I. APA ARTINYA?
Target disini adalah orang (manusia), sebab yang terpelihara, akhirnya akan dibangkitkan, kalau barang tidak bisa dibangkitkan pada akhir zaman.
Target Putra Manusia Yesus waktu itu baru 12 Rasul, lalu kemudian 70 murid, lalu 20.000 orang (lapar diberi makan), terus bertambah. Dari 12 mu-rid yang jadi target, kalau bisa tidak ada yang terhilang, target dicapai penuh. Tetapi sayang, satu murid tidak mau bertobat, sekalipun sudah diberi nasehat terang2an Yoh 17:12.
II. TARGET ALLAH ADALAH JIWA2
Ia tidak ingin seorangpun binasa 2Pet 3:9b, Yeh 18:23. Sebab itu Allah berkorban begitu besar, yaitu Putra Allah yang tunggal dikorbankan untuk menyelamatkan manusia Yoh 3:16.
Dan rencana Allah tidak akan ba-tal, meskipun tidak semua orang se-lamat, sebab manusia bukan mesin, bukan robot, tetapi makhluk berke-mauan bebas. Sebab itu ada manusia yang tidak mau percaya dan tidak selamat Rom 10:16.
Sungguh untung dan bahagia yang mau percaya, sebab rencana Allah pasti jadi dan jumlah yang akan selamat itu sudah ada dalam tangan Allah dan pasti digenapkan, Allah ti-dak pernah gagal.
Allah tidak pusing dgn bumi dan semesta dan isinya. Yang penting bagi Allah adalah: manusia. Ini yang jadi beban dan tujuan satu2nya dari Allah, Ia membuat manusia seperti Allah dan kalau mau taat akan jadi sempurna seperti Allah, luar biasa indah.
Jadi satu2nya beban dan tujuan Allah adalah manusia, dan rencana Allah tidak akan gagal! Tetapi siapa yang disuruh Allah untuk menye-lamatkan orang berdosa ini? Rom 10:14-15.
Siapa yang diutus? Kita, orang ber-iman! Sesudah kita sendiri diselamat-kan oleh pengorbanan Putra manusia Yesus di Golgota, kitalah sekarang yang diberi target seperti target Allah, yaitu menyelamatkan jiwa2 orang berdosa, supaya tidak binasa oleh hukuman dosanya.
Jadi masing2 kita harus punya tar-get jiwa2 yang harus kita selamatkan. Kalau tidak mau melakukannya, sesu-dah diberi waktu, tetap tidak dila-kukan, maka keselamatan kita sendiri bisa hilang! Mat 7:21.
Kalau kita menyelamatkan jiwa2, hati Allah sangat bersukacita dan memberkati, memberi pahala yang kekal dan sangat indah di Yerusalem Baru dan Surga Bumi Baru yang mulia untuk kekal. Tetapi kalau diabaikan, itu berarti tidak melakukan kehendak Allah, itu berarti melakukan kehen-dak iblis dan binasa. Antara melaku-kan kehendak Allah dan iblis, banyak orang tidak sadar bedanya! Biasanya orang bodoh tidak mengerti bahwa melakukan kehendak sendiri, yaitu menolak melakukan kehendak Allah, itu sebetulnya dipimpin iblis, kehen-dak iblis. Hanya ada dua pihak: anak Allah dan anak iblis 1Yoh 3:10, dua ketaatan: pada Allah atau pada iblis Wah 3:16, ini yang sering tidak dime-ngerti. Kita sudah ditebus sampai se-lamat, sudah dibeli dgn darah Kristus, jadi milik Kristus, harus taat pada kehendak Allah! 1Kor 6:19-20.
Banyak orang beriman yang tidak sadar, kalau tidak melakukan kehen-dak Allah sebab melakukan kehendak sendiri itu adalah anak iblis (seperti biasanya orang dunia, orang dosa), itu taat pada kehendak iblis, bukan taat pada kehendak Allah, sebab itu kehi-langan keselamatannya, padahal su-dah ditebus. Jadi kita harus mela-kukan kehendak Allah dan itu yang terbaik bagi kita untuk rohani dan jasmani. Banyak orang belum menger-ti, mau melakukan kehendaknya sen-diri, menolak kehendak Allah, sehing-ga penuh dgn dosa dan hilang kese-lamatannya, masuk Neraka.
Kerjakan terus target jiwa2 kita masing2. Hal praktis yang bisa dibuat adalah:
1. Tentukan langsung target me-menangkan satu jiwa untuk satu batas waktu tertentu, misalnya untuk satu minggu, atau satu bulan, atau tiga bulan. Jangan satu tahun, itu buang waktu, sebab jatah umur kita tetap. Maksudnya buat target, supaya terus berusaha dan makin lama makin ba-nyak jiwa2 dimenangkan.
2. Doa minta pimpinan Tuhan. Ingat isi panci atau keluarga kita. Apa-lagi anak2, saudara, orangtua, doakan dan cepat bicara padanya supaya ber-tobat. Asal kita mau bertekun dipim-pin Roh dalam kesucian ada kuasa, (kalau dalam dosa, tidak ada kuasa, tetapi justru jadi batu sontoh, apalagi satu rumah nyata benar dosa2nya). Terus tekun, sebab ada janji Allah untuk menyelamatkannya Kis 16:31. Kita akan dapat menyelamatkannya dgn pimpinan Roh Kudus dalam kesu-cian dan kasih (harus ada pengam-punan kalau orang2 isi keluarga ada salah, dosa, tetapi tetap perlu ditegur, diterangkan tetapi dgn kasih bukan dgn JMPE atau marah).
3. Terus berdoa minta rezeki dari Tuhan supaya kita dapat menyela-matkan jiwa2, sebab ini kunci per-tumbuhan rohani dan berkat jasmani dan rohani 2Tim 2:20-21.
4. Ada sebagian (1/2 ?) orang ber-iman yang merasa tidak bersalah kalau tidak menyelamatkan orang2 istimewa dalam “pancinya”, asal tetap ibadah dan pelayanan.
Target setiap orang tidak sama.
Sebab itu kita harus tahu dan me-lakukan kehendak Allah yang ada tar-getnya, tentu berbeda waktu kanak2 dan dewasa, tidak sama untuk setiap orang, tergantung dari tingkat rohani, jabatannya dll. Tetapi kita semua ha-rus jadi garam dan terang dunia, kalau tidak akan dibuang, dan terancam keselamatannya hilang!
III. TARGET KITA ADALAH MELAKUKAN KEHENDAK ALLAH
Catatan penting! Biasanya kita tahu tentang menyelamatkan jiwa2.
Tetapi masih banyak orang beriman mengabaikannya, karena mereka menganggap itu tidak mutlak dituntut Allah, hanya kalau mau. Tetapi target menyelamatkan jiwa2 ini adalah mu-tlak, harus dilakukan (sekalipun diberi waktu). Kalau tidak dilakukan, kese-lamatan bisa hilang. Ini bukan kehen-dak manusia, tetapi keharusan dari Allah, sebab orang yang tidak mela-kukannya adalah orang malas dan jahat, dan akan hilang keselamatan-nya Mat 25:26,29-30!
1. Amanat Agung Mat 28:19.
Juga Putra manusia Yesus waktu naik ke Surga, meninggalkan murid2 dll nya, satu2nya pesanNya adalah Ama-nat Agung yang jadi tugas bagi setiap orang beriman sekalipun, jumlah tidak sama untuk setiap orang. Tetapi se-mua harus memenangkan jiwa dgn target tertentu bagi setiap orang. Tidak cukup hanya berbakti dan me-layani dgn baik, tanpa menolong me-nyelamatkan orang berdosa lepas dari tangan iblis dan Neraka. Cari, minta, ber-tanya2 akan Tuhan setiap kali ada kesempatan. Ini satu2nya pesan yang ditinggalkan bagi orang beriman, ja-ngan dilalaikan, sekalipun dalam ke-nyataannya banyak orang tertipu oleh iblis dgn perkara2 yang fana dan juga karena kebodohan (Hos 4:6), tidak mengerti, mengabaikan tugas mutlak ini.
Manusia lebih suka target jasmani yang fana, kalau bisa hidup sukses. Semua waktu, tenaga, kekuatan dan hatinya untuk sukses jasmani, padahal itu fana dan satu kali harus diting-galkan Mat 16:26. Dahulukan yang rohani, maka hal2 jasmani akan Tuhan beri cukup untuk fasilitas hidup di dunia Mat 6:33.
Dunia ini hanya sementara, hanya untuk 70-80 tahun saja, bahkan ada yang lebih sedikit. Yang rohani itu untuk kekal, pakailah yang fana itu hanya sebagai fasilitas, bukan tujuan 1Kor 7:31. Semua akan ditinggal Luk 12:20-21.
Orang yang mencari yang fana, sesudah dapat hanya memakainya untuk 10-30 tahun lalu ditinggal. Ja-ngan lupa setiap kita punya target jiwa untuk masing2, itu kehendak Allah, tetapi hanya sebagian yang ta-hu (misalnya isi keluarga dan orang dekat), itu kewajiban kita. Sebagian belum tahu (50%?), tetapi pasti ada dan Tuhan ingin memberi sebanyak mungkin, sebab ini sangat meng-un-tungkan untuk hidup di Surga dan di dunia! Target jiwa2 akan menjadi har-ta yang kekal, kemuliaan yang kekal, termasuk fasilitas yang fana yang kita perlukan. Sebab itu jangan bodoh.
Allah ingin memberi target se-banyak mungkin, itu sangat mengun-tungkan, tetapi tergantung dari ke-mampuan masing2. Kejarlah harta dan kemuliaan yang kekal dan usa-hakan dalam jatah hidup kita. (fasilitas jasmani Tuhan bisa beri jumlah bera-papun, tetapi harus disesuaikan dgn keranjang kemampuan kita Ams 30:8. Kalau lebih jadi dosa dan kebina-saannya). Juga kemampuan rohani masing2 terbatas, sebab itu target jiwa2 setiap orang tidak sama.
Rindukanlah mencapai target yang sebesar mungkin dalam jatah umur yang Allah beri pada kita, seperti Putra manusia Yesus, seperti Paulus dll (sebab sesudah mati, tidak bisa berbuat apa2 lagi) Kis 20:24.
Paulus berusaha menyelesaikan tar-get dari Tuhan dan itu akhirnya dicapainya 2Tim 4:7.
Semua harus keluar untuk menye-lesaikan amanat agung dan masing2 punya target tertentu dari Tuhan. Punya keinginan atau target jasmani boleh, tetapi jangan jadi nomer satu, tetapi target jiwa2 ini yang jadi nomer satu, ialah melakukan kehendak Allah dgn penuh gairah Rom 12:11 (me-nyala2 dalam Roh), menggenapi tar-get jiwa2 dari Tuhan, itu yang kita utamakan. Utamakan dan usahakan target jiwa2 dari Tuhan. Pakai setiap kesempatan yang ada.
Target yang fana dalam dunia se-bagian besar dgn uang. Terus kejar uang sampai jadi mata duitan, mem-berhalakan uang, padahal akhirnya ti-dak dibawa, ditinggal di dunia, sia2. Tetapi orang yang mau memper-kenankan Tuhan, terus mencari jiwa2 dan memeliharanya, tetapi tidak bo-leh besar2an lalu mencuri domba dari kandang lain, tidak dapat berkat, te-tapi hukuman pencuri domba2 dari kandang lain, ini orang2 yangsudah percaya dan digembalakan dalam kan-dangnya, dan dalam keadaan normal tidak boleh pindah Gereja. Kalau me-reka ingin mengerti suatu pengertian Firman Tuhan, bagikan sebagai guru2 baginya, itu boleh. Sebab ada banyak guru untuk mengajar, tetapi hanya beberapa gembala 1Kor 4:15.
Boleh menjadi berkat bagi domba2 dari kandang lain sebagai guru, tetapi domba2 itu tetap di kandangnya ma-sing2. Bahkan kalau satu Gereja ingin diberi pengertian2 Firman Tuhan, bo-leh. Kita menolong sebagai guru, mereka mengerti dan itubaik, betul, tetapi mereka tetap di kandangnya masing2, jangan ingin domba orang lain, itu ingin mencuri domba2nya).
Cari jiwa baru dan anggota2 Gereja kita sendiri yang undur, tetapi semua oleh dan karena Tuhan, bukan untuk nama atau kebesaran kita.
2. Pakai talenta dari Tuhan untuk memenangkan jiwa2 (setiap orang yg lahir baru mendapat minimum 1 ta-lenta), dan setiap orang dapat me-makainya baik2 untuk mendapatkan jiwa2 bagi Tuhan.
Orang yang menyembunyikan ta-lentanya, tidak menjalankan, itu men-jadi hamba yang jahat dan malas Mat 25:26. Jangan malas, akibatnya sangat besar, bisa hilang keselamat-annya.
a. Mengapa malas? Tidak mau memenangkan jiwa, sebab tidak me-rasa itu mutlak perlu atau keharusan, padahal itu pesan paling besar (Agung) dan yang tidak taat mela-kukan kehendak Allah itu bisa hilang keselamatannya. Mengapa malas? Sebab talentanya ditanam, disem-bunyikan, tidak dipakai. Biasanya ini akibat ngotot mencari yang fana dan duniawi saja, sehingga tidak ada wak-tu untuk mengerjakan talenta2 dari Tuhan. Ini salah! Tidak melakukan kehendak Allah, yaitu menyelamatkan jiwa2 itu tidak sulit, pakai kuasa Allah untuk merebut jiwa2dari tangan iblis Kis 1:8 (semua orang dosa dikuasai iblis, milik iblis) tetapi rebut orang2 dosa itu dgn kuasa Allah supaya ter-lepas dari ikatan dosa2nya oleh kuasa dan cengkraman iblis, lepaskan dalam Nama Yesus, lalu taburi Firman Tuhan, nanti Tuhan yang menumbuhkan 1Kor 3:6, pasti bisa. Satu talenta dari Tuhan cukup; Perempuan Samaria yang baru lepas dari dosa bisa memenangkan banyak sekali orang2 Samaria, sampai mereka menahan Putra manusia Ye-sus selama 2 hari lagi untuk bicara pada mereka Yoh 4:39-40.
b. Mengapa jahat? Sebab melihat keluarga atau orang dekat yang erat hubungannya masuk Neraka, tersiksa untuk kekal, tetapi ia membiarkannya, itu jahat.
Ada seorang melihat adiknya dita-brak mobil, tidak sadar dan berdarah, tetapi ia membiarkannya dan tetap langsung ke kantor. Lalu ibunya ditel-pon menceritakan tentang adiknya. Langsung ibunya menjerit dan ber-kata: “Mengapa kamu tidak meno-longnya?” Ia menjawab: “Kalau meno-long nanti saya terlambat masuk kantor”. Langsung ibunya menjawab: “Anak jahat, adikmu pingsan, tetapi engkau tidak menolongnya, engkau jahat”, kata ibunya sambil men-jerit2: “Engkau jahat, engkau jahat” ber-kali2, lalu ia langsung keluar pergike tempat anaknya yang kecelakaan.
Kakaknya ini anak yang jahat, tahu, bisa menolong tetapi tidak menolong.
Begitu dgn orang seisi rumah kita yang akan masuk Neraka celaka, tetapi tidak kita tolong, padahal bisa, punya talenta, punya Tuhan, itu jahat. Ak-hirnya hamba yang malas dan jahat ini dilemparkan ke Neraka tempat ta-ngisan dan kertak gigi Mat 25:30. Orang itu tahu, bisa, tetapi tidak menolong, itu jahat! Akibatnya ia masuk neraka. Kita wajib menolong-nya habis2an untuk menyelamatkan-nya, apalagi orang isi rumah kita!
3. Jadi garam dunia Mat 5:13.
Istimewa dalam panci sendiri (ke-luarga, tempat bekerja, sekolah dan lain2 tempat yang setiap hari dida-tangi) tahu ada orang yang tidak selamat, dibiarkan, tidak digarami, tidak ditolong untuk menyelamatkan jiwanya dari Neraka, ini salah! Isti-mewa keluarga, isi rumah sendiri, harus kita garami. Sekalipun anak2 sendiri, itu satu pribadi sendiri dan nasibnya sendiri2, mungkin tidak sa-ma, ada yang selamat, ada yang tidak, jangan kita membiarkannya, tidak ditolong, itu berarti garam yang tidak asin, akan dibuang keluar dan di-injak2 musuh. Masih banyak orang tidak sadar dan bodoh Hos 4:6, Mrk 12:24. Mungkin anak, saudara atau orangtuanya sendiri, tidak dipedulikan sebab tidak sadar akibatnya orang itu masuk Neraka, tidak selamat dan dia sendiri yang bisa menolong tidak mau menggaraminya juga dibuang ke tem-pat musuh, di-injak2, dianiaya musuh yaitu si iblis dan tentaranya. Jangan hanya mati2an menyekolahkan anak tetapi lebih dari itu harus menyela-matkan jiwanya. Ada janji khusus untuk orang seisi rumah yaitu kalau satu selamat, maka seisi rumah juga akan diselamatkan Kis 16:31.
Jangan tidak peduli, diabaikan (biasanya karena kurang/ tidak me-ngerti) dan semua binasa, celaka!
4. Jadilah pelita dunia Mat 5:16 (14-15). Ini pelita rohani, untuk me-nunjukkan jalan selamat yang betul! (Maz 119:105).
Kalau mereka lihat jalan kesela-matan dgn betul dan percaya, mereka akan mempermuliakan Bapa, sebab selamat oleh terang pelita yang me-nyala. Pelita yang padam, tidak mau menyelamatkan orang lain, ia sendiri tidak boleh masuk Surga seperti lima gadis bodoh Mat 25:6,13. Nyalakan pelitanya, tunjukkan jalan keselamat-an dan kalau orangnya mau percaya, ia akan selamat, kalau tidak mau, pa-dahal kita sudah menunjukkan jalan, ia akan binasa. Tetapi yang sudah menerangi dgn betul dan berusaha sungguh2, tidak lagi disalahkan. Kalau satu kali belum mau percaya, doakan terus, beri contoh hidup yang baik, sebab untuk orang seisi rumah ada janji Allah! Nyalakan pelitanya, tun-jukkan jalan keselamatan, itu tugas kita, kalau tidak mau, terus doakan dan minta pimpinan Roh Kudus. Te-tapi jangan lupa, ini kewajiban kita, melakukan kehendak Allah, jangan diabaikan, bisa tidak masuk Surga Mat 7:21.
5. Kerajaan Surga diambil dari orang yang tidak menghasilkan buah Mat 21:43. Jangan kita termasuk orang2 atau bangsa yang tidak ber-buah, tidak menyelamatkan orang, makakerajaan Surga diambil daripada kita, berarti kehilangan Surga = masuk neraka.
6. Pohon tidak berbuah 3+1 tahun, ditebang Luk 13:9. Ada batas waktu, yaitu 3 tahun tidak berbuah ditambah 1 tahun lagi tetap bantut, ditebang. Semua pohon dari Tuhan, orang2 beriman yang sudah percaya dan lahir baru harus ber-buah2 1Kor 6:19-20.
7. Carang yang tidak berbuah akan dipotong, masuk api Yoh 15:2 (5-6). Ini juga tentang tidak berbuah jiwa2, dipotong. Memang Tuhan ma-sih memberi kesempatan yang cukup untuk berbuah Rom 2:4. Tetapi kalau masa kemurahan Tuhan di-sia2kan (karena cinta dunia atau karena bo-doh, tidak mengerti maka pada wak-tunya akan dipotong dan binasa Rom 11:22. Sebab itu jangan terus malas atau bodoh, bertobat dan belajar mengerti lalu ber-buah2lah sehingga tumbuh dan pahalanya makin besar sampai kekal. Jangan tinggal malas, bodoh dan jahat.
8. Bertobatlah, supaya jangan pelitanya diberikan pada orang lain Wah 2:5. Kalau seorang tinggal dalam dosanya, pelitanya akan padam. Tu-han masih memberi waktu untuk bertobat, kalau tidak mau, maka sesu-dah waktu kemurahan habis, belum bertobat, pelitanya yang padam akan diambil daripadanya, dan diberikan pada orang lain.
Wai…ia kehilangan semuanya termasuk keselamatannya, sebab itu bertobatlah sungguh2 dan lakukan tugas menyelamatkan jiwa2.
KESIMPULAN
Kesalahan yang terbesar adalah tahu tetapi tidak memperbaiki yang salah yaitu kebiasaan kurang atau tidak mau bersaksi. Tidak mau menjadi garam dan terang dunia, tidak mau menye-lamatkan jiwa2 supaya selamat dari penghukuman dosa2nya. Sebetulnya tugas ini tidak sulit, kita tidak harus mengubah dia supaya bertobat dan jadi orang baru, tetapi hanya menabur dgn kuasa Allah (penuh dan dipimpin Roh) dan Tuhan yang akan melakukan perubahan itu (melahirbarukan, ber-ubah jenis) sehingga menjadi anak2 Allah dan selamat Yoh 1:12.