaan kita harus periksa diri (Maz 139:23-24) dan tetap hi-dup suci/hidup benar:
- Kalau ada dosa harus bertobat dan dibereskan, Kembali hidup benar (Yes 59:1-2)
- Terus bertanya-tanya akan Tuhan (1 Taw 16:11)
- Tetap mengucap Syukur (Ef 5:20)
- Berdoa dalam Roh dan tetap hidup benar (Hidup dipimpin Roh Kudus).
- Ibr 2:10→Penderitaan Adalah cara Tuhan untuk me-ngolah kita agar Rohani kita tumbuh makin lama ma-kin seperti Kristus (Ams 4:18).
- Kesulitan, kesukaran akan semakin meningkat (Wah 22:11 ; 2 Tim 3:1-5) terlebih menjelang masa M70D. Sebab itu hendaklah selalu HIDUP dalam KESUCIAN & DIPIMPIN RK ~ seperti LIGABIS (Pkh 9:8; Rom 8:14; Wah 19:8; Mat 25:4)
TUHAN YESUS MEMBERKATI