KID 9:9a. JIKALAU DIA TEMBOK
Ini suatu ayat yg se-olah2 aneh. (Ada dua pihak: dia (= she, bhs. Inggris) dan kami (jamak, 3 Pribadi Allah).
Untuk apa dan bagaimana mem-bangun istana perak di atas tembok. Bagaimana bentuk, faedah dan caranya?
1. Kidung Agung banyak meng-ungkapkan rahasia tentang mempelai Surgawi. Istimewa tentang hubungan suami-istri seperti Kristus dgn Gere-jaNya, tetapi disini tentang 3 Pribadi Allah dgn umat atau GerejaNya. Juga tentang pertumbuhan menuju ting-kat2 tertinggi yaitu yg sempurna se-bagai mempelai Kristus, atau anak yg tumbuh dewasa (atau sempurna) se-perti bapanya. (Yoh 1:12, Mat 5:48).
Mempelai Kristus juga diumpamakan sebagai Yerusalem Baru yg indah yg turun dari Surga, itulah Mempelai Kristus Wah 21:9b-10(ayat 9-27).
Kita akan melihat sedikit tentang Yerusalem baru yg menggambarkan mempelai Kristus, dan disini kita juga mendapatkan tembok yg indah dan ini akan membukakan rahasia dari ayat dalam Kidung Agung ini.
Jadi Surga Bumi Lama sesudah kiamat dibakar habis, semua lenyap sama sekali lalu diciptakan Surga Bumi Baru. Ini juga penuh rahasia yg tidak bisa dimengerti oleh semua orang, sebab semua tergantung dari masing2, yg akan mengerti sesuai dgn tingkat rohani atau kemuliaannya, sebab rahasia Allah itu sangat dalam, kita tidak bisa mengerti semuanya. Contoh Yoh 14:28b.
Bapa lebih besar dari Anak, mi-salnya tanggal hari terakhir,Bapa tahu, Anak tidak tahu Mat 24:36.Juga ra-hasia mempelai Kristus yg tumbuh menjadi seperti Kristus dan Allah, itu juga tidak bisa dimengerti semua orang dgn lengkap.
Ini adalah golongan orang sem-purna yg jumlahnya 144.000 Wah 14:1-5. Ini terdiri dari banyak orang, masing2 kemuliaannya digambarkan sendiri2, misalnya dgn ber-macam2 permata2 dll. Tetapi meskipun me-reka sempurna, seperti Yerusalem Baru, tetapi semua orang di Surga bisa bertemu dan bersekutu dgn mereka (Wah 21:25 Pintu Gerbang Yerusalem terbuka terus). Begitu indah di Surga, semua bisa bersekutu, tidak ada musuh, tidak ada benci atau dosa lain-nya, tetapi masing2 tetap berada dalam tingkatan kemuliaannya yg te-tap untuk kekal. Dan masing2 tetap kembali ke tempatnya sesuai dgn tingkat rohaninya, begitu tingkat kemuliaannya di dalam Surga, tidak bisa meningkat lagi.
Jadi, selama hidup di dunia, itu kesempatan satu2nya untuk mening-kat dan bisa berubah, hanya di dunia, sampai dimana rohani kita tumbuh sampai saat terakhir, itulah ukuran kemuliaan kita di Surga sampai kekal. Sebab itu kalau kita pakai seluruh hidup kita hanya untuk hal rohani, itu sangat untung, kita bisa tumbuh se-tinggi2nya untuk kekal. Tetapi semua orang berpikir bahwa ia juga harus bekerja untuk nafkah 2Tes 3:10. Itu betul, tetapi utamakan kerajaan Surga dan kebenaran lebih dahulu, sebab itu yg mutlak perlu, yg menentukan tingkat kemuliaannya untuk kekal Mat 6:33. Sebab itu kalau seorang tingkat rohaninya sudah cukup dan mau dipanggil full timer, itu kesempatan yg paling indah, sebab ia bisa memakai seluruh hidupnya untuk bertumbuh se-tinggi2nya bahkan sampai sem-purna. Panggilan full time yg ditolak itu sangat bodoh dan rugi, biasanya hanya sebab memikirkan nafkah. Kalau kita kerja untuk Tuhan dgn suci dan tulus, betul memperkenankan Tuhan, Tuhan sanggup memelihara kita, tanpa mengemis langsung/ tidak langsung atau bersiasat, tetapi uang dan kekayaan bukan tujuan kita. Apa yg kita peroleh semua milik dan untuk Tuhan, tetapi hamba2Nya yg ber-kenan pasti dipelihara.
– Yerusalem-Baru dikelilingi tem-bok dan 12 Pintu Gerbang. Yerusalem Baru semua terdiri dari angka 12. Panjang X Lebar X Tinggi tembok Yeru-salem se-mua yaitu 12.000 setadi (= 12.000 x 190m = + 2.400 km) Wah 21:16-18.
Lebar tembok: 12×12=144 hasta, lebih kurang 70 m.
Ini sangat lebar, bisa didirikan ba-ngunan di atasnya. Mengapa perlu ada tembok tinggi, tebal dan Pintu Gerbang? Bukankah tidak ada pencuri atau musuh dan semua taat, tidak ada dosa.
Tembok ini dibangun di atas 12 alas yg kuat. Pada pondasi ini diukir nama 12 rasul Anak domba. Ini adalah pengajaran rasul dari Firman Tuhan Kis 2:42, Mat 7:24-27. Firman Tuhan yg kekal yg ditaati Luk 21:33 harus jadi dasar hidup kita dalam segala segi, cocok dan taat akan Firman Tuhan. Hanya Alkitab, bukan kebenaran2 lainnya Yoh 17:12. Buku2 rohani lainnya hanya memberi keterangan tentang Firman Tuhan, tetapi tidak ada kebenaran lain seperti budaya atau pikiran, falsafah, budi pekerti, ilmu jiwa (tentang orang baru, hal2 rohani 1Kor 2:13-14. Kalau tentang oranglama tidak masalah) atau ilmu2 lainnya dan segala pikiran manusiawi, tetapi alas kita adalah Firman Tuhan dalam pimpinan, pengurapan dan pembukaan oleh Roh Kudus Yoh 16:13, sehingga hati kita sesuai dan berkenan pada Tuhan. Semua dida-sarkan Firman Tuhan dan yg lain dipinggirkan atau dibuang. Semua sikap dan perbuatan kita harus dida-sarkan atas Firman Tuhan saja.
Tembok ini hanya tanda batas. Tetap ada perbedaan tingkat kemu-liaan di Surga untuk kekal seperti yg sudah ditentukan oleh perbuatan dan tingkat roaninya di dunia Wah 22:12.
Itu terus mengikuti kita Wah 13:14. Peningkatan hanya terjadi di dunia Luk 19:17, Rom 8:16-17, Mat 13:23. Jangan lupa setia dan tetap dalam tingkatan yg tertinggi sampai akhir Mat 24:13 (jangan sampai sombong, berubah, merosot, tertipu setan dll). Jangan sampai gugur seperti Yudas, juga ada suku Israel yg hilang (suku Dan dan Efraim Wah 2:5; 7:4-8).
Di Surga, tingkatan tidak bisa berubah lagi, baik naik atau turun, tetapi pelayanan dll bisa ber-macam2.
2. Kekasih perempuan ini juga adalah gambaran dari orang2 yg sudah ditunangkan dgn Anak domba Allah 2Kor 11:2. Meskipun sekarang masih di dunia, tetapi sudah punya tempat di Surga, sesuai dgn tingkatan rohani kita di hadapan Allah. (Orang yg masuk Kemah Suci ~ orang yg selamat, tetapi tingkatnya ber-beda2). Ia se-olah2 sudah menjadi tembok meskipun dalam tingkatan yg belum sempurna, tetapi sudah ada dalam tingkat2 Surgawi Ef 2:6.
Tembok ini dan tembok2 di Yerusalem juga cerita tentang “tem-bok2 Ruangan Suci dan Ruangan Maha Suci” yg jadi batas dari Ha-laman. Kalau kita bisa bersektuu se-perti papan2 jenang dari Kemah, kita juga akan masuk dalam kerajaan Surga dalam tingkat2 yg sesuai, begitu indah. Naiklah terus se-tinggi2nya, sebab ini tingkatan kita untuk kekal sesudah masuk Surga (di bumi masih bisa berubah, di Surga tidak lagi bisa berubah seperti di dunia. Hati2, ja-ngan sampai ditipu iblis sehingga turun seperti Yudas).
KID 8:9b. KAMI AKAN MEMBANGUN DI ATASNYA SUATU ISTANA PERAK
Di Yerusalem Baru temboknya lebar (lebih kurang 70 m). Juga di Yerikho temboknya lebar, tetapi pasti tidak bisa sampai 70 meter, terlalu tebal. Disini tidak disebut lebarnya, tetapi semua dalam dunia bisa terus ber-tumbuh sampai ukuran yg penuh seperti Kristus, misalnya Ef 4:13. Dan di atasnya akan dibangun istana dari perak.
ISTANA adalah bangunan yg indah, rumah dari raja. Yerusalem Baru boleh dikatakan seperi istana, bahkan lebih indah dan lebih mulia dari istana ma-napun dalam dunia. Yerusalem Baru itu istana Surga yg tidak ternilai indahnya, apalagi ini punya arti dan cara rohani, yaitu kemuliaan yg ter-tinggi dari umat Tuhan sejak di bumi. Jadi istana adalah kemuliaan di hadapan Allah, bukan kepujian manu-sia tetapi kepujian dari Allah Rom 2:29, Yusuf dan Maria Luk 16:23.
Banyak orang beriman kurang sadar bahwa sekarang di dunia ini kita sedang membangun rumah kita di Surga (istana) yg makin besar dan makin mulia, yaitu tingkat rohani yg terus meningkat di hadapan Allah.
KAMI. Siapa kami disini? Mengapa bukan tunggal (aku). Ini adalah tiga Pribadi Allah, bukan hanya satu Pri-badi, tetapi Bapa, Putra dan Roh Kudus, luar biasa. Misalnya 1Kor 12:4-6, Ef 4:3-7. Tiga Pribadi Allah ambil bagian untuk membangun di atas tembok kekasihNya. Ini butuh waktu, sebab itu terus dibangun dalam masa jatah umur di bumi, istimewa kalau kita tumbuh dalam Ruangan Suci dgn alat2 di dalamnya yg bisa disingkat dalam 7 KPR, maka di atas dasar tem-bok yg benar, terus dibangun istana yg indah untuk kekal. Jadi kalau kita membangun dan menumbuhkan ro-hani kita sesuai Firman Tuhan, ber-kenan kepada Allah, maka itu seperti membangun rumah kita di Surga, yaitu istana kemuliaan yg kekal. Sebab itu jangan diremehkan pertumbuhan hidup rohani dalam segala segi, seka-lipun penuh pengorbanan dan me-nyangkal diri, mematikan daging. Tumbuhlah terus, jangan berhenti, sebab itu membangun rumah atau istana kita di Surga kekal. Beri perhatian, waktu dan terus taat dalam hidup yg benar di hadapan Allah, dan taat melakukan kehendak Allah dalam pimpinan Roh Kudus supaya jadi mulia, indah di Surga untuk kekal. Tiga Pribadi Allah semua akan menolong setiap orang percaya sampai selesai rumahnya, istananya yg indah di Surga kekal. Terus penuh dan taat dipimpin Roh dan selalu berjalan dgn Allah dalam rencanaNya yg terbaik dan termulia sampai akhir hidup kita dan semua itu akan menjadi istana kita yg mulia di Surga kekal!
Jadi alas tembok ini adalah Firman Tuhan dan tembok yg didirikan di atasnya adalah perbuatan ketaatan kita akan Firman Tuhan dalam kesu-cian Allah senantiasa. Kalau kita mau terus hidup berkenan pada Tuhan Kol 1:10, maka 3 Pribadi Allah akan menolong dan memimpin kita mem-bangunkan rumah kita, istana yg mulia dan kekal di atasnya. Allah tidak mau membangun istana kita di atas sembarang tempat, tetapi di atas tembok seperti Yerusalem Baru, yaitu hidup yg benar dan berkenan pada Allah, baru Allah mau dan dapat membangun istana yg mulia itu.
Jadi jelaslah kalau hidup kita se-perti tembok, dan di atas dasar Firman Tuhan, maka 3 Pribadi Allah akan ikut serta membangunkan istana yg mulia dan kekal di atas tembok kita ini.
DARI PERAK. Mengapa tidak dari emas? Ini barang yg mulia perak dan emas 2Tim 2:20. Jadi ada yg mulia yaitu perak dan emas dan ada yg hina.
Halaman terdiri dari kayu dan tanah (ada tiang2 kayu tidak disalut, tampak kayu = dagingnya) dan banyak tembaga, ada sedikit perak). Tetapi kayu yg di dalam Ruangan Suci dan Ruangan Maha Suci, semua disalut emas, tidak terbuka seperti tiang2 Pagar Halaman. Juga pondasi dari papan2 ini dari perak, tetapi semua yg lain adalah emas, apalagi dalam Ruangan Maha Suci, tutup grafirat terdiri dari emas murni (Bapa, Putra dan Roh Kudus), tetapi peti dari Tabut itu dari kayu yg disalut emas penuh, tidak ada kayu yg terbuka, betul jadi manusia yg masih hidup dalam tubuh daging dan diolah di dunia, tetapi semua disalut emas, hidup seperti Kristus, yaitu sesuai Firman Tuhan). Perak itu lebih rendah dari emas.
Perak cerita tentang penebusan oleh darah Yesus sehingga dilahirkan kembali jadi anak Allah yg suci, mati lepas dari dosa. Tetapi ini harus tum-buh terus, tidak hanya hidup benar, suci jadi anak Allah yg mulai dipimpin Roh (Rom 8:14), tetapi terus tumbuh makin seperti Kristus dalam segala segi hidupnya sehingga akhirnya jadi sama seperti Kristus 1Kor 11:1, Ef 4:13.
Kita diharapkan terus meningkat dalam tabiat yg baru seperti Kristus dalam segala segi, dari bayi jadi ka-nak2, remaja, muda, dewasa dan sem-purna. (Roh Kudus membantu per-tumbuhan tabiat kita untuk cepat tumbuh menjadi seperti Kristus dgn buah Roh, dgn karunia2 Roh, dgn pimpinan Roh yg limpah hikmat dan kuasaNya).
Mengapa istana dari perak? Ini tingkatan orang2 suci seperti perak (di bawah emas), yaitu selalu hidup suci, tidak lagi berdosa, tetapi belum menjadi emas.
Meningkat, jadi emas murni; seka-lipun masih manusia (= kayu yg sudah dimatikan dan dipotong menurut ukuran2nya), tetapi disalut emas, ti-dak lagi tampak kayunya, yg tampak adalah emasnya. Hidup di dunia se-perti manusia pada umumnya, tetapi semua disalut emas, seperti Kristus, sesuai ukuran Firman Tuhan.
Begitu Tuhan ingin kita tumbuh dari perak menjadi emas penuh. Seka-rang kayu yg disalut emas itu (papan, Meja Roti Pertunjukan, Mezbah Dupa, tiang2 dalam Ruangan Suci dan Ruangan Maha Suci, juga tabut, kayunya masih belum ditebus (yg baru ditebus adalah orang dalam, orang luar belum ditebus Rom 8:23), sebab itu masih bisa bereaksi dosa, tetapi kalau terus disalut emas (mau terus dipimpin Roh), maka tidak tampak kayu, juga berharap supaya penya-lutannya tidak lagi perak, tetapi emas seperti Kristus. Artinya bukan saja tidak berbuat dosa (MAK DSY), tetapi emas berarti mau taat melakukan kehendak Bapa sampai matipun ber-sedia seperti Putra manusia Yesus. Putra manusia Yesuspun harus bergu-mul lebih berat lagi seperti Mat 26:39, tetapi tetap taat sampai mati. Disini tampak pertumbuhan dari perak men-jadi emas, lebih sakit dan dahsyat Luk 22:44, sebab ujiannya lebih tinggi, tetapi lebih mulia, terus meningkat sampai Putra manusia Yesus jadi manusia yg sempurna Yoh 19:30. Juga kita harus tumbuh dari perak menjadi emas.
Ini kayu, tubuh daging masih di dunia, waktu belum sempurna. (Satu kali waktu kebangkitan orang benar dan pengangkatan, kayu itu sudah ber-ubah menjadi tubuh kemuliaan (Fil 3:21), tidak lagi bisa berdosa untuk kekal di Surga).
Jadi mula2 dalam ayat ini dika-takan, membangun istana perak yg terus tumbuh akhirnya jadi istana emas = jadi sempurna, jadi mempelai Kristus yaitu Yerusalem-Baru.
KID 8:9c. JIKALAU IA PINTU
Apa artinya pintu? Tuhan Yesus ada-lah Pintu keselamatan = Pintu Ger-bang satu2nya Yoh 10:9. Tetapi juga Pintu Kemah (Pembaptis dgn Roh Mat 3:11, Yak 1:33, Mrk 1:8, Luk 3:16, Kis 11:16) dan Pintu Tirai, temboknya pecah waktu di salib, Ia menjadi sem-purna, dan Dia juga jadi jalan untuk kita bisa masuk Tirai jadi sempurna Ibr 10:20. Dia adalah pintu, contoh, jalan bagi kita sampai ke Bapa, Yoh 14:6, sampai menjadi sempurna.
Mengapa kita disebut juga pintu? Ini berarti:
1. Kita menjadi seperti Dia dan bisa menunjukkan jalan pada orang2 lain untuk masuk dalam pintu kesela-matan yaitu Tuhan Yesus Kis 4:12, Mat 1:21.
2. Kita punya pintu hati untuk ma-suk dalam hati kita. Punya pintu ber-arti kita sendiri yg menentukan apa yg boleh masuk dalam hati kita, sebab hati adalah pusat hidup, permulaan dari segala perkara. Ini yg harus dijaga baik2 supaya tetap suci Ams 4:23. Tidak boleh ada barang yg keji masuk dan yg menentukan bukan Tuhan, tetapi kita sendiri (sebab kita adalah makhluk berkemauan bebas dan kita yg harus ambil keputusan apa yg boleh atau tidak boleh masuk dalam hati kita Luk 12:57.
Hati ini harus dijaga, dipelihara le-bih dari segala perkara, sebab ini pusat hidup. Kalau barang yg najis masuk, maka seluruh hidup kita lam-bat atau cepat akan menjadi najis. Dari dalam hati akan keluar kata2 yg baik dan jahat Mat 12:34,36 yg harus dipertanggungjawabkan pada hari kiamat. Juga dari hati ini ada segala keinginan dosa atau suci, dan keluar dalam perbuatan kita Mrk 7:20-23.
KID 8:9d. KITA AKAN MENUTUPNYA DGN PAPAN KAYU ARAS
Kayu aras yg dipakai disalut dgn emas 1Kor 6:20-22. Ini dilakukan baik dalam Kemah Suci juga dalam bait Salomo, semua dalam Ruangan Suci dan Ruangan Maha Suci dilapisi dgn emas.
Emas = ilahi. Jadi semua pekerjaan pe-layanan dalam rumah Tuhan, istime-wa dalam Ruangan Suci dan Ruangan Maha Suci harus dilapisi dgn emas. Emas lebih tinggi dari perak. Emas adalah sifat ilahi yaitu kesucian seperti Allah. Semua hidup dan pelayanan dalam rumah Allah, termasuk tubuh kita adalah rumah Allah 1Kor 3:16 harus hidup dan dipelihara dalam ke-sucian yg makin tinggi, seperti emas, sesuai Firman Tuhan dalam Alkitab.
Bagaimana kita harus menjaga hati kita? Lebih2 menutup hati kita dari hal2 dosa dan pekerjaan setan.
Pintu ditutup kayu aras. Kayu aras yg dipakai adalah yg sudah dimatikan (ditebang) dan di-potong2 menurut ukuran dalam bait Allah dan dilapisi emas. Meskipun kita masih hidup sebagai manusia di dunia, tetapi su-dah harus mati dari tabiat daging Luk 9:23, dan taat pada Firman Tuhan, di-potong2 sesuai ukuran Allah dan terus taat melakukan kehendak Allah sam-pai terakhir. Apa yg masuk dalam pin-tu hati kita harus disaring (beberapa cara yg dipakai orang beriman).
1. Dgn pengertian yg betul dari Firman Tuhan, sehingga hidup ini bisa berbuah Mat 13:23 (yg tidak mengerti jadi kacau dan kebenaran Firman Tuhan itu hilang diambil burung iblis Mat 13:19, sehingga jadi seperti orang dunia, tidak punya patokan.
2. Plin-plan, mendua, suam, Tu-han tidak berkenan Wah 3:16. Harus tegas berdiri atas Firman Tuhan.
3. Bodoh itu celaka jadi mangsa iblis1 Mrk 12:24, Hos 4:6.
4. Keras hati dalam dosa, akan cepat tumbuh dalam dosa, meningkat terus sampai dosa dalam Roh dan akhirnya dosanya menjadi sempurna seperti iblisseperti Firaun yg keras hati, dikubur di laut Merah, ngeri hancur.
KESIMPULAN
Kalau sudah mengerti, tetapi mau berdosa, itu hukumannya lebih besar, apalagi dgn sengaja terus berdosa, cepat tumbuh dosanya, sampai me-lebihi batas. Sekalipun diingatkan Roh Kudus, dilawan, dihojat sehingga tiada ampun lagi Luk 12:48, Ibr 6:4-6; 10:26-27, Mat 12:31, 1Yoh 5:16.