M4599 – Bagaimana Mempercepat Pertumbuhan Tabiat Baru dan Kemampuan Ilahi ?

I. PERBEDAAN BUAH ROH DAN TABIAT ILAHI

Sesudah lahir baru, jadi anak2 Allah, kita punya tabiat ilahi penuh, lengkap 2Kor 5:17, tetapi masih harus ditum-buhkan!

Ini roh kita (orang-dalam, inner man Ef 3:13, 2Kor 4:16), sudah lahir baru, roh kita (pribadi kita) jadi baru, punya tabiat baru, tetapi orang luar belum, tunggu Rom 8:23.

Kalau kita mau dipimpin Roh, dalam menghadapi problem atau apa saja, Roh Kudus bisa memberi “pinjam” buah Roh dan karunia Roh. Buah Roh itu sama seperti tabiat baru, tetapi hanya 9 macam. Ini dipakai Roh Kudus (bisa kombinasi) untuk mendorong semua tabiat baru dalam kita keluar, nyata dan tumbuh.

II. ADA 3 TAHAP PERKEMBANGAN MANUSIA YANG DIRENCANAKAN ALLAH

A. Lahir baru (Pintu Gerbang – Pintu Kemah). Berubah dari anak2 iblis men-jadi anak Allah 1Yoh 3:10. Misalnya telur penyu berubah jadi telur burung rajawali, lalu menetas ini 100% ber-ubah total dalam se-gala2nya. Ini mu-jizat ilahi. Berubah jenis itu tidak mungkin. Manusia berusaha pada ta-naman dgn disetek dll, mengubah jenis. Sekarang banyak dilakukan me-rubah jenis kelamin (tetap dalam orang yang sama)tetap tidak bisa berhasil, sebab tidak bisamengubah chromosom laki2 jadi perempuan dsb.

Secara rohani banyak orang ber-usaha mengubah orang dosa menjadi anak2 Allah, orang suci. Supaya ber-hasil mereka mempersatukan (inte-grated) ilmu jiwa dgn theology (dari Alkitab).

Beberapa orang mulai menginte-grasikan ilmu jiwa dalam theology (Alkitab), sehingga tabiatnya berubah lebih baik. Mereka berkata bahwa psychology (ilmu jiwa) harus jadi satu dgn pengajaran Alkitab (Theology), tidak bisa dipisahkan. Ini tidak akan berhasil, tidak berkenan pada Tuhan, sebab ini melawan Firman Tuhan, yaitu:

1. Alkitab ini adalah ilham dari Allah Yes 34:16, Wah 22:18-19. Tidak boleh ditambahi atau dikurangi dgn apapun, juga dgn ilmu jiwa. Sebab dgn ilmu2 manusia tidak bisa mengerti perkara2 rohani 1Kor 2:14. Psychology banyak berfaedah untuk hal2 sekuler, duniawi, dan untuk mengenali banyak bagian dari sifat2 orang dosa, tetapi tidak me-ngerti hal2 rohani. Jangan dicampur.

2. Roh Kudus yang membawa kita pada segala kebenaran (Yoh 16:13), bukan dgn pikiran dan ilmu2 manu-siawi.

3. Yes 55:8-9. Pikiran manusia dan Allah itu bedanya seperti bumi dan langit, tidak boleh disamakan.

4. Pikiran akal manusia itu jahat di hadapan Allah Kej 6:5, dan sia2 Maz 94:11. Sebab itu kebaikan manusia yang terbaik di hadapan Allah seperti kain larah Yes 64:6. Akal manusia berguna bagi dirinya sendiri, tidak un-tuk hal2 rohani apalagi untuk hubung-an dgn Allah Ayub 22:2. Misalnya anjing itu mudah kawin dgn anjing2 yang lain, lalu mereka berkata bahwa dasar tabiat manusia itu memang poligami, dan mereka yakin bahwa orang yang ada keinginan poligami itu alamiah, tidak betul, itu tabiat daging. Ini pikiran yang salah.

5. Manusia itu condong pada dosa Yoh 3:19, sehingga semua yang dibuat-nya itu tercampur dgn sedikit atau banyak dgn dosa.

Ilmu jiwa itu hukum2 akal manusia, sia2 untuk hal2 rohani, bahkan bisa membengkokkan kebenaran Firman Tuhan Mat 15:9, Mrk 7:7, 1Kor 2:5.

Jangan bersandar pada akal ma-nusia, akan mudah jadi sesat sebab bersandar akalnya sendiri Ef 4:14,

Banyak orang lupa sebab tanpa lahir baru, melihat Surga saja tidak bisa apalagi masuk dan mengerti hal2 rohani Yoh 3:5.

Dgn lahir baru kita berubah jenis jadi anak2 Allah. Ini dasar dari per-ubahan pertobatan yang bisa berkenan pada Allah, yaitu berubah jadi baru dgn cara ilahi. Memang prosesnya  terlalu mudah sehingga orang bodohpun bisa mengalaminya, sehingga dgn pikiran-nya manusia tidak melihat atau mene-mukan, kapan dan bagaimana manusia bisa berubah begitu drastis jadi anak2 Allah.

B. Tumbuh (Ruangan Suci). Ini yg bisa dipercepat dan perlu dipercepat. Sesudah lahir baru seluruh tabiat baru sudah muncul, ada dalam kita 2Kor 5:17.

Yang lama sudah lenyap, yang baru terbit semua, sekaligus, tetapi masih harus tumbuh. Kalau tidak tumbuh, tidak cukup.

A = Lahir baru = Halaman, Pintu Gerbang  sampai Pintu kemah, tingkat Halaman masih sering jatuh bangun dalam dosa.

B = Ruangan Suci. Dari lahir baru terus tumbuh dalam kesucian. Ini tingkatan orang yang bisa tetap suci, tetapi masih mungkin berdosa. Kalau tumbuh terus akan  masuk dalam kesempurnaan (Tirai).

C = Ruangan Maha Suci, hidup sebagai orang sempurna, tidak lagi bisa berdosa.

C. Jadi sempurna.

Ini yang akan kita pelajari. Jangan ting-gal terus di tingkat permulaan Ibr 6:1, langsungkan terus sampai puncak tertinggi yaitu menjadi sempurna.

Kalau sudah sempurna, itu ting-katannya luar biasa, sama sekali tidak bisa berdosa lagi. Meskipun kita ba-nyak bisa belajar dalam Alkitab, tetapi ini tidak mudah, mungkin rahasia2 ini akan terbuka sesudah masuk dalam kekekalan.

Dalam ilmu jiwa orang belajar dgn akal dan kemampuannya sendiri ciri2 atau sifat/ tabiat hidup manusia. Ada cukup banyak sifat2 yang tampaknya baik, sabar, lemah lembut, sukacita dll yang diceritakan dan ditemukan dalam ilmu jiwa ini, tetapi biasanya selalu ada sedikit atau banyak campuran dgn do-sa dan keinginannya. Ini biasanya di-abaikan, sebab manusia mana yang sempurna. Sedikit asal tidak meng-ganggu dibiarkan, tetapi ini sudah dosa di hadapan Allah (misalnya Mat 5:28), misalnya nabi muda yang berdosa kecewa dan menyesal dalam pikiran-nya (tidak berdosa dalam perbuatan), tetapi tidak lama kemudian mati (1Raj 13:14,19,24).

Biasanya tabiat yang baik dari orang dosa masih bercampur dgn dosa yg kecil atau besar, bahkan bercampur dgn keinginan dosa yang kuat, mes-kipun dosa, ini seringkali dibiarkan atau dianggap biasa atau kurang penting. Sebab “belum kelihatan”.

Ingat roh = pribadi kita itu tinggal dalam tubuh daging, jadi satu tetapi waktu mati, roh itu menghadap Tuhan, tubuh daging jadi rusak, dikuburkan. Tetapi tubuh ini juga punya keinginan, kehendak atau nafsu2 yang berten-tangan dgn roh yang sudah lahir baru, sehingga selalu bertentangan dgn ke-inginan atau nafsu2 tubuh daging ini Gal 5:16-17 (dalam orang lama, roh + tubuh tidak bertentangan, sebab sa-ma2 condong pada dosa, ini ada pada semua turunan anak2 Adam pertama).

III. MEMPERCEPAT PERTUMBUHAN ROHANI DARI ORANG YANG SUDAH LAHIR BARU

Allah menolong hal ini seperti yang dijanjikan dalam 2Kor 12:4-6, yaitu:

A. Roh Kudus dgn karunia2 dan buah Rohnya mempercepat pertumbuhan rohani dari tabiat baru dan kemam-puan baru di dalam kita.

Buah Roh itu sama dgn tabiat baru, misalnya kasih, sukacita, damai dll (ini yang ilahi tidak sama dgn tabiat manu-siawi, lama, ini dari Allah sesudah lahir baru). Tetapi ditulis hanya 9 buah Roh = tabiat ilahi. Ini se-waktu2 diberi oleh Roh Kudus pada waktu kita me-merlukannya, termasuk yang baru saja lahir baru bisa memunculkan tabiat baru ini (buah Roh) dari Roh Kudus da-lam keadaan yang matang, sempurna, padahal orangnya masih baru mulai, baru lahir baru. Buah Roh itu muncul dalam orang ini karena pinjaman. Roh Kudus memberi ini untuk mendorong lahirnya semua tabiat baru dari Kristus yang sudah ada pada kita waktu lahir baru. Jadi dgn beberapa kali muncul tabiat baru dari buah Roh, itu men-dorong kita supaya tabiat baru yang sama (yang sudah kita miliki waktu lahir baru) bisa muncul oleh kita sendiri sebagai tabiat Roh. Jadi satu tabiat baru dari buah Roh maksudnya untuk mendorong kita menyatakan tabiat baru yg sama supaya muncul lagi terus menerus sampai matang. Roh Kudus bisa memakai kombinasi 1,2, atau 3 buah Roh atau lebih untuk mendorong tabiat baru yang lain. Yang ada hanya 9 buah Roh, tetapi tabiat baru ada lebih dari 100. Sebab itu untuk dapat mendorong semua tabiat2 baru yang masih ada di dalam orang itu, 9 buah Roh bisa dikombinasikan, yang bisa cocok untuk satu tabiat baru dalam orang itu, bisa muncul tumbuh lebih cepat.

Begitu juga dgn 9 karunia Roh itu sama seperti kemampuan ilahi yang muncul sesudah lahir baru, tetapi masih harus terustumbuh, misalnya karunia hikmat, marifat, mujizat dll itu kemampuan ilahi dan sama seperti buah Roh itu diberi dan diatur se-penuhnya oleh Roh Kudus, bukan oleh kita (1Kor 12:7-8,11). Roh Kudus yang menentukan mana yang dipinjamkan pada kita (yang mau taat dipimpin Roh) supaya mendorong  pertumbuhan ta-biat dari kemampuan ilahi yang sudah ada pada kita karena lahir baru. Prin-sipnya sama seperti buah Roh, supaya tabiat2 baru dan kemampuan ilahi bisa tumbuh lebih cepat dalam kita se-hingga kita bisa hidup seperti Kristus dalam tabiat dan kemampuan ilahi. Se-bab itu kita harus belajar banyak ber-doa senantiasa dalam Roh 1Tes 5:17 (yaitu dgn bahasa lidah 1Kor 14:14) dan kebenaran (hidup benar) sesuai Yoh 4:23-24, sehingga Roh Kudus bisa mudah meminjamkan buah Roh dan karunia2 Roh dalam kita, supaya tabiat dan kemampuan ilahi kita meningkat (tumbuh) dgn cepat dan kita boleh makin serupa seperti Kristus.

Kita akan melihat sekarang bedanya antara buah Roh dan tabiat ilahi, supaya bisa tumbuh lebih cepat seperti Kristus dan tentu itu makin berkenan pada Tuhan, menumbuhkan ukuran ke-dewasaan rohani kita untuk keselu-ruhannya.

B. Putra Allah memberikan ja-watan2 pelayanan untuk setiap orang yang sudah lahir baru, sehingga ia dalam tubuh Kristus bisa melakukan tugasnya, sebagai anggota tubuh Kristus. Paling sedikit semua bisa jadi garam dunia atau terang dunia1

C. Bapa sudah menyediakan satu set lengkap rencana Allah bagi setiap umat Tuhan untuk dilaksanakan.

IV. MEMPERCEPAT PERTUMBUHAN TABIAT BARU

Roh Kudus memberi buah2 Roh (itu diberi atau “pinjaman” dari Roh Kudus pada orang2 yang mau dipimpin Roh untuk mempercepat pertumbuhan ro-haninya.

Jadi sesudah lahir baru semua ta-biat baru sudah ada, tetapi belum nyata, harus tumbuh supaya makin lama makin nyata sampai matang, bahkan sampai sempurna seperti Kris-tus. Tetapi buah Roh (9 macam atau kombinasinya) bisa langsung dinya-takan dalam orang yang mau taat dipimpin Roh, sekalipun masih baru lahir baru (tabiat barunya juga masih belum nyata, harus tumbuh), tetapi buah Rohnya sudah nyatanyata untuk menarik tabiat baru dari orang itu supaya keluar dan bertumbuh. Jadi tabiat baru masih tumbuh sedikit, belum nyata, tetapi buah Roh di dalam orang yang taat dipimpin Roh sudah nyata dgn penuh. Roh Kudus bisa memberi buah atau karunia Roh yang sudah matang, tetapi menurut ke-hendak Roh sendiri, mana yang perlu diberikan pada orang itu, pada waktu itu. Biasanya tabiat baru itu (atau kemampuan baru) yang diberikan, itu dalam keadaan penuh, matang, sebab Roh Kudus yang memberikan atau meminjamkan pada orang itu untuk waktu itu saja dan dgn ini Roh Kudus mendorong kita tumbuh dalam tabiat  yang baru, bukan dgn kekuatan sendiri atau oleh ilmu jiwa, atau falsafah manusia lainnya. Tapi oleh kekuatan Roh Kudus. Seringkali orang itu senang bahkan heran, mengapa ia jadi begitu baik dgn tabiat baru yang penuh. Itu sebab Roh Kudus yang bekerja di dalamnya.

Supaya kita bisa mengerti:

1. Macamnya sama, tingkatnya berbeda. Tabiat baru yang muncul itu sama, mutunya sama, tetapi ukuran kematangannya berbeda! Buah Roh itu menunjukkan tabiat baru yang matang bahkan bisa seperti sempurna. Tetapi tabiat baru dari orang itu sendiri, apalagi kalau tanpa buah Roh, akan tampak mentah, tidak matang, baru belajar mulai tumbuh.

2. Dari mana asalnya? Tabiat baru dari roh orang itu sendiri (ini roh yang sudah lahir baru), tetapi buah Roh itu “pinjaman” dari Roh Kudus yang ada di dalam orang itu, yang pada waktu itu memperlukan tabiat baru dan mau sungguh2 dipimpin Roh, sehingga Roh Kudus mau menyatakan buah Roh itu di dalam orang itu.

3. Tabiat baru itu menetap? Tabiat baru dari orang yang sudah lahir baru itu, tetap ada dalam orang baru ini, tetapi buah Roh itu tidak menetap, sekarang ada, lain kali belum tentu ada, sebab itu “pinjaman” dari Roh Kudus yg meminjamkan dgn cara memberi tabiat baru ini pada orang yang mau dipimpin Roh. Sekarang ia bisa menyatakannya, lain kali belum tentu ada, tergantung dari Roh Kudus apakah Ia mau memberikannya (=”meminjam-kannya”) atau tidak. Roh Kudus yang biasanya tahu saat yang tepat apakah tabiat baru atau buah Roh itu diper-lukan atau tidak, asal orang itu sung-guh2 mau taat dipimpin Roh.

4. Tabiat mana yang tepat? Tentu dibutuhkan tabiat yang tepat, mi-salnya: tahan nafsu yang mungkin wak-tu dibutuhkan belum matang, muncul-nya sangat lemah dan kurang berfae-dah. Tetapi yang dipimpin Roh, Roh Kudus akan menentukan dan memberi buah Roh yang tepat pada orang itu, dalam keadaan sudah matang, orang itu dipimpin dikuatkan sehingga bisa bertindak dgn tabiat tsb dalam ukuran yang matang.(juga karunia2 Roh yang tepat pada saat diperlukan).

5. Penampilan. Tabiat baru yang tepat itu tergantung sampai dimana kematangannya, misalnya sabar men-derita, lemah lembut dll yang nyata waktu diperlukan, itu tergantung dari kematangannya masing2 tabiat itu. Pengolahan untuk tabiat baru perlu waktu, tidak langsung bisa matang, te-tapi pencobaan yang datang juga tidak lebih dari kekuatannya 1Kor 10:13. Kalau buah Roh, kalau Roh Kudus berkenan menyatakannya dalam orang yang mau taat dipimpinnya, maka buah Roh yang ditampilkan Roh Kudus itu adalah ukuran yang sudah matang, sebab Roh Kudus yang memberikannya (“meminjamkannya”).

6. Kematangannya. Tabiat baru yg ada pada masing2 orang yang sudah lahir baru, ada yang matang, ada yang belum matang. Jadi tabiat baru yang muncul, tergantung sampai dimana masing2 mau diolah. Tetapi kalau buah Roh yang diberi oleh Roh Kudus semua sudah matang. 

7. Berapa banyak yang muncul. Tabiat2 yang belum cukup tumbuh, tidak muncul atau lambat munculnya. Misalnya ada orang sebab terus jadi majikan cepat marah, sampai tua masih mudah marah dan emosi.

Tergantung kematangannya masing2. Tetapi dalam buah Roh, tiba2 muncul instan dan sudah matang.

8. Nyata pada orang yang mana? Tabiat baru nyata dalam orang yang sudah dewasa rohaninya, sudah cukup diolah. Tetapi buah Roh, sejak lahir baru, langsung buah Roh yang muncul sudah matang, sekalipun masih bayi rohani.

9. Bisa tumbuh? Tabiat baru tum-buhnya lambat, bertahap, lebih2 kalau dibandingkan buah Roh. Tetapi buah Roh tidak tumbuh, tetapi langsung muncul tiba2 sebab yang memberi adalah Roh Kudus yang sempurna, pada waktu diperlukan sesuai dgn ke-hendak dan pimpinan Roh.

10. Siapa pemiliknya? Tabiat baru adalah milik pribadi orang baru, se-sudah lahir baru, semua tabiat baru sudah ada lengkap di dalam dirinya, tetapi ada yang sudah matang, ada yang masih mentah, semua adalah miliknya, tetapi sebagian masih perlu ditumbuhkan. Tetapi buah Roh itu milik Roh Kudus, namanya saja sudah nyata, buah Roh, bukan milik kita. Semua buah Roh sudah matang. Tetapi lahir baru dan tabiat baru itu juga dari Roh yang jadi milik kita, sebab itu masih harus ditumbuhkan! Jadi mun-culnya buah Roh tergantung penuh dari pemilik buah Roh yaitu Roh Kudus. Ia akan memberikan buah Roh yang tepat, pada orang2 yang mau hidup dipimpin olehNya.

11. Kerjasama Roh Kudus dan orang yg lahir baru. Untuk menum-buhkan tabiat baru ada banyak per-gumulan dalam manusia (yaitu antara roh {orang baru} dan daging {orang lama}) tetapi dgn bantuan Roh Kudus, orang itu jadi lebih kuat, tergantung dari ketaatan dan kesungguhannya. Ini pergumulan yang cukup berat dan la-ma, sebab bukan hanya pada permu-laan, tetapi terus terjadi pergumulan dalam Ruangan Suci sampai Tirai. Seka-lipun kita sudah hidup dalam kesucian (dalam Ruangan Suci), tetap ada pergumulan dgn daging terus menerus Gal 5:16-17 sampai Tirai, baru sesudah tembus Tirai (robek) baru pergumulan itu berhenti. Suatu pergumulan se-umur hidup sampai mati atau Tuhan datang untuk jadi sempurna.

Buah Roh tidak perlu pergumulan, sebab ini pemberian (pinjaman) dari buah Roh milik Roh Kudus untuk dinyatakan oleh orang yang mau taat dipimpin Roh, dan hanya untuk saat itu saja, bahkan bayi rohani juga bisa melakukannya asal mau taat dipimpin Roh.

12. Tergantung dari siapa? Tabiat baru tergantung dari orang yang sudah lahir baru dan berapa banyak tabiat baru nyata dalam hidupnya, tergan-tung dari kesungguhan dan pergu-mulan orang itu di dalam Tuhan.

Buah Roh tergantung sepenuhnya dari Roh Kudus, sebab itu buah Roh adalah milik Roh Kudus (yang Maha kuasa. Tetapi tabiat baru itu lawannya dari buah daging yang terus menerus melawan tabiat baru, ini memperberat pergumulan orang itu, tetapi Roh Ku-dus tidak punya pergumulan, sebab Ia Allah yang Maha kuasa Gal 5:20-21).

13. Waktu. Tabiat baru itu berlaku untuk seterusnya, selama orang itu tetap tinggal di dalam Tuhan, ini jadi milik tetap untuk seterusnya dari orang yang sudah lahir baru.

Tetapi buah Roh itu hanya pin-jaman untuk sekali pakai, jadi hanya untuk sesaat lain kali tergantung dari Roh Kudus dan keadaan kita apa masih tetap dipimpin Roh.

14. Maksudnya. Tabiat itu jadi ta-biat, sifat kita untuk seterusnya. Tetapi buah Roh itu hanya untuk stater, mendorong untuk timbulnya tabiat yang baru. Ini suatu pertolongan dari Roh Kudus.

15. Tujuannya. Dgn tabiat yang baru kita diharapkan bertumbuh se-perti Kristus. Tetapi dgn buah Roh, itu hanya jadi sikap kita seperti Kristus itu satu problem dan satu saat itu saja.

Ini 15 perbedaan dari tabiat baru dan buah Roh yang dikerjakan Roh Kudus di dalam kita.

V. KESIMPULAN

Tabiat dan kemampuan ilahi dari kita anak2 Allah (bukan hanya manusia) ha-rus nyata dan tumbuh dalam hidup kita, makin lama makin nyata sampai seperti Kristus. Memang sulit, sebab ini tidak bisa dimengerti dgn pikiran ma-nusiawi, tetapi dgn iman oleh orang2 yang berjalan dalam Roh, taat dipimpin Roh.

Kita menghadapi problem2 yang lebih berat dan lebih jahat, campuran dgn kuasa gelap, tetapi dgn kemam-puan ilahi dalam pimpinan Roh kita sanggup menghadapinya, jangan ra-gu2, pegang baik2 janji Allah Rom 8:31,37, Maz 60:14, 1Yoh 4:4.

Scroll to Top