DOWNLOAD FILE PDF CATATAN KHOTBAH HARI INI
PENDAHULUAN
Dalam HUT kemerdekaan negeri kita yang ke-80 tahun dgn semboyan ber-satu, berdaulat, rakyat sejahtera, Indo-nesia maju, kita bersyukur dan terus mendoakan pada Allah serta ingin terus ikut andil sebagai warga negara yang menjadi berkat dari Tuhan, baik secara jasmani dan rohani.
Secara jasmani negeri kita sudah merdeka selama 80 tahun. Puji Tuhan, dan kita bersyukur pada Tuhan. Juga secara rohani, kita ingin tetap merdeka dari dosa dan kejahatan, dan menjadi berkat seperti rencana dan janji Tuhan, sehingga kita bisa tumbuh dan meng-alami rencana Allah yang indah selama hidup di dunia 1Kor 12:4-6,Ef 4:4-6; 1-7 dan Wah 12:1. Kalau kita tidak berse-dia seperti ligabis Mat 24:42; 25:6 terus tumbuh dalam kesucian dipimpin Roh (Rom 8:14, Gal 5:16-17), maka kita bisa terseret dalam dosa dan bisa kehilangan keselamatan yang kekal seperti Yudas, Gehazi, Saul dll!
1. Warga dunia dan Warga Surga.
Dalam tubuh jasmani, manusiawi kita adalah warga negara Indonesia, yang punya hak dan kewajiban ini, sebagai orang beriman kita harus nyata men-jadi berkat, jangan jadi laknat.
Dalam tubuh rohani kita adalah Warga Negara Surga Fil 3:21. Ini wajar, tidak mendua secara jasmani atau rohani.
Warga negara jasmani dari dua negara biasanya tidak boleh, misalnya Warga negara Indonesia dan Belanda waktu zaman VOC, itu bertentangan. Seharusnya hanya satu negara. Masih mungkin bisa pindah jadi Warga negara lain karena sesuatu sebab tertentu.
Secara rohani hanya ada dua pihak yaitu kerajaan Surga dan kerajaan neraka 1Yoh 3;10, dan itu terus perang, bertentangan. Surga itu suci, Neraka itu dosa dan penuh dusta dan keja-hatan Yoh 8:44. Allah itu kasih, benar, adil, suci, maha kuasa, maha besar. Jangan tertipu oleh si pendusta. Jangan sampai kena umpan iblis lalu jadi buta dan diikat dan diperbudak iblis.
Kita ini bukan hanya anak manusia, tetapi juga anak Allah dan sesudah lahir baru didudukkan dgn Kristus da-lam tingkat2 Surgawi Ef 2:6.
Sekalipun kita masih hidup di dunia dan termasuk di dalamnya, jangan hi-dup seperti orang dunia, tetapi tetap hidup sebagai orang Surgawi, dalam tingkat2 Surgawi:
a. Tingkat Surgawi itu seperti Ruang-an Suci, dalam kesucian, taat dipimpin Roh melakukan kehendak Allah sesuai dgn Firman Tuhan yaitu menjadi garam dan terang dunia ini Mat 5:13-16. Kita tetap ada dalam dunia, tubuh kita tidak keluar dari dunia 1Kor 5:10 (kecuali waktu mati), tetapi cara hidup kita harusdalam kesucian, sesuai budaya Surga, seperti Kristus yang sudah duduk di kanan Bapa.
b. Sekalipun orang dunia heran, me-ngapa kita tidak hidup bersukacita dalam dunia dalam kesukaan dosa, seperti mereka 1Pet 4:4. Kita tetap terpisah dari dosanya, bahkan menyalahkan dosa2nya Ef 5:11, 1Kor 5:9-13, Jud 23.
c. Dalam Wasiat Lama, Israel harus keluar dari Mesir sekalipun Firaun menawar terus. Kita harus keluar menuju negeri Perjanjian, tidak lagi di Mesir.
Kel 8:25-26. Tawaran I. Ibadah dan kurban di dalam Mesir saja.
Kel 8:27. Tawaran II. Jangan jauh2, Musa minta minimum 3 hari.
Kel 10:8-11. Tawaran III. Hanya laki2, bukan seluruh keluarga.
Kel 10:24-27. Tawaran IV. Tanpa binatang korban.
Kel 12:31-32. Terakhir, yang betul, sesudah semua anak sulung Mesir mati, umat Tuhan keluar tanpa syarat, dantidak kembali lagi.
Demikianlah kita harus hidup dalam tingkat2 Surgawi. Jangan terikat oleh apapun dalam dunia ini, pakailah se-perti orang yang tidak memakai dunia ini 1Kor 7:31.
Sekalipun tubuh kita masih ada di dunia. Belajar hidup seperti anak Allah, sama sekali tidak terikat oleh perkara2 duniawi, tetapi pakai seperti orang yang tidak memakai. Cara yang betul, tidak terikat Mat 6:33.
Misalnya:
a. Makan minum, kita tetap menggu-nakannya tetapi jangan terikat, jangan bertuhankan perut Fil 3:19,
b. Harta. Jangan ingin Ams 28:22, 1Tim 6:9-10, jangan kejar harta, ber-padalah seberapa banyak yang kita cari dan yang Tuhan beri sesuai dgn ukuran kemampuan kita Ams 30:8.
c. Naluri sex, hanya suci dan dapat dinikmati dalam pernikahan monoga-mi, diluarnya itu dosa zina. Tidak boleh ada orang ketiga, sekalipun dalam pikiran Mat 5:28, Ibr 13:4. Yang ber-tunangan harus tunggu sampai nikah.
d. Jangan ingin puji, bahkan ber-syukur kalau direndahkan karena Tu-han, sebab kepujian kita dari Tuhan Rom 2:29, 2Kor 12:10.
Kemampuan rohani kita bukan waktu kuat, masyur, tetapi juga waktu lemah, orang tidak tahu pengorbanan dan ketaatan kita, tetapi Tuhan tahu dan justru dalam kelemahan (bukan karena berdosa) itu kekuatan dan kepujian kita. Yang penting berkenan pada Tu-han sekalipun dikecilkan dan dianggap gagal oleh orang banyak, tetapi kita tetap berkenan pada Tuhan. Ini hidup di tingkat2 Surgawi, meskipun kita masih hidup dalam dunia.
II. MENGGARAMI DAN MENERANGI DUNIA INI, Mat 5:13-16
Kalau kita hidup berkenan pada Tuhan, maka kita pasti jadi berkat dalam negara kita, menjadi garam dan terang dunia.
1. Dalam pribadi, nikah dan ke-luarga, kalau seorang dan keluarganya berkenan pada Tuhan pasti ia tidak jadi beban tetapi jadi berkat bagi orang2 sekitarnya, bahkan dgn perbuatan2 yang benar akan ikut andil dalam me-majukan negeri kita. Kalau semua ke-luarga sejahtera, itu andil besar untuk membuat rakyat dan negeri jadi se-jahtera dan Indonesia akan maju. Kalau kita kacau, penuh dosa dan kejahatan, itu jadi penyakit dan beban dalam masyarakat dan negara. Sebab itu orang beriman harus hidup berkenan pada Tuhan, sehingga jadi berkat, pu-nya andil yang baik bagi negerinya.
Dgn kekuatan sendiri ini terbatas, tetapi dgn kuasa dan pertolongan Allah, pasti bisa sehingga kita ikut andil bagi kemajuan negeri kita.
2. Sebagai anggota masyarakat, hi-dup jujur, bisa saling tolong menolong dan bekerjasama dgn baik, jujur, tulus, pasti kita ikut memajukan negeri kita, bukan jadi beban, tetapi jadi berkat. Orang yg hidup benar, pasti tidak jadi beban dan kalau mau dipimpin Roh, pasti jadi berkat yang indah Mat 5:16.
Menjadi berkat di tengah2 kesu-karan, Mat 5:13-16.
Orang yang hidupnya berkenan pada Tuhan akan jadi berkat, baik bagi diri-nya sendiri, keluarga, lingkungan kecil dan besar.
1. Elisa ber-kali2 menolong banyak orang dari celaka dan bahaya, misalnya waktu Samaria dikepung begitu banyak orang, hambanya (Gehazi) ketakutan, tetapi Tuhan menolong, bahkan me-reka semua masuk ke Samaria bukan sebagai musuh, tetapi sebagai tamu undangan pesta dan akhirnya musuh berhenti mengganggu, tidak pernah lagi menyerang 2Raj 6:1-23. Padahal orang Israel dan raja Samaria hidupnya jahat di hadapan Allah, tetapi Elisa ma-sih memberkatinya. Ada banyak peris-tiwa2 seperti ini. Juga waktu raja Yosa-fat (Yehuda) dan raja Yoram (Israel) dan raja Edom dalam ketakutan dan bahaya, mereka datang pada Elisa, yang masih menolong dgn indah dan berkemenangan, padahal raja Israel, Yoram jahat. Ini sebab Yosafat ada di tengah2nya dan mereka menang lawan raja Moab 2Raj 3:14 (1-27).
Ada banyak hal2 seperti ini. Seperti kuali maut, air Yerikho dsb.
Sebaliknya orang yang hidup dalam dosa bisa menjadi laknat,menyeret orang2 lain dalam celaka, apalagi kalau pangkatnya tinggi, misalnya raja yang jahat, rakyatnya juga binasa. Ini dila-kukan semua raja2 Israel mulai dari Yerobeam sampai Hosea. Sebab itu kalau umat Tuhan hidup berkenan pada Tuhan, kita juga bisa jadi berkat bagi bangsa dan negeri kita.
Ini suatu kemurahan dan kesempatan dari Allah untuk bertobat dan disela-matkan. Yg tidak mau bertobat dari dosanya, masing2 akan menerima akibatnya.
2. Daud. Waktu Kehila dibumi ha-nguskan dan seluruh anggota keluarga ditawan, hartanya dijarah, tetapi sebab Daud tidak ber-sungut2 dan melawan Tuhan, tetapi bersandar pada Tuhan, meskipun semua orang2 itu marah dan ber-sungut2, tetapi karena Daud, maka semua orang2 dan keluarganya se-lamat 1Sam 31:19-20.
3. Paulus Kis 27:10-37.Dalam ayat 24 Tuhan memberi 276 orang lain ikut diselamatkan bersama Paulus. Begi-tulah seringkali dalam mara bahaya kita bisa jadi berkat dan pertolongan bagi orang lain, asal hidup kita berkenan pada Tuhan dan dipimpin Roh.
Begitu juga dalam zaman ini, orang2 yang berkenan pada Tuhan bisa men-jadi berkat, sekalipun bagi orang2 yang belum percaya dan juga orang2 jahat. Mengapa? Sebab Allah itu baik, murah dan penuh cinta, kalau bisa (orangnya mau bertobat) Allah tidak ingin seorangpun binasa Yoh 3:16, 2Pet 3:9.
III. BAGAIMANA KITA BISA MENJADI BERKAT
Ini adalah perkara yang amat indah, sebab terlebih berkat memberi dari-pada menerima Kis 20:35. Lebih2 di tengah2 kesukaran dan bahaya. Tentu berkat yang terbesar adalah kalau kita melepaskan orang itu dari hukuman, aniaya dan siksaan kekal di Neraka. Sampai pada akhir hidupnya sebagai Putra manusia Yesus, di atas salib Putra manusia Yesus tetap jadi berkat, baik bagi penjahat, yang kurang beberapa menit lagi masuk neraka, tetapi tahu2 ia berubah ikut dgn Tuhan Yesus ke Firdaus, luar biasa Luk 23:43. Begitu indah hidup Putra manusia Yesus sejak dari lahir sampai mati, Ia menjadi berkat, dan di atas salib Ia menjadi berkat keselamatan bagi semua orang di sekitarnya, juga yang kejam dan meng-olok2Nya. Bahkan kalau ia me-negur orang2 yang berdosa, itu juga berkat, yaitu supaya mereka sadar akan dosanya yang seperti balok di ma-tanya, supaya bertobat dan selamat. Sebab itu untuk jadi berkat kita harus meniru Kristus dan orang2 yang seperti Kristus, sehingga dalam sepanjang hi-dupnya ia boleh limpah menjadi berkat dan itu semua ada pahalanya untuk kekal. Paulus yakin kalau ia datang ia menjadi berkat Rom 15;29. Apakah kita juga bisa seperti Paulus dan Kristus? Caranya:
1. Selalu hidup benar, sehingga Tu-han selalu beserta kita, sebab Tuhanlah sumber berkat yang heran dan kekal. Sebab itu jangan bereaksi dosa dalam keadaan apapun juga; sebab kalau kita mau hidup benar, Roh Kudus juga memberi hikmat dan kekuatan untuk bisa tetap hidup benar, tidak jatuh dalam perangkap iblis yang ada di mana2 dalam segala cara. Tuhan di dalam kita lebih tahu, lebih cerdik dari ular sehingga oleh pimpinan Roh Kudus kita bisa lebih cerdik dari iblis Mat 10:16,karena Tuhan ada di dalam kita 1Yoh 4:4, sebab itu jangan kuatir, dgn pimpinan Roh, dgn tabiat baru dan kemampuan ilahi dari Tuhan, kita bisa menghadapi semua serangan dan siasat dari iblis tanpa bereaksi dosa.
Hidup benar itu dasar untuk hidup jadi berkat. Kadang2 orang berdosa jadi berkat bagi golongannya, tetapi kutuk bagi golongan musuhnya, tetapi berkat dari Allah itu jadi berkat buat semua termasuk musuhnya 1Pet 3:9.
2. Mau pikul salib, menyangkal diri. Kita tidak bisa menurut pimpinan Roh, apalagi jadi berkat bagi musuh (meng-ampuni, memberkati, memberi makan minum Rom 12:17-21). Kalau tidak mau mematikan daging. Daging tidak mau dirugikan, disakiti, justru mau cari untung dan menuruti kehendaknya sendiri, kehendak daging. Sebab itu harus berani dan mau hidup di atas Mezbah, atas salib Rom 12:1, Luk 9:13. Memang dgn akal tidak ada untungnya pikul salib dan jadi berkat, tetapi justru itu besar pahalanya di dalam Surga Wah 14:13. Sebab Allah tahu, adil dan akan menggenapi janjiNya, di belakang salib ada mahkota kekal. Tetapi justru jalan salib ini, sesuai kehendak Tuhan dalam FirmanNya, itu adalah rilnya ren-cana Allah yang amat indah! Andaikata Daud membunuh Saul waktu ia mau membunuh Daud, rencana Allah yang indah bagi Daud hilang, bisa diganti yang lain, tetapi kurang kemuliaanNya. Sebab itu Putra manusia Yesus bergu-mul keras di tanam Getsemani untuk mematikan daging dan taat pada ke-hendak Bapa, keringatnya menetes se-perti darah dan seorang Malaikat dari langit (Surga), (biasanya ini Roh Kudus yang bisa menasehati) Luk 22:43-44. Kalau mau pikul salib, justru salib itu menjadi kuasa Allah yang menguatkan kita 1Kor 1:18.
Lebih banyak jadi berkat, lebih ba-nyak menderita dalam daging, tetapi dgn pimpinan Roh dan ketaatan yang tulus itu membuat kita tumbuh makin indah dan makin meningkat dalam kemuliaan Allah.
3. Bersekutu dalam Roh dan ke-benaran. Mengapa Putra manusia Ye-sus mengajak dan membawa 3 murid untuk berdoa ber-sama2, meskipun murid2 tidak bisa mendukung penuh, sebab takut, lelah dan ngantuk, tetapi ini juga suatu bantuan kekuatan, mes-kipun tidak penuh. Dua orang ber-sekutu dalam Kristus (tentu dalam kesucian, bukan bersekutu dalam dosa, tetapi dalam Roh dan kebenaran), ma-ka Tuhan ada di tengah2 mereka dan itu berarti kekuatan dan kemenangan yang besar Mat 18:19-20. Apalagi kalau kita bisa bersekutu dgn betul, lebih dari 2 orang, 5 orang yang bisa bersekutu dgn betul, kekuatannya naik sampai 100 kali ganda. Im 26:8. Bangunkan persekutuan yang indah ini. Jangan lupa yang pertama harus bersekutu dgn betul adalah suami-istri. Jangan sendirian, tetapi bersekutu sampai 2 = 1. Tiga Pribadi Allah: 3 = 1. Bahkan tubuh Kristus: banyak = 1, 1Kor 12:12. Sebab itu belajar memelihara perse-kutuan dgn penuh kasih = peng-ampunan 1Yoh 1:7 dan tetap hidup benar dgn tulus. Jangan sampai perse-kutuan berakhir karena saudaranya itu berbuat dosa atau berkhianat. Sebab itu sekalipun dahulu bisa bersekutu dgn baik, sekarang bubar (iblis se-nang!). Justru orang yang berkenan pada Tuhan itu bisa membuat musuh jadi sahabat Ams 16:7. Ini indah dan berkenan pada Tuhan. Jangan sebalik-nya kawan akhirnya batal dan menjadi musuh! (Yudas jadi musuh, tega men-jual Gurunya dgn 30 keping perak. Tetapi Putra manusia tidak benci pada Yudas, tetap cinta, menegur dan meng-ampuni ber-kali2). Kalau dahulu perse-kutuan kita dgn kasih 5, biarlah terus bertumbuh jadi 6,7 dst. Jangan justru berkurang sampai nol. Kalau orang itu jadi Yudas, kasihnya pada kita jadi 0 atau -3 dst, tetapi kita tetap meng-ampuninya sehingga tidak berkurang! Memang orang yang murtad bisa berubah seperti Yudas dan Saul, tetapi Samuel tetap cinta dan menangisi Saul sampai mati 1Sam 15:35; 16:1. Sebab itu jangan berkurang kasihnya pada saudara seiman yang berubah, sebab ditipu iblis dan menjadi jahat, jangan membalas jahat, tetapi pertahankan kasih yang dahulu, bahkan terus tumbuh seperti Putra manusia Yesus kepada Yudas, dan Samuel kepada Saul, kita harapkan bertobat kembali, kecualijadi dosa yang membawa mati seperti Saul dan Yudas, tidak bisa dan tidak mau kembali 1Yoh 5:16.
4. Terus dipimpin Roh Gal 5:16-17, Rom 8:14. sebab kita tidak hanya menghadapi orang2 di sekitar kita (yang setia dan yang tidak setia), tetapi ada iblis di belakangnya. Tidak mungkin bisa menang sendirian. Harus selalu dipimpin Roh yaitu dgn terus berdoa dalam Roh dan kebenaran 1Tes 5:17, Yoh 4:23. Ini yang akan menumbuhkan kita, justru dgn pengkhianat2 yang seperti Saul, Yudas, Absalom dll, ini adalah ujian berat, tetapi kalau lulus bisa membawa kita meningkat sampai seperti Kristus yaitu menjadi sem-purna.
Di tengah2 dunia, kita tidak bisa keluar dari antara orang yang baik dan jahat 1Kor 5:10 KJI, TB. Dalam dunia ini selalu bercampur dosa dan kesucian, bahkan sampai sama2 menjadi sem-purna Wah 22:11. Juga waktu pena-matan rencana Allah, 3,5 tahun sebe-lum pengangkatan, justru 3 Antikris sudah menguasai seluruh dunia, ke-cuali tubuh Kristus yang juga tumbuh jadi sempurna. Memang ujian Akhir itu paling sulit dan berat, yaitu pada masa penamatan rencana Allah ini (Minggu ke-70 Daniel) Wah 3:10, Luk 21:34-36. Jangan takut, sebab Allah di dalam kita tidak terbatas! Mereka yang dipimpin Roh terus tumbuh sampai terangkat/ sempurna, tetapi yang tidak bersedia, tidak bisa dipimpin Roh = Halaman akan dipisah oleh pedang Tuhan Wah 11:2, Mat 10:34 (perlu dijelaskan). Di seluruh dunia, juga di negara kita, ada banyak problem yang rumit dan penuh siasat iblis, tetapi kalau kita dipimpin Roh kita tetap jadi berkat, nama Tuhan dipermuliakan dan jadi pahala kekal bagi kita.
5. Perlu tumbuh dalam Firman Tu-han, tahu makin banyak rahasia2 baru Mat 13:11, Dan 12:4. Orang yg tidak cinta Firman Tuhan (yaitu terus lapar dan haus) itu tetap kanak2 dan akan diombang-ambingkan dan sesat Ef 4:14. Jangan berhenti menjadi Maria di kaki Tuhan, limpah Firman Tuhan, doa dipimpin Roh Luk 10:40-42, lebih2 di akhir zaman, maka kita akan tetap dapat menjadi berkat di tengah2 siasat iblis. Eli jadi “berkat” palsu bagi Hofni-Pinehas, tidak ditegur, sehinggasemua celaka dan mati dalam sehari. Juga istri Ayub, sehingga anak2nya “diberkati” bisa terus bebas dalam dosa sampai diserahkan pada iblis, untung istrinya bertobat sebab Ayub tidak memberkati dgn manis bagi istrinya, tetapi marah dan menegur keras Ay 2:10. Mengapa Ayub bisa membedakan dan terus lulus, lolos dan naik kelas dalam ujian akhirnya? Sebab tumbuh dalam Firman Tuhan, tidak terus di permulaan Ibr 6:1,19.
6. Ibadah makin lama makin berat perlu korban makin banyak, sebab digoda siasat Marta dgn limpah per-kara2 yang menarik dan kreatif. Orang yang tumbuh cintanya pada Tuhan bersedia korban sampai habis, sering-kali belum dapat hal2 yang fana, tetapi ini kuncinya bisa jadi berkat dan tum-buh ajaib (ilustrasi cerita larva capung yang diam dan yang keliling cari banyak kesukaan sesaat, akhirnya gagal, tidak ikut pengangkatan.
7. Mau terus melayani jadi berkat seperti Elisa sampai mau mati tetap jadi berkat untuk raja Israel, bahkan waktu matipun tetap tulang2nya jadi berkat membangkitkan orang mati.