KID 8:5a. SIAPAKAH DIA YG DATANG NAIK DARI PADANG GURUN
Dalam Kid 3:6 digambarkan perem-puan ini sendirian, bagaikan tiang asap, penuh dgn mur & kemenyan, dgn bau segala jenis rempah2 yg indah2. Inilah Gereja Tuhan yg penuh dgn penyembahan sebab inilah ukur-an kita Mat 21:13, Wah 11:1-2. Gereja harus belajar berdoa senantiasa da-lam Roh dan kebenaran. Ini Gereja yg berbau harum di hadapan Tuhan. Ber-doalah dalam Roh dgn tiada berkepu-tusan, ini yg membuat kita masuk hitungan, ada harganya di hadapan Tuhan, berjalanlah dalam Roh selalu. Orang yg berjalan dlm daging itu tak ada harganya di hadapan Allah Gal 5:16-17.
Jadi ukuran rohani kita di hadapan Allah ditentukan oleh:
1. Kesucian kita, ada 3 tingkatan yaitu:
Halaman = Jatuh bangun dalam dosa.
Ruangan Suci = Bisa hidup suci terus menerus, meskipun belum sempurna.
Ruangan Maha Suci = Sudah lahir sempurna 1Yoh 3:9, tidak lagi ber-dosa, mutlak terus hidup suci.
2. Dari kasih ilahi di dalam kita. Kalau ada benci = anak2 iblis = Luar Halaman. Tetapi orang dari Allah ada kasih Kristus, tanpa kasih semuanya sia2 1Kor 13:1-3. Orang yg bisa me-lakukan Firman Tuhan itu hasilnya, kesimpulannya adalah kasih Mat 22:37-40, Luk 10:27.
Kasih tingkat Halaman itu jatuh bangun dgn kebencian, tidak bisa terus kasih. 1Kor 13:1-3. Sekalipun bisa berbuat besar2 tanpa kasih itu sia2. Ruangan Suci, menang, seka-lipun terus bergumul dgn daging yg penuh kebencian, terus menang, tidak ada kebencian, tetap kasih. Ruangan Maha Suci itu kasihnya sempurna seperti Kristus.
3. Mezbah Dupa ini diukur oleh Tuhan Wah 11:1-2. Ini yg dibawa ma-suk dalam Ruangan Maha Suci Ibr 9:3-4. Mezbah Dupa dibawa masuk sam-pai dalam Ruangan Maha Suci oleh imam besar pada hari Grafirat Im 16:17, Kel 26:33. Ini yg diukur Allah Wah 11:2; 12:17. Orang seperti ini, yg berdoa dalam Roh dan kebenaran (Yoh 14:21,23) ada harapan bisa masuk dalam Ruangan Maha Suci, sebab ukuran rohani yg tumbuh makin indah di hadapan Tuhan, bisa terus sampai tembus Tirai.
Dalam pasal terakhir, dalam ayat ini, gambarannya makin jelas, seorang perempuan yg bersandar pada keka-sihnya, naik dari padang gurun. Inilah Anak Domba Allah dgn calon pe-ngantin-Nya, selalu berjalan ber-sa-ma2. Dalam pasal2 permulaan, ka-dang2 mereka berpisah, tetapi di sini terus ber-sama2 bahkan bersandar pada Pengantin Laki2. Inilah orang yg mau berjalan dgn Allah selalu, makin lama makin mahir, akhirnya akan ber-sama2 terus, seperti Henokh dgn Allah selalu, makin lama makin mahir spt Elia. Berdoa dan berjalanlah dalam Roh selalu, maka kita akan tumbuh dgn pesat. (Bedakan hidup dipimpin Roh dan berjalan dgn Allah yg mem-buat Henokh tumbuh sampai sem-purna Kej 5:22-23).
KID 8:5b BERSANDAR PADA KEKASIHNYA
Seringkali orang beriman, mula2 ber-jalan sendiri, lalu sesudah penuh Roh Kudus, dapat berjalan dipimpin Roh Rom 8:14, tetapi yg sungguh2 makin mahir dipimpin Roh, akhirnya bisa berjalan terus dgn Allah seperti Henokh dan Elia Kej 5:21-24. Ini per-sekutuan ang makin dekat dan erat, bisa terus ber-cakap2 dgn Tuhan da-lam menghadapi segala macam pen-cobaan dalam semua segi hidupnya.
Sebagai bayi, orang baru yg lahir baru, timbul kerinduan untuk terus berkenan pada Tuhan, meskipun daging melawan. Tetapi keinginan dan kerinduan pribadi ini tumbuh terus dalam pimpinan Roh Kudus sesuai Firman Tuhan. Juga pencobaan2 da-tang untuk melawan kehendak kita, sehingga kadang2 sekalipun hati ber-kehendak tetapi tubuh lemah dan jatuh dalam dosa Mat 26:41.
Tetapi Roh Kudus, Firman Tuhan terus menguatkan sehingga bisa me-ngalahkan perlawanan daging dan pencobaan yg makin besar, tetap menang oleh kuasa Roh Kudus dan Firman Tuhan. Bapa terus memimpin dalam perjalanan hidup yg sesuai rencanaNya, meskipun banyak penco-baan yg makin besar seperti Ayub, Yusuf, Daud dll, tetapi tetap menang sehingga rohnya tumbuh makin se-perti Kristus, sampai akhirnya menang penuh, daging dimatikan dan tembus Tirai masuk dalam kesempurnaan rencana Allah, menjadi sempurna. Ini seperti pertumbuhan Henokh, Elia yg akhirnya menjadi sempurna.
Begitu perempuan ini makin lama makin erat sehingga terus berjalan dgn Allah, tidak sendirian lagi dan ini jalannya menuju kesempurnaan.
Dalam Mat 4:1 Putra manusia Ye-sus masuk dan dicobai di padang gurun. Putra manusia Yesus tidak ber-jalan sendirian, tetapi Ia selalu dipim-pin Roh dan berjalan dgn BapaNya Yoh 5:19; 8:26, Mat 3:17; 4:1, Luk 4:1. Akhirnya Ia menang dan keluar naik dari padang gurun. Sekarang calon mempelai perempuan juga dicobai di padang gurun, tetapi ia berjalan dgn kekasihnya, yg sudah lulus dalam pen-cobaan di padang gurun. Begitu juga kita umatNya masuk dalam peng-olahan dan pencobaan di padang gu-run, tetapi kita harus bersandar padaNya.
Seperti calon mempelai perem-puan berjalan bersandar pada Tuhan Yesus kekasihnya. Kalau ini dikerjakan baik2, pasti juga lulus sebab berjalan dgn Tuhan Rom 8:31,37. Sebab itu jangan berjalan sendiri, tetapi selalu berjalan dgn Tuhan. Kuncinya adalah selalu berdoa dalam Roh dan kebe-naran. Kita harus makin mahir dipimpin Roh, bersandar kepadaNya saja. Kuncinya itu selalu berjalan dgn Allah, ditolong oleh 3 Pribadi Allah dgn caraNya sendiri2, tetapi me-lengkapi dan menyempurnakan kita. Jangan bersandar pada akal pikiran, perasaan hati atau pengalaman kita, itu mudah ditipu dan dikalahkan iblis. Tetapi kalau dgn Tuhan akan selalu menang, bahkan dalam segala kesu-karan dan pencobaan, belajar terus dipimpin Roh dan berjalan dgn Allah sehingga kita terus lulus dalam setiap pencobaan dan makin tumbuh, makin mulia. Ini harus disertai Firman Tuhan, tidak cukup hanya dipimpin Roh. Orang yg betul2 dipimpin Roh akan lapar dan haus akan Firman Tuhan, sehingga limpah dgn Firman Tuhan, menjadi kuat Mat 7:24-28. Juga Roh Kudus akan terus memimpin sesuai dgn rencana Allah Bapa yg sudah membuatkan rencana hidup rohani yg terbaik bagi masing2 anak Alah, sam-pai menjadi sempurna. Dgn Tuhan kita jadi luar biasa Maz 60:14, bahkan bisa lebih dari pemenang, bahkan meng-alami pawai kemenangan 2Kor 2:14. Belajar mahir berdoa senantiasa da-lam Roh dan kebenaran 1Tes 5:17, maka kita bisa terus berjalan dgn Tuhan dan tumbuh dalam rencanaNya yg indah2 seperti Henokh, Elia, Nuh dll.
Jangan bingung tentang pekerjaan Bapa, Putra dan Roh Kudus, Mereka selalu bekerja bersama di dalam kita, sehingga kita bisa berjalan dgn betul dan selalu dibantu Mereka seperti dalam 1Kor 12:4-6, Wah 12:1 dll.
KID 8:5c. SAYA MEMBANGUNKAN ENGKAU DI BAWAH POHON APEL
Pohon apel (= tappuach, KJ+TB, TL: Jeruk).
Apakah arti pohon appel ini? Kid 2:1-3. Ayat ini menceriterakan Kristus sebagai bunga bakung, mawar Saron dan pohon apel. Sebagai pohon apel Kristus dibedakan dari pohon2 hutan liar lainnya.
Di bawah naungan pohon apel itulah kesukaan si pengantin perempuan du-duk dgn puas dan sejahteradan buah-nya itu kesedapan pada mulutnya. Ia tinggal di dalam naungan kekasihnya, sebab kasih kepadaNya (Kid 2:5).
Kalau dalam tiap hal dan tiap saat kita mencari hadirat Tuhan selalu itu tinggal dalam naunganNya dan bisa mengalami manisnya buah apel Maz 105:4, 1Taw 16:11 itu amat indah. Inilah hidup yg sejahtera Pil 4:7, pe-nuh kuasa Rom 8:31 dan penuh ke-sukaan. Contoh Yoshua 9.
Hidup yg paling indah. (Berbeda dgn hidup dalam naungan pohon2 hutan, tempat yg biasa untuk orang2Israel berdosa, ini harus ditebang Ul 7:5, Yus 17:18, Hak 6:25 dll. Semua perkara kedagingan dan dosa harus ditebang habis, baru bisa hidup benar dan suci di hadapan Allah.
Kayu2 hutan ~ daging yg liar. Ber-jalan menurut kehendak sendiri, pi-kiran, perasaan hati dan pengalaman sendiri atau menurut hawa nafsu, dalam keinginan daging, hidup akan jadi seperti binatang, dlm dosa). Di bawah pohon apel ialah kasih kita kepada Tuhan dipuaskan dgn ka-sihnya. Di dalam kesucian Tuhan, baru kasih ini tumbuh dgn baik. Baik kasih akan Tuhan maupun kepada sesama. Orang yg tak hidup dlm kesu-cian, tak akan tumbuh dalam kasih. Dalamnaungan Kristus, kebenaran Firman kasih kita tumbuh dgn baik. Juga kasih suami-istri hanya tumbuh kalau hidup dalam kesucian Allah, sehingga kasih yg benar akan ber-tambah2 dan menjadi sempurna kalau rumah tangga dipelihara dlm kesucian Ibr 13:14. Juga kasih dgn sesama, dgnkasih Kristus yg suci Yoh 15:9-10 kalau tidak ada kesucian/kebenaran, kasih tak dapat tumbuh dgn baik 1Pet 1:22 (KJV). Orang yg tak hidup ju-jur/benar, paling banyak mempunyai kasih manusiawi Mat 22:37-40, 1Tim 1:5. Kasih tanpa kebenaran itu palsu.
Apa yg dibangunkan Tuhan dalam kekasih2Nya?
1. Tetap tumbuh sampai ke akhir, sebab saat terakhir, itu yg diukur Allah, sebagai ukuran kemuliaan kita untuk kekal. Jangan sampai turun, jangan sampai mulai dalam Roh ber-akhir dalam daging Gal 3:2-3, atau yg terdahulu jadi yg terkemudian Mat 19:30, Mrk 10:31, Luk 13:30. Ini lawannya keadaan Allah yg sempurna dari permulaan sampai akhir dari kekal sampai kekal, tidak berubah! Wah 22:13, Ibr 13:8.
2. Jangan sampai jatuh sesudah sukses, sebab sombong, sebab me-rasa semua dari dirinya sendiri, pa-dahal dari Tuhan 1Kor 4:7, 2Kor 4:7, sebab itu kita harus ber-jaga2 sesudah sukses, atau selesai tugas dgn baik Ef 6:13; tetap rendah hati dan mengem-balikan segala puji dan hormat kepada Tuhan yg berhak Yes 42:8.
3. Kadang2 rohani jadi lemah dan turun, sebab kurang bersedia (7 KPR), terbawa arus orang banyak atau ikut2an orang lain, menuruti daging. Tetapi Roh Kudus terus mengingatkan dgn Firman Tuhan dan suara Roh Ku-dus dan dikuatkan kembali. Sebab itu kita harus selalu ber-jaga2, selalu mendengar apa yg diingatkan oleh Roh Kudus dan Firman Tuhan Mrk 4:23, Wah 2:7 dst.
4. Iblis selalu beusaha untuk datang dgn tipu muslihatnya; Setiap kesem-patan akan dipakainya.Jangan lupa menghadapinya dgn selalu dipimpin Roh, selalu ber-tanya2 akan Roh Ku-dus dan cari hadiratNya selalu 1Taw 16:11. Jangan sampai tertipu seperti Hawa, jatuh dan keluar dari rencana Allah, keluar dari Firdaus untuk sete-rusnya. Jangan lupa menjaga mulai dari pikiran kita sendiri. Seringkali sesudah melihat, mendengar sesuatu, panah berapi setan ditembakkan pada kita supaya menuruti reaksi daging atau kehendak sendiri, tetapi kita ha-rus tetap dipimpin Roh, jangan menu-ruti daging dan tipu daya iblis. Tuhan mengharapkan kita tetap setia sam-pai ke akhir, baik dalam pernikahan, keluarga dan Gereja Mat 24:13.
Ini sangat penting, sebab orang yg jatuh pada akhirnya seperti Saul, bisa terhilang se-lama2nya atau seperti Simson, Salomo dll, hilang segala ke-muliaannya. Tentu Tuhan akan ber-usaha membangkitkan kembali, tetapi kita harus percaya pada Tuhan, jangan menuruti kelemahan atau perasaan hati kita. Bedakan hidup Yusuf (yg te-tap taat, tidak menuruti daging) dibandingkan dgn Yacob yg menuruti perasaan hati dan daging, kehilangan sangat banyak rencana Allah yg indah2.
Mengapa di bawah pohon apel?
Pohon apel ini lawannya pohon di hutan Kid 2:3. Pohon2 di hutan ini berarti menuruti daging, menyembah allah yg lain. Tetapi pohon apel ini taat pada Firman Tuhan sehingga ke-luar buah apel, kasih yg manis hasil ketaatan akan Firman Tuhan Mat 22:27-40, Luk 10:27. Semua ini diker-jakan berdasar Firman Tuhan, ini janji Allah yg tidak berubah sampai se-lama2nya Luk 21:33, Dia tidak ber-ubah Ibr 13:8.
KID 8:5d. DISITU IBU MU MELAHIRKAN ENGKAU, DI SINI IBU MU YG MENGANDUNG ENGKAU, MELAHIRKAN ENGKAU
Di dalam Surga tidak ada laki2 dan perempuan, tidak ada pernikahan lalu hamil dan melahirkan, tidak ada anak dan bapak, tetapi mengapa Allah membuat demikian di dalam dunia? Allah yg Maha tahu dan Maha pintar. Kita hanya tahu sebagian2 tetapi cukup dgn pertolongan Roh Kudus dan Firman. Allah tidak pernah me-ngatakan Roh Kudus sebagai ibu, sebab itu jangan menambahi istilah ini untuk Roh Kudus, bisa kacau dan celaka. Pakai apa yg ada dalam Alki-tab. Di sini Allah meletakkan sisa2 kemuliaan Allah (sesudah kejatuhan manusia Rom 3:23),yaitu kasih dalam kita antara anak, orangtua, ibu dan bapak. Bentuk keluarga seperti ini hanya ada di dunia, tetapi bukan da-lam Surga, sebab itu kalau model ini dianggap ada di Surga, akan menga-caukan pikiran kita tentang Surga. Dalam keluarga antara suami-istri, anak-orangtua ada sisa2 kemuliaan Allah. Pengertian Bapa, Putra, Roh Ku-dus bukan dalam arti kasih manusia-wi, tetapi dalam arti kasih ilahi yg sempurna dan kekal.
Kasih Allah itu sempurna, sehingga Bapa, Putra dan Roh Kudus menjadi satu 1Yoh 5:7. Tiasa (Tiga adalah satu). Manusia dalam dunia memakai sisa2 kemuliaan Allah ini menjadi satu, tetapi prinsipnya berbeda. Tidak ada kawin-mengawinkan di Surga, tidak ada yg beranak, tidak ada kasih sex yg fana ini, tetapi ada kasih ilahi. Ini menjadi satu rahasia besar yg dile-takkan Allah dalam kasih suami-istri Ef 5:31-32. Suami-istri itu 1+1=1. Ini tidak ada di dunia, (di dunia tetap = 2), tetapi dalam Tuhan (sesudah lahir baru, sesudah jadi anak2 Allah), suami dan istri adalah1+1=1, seperti Tiasa 1+1+1=1. Disini kita mendapat istilah tentang ibu yg melahirkan, tetapi jangan salah mengerti, bukan seperti ibu jasmani. Tetapi orang yg bertobat itu seperti dilahirkan oleh Roh Kudus menjadi orang baru Yoh 3:35. Jelas sekali Nikodemus yg berpikir secara jasmani itu salah, ia berpikir harus masuk kembali dalam rahim ibunya, bukan! Tetapi dilahirkan oleh air dan Roh (baptisan air dan baptisan Roh sesudah diampuni dan dilepaskan dari dosa oleh darah Yesus. Sebab itu juga Tuhan Yesus yg dilahirkan (sesudah dikandung dalam kandungan Maria) itu dijelaskan dalam Luk 1:35.
1. Roh Kudus akan datang, turun ke atasmu.
2. Kuasa Allah yg Maha tinggi yaitu Allah Bapa akan menaungi engkau.
3. Yg kudus yg akan kau lahirkan akan disebut Putra Allah.
Inilah pekerjaan 3 Pribadi Allah da-lam Maria sehingga lahir Putra Allah menjadi Putra manusia Yesus!
Jangan salah mengerti tentang 3 Pribadi Allah bukan seperti suami-istri yg kawin-mengawinkan dan beranak seperti manusia, tetapi ini jadi rahasia untuk bisa mengerti tentang rahasia kasih ilahi itu lain dari kasih manu-siawi yg telah jatuh dalam dosa. Sebab di Surga tidak ada kasih manusiawi termasuk kasih sex, tidak ada perka-winan, tidak ada hamil dan mela-hirkan, tidak ada pertumbuhan (dari bayi sampai dewasa) sepertidi dalam dunia, tetapi di Surga ada kekekalan yg hanya bisa dimengerti dgn pikiran Kristus dan Roh Kudus memberikan pikiran Kristus dalam pikiran kita 1Kor 2:16. Ini caranya Roh Kudus dan Allah Bapa, dan Putra Allah turun ke atas Maria untuk membuat Maria mengan-dung Putra manusia Yesus yg berasal dari Putra Allah menjadi Putra manu-sia.
Dalam Kidung Agung ini diceritakan secara jasmani atau lahiriah tentang ibu yg mengandung dan melahirkan, tetapi bagi kita ini berarti secara rohani, yaitu kelahiran rohani, kela-hiran ilahi. Ada dua kelahiran ilahi yaitu lahir baru dan lahir sempurna. Dalam kelahiran baru atau lahir kem-bali, kita dilahirkan kembali oleh pe-kerjaan Allah (Bapa, Putra + Roh Ku-dus, darah, air dan Roh) menjadi manusia baru yaitu menjadi anak2 Allah (Yoh 1:12; 10:35) yg bisa tum-buh sampai menjadi seperti Kristus dan Allah. Jangan lupa di Surga tidak ada bayi malaikat, bayi setan tidak ada lagi bayi2 manusia. Sebab tidak ada pernikahan dan hamil atau per-tumbuhan di Surga. Tetapi semua yg di Surga (Neraka) adalah “dewasa” (matang), tidak berubah lagi, tetapi dgn tingkat2 kemuliaan yg ber-beda2, yg tidak berubah untuk kekal, juga di Neraka, tidak berubah untuk kekal. Hanya di dunia ada perubahan, per-tumbuhan anak2 Allah sampai tingkat terakhir (dgn pertolongan Bapa, Putra, dan Roh Kudus) yg menghasilkan ting-katan2 tertentu di Surga (dan di Neraka oleh iblis dan setan2 lainnya). Sebab itu bertumbuhlah selagi ada di dunia, ini kesempatan besar yg mulia! Juga di Surga tidak lagi ada lahir kembali dari anak2 ibis menjadi anak2 Allah, dari orang dosa menjadi orang suci, tetapi itu hanya ada di dunia (1Yoh 3:10). Semua selama masih di dunia, bisa bertumbuh menjadi besar atau dewasa atau matang, dgn ting-katan2 rohani yg ber-beda2. Penger-tian di Surga, tidak sama dgn yg ada di dunia, tetapi tumbuh adalah kesem-patan yg hanya adadi dunia. Sebab itu tumbuhlah menjadi seperti Kristus, itu sangat indah dan mulia, dan hanya bisa terjadi di dunia!
Dalam Alkitab disebut 3 Pribadi Allah mem-bagi2 tugas dalam peker-jaan bagi manusia, bukan berarti ke-mampuan Allah terbatas, tidak, Me-reka semua adalah Allah yg Maha kuasa, dan tidak ada perpecahan atau keretakan di dalam Mereka. Sebab mereka adalah kasih, Mereka tidak mungkin berdiri sendiri, tetapi sampai kekal tetap bersatu dalam kesucian dan kasih. Mereka tetap kompak, te-tap bekerjasama, membagi tugas dalam penyelamatan manusia sesuai rencana Allah. Misalnya dalam 1Kor 12:4-6, 1Yoh 5:7, Wah 12:1 dll.