DOWNLOAD FILE PDF CATATAN KHOTBAH HARI INI
I. PENULIS
Tidak diketahui.
Kalau Samuel, tidak bisa, sebab dia sendiri mati dalam 1Sam 28:3 sebelum kitab 1Sam habis.
II. ISI KITAB
Ini adalah sejarah dari 4 tokoh yaitu Samuel, Eli, Saul, dan Daud, dan antara kelahiran Samuel sampai kematian Saul lebih kurang 100 tahun. Yang lebih dahsyat lagi adalah dari 4 tokoh rohani ini, dua masuk Neraka, yaitu (sangat mungkin)Eli yang meremehkan dua nubuatan ancaman hukuman atasnya (pertama dari hamba Tuhan tanpa nama1Sam 2:27,36, dan oleh Samuel 1Sam 3:11-18) dan Saul yang mulai dalam Roh, namun berakhir dalam daging dan mati bunuh diri, sayang! Mereka sudah masuk dalam tingkat2 Surgawi (Ef 2:6), lalu keluar lagi, masuk Neraka!
III. PEMBAGIAN KITAB:
A. Imam besar Eli (1Sam 1-4).
B. Samuel, hakim ke-13 sesudah Simson 1Sam 7:6 (1Sam 1-28).
C. Saul raja pertama Israel (1Sam 9-31). Diurapi (1 Sam 10:1).
D. Daud dipilih untuk menggantikan Saul (16-31). Diurapi (1Sam 16:12-13).
A. IMAM BESAR ELI (1SAM 1-4)
1. Imam Eli tidak berhasil mendidik anak2nya, sebab tidak tekun, tidak te-gas (anak2nya begitu jahat, tetapi ia tidak maubermuka masam (TL), marah (TB) pada mereka 1Sam 3:13. Eli tidak tegas, tidak menindaknya, istimewa ka-rena ia sangat sayang dan memulia-kan anak2nya lebih dari Tuhan 1Sam 2:29,34 (seperti istri Ayub), ia tahu bahwa nubuatan hamba Allah tentang hukuman bagi anak2nya pasti jadi, tetapi ia tidak berusaha sungguh2 un-tuk menobatkannya, juga tidak minta ampun atau kemurahan Tuhan, hanya menyerah, apa katanya Tuhan yang adil dan maha kuasa (1Sam 3:18), maka nubuatan hukuman Allah betul2 jadi dgn adil, sebabmasa kemurahan Allah di-sia2kan Rom 11:22. Kesalahan Eli sendiri hampir2 tidak ada, tetapi kesalahannya yang utama dan mem-buat celaka, adalah tidak mendidik anak2nya dgn benar seperti yang di-ajarkan dalam Firman Tuhan, seperti yang disebutkan dalam 1Sam 2:27-36.
Ini menjadi pelajaran penting, le-bih2 di akhir zaman ini, untuk mendidik anak2 sebagai prioritas utama. Dosa yang dibiarkan akan meningkat luar biasa! Akhirnya Hofni dan Pinehas mati bersama, juga imam Eli mati dalam sehari, juga istri Pinehas 1Sam 2:34; 4:11,16-19. Suatu malapetaka yang sudah diberitahu sebelumnya dgn jelas oleh Tuhan, tetapi Imam Eli (yang me-ngerti nubuat Tuhan pasti jadi) tidak mengambil tindakan apapun, sehingga itu betul2 terjadi dan mereka binasa, masuk Neraka sekalipun imam2 Allah! Dahsyat!
2. Pelayanan yang hebat, “sukses”, luar biasa, tetapi kena hukuman Tuhan yang juga hebat 1Sam 4:4-10. Mengapa demikian? Sebab pelayanan yang tampaknya besar, berhasil tetapi ada dosa dan kesalahan yang dibiar-kan.
Tabut adalah alat paling mulia dalam bait Allah. Waktu Tabut datang dgn Hofni Pinehas, semua orang Israel ber-sorak2 gegap gempita dgn iman yang kuat bahwa mereka akan me-nang. Patokannya hanya karena ada Tabut, tetapi mereka tidak memper-hatikan hidupnya yang jahat di hadap-an Tuhan seperti imam Hofni dan Pine-has. Orang2 Israel ber-lompat2an dgn sukacita dan imannya yang teguh, se-hingga bumi bergempa dan terasa sampai di tempat orang Filistin, se-hingga mereka sangat ketakutan. Ini sepertisuatu kegerakan yang besar, tetapi akhirnya hasilnya celaka besar, 30.000 orang mati. Kita harus menjaga dan menyucikan diri senantiasa, istime-wa dalam pelayanan. Sekalipun Simson dgn akalnya sukses besar, tetapi sebab hidup dalam dosa zina, akhirnya ia celaka besar.
3. Tabut sekalipun di negeri asing, bekerja luar biasa. 1Sam 5. Tuhan bisa bekerja di tengah2 orang berdosa dan jahat, di tengah2 occultisme.
B. SAMUEL HAKIM KE-13 SESUDAH SIMSON 1SAM 7:6 (1Sam 1-28).
Dalam pemerintahan Samuel, ada Imam Eli, Saul dan Daud.
Samuel, hidupnya tidak bercela seumur hidupnya di tengah2 pergaulan dan contoh2 yang buruk dari anak2 Eli. Lahir 1Sam 1:20. Heran, siapa yang mengasuhnya? Mula2 pasti orang-tuanya, istimewa ibunya (seperti Mu-sa), kemudian juga diasuh olehimam Eli dan ia taat, tidak seperti anak2nya sen-diri. Kelihatannya Eli senang kepada-nya, nyata dari panggilan Eli padanya, yaitu “anakku” 1Sam 3:6,16. Pela-yanannya sampai terakhir baik sekali 1Sam 12:3-4. Tetapi satu kekurangan Samuel ialah anak2nya yang jahat (se-perti anak2 Eli!); mungkin karena wak-tu Samuel dihabiskan untuk pelayanan, kurang memberi waktu untuk mendi-dik anak2nya sendiri 1Sam 8:15. Ini jadi satu peringatan bagi kita supaya sung-guh2 mendidik anak kita dgn Firman Tuhan, doa dan contoh hidup yang benar.
Juga kitab 1Samuel adalah kitab peralihan dari Teokrasi kepada Monar-chi (1Sam 8:5).
1SAM 8,10
BEDA RAJA DARI ALLAH dan DARI MANUSIA
Jelas bedanya kalau Allah jadi Raja itu terbaik dan paling kuat, dan jaya. Tetapi orang Israel minta raja, menolak Tuhan Allah jadi Rajanya.
Apa arti rohaninya bagi kita, orang2 dalam Wasiat Baru?
Menjadi raja berarti memegang kuasa dan menentukan se-gala2nya da-lam hidupnya, semua ditentukan raja, tidak boleh semaunya sendiri. Menolak raja berarti mau hidup semaunya sendiri Hak 21:25.
Siapa raja dalam hidup, keluarga dan Gereja kita? Ini jadi pelajaran pen-ting, sebab banyak orang dgn sadar atautidak sadar menolak Tuhan Allah jadi Rajanya, tentu ada akibatnya, bisa rugi sedikit, bisa rugi sangat besar, terhilang dalam Neraka kekal seperti Saul! Sebab itu kita harus bisa mengerti dan jangan menolak Tuhan menjadi raja kita, yang boleh menentukan se-gala2nya dari kita!
Diperintahkan oleh Raja berarti:
1. Kehendak Raja kita Tuhan Allah adalah berjalan dgn iman terus dgn Firman Tuhan (kehendak Tuhan) bu-kan dgn mata (pikiran atau kehendak sendiri) 2Kor 5:7.
Orang Israel begitu bodoh, sudah mengalami, melihat bagaimana Tuhan sudah melepaskan mereka dari Mesir sampai sekarang dgn kuasa, kasih dan kemenangan yang amat sangat besar, tetapi mereka tetap tidak mau dipim-pin oleh Allah sebagai rajanya, minta dipimpin manusia. Ini adalah keinginan orang yang hidup menurut akal pikir-annya sendiri, tidak mau dipimpin Fir-man atau Allah. Ini yang terbaik dan sempurna.Jangan tunggu terlambat dan hancur, sudah tidak ada harapan, baru cari Tuhan. Rugi banyak, bahkan bisa terhilang untuk kekal. Boleh pakai pikiran kita sendiri, tetapi tetap ter-baik, selamat dan mulia adalah kalau kita mau ditentukan oleh Tuhan sebagai Raja dan penguasa kita, sebab Dia
Allah yang Maha besar, Maha kuasa, dan sempurna yang sangat me-ngasihi kita Yoh 3:16, 2Pet 3:9. Hidup-lah selalu dipimpin Roh dalam kesucian sesuai Firman Tuhan, itu yang terindah dan sempurna. Kita boleh dan masih perlu berpikir, tetapi kalau tidak dise-tujui Allah, tidak ada sejahtera dari Tuhan, berhenti dahulu dan tanya Tu-han, baru berjalan lagi sesuai Firman Tuhan, yaitu perintah Raja.
Baik untuk pribadi, keluarga, Gereja dan bagian2nya, mau dan taat dipe-rintah Raja kita. Boleh ada usul atau variasi, tetapi tetap dalam persetujuan Firman dan perintah Raja kita, itu aman, tumbuh makin seperti Kristus dan selamat kekal!
2. Tujuan kita Surga, bukan hidup yang hanya sementara ini Mat 16:26. Ini salah satu patokan dari raja, sebab itu kita harus cari kerajaan Surga dan kebenaranNya lebih dahulu, sekalipun rugi cara jasmani Mat 6:33.
Jangan cari perkara2 dunia, biasa-nya itu tersangkut dgn dosa, sekalipun indah, senang, dan untung, itu bukan kehendak Raja kita yaitu Tuhan Yesus. Maka segala yang kita perlukan, juga hal2 jasmani akan diberikan Tuhan Mat 6:33. Pasti cukup, lengkap dan aman Rom 8:32.
Jadi semua pikiran, rencana, angan2, keputusan, kata2 dan perbuat-an kita harus setuju dgn kehendak Tuhan = Raja dan penguasa kita.
Untuk pegangan yang mudah kita pakai, adalah 7 KPR dalam hidup se-hari2. (7 KPR = Suci, Salib, berSekutu, Doa, Ibadah, Alkitab, Melayani).
Kalau rajanya manusia orang2 Israel berharap bisa ada keluasan atau cukup kebebasan untuk menuruti keinginan dan kehendaknya sendiri, ke-hendak manusiawi. Kalau rajanya ma-nusia, diharapkan prinsipnya juga ma-nusiawi, kedagingan sesuai dgn kehen-daknya sendiri sebagai manusia. Tidak perlu jalan sempit, pikul salib, me-nyangkal diri dsb, tetapi bisa menuruti kehendak dagingnya sendiri.
Kalau Tuhan Raja kita, Ia meng-hendaki sesuai dgn FirmanNya, itu peraturan dan hukum2Nya. Allah tidak mau melebarkan jalan sempit atau kombinasi dgn jalan lebar atau ber-ganti2, sebentar di jalan sempit, seben-tar di jalan lebar. Tetapi justru kalau kita tetap di jalan sempit, sesuai Fir-man Tuhan, maka akan ada sejahtera dan sukacita yang asli di dalam hidup kita Yoh 4:14; 7:38, dan segala kebu-tuhan jasmani akan dicukupkan oleh Allah dgn bebas, seusai dgn kemam-puan kita menerima berapa banyak hal2 jasmani Ams 30:8.
Suatu ilustrasi atau gambaran un-tuk hidup dgn Allah sebagai Raja atau manusia, misalnya waktu seorang pindah, misalnya ke luar negeri, kita harus memilih Gereja yang sesuai, dimana Allah menjadi Rajanya!Sebab Gereja bukan hanya tempat berkumpul atau tontonan atau hiburan, tetapi Gereja adalah kerajaan dimana Allah memerintah dan menguasainya, se-hingga betul2 menjadi tempat untuk tetap tinggal dalam pemerintahan Raja di atas segala raja, Raja Surga dan sela-lu diperiksa supaya tetap hidup di ril-nya Tuhan dalam Surga di bumi sampai masuk Surga yang kekal.
Apa yang harus kita perhatikan un-tuk mencari Gereja yang betul2 dipe-rintah oleh Allah, Allah jadi Rajanya:
1. Denominasi Gereja tsb. Ini ke-saksian garis besar dari semua Gereja yang bergabung di dalamnya. Kalau ambil Gereja yang tidak percaya bahwa Yesus satu2nya Juru Selamat, apalagi percaya LGBT, jelas kita tidak ada da-lam Gereja yang diperintah oleh Allah sebagai rajanya, sehingga tidak masuk Surga! Kita ini bersekutu dalam Gereja (tubuh Kristus) untuk bertumbuh da-lam jalan ke Surga. Dalam denominasi juga tampak apakah mereka diperintah dan taat, patuh pada Tuhan Allah se-bagai Rajanya.
2. Bagaimana kesaksian Gereja itu sendiri. Kadang2 tidak cocok dgn deno-minasinya, misalnya Gereja Pentakosta tetapi menolak atau tidak membutuh-kan baptisan Roh Kudus. Atau menye-tujui LGBT. Ini berarti bahwaTuhan Ye-sus tidak menjadi Rajanya.
3. Pemimpinnya. Ini penting sebab pemimpin itu seperti supir bis, dia yang sebagian besar menentukan arah tu-juan seluruh isi bus. Tidak ada pemim-pin yang sempurna, tetapi paling sedi-kit semua hidup dan pelayanannya tun-duk dan dikuasai oleh Sang Raja, yaitu Tuhan Yesus, sesuai Firman Tuhan!
Juga kesaksian hidup pribadinya co-cok dgn Firman Tuhan. Sebab itu pe-mimpin2 perlu dikenali baik2 dan perlu terus diperhatikan dan didoakan Ibr 13:7 (1Tes 5:25, Kol 4:3).
Ini adalah gambaran dari orang yg mau dikuasai oleh Raja Tuhan Yesus Kristus dan Kristus betul2 menjadi Raja dalam Gereja, dalam pribadi kita, per-nikahan dan keluarga kita. Dalam Ge-reja kita dan dalam seluruh segi hidup kita, Tuhan Yesus yang menjadi Raja yang menentukan segala perkara dalam hidup kita, jasmani dan rohani.
Ini adalah permintaan Israel.
Peralihan datang atas permintaan Israel. Ceritanya terdapat dalam (psl 8), yang merupakan titik permulaan suatu zaman yang lain (1Sam 8:4-5).
Permintaan itu bukan seruan yang timbul dari orang2 bodoh, me-lainkan dari kemauan dan permufakatan tua2 Israel yaitu orang2 yang telah lanjut usianya dan tinggi kedudukannya dan besar pengaruhnya diantara orang2 Israel.
Israel telah bermufakat dan ber-tindak dgn salah. Mereka telah berpa-ling daripada Tuhan. Permintaan seper-ti itu bukanlah timbul sebagai hasil doa.
Jawaban Samuel.
Reaksi Samuel terhadap permintaan Israel (1 Sam 8:6) adalah “berdoa”. Jawaban Tuhan atas doa Samuel ialah: Dengarkanlah perkataan bangsa itu dalam segala hal yang dikatakan mere-ka kepadamu, sebab bukan engkau yang ditolak, tetapi Akulah yang me-reka tolak supaya jangan Aku menjadi raja atas mereka. Oleh sebab itu de-ngarkanlah permintaan mereka, hanya peringatkanlah mereka dgn sungguh-sungguh dan beritahukanlah kepada mereka apa yang menjadi hak raja yg akan memerintah mereka.
Samuel kemudian memberi nase-hat & peringatan kepada mereka (8:10-19) tapi mereka tetap pada tuntutan-nya. Bangsa itu menolak mendengar-kan perkataan Samuel (8:19-20).
Tuhan berfirman kepada Samuel: Dengarkan permintaan mereka dan angkatlah seorang raja bagi mereka (8:22).
Dalam tuntutan ini kita perhatikan 3 hal:
Pertama: alasan lahiriah ialah ke-merosotan anak2 Samuel, kesaksian hidupnya jelek 1Sam 8:3-4.
Kedua: motif yang tidak kelihatan ialah supaya mereka menjadi seperti bangsa-bangsa lain 1Sam 8:5.
Ketiga: Israel menolak teokrasi (Allah menjadi rajanya) dan inilah yang paling celaka dan ini ditekankan dalam jawaban Tuhan akan doa Samuel “Bu-kan engkau yang mereka tolak, tetapi Akulah yang mereka tolak, supaya jangan Aku menjadi raja atas mereka.” 1Sam 8:7.
Banyak juga orang beriman yang ingin sama dgn orang2 yang tidak beriman, sama seperti orang Israel menuntut diberi seorang raja.
Cara iblis menyesatkan kita me-mang licik, kita diajak meninggalkan harapan akan Tuhan yang tidak kelihat-an, lalu diajaknya bersandar pada ma-nusia dan kepada segala yang dapat dilihat dgn mata, sehingga bisa bebas berbuat menurut kehendaknya sendiri Hak 21:25 dll.
1SAM 16:4. SAMUEL MINTA MENGUNDURKAN DIRI (1Sam 12)
Samuel yang sudah pengalaman, masih belum mengerti dgn akalnya siapa yang dipilih Tuhan 1Sam 16:6 dst. Sebab manusia hanya lihat yang di luar, dgn mata dan akalnya, tetapi Tuhan melihat batinnya. Tetapi sebab dengar suara Tuhan, ia tahu bahwa Daud yang menjadi pengganti saul. Sejak Daud diurapi, Roh Allah berlaku atasnya, se-bab ia mau jalan dipimpin Roh. Seba-liknya Roh Allah sudah undur dari Saul 1Sam 16:14, dan setan datang padanya (sebab itu dosanya tumbuh banyak sekali!).
3. Daud dari kecil sudah cinta Tu-han. Sekalipun diafkir sendiri oleh orangtuanya, jugatidak ikut dalam ten-tara Saul, tetapi Daud tinggal sejahtera, tetapi tetap penuh Firman Tuhan dan dipimpin Roh. Buktinya waktu singa dan beruang datang, ia menang dalam pengurapan Roh Kudus. Sebab itu kita perlu dari kecil penuh dgn Firman Tuhan dan dipimpin Roh. Daud waktu muda ini hampir sama seperti Putra manusia Yesus umur 12 tahun, sudah mengerti banyak kebenaran Firman Tuhan, sehingga bisa menjawab semua pertanyaan orang Parisi dan imam2 di Kaabah. Juga waktu mulai pelayanan, langsung berhadapan dgn iblis, sebab Ia penuh dan dipimpin Roh, maka iblispun dikalahkan Mat 4.
Begitu kita harus selalu dipimpin Roh sejak kecil, sebab itu kita harus limpah Firman Tuhan, penuh Roh Kudus dan hidup berkenan pada Allah dan manusia Luk 2:52. Selanjutnya Daud tumbuh terus berjalan dgn Tu-han, sekalipun tidak menjadi apa2.
Satu hal lagi tanda kedewasaan ro-hani Daud, yaitu ada kasih dalam ha-tinya, sehingga sekalipun ia sudah ber-jasa melawan Goliat, Saul ber-kali2 mau membunuh Daud, tetapi Daud bisa mengampuni dua kali, sekalipun punya kesempatan untuk membunuh-nya. Ini tanda kedewasaan rohani Daud sekalipun masih kecil dan muda.
C. SAUL RAJA ISRAEL PERTAMA
1Sam 9-31, diurapi 1Sam 10:11.
Dia adalah tokoh Perjanjian Lama yang sangat menyedihkan.
Cerita Saul ini merupakan pelajaran bagi kita. Dalam beberapa hal ia orang besar, dalam hal lainnya ia kecil. Dalam beberapa hal ia patut dipuji, dalam hal lainnya ia harus dicela. Mula-mula ia memiliki hidup rohani yang indah-in-dah, tapi kemudian mengecewakan sekali dan pada akhirnya kehidupan-nya sungguh bejat. Jalan kemerosotan yang mendatangkan kebinasaan atas dirinya merupakan peringatan bagi semua orang yang mau dengar-dengaran.
Riwayat jabatannya dapat dibagi 3 bagian:
1. Hidup rohani yang indah-indah dalam Saul.
2. Merosot.
3. Kegagalan.
1. Hidup rohani yang indah-indah dalam Saul. Tidak banyak orang yang mendapat harapan yang begitu besar atau kesempatan yang begitu indah pada masa mudanya seperti Saul.
Pertama: Ia mempunyai keunggul-an badani (9:2). Bentuk fisik berperan dalam peperangan (ini Wasiat Lama).
Kedua: Saul masih muda, mem-punyai tabiat yang bermutu tinggi dan patut dipuji, tidak sombong (9:21; 10:22), tabah/ tekun, pura-pura tuli (10:27), berbudi luhur (11:13), penuh dan taat dipimpin Roh,tangkas dan be-rani dgn iman melawan Amon (11:6, 11), dapat mengasihi Daud (16:21), menyingkirkan roh peramal (28:3).
Ketiga: Pada waktu ia menjadi raja ia diperlengkapi anugerah istimewa (10:6,9; 11:6). Inilah kesempatan yang indah bagi Saul yang masih muda itu. Suatu kesempatan yang besar di ha-dapan Allah dgn selalu taat akan ke-hendak Tuhan untuk menjadi berkat bagi orang lain. Roh Tuhan bisa me-rubah orang menjadi baru, penuh kuasa/ kemampuan yang melebihi kekuatannya yang lalu (1 Sam 10:6-7).
2. Kemerosotan. Permulaan yang terang itu segera berubah menjadi gelap karena ia tidak lagi bersandar dan taat pada pimpinan Roh yang lim-pah pada waktu permulaan. Sekarang ia memakai kehendak dan akalnya sen-diri, cara2 yang cerdik menurut akal dan kehendaknya sendiri, bukan lagi taat pada Tuhan sebagai Rajanya, te-tapi ia beraja di hati. Ia mau menjadi raja sendiri, bukan lagi Tuhan menjadi rajanya, seperti yang diminta orang Israel pada Samuel dan Tuhan Allah. Mau jadi raja sendiri, mau dipimpin manusia yang sama2 punya kehendak sendiri yaitu kehendak daging. Pendur-hakaan, kemunduran dan malapetaka mulai merasuki kehidupan Saul, dan akhirnya jatuh dalam kekacauan, cela-ka dan kematian yang mengerikan, bunuh diri.
a. Pendurhakaan pertama tidak la-ma sesudah ia naik tahta (ps 13). Ia melakukan perbuatan lancang (mem-persembahkan korban bakaran), ketika berperang melawan Filistin. Dia kuatir lalu melanggar (1 Sam 13:11-14), aki-batnya Kerajaannya akan diakhiri oleh Tuhan.
b. Perbuatan durhaka bercampur tipu daya (ps 15) Saul mendapat pe-rintah menumpas orang Amalek, tapi justru raja Amalek tidak ditumpas, jarahan tidak dibinasakan dgn akal2-annya untuk bersyukur pada Tuhan, sebagian dipersembahkan pada Tuhan (1Sam 15:8), akibatnya Kerajaannya diberikan kepada orang lain (1 Sam 15: 28). Menurut itu indah lebih dari kurban, bersyukur pada Tuhan (apalagi ini hanya alasan saja, 1Sam 15:22).
c. Roh Tuhan telah undur dari Saul (16:14). Ia menyimpan iri hati yang akhirnya berubah menjadi suatu keja-hatan yang besar.
3. Kegagalan. Perbuatan terakhir yang menyedihkan diceritakan dalam (Ps 28-31). Roh Tuhan sudah tidak ada pada Saul dan ini membuatnyasulit untuk menang dalam melawan iblis. Keadaan merosot ini berakhir ditempat seorang dukun perempuan Endor yang memanggil arwah (roh2 setan, 1Sam 28:7). Inilah kemerosotan yang definitif sehingga ia tenggelam dalam kebi-nasaan 2 macam dosa yang menguasai kehidupan Saul: Keangkuhan dan ke-tidak taatan kepada Allah. Dan dibe-lakang ke 2 macam dosa ini terdapat egoisme yang tidak terkendalikan, ke-mauan menuruti kehendak sendiri, dan tidak mau berserah.
Ada 4 tingkatan egoisme yang merusak kehidupan Saul:
1. Terlalu mengutamakan kehormatan
pribadinya.
2. Memaksakan kehendaknya sendiri.
3. Mementingkan diri sendiri.
4. Membinasakan diri sendiri.
1. Mula2 Saul dipakai Tuhan luar biasa, ia menolong orang2 Yabes dari ancaman orang Ammon. Ia menang be-sar dan Yabes bebas 1Sam 11:11-15. Tetapi sesudah itu Saul banyak ber-ubah.
2. Saul mulai dgn Roh berakhir dgn daging 1Sam 11:6-7, Gal 3:3-4. Saul mula2 tindakannya penuh Roh Kudus (1Sam 11:11-13),ada diantara nabi2 1Sam 10:11-13. Ia mula2 rendah hati, tidak malu2 mengakui keadaannya yg “kecil” dan tetap rendah hati. Tetapi tidak lama kemudian jadi begitu som-bong, cepat tersinggung atau marah waktu dihina, sehingga kemudian ha-nya karena sedikit dikecilkan, ia jadi begitu marah, benci, berusaha membunuh dan akhirnya jadi begitu jahat, sampai iblis menguasai seluruh hidupnya, akhirnya tidak tahan, bunuh diri dan binasa! 1Sam 9:21; 10:27.
3. Saul diafkir Tuhan 1Sam 13:13-14. Sayang, mula2 begitu rendah hati, sekarang suka cari puji dan penghar-gaan. Sesudah Saul jadi raja, tahun ke-dua 1Sam 13:1, ia terus menerus ber-buat banyak kesalahan. Ia memamer-kan kemenangan putranya Yonatan 1Sam 13:3.
Belum lagi kesalahan sesudah me-nang melawan orang Amalek, Ia me-nyayangkan Agag Rajanya dan barang tumpas 1Sam 15:3,8-9 dgn alasan yang logis, baik menurut akal untuk berte-rimakasih pada Tuhan 1Sam 15:15. Mereka mengambil barang tumpas. Kadang2 orang membuat kesalahan besar, sebab punya alasan yang masuk akal dan mengira Tuhan bisa menerima alasan yang logis itu, tetapi itu mela-wan perintah Allah. Mengapa sampai demikian? Sebab ada cinta akan uang, kepujian dan macam2dosa dan iblis dgn mudah membumbui dgn alasan yang masuk akal, sehingga meng-anggap Tuhan juga bisa menerima, tetapi akibatnya celaka, Saul dibuang oleh Tuhan! Amat banyak kesalahan2 yang dibuat oleh Saul terus menerus. Ia membuat perintah dan kutukan se-maunya sendiri menurut akalnya 1Sam 14:24 dan Yonatan yang tidak men-dengar, tidak tahu, kena kutukan Saul, sehingga Saul merasa harus menghu-kum mati anaknya, untung orang ba-nyak mencegahnya 1Sam 14:39. Ada banyak kesalahan yang dibuat Saul melawan Firman Tuhan sehingga ia celaka dan binasa.
4. Mengapa Tuhan memilih Saul, padahal tidak setia sampai akhir?
a. Pada waktu itu tampak dia ada-lah orang yang terbaik. Tuhan memilih dgn adil, menurut keadaan saat itu ia memenuhi syaratnya, maka sesuai keadilan Allah ia dipilih. Ia mendapat kesempatan sesuai keadaannya waktu itu. Juga Yudas dipilih dalam keadaan yang baik, tetapi akhirnya selain undur, juga binasa.
b. Inilah pengolahan dan ujian dari hidup; kita harus setia sampai ke akhir (bukan hanya indah pada permulaan) dan terus tumbuh dalam rencana Allah Mat 24:13. Sebab itu tinggallah terus dalam pimpinan Roh Kudus sesuai Fir-man Tuhan (7 KPR) supaya tetap setia sampai ke akhir dan tumbuh seperti Dia.
Daud berdosa, tetapi bertobat sungguh2. Meskipun ia pernah jatuh, tetapi sebab dari permulaan ia limpah dgn Firman Tuhan yang menjadi pon-dasi hidup imannya, maka waktu dite-gur oleh nabi Natan, ia langsung berto-bat dan masih bisa dipulihkan seka-lipun rencana Allah yang tertinggi bagi-nya hilang! (Kuburnya masih ada Kis 2:29; 13:36).
Ingat juga contoh yang menye-dihkan dari Yonatan.
c. Hati2 dgn kesombongan, baik orang yang sukses, juga orang yang gagahpun, masih bisa hancur karena sombong.
d. Ini juga suatu akibat dan bukti bahwa orang2 yang menolak Tuhan Allah menjadi rajanya itu juga celaka dan akhirnya binasa.
SAUL DAN KETIGA PUTRANYA MATI 1Sam 31:2
Mengapa Yonatan juga mati? Ini dgn izin Tuhan, tetapi bukan bunuh diri seperti bapaknya, mungkin Yonatan masih selamat rohnya. Yonatan mati, sebab:
1. Pasti ada kesalahan dan Tuhan izinkannya mati, kalah dalam pepe-rangan. Apa salahnya? Mula2 Hidup-nya berkenan pada Tuhan dan manu-sia, dan ia melawan bapaknya dan ber-pihak pada Daud, sebab bisa bersekutu dalam Roh dan kebenaran Firman Tu-han. Betul Saul adalah bapaknya, tetapi seharusnya ia tetap melawan dosanya, tetapi tetap cinta jiwanya Yud 23. Pada akhirnya, ia lebih menurut bapaknya (bapak dan dua saudaranya dan keluar-ganya) yang secara akal, hal ini tam-paknya lebih wajar dan baik, daripada melawannya. Padahal dosa bapaknya sangat jahat, mau membunuh Daud dua kali, tetapi Tuhan melepaskan Daud. Tetapi Daud dua kalimelepaskan Saul dari tangannya padahal bisa dibu-nuh! Kesalahan ini seperti Adam dan orang2 lain yang memilih mencintai orang dekatnya lebih dari Tuhan Luk 14:26.
Adam ikut jatuh sebab mencintai Hawa lebih dari Tuhan. Kalau Adam tetap taat pada Tuhan (tidak makan buah larangan itu) dan minta pengam-punan Tuhan bagi Hawa, pasti Tuhan tolong dan ceritanya lain. Tetapi sesu-dah Adam ikut makan buah itu dgn Hawa, mereka diusir keluar dari Eden, tetapi tidak langsung mati. Apa yang dilakukan Adam? Rupa2nya Adam sa-ngat berdukacita (seperti Yacob) atau mungkin juga putus asa, sehingga masa kemurahan dari Tuhan 930 tahun sesudah berdosa (ia tidak mati), tidak ada apa2 yang dibuat Adam, tidak ada catatannya sama sekali.Padahal Henokh dalam 300 tahun berjalan dgn Allah membuatnya jadi sempurna.
Juga Yonatan kalau mau meng-utamakan Tuhan lebih dari bapaknya, dan tanya Tuhan, dipimpin Tuhan, pas-ti ada cerita yang lain. Ingat, cintailah Tuhan lebih dari bapa dan orang dekat lainnya. Ini bukan berarti benci atau bertindak dosa, tetapi tetap dalam kesucian, tetapi tidak ikut dosa orang2 dekat ini, dan memintakan ampun, ma-ka Tuhan akan sanggup memimpin se-lanjutnya.
(Dalam 1Sam 16:3 kita belajar pim-pinan Tuhan itu dgn iman, biasanya kita tidak tahu kapan, siapa, bagaimana caranya dll. Kita harus tetap jalan di-pimpin Roh dgn iman, jalan dgn Tuhan, pasti Tuhan sanggup menolong kita.
Kalau jalan dan dipimpin Tuhan, itu tetap dalam kesucian, bukan dgn dosa, tetapidgn cara2 tingkat tinggi dari Allah, pasti Dia bisa menolong dan membuka jalan, seperti banyak con-toh2 yang ada dalam Alkitab.
2. Perbandingan Saul dan Daud.
Mengapa Saul begitu celaka? Lain dgn Daud yang sangat mencintai Fir-man Tuhan dan terus me-mikir2-kanNya Maz 1:1-3; 119:63 dll. Daud dan Saul ini seperti Maria dan Marta Luk 10:39-42. Marta sangat aktif dan kreatif, iatidak terima melihat Maria hanya nganggur dengar Firman Tuhan. Ia berani menyalahkan Putra manusia Yesus Luk 10:40 yang membiarkan Ma-ria duduk nganggur padahal ia sangat sibuk mengerjakan banyak pekerjaan. Memang mula2 pelayanan Saul bagus sekali, apalagi setelah menjadi raja, tetapi kemudia ia terus penuh aktivitas dari dirinya sendiri, tidak lagi dipimpin Roh, sehingga diterkam iblis, masuk perangkapnya, sehingga lebih banyak melakukan segala perkara dgn kehendak dan keinginannya sendiri. Sekalipun melanggar Firman Tuhan, ia selalu mengusahakan alasan2 yang ma-suk akal, tetapi Tuhan tetap tidak ber-kenan. Akhirnya dosanya ber-tambah2 makin banyak dan akhirnya binasa! Mulai dalam Roh, berakhir dalam da-ging, menurut kehendaknya sendiri sehingga disesatkan dan dikuasai oleh iblis yang tidak tampak Gal 3:3-4. Penilaian Tuhan untuk Marta, kerjanya itu sia2, tetapi untuk Maria, ia men-dapatkan yang kekal, yang tidak akan diambil daripadanya Luk 10:41-42. Sayang Saul mendapat kesempatan yang besar dan adil dari Allah, tetapi salah pakai sampai binasa masuk neraka sebab bunuh diri. Akhir yang sangat tragis dan mengerikan.
D. DAUD BAGIAN I (1-2Sam)
Riwayat Daud dalam 1Sam dapat dibagi dalam:
1. Masa muda.
a. Punya akar yang baik dalam Firman Tuhan Maz 1:1-3. Satu hal yang perlu disadari dan dikerjakan adalah buatlah pondasi itu dari kecil pada anak2 kita dan anak didik kita seperti Daud, Daniel, Yusuf dll (dididik dari ke-cil Ul 6:7, juga Gereja harus punya se-kolah minggu). Putra manusia Yesus dididik baik2 oleh orangtuanya, sehing-ga pada waktu berumur 12 tahun su-dah punya pengertian dan pondasi dari Firman Tuhan yang cukup, sehingga dgn pimpinan Roh, ia bisa menjawab semua pertanyaan Ahli Taurat dan Imam2 di bait Allah sampai 3 hari. Bahkan untuk persiapanseluruhnya Pu-tra manusia Yesus perlu 30 tahun.
b. Untuk pengganti Saul yang sudah dibuang Tuhan 1Sam 13:13; 16:1.
Sebab itu Daud waktu remaja (belum ada tanda2 cara jasmani) sudah dipilih dan diurapi jadi raja. (Ingat Da-niel, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego, Yusuf dll).
2. Daud dipilih dan diurapi jadi raja 1Sam 16.
3. Daud mengalahkan Goliat 1Sam 17.
4. Daud lulus ujian (Saul iri dan berusaha membunuhnya) 1Sam 18-31. Kematian Saul dan putra2nya.