I. KEHENDAK MANUSIA atau KEHENDAK TUHAN
Kebanyakan orang yang normal me-milih cukup atau kaya, hampir2 tidak ada yang memilih miskin. Mana yang betul sebagai orang yang berkenan pada Allah? Allah ingin memberkati anak2Nya sebesar mungkin di dunia dan dalam Surga. Ini biasanya peng-harapan orangtua yang normal (nor-mal = cinta anak2nya), apalagi Allah yang maha cinta pada kita dan maha kuasa. Ingat Dia sanggup. Mengapa begitu? Kalau semua kaya, maka problem keuangan dalam pekerjaan Tuhan hilang dan semua tenaga dan perhatian bisa dipusatkan pada hal2 lain yang lebih penting, lebih2 untuk hal2 rohani yang kekal. Tetapi me-ngapa Allah tidak membuat semua anak2Nya jadi kaya? Istimewa dalam masa sulit? Sebab:
1. Tidak semua orang tahan jadi kaya. Salomo pun lama2 menjadi rusak berat sebab tidak tahan uang Pkh 2:10. Masing2 punya kemam-puan tertentu, sampai2 sesudah keja-tuhan itu Salomo sadar lebih baik ia pas2an saja Ams 30:8.
2. Allah tahu berapa keuangan yg paling efektif untuk mencapai Sur-ga se-tinggi2nya! Jangan lupa contoh yang ekstrem dari Abraham dan Lazarus Luk 16:22-23.
Keduanya menjadi orang sem-purna Wasiat Lama, tetapi jalurnya berbeda. Abraham dgn jalur kaya dan justru dgn itu iamenjadi lebih rohani bahkan sampai sempurna (Allah ber-sumpah padanya, janjiNya tidak ber-ubah, begitu juga pahala di Surga Kej 22:16). Untuk Lazarus sebaliknya; Paling ideal dan efisien kalau ia masuk Surga lewat jalur pengemis. Sebab dgn keadaan iniia menjadi orang yang jujur dan rohani, sekalipun pengemis, sehingga bisa setara dgn Abraham. Kalau Lazarus dijadikan kaya mungkin rohaninya akan rusak, terbuang.
Jalur pengemis ini ekstrem, jarang ada orang seperti ini. Tetapi tujuan hidup kita harus nomer satu Kerajaan Surga dan kebenarannya, uang nomer dua; seperti Paulus Fil 4:11-12, bisa ber-pada dalam segala tingkatan, ia tum-buh menjadi indah, mungkin juga sempurna. Tuhan tahu dgn tepat jum-lah uang berapa yang paling efisien bagi masing2 kita. Tentu Lazarus bisa protes, tetapi tampaknya ia tetap taat, bahkan bisa bersyukur meskipun menjadi pengemis (mungkin juga tubuhnya cacat, sehingga tidak bisa bekerja), tetapi tingkat rohaninya naik terus dalam pengolahan jalur miskin ini seperti Yusuf dalam jalur perbu-dakan lebih kurang 13 tahun, tetapi ini menjadi pengolahan baginya, se-hingga ia menjadi sangat indah.
Sebab itu jangan ber-sungut2 dalam keadaan apapun, sebab bagi anak2 Allah tidak ada yang kebetulan, semua dalam pantauan Allah (dan iblis 1Pet 5:8), kita dipelihara teliti oleh Allah Mat 10:30. Sebab itu bersyukur dalam segala perkara dan tum-buhlah Ef 5:20.
Biasanya jarang yang pakai jalur Lazarus, tetapi belajar menyerah pada Tuhan yang Maha kuasa, entah kita miskin, sedang, atau kaya. Dahulukan kerajaan Surga dan kebenaranNya, itu yang paling baik bagi kita di dunia lebih2 di Surga kekal Mat 6:33. Belajar berpada dgn betul 1Tim 6:8, Fil 4:11-12, 1Kor 19:31. Jadi Allah tidak dapat membuat semua orang beriman menjadi kaya, tergantung keranjang kemampuan masing2. Tidak betul ada thelogia kemakmuran untuk semua orang beriman.
Tandanya puas dgn apa yang ada dan bisa bersyukur selalu E 5:20.
II. TUJUAN HIDUP
Jangan tujuan hidup hanya untuk hidup di dunia saja. Karena hidup di dunia, maka kita membutuhkan dan mencari segala fasilitas di dunia, mi-salnya harus bekerja mencari nafkah 2Tes 3:10. Tetapi utamakanlah men-cari kerajaan Surga lebih dahulu Mat 6:33. Orang yang tujuan hidupnya hanya untuk di dunia ini saja,punya pendirian dan keinginan yang berbeda dgn orang yang tujuan hidupnya di Surga (lihat keledai Isachar Kej 49:14-15). Seringkali perbedaan yang pen-ting dilupakan yaitu semua yang fana akan ditinggalkan, sekalipun kepujian, sukses, kemuliaan duniawi dll. Semua ini tidak akan dibawa ke Surga Luk 12:20-21, dan perkara2 duniawi yang fana ini sekalipun sukses, masyur di-antara orang banyak, tidak bisa di-tukar dgn perkara2 yang kekal, bah-kan karena dosa (biasa selalu ada, bahkan limpah dgn perkara2 yang fana) jiwanya terhilang Mat 16:26.
Mata rohani yang sudah celik, se-perti keledai Isachar akan bergairah untuk yang kekal dan berpada dgn yang fana! 1Kor 7:31. Ini yang betul. Jangan hanyakarena satu juta rupiah jadi benci, dendam, penuh dgn dosa, padahal Tuhan bisa memberi lebih dari itu dan kalau mati itu ditinggal di dunia, tidak dibawa dalam alam baka. Ingat, jatah hidup kita terbatas, pakai waktu yang ada untuk TMSP = Terus Meningkat Sampai Puncak (bahkan sampai sempurna). Jangan hanya un-tuk mempertahankan yang fana, dgn berbuat atau bereaksi dgn banyak dosa, lalu hidup yang kekal hilang, sia2! Berpada dgn yang fana, kejar yang kekal di jalan Tuhan dalam kesu-cian dipimpin Roh sesuai Firman Tuhan (7 KPR). Mata rohani kita harus betul2 celik, jangan buta oleh segala keinginan perkara2 duniawi yang fana, sebab orang seperti ini tidak pu-nya gairah untuk 7 KPR dan sulit tum-buh rohaninya, sebab ingin atau cinta perkara 2 yang fana, rohaninya mis-kin, gairah berkurang, sering jatuh bangun dalam dosa bahkan ber-tam-bah2 dalam dosa, bisa hilang kese-lamatannya!
III. PERPULUHAN DAN BENDAHARA.
Dalam Wasiat Lama, Tuhan meni-tipkan 10% pada umatNya untuk membiayai pekerjaan Tuhan, itu milik Tuhan, tidak boleh diambil atau di-rupakan dalam bentuk yang lain, harus kembali begitu; Kalau Tuhan beri uang, harus dikembalikan bentuk uang, kalau tidak dianggap pencuri Mal 3:8-9. Kalau dikembalikan Tuhan, justru dgn perpuluhan berkatnya limpah Mal 3:10. Jangan kuatir, Tuhan tidak mengurangi jatah berkat kita, tetapi Tuhan menambahkan ekstra sebagai titipan, harus dikembalikan utuh dalam rumah Tuhan, jangan dibelikan atau diganti lain2nya.
Dalam Wasiat Baru tetap berlaku perpuluhan (ada cukup banyak ayat2-nya), tetapi sebab kita ini orang te-busan Allah, jadi milik Allah 1Kor 6:19-20 dan sebagai orang tebusan Allah (dalam Wasiat Lama belum ada darah Yesus) kita harus jadi bendahara Allah dan mempertanggungjawabkan se-mua milik kita kepada Allah, sebab itu semua dari Allah1Pet 4:11, 1Kor 4:2,7
Bukan hanya 10% dikembalikan se-bagai perpuluhan, tetapi semua milik kita adalah milik Allah, kita hanya bendahara, tetapi kita juga bebas memakainya untuk keperluan kita, asal bisa mempertanggungjawabkan-nya, bukan untuk perkara2 dosa. Bendahara yang bisa dipercayai, juga dipercayai lebih banyak seperti 1,2,5 talenta, tergantung masing2.
IV. BAGAIMANA CARA KERJA MENCARI NAFKAH
Bekerjalah se-bisa2nya 2Tes 3:10, dgn jujur dan bertanggungjawab Kol 3:22-23. Tetapi kita juga harus minta pim-pinan Roh Tuhan, sehingga terpelihara dan diberkati Tuhan dalam segala sikon.
Caranya ada macam2.
1. Kerja yang rajin, baik diberkati Tuhan seperti Yusuf di rumah Potifar dan di istana Firaun, pasti dapat gaji cukup.
2. Kalau kerja sendiri, selain dgn ke-mampuan sendiri, juga minta pimpin-an Roh Kudus Rom 8:14, maka Tuhan dapat mengarahkan pada pekerjaan dgn hasil yang cukup. Belajar dengar dan taat baik2 pada suara Roh. Jangan menurut pimpinan atau keinginan daging, lebih2 cinta uang, hamba mammon Gal 5:16-17. Jangan karena cinta uang, memakai segala cara dan siasat untuk mendapat uang sebanyak mungkin. Kadang dgn kerja habis2an sehingga tidak ada waktu untuk Tuhan atau menghalalkan segala cara asal dapat banyak uang; kadang2 “terpak-sa” curi atau korupsi kalau ada kesem-patan, tetapi dosanya tambah, makin jahat 1Tim 6:9-10.
3. Cukup atau kaya? Boleh meng-harapkan keuntungan yang lebih be-sar, itu normal, tetapi kalau belum dapat jangan ber-sungut2, tetap ber-pada dan bersyukur. Tuhan selalu mengikuti dan tidak ada yang kebe-tulan bagi anak2Nya, meskipun belum dapat banyak. Sebab itu kerja baik2, tetapi tidak ter-gila2 untuk jadi kaya, puas dgn apa yang ada, sampai wak-tunya datang, supaya konsentrasi kita kepada hal2 yang kekal.
4. Ide, cara, kesempatan dalam pimpinan Roh Kudus. Kalau sudah waktunya, dan cocok untuk kita, Roh Kudus bisa beri cara, ide atau ke-sempatan yang lebih besar. Jangan ta-kut, tetapi jangan malas. Kalau harus kerja keras untuk gaji hanya Rp. 5 atau 10 juta, jangan ber-sungut2. Kalau ke-ranjang kemampuan kita besar, Tuhan akan penuhi, apalagi kalau ukuran itu yang paling efisien, maka jumlah itu yang diberikan pada kita. Jangan ber-sungut2 atau salah pakai, pakai sesuai Firman Tuhan dgn jujur, tulus dgn hikmat dan pimpinan Roh Kudus sesuai dgn Firman Tuhan.
Ada orang terlambat transaksinya, tetapi tidak ber-sungut2, malah dapat lebih banyak untungnya. Ada yang pa-kai cara baru malah untungnya lebih besar. Banyak berdoa dalam Roh dan kebenaran, dan terus taat dipimpin Roh, Roh Kudus tahu jalan yang ter-baik dan sesuai kehendak Allah. Minta pimpinan Allah tetapi tetap jangan lupakan rohani dan semua cara harus dalam kesucian, juga dalam seluruh segi hidup lainnya. Allah sanggup menolong dgn cara dan waktu yang tepat.
Jangan pakai cara baru yang belum dikuasai, tetapi kalau yakin dari Tu-han, ada sejahtera, taati, kalau dari Tuhan, Tuhan bisa tolong. Kadang2 kita dijepit oleh sikon misalnya Yacob upahnya di-ganti2 karena siasat Laban sebanyak 10 kali, tetapi sebab Tuhan memberkati justru menguntungkan Yacob. Ishak bekerja dalam pimpinan Tuhan, bisa menuai sampai 100 kali ganda Kej 26:13, bahkan membuka sumur terus berhasil. Dalam se-muanya tetap mencari mendahulukan kerajaan Allah, itu nomer satu, pasti Tuhan pelihara. Tuhan tahu dan sang-gup menolong, seperti pada Yacob.
Waktu Yusuf-Maria harus ke luar negeri. Tuhan kirim orang majus men-cukupi segala keperluannya Mat 2:11, sehingga cukup untuk lari. Yang penting kita jangan ingin atau cinta uang, Roh Kudus sanggup mem-beritahu cara2 yang berhasil sesuai dgn ukuran yang ditentukan Tuhan. Jangan bandingkan dgn orang lain bisa berbeda, apalagi kalau mengumpul-kan uang dgn cara2 dosa, itu siasat iblis penipu. Jangan seenaknya sen-diri, jangan mencobai Allah, jangan minta yang salah, belajar makin mahir dipimpin Roh.
Tuhan bisa membuat jadi miliarder tetapi bukan jadi orang kaya, melain-kan bendahara Allah, untuk kepen-tingan sendiri (bukan yg dosa seperti Pkh 2:10) tetapi yang jadi kebutuhan dan untuk pekerjaan Tuhan.
NAIK TURUN
Tuhan bisa beri stabil atau naik turun, tetaplah puas dan bersyukur Fil 4:11-12; yang penting kita tetap jadi bendahara yang setia dan taat. Kalau turun atau naik, setiap kali selalu periksa diri, jangan sampai kerugian datang sebab dosa, tetapi sebab ujian seperti Ayub, maka dgn mudah pada saatnya Ayub kembali menjadi kaya raya, tetapi sudah teruji dan tetap menjadi bendahara yang bertang-gungjawab dansuci dan dipimpin Roh. Lebih2 kalau kita tumbuh dalam pe-ngertian Firman Tuhan dan terus di-pimpin Roh, dalam keadaan apa saja, kita bisa tetap dalam kebenaran Firman Tuhan dan tetap sejahtera, penuh syukur dan tetap terpelihara sekalipun kadang2 ada masa sulit. Putra manusia Yesus kalau tidak ada dana, Ia cari pohon ara di tepi jalan atau menggerus gandum di ladang gandum untuk dimakan di tempat, (itu halal dalam zaman itu) dan tetap bersyukur. Tetapi jangan minta berkat Tuhan lewat judi atau undian, itu dosa. Asuransi sesuai dgn perjanjian tidak salah, tetapi jangan judi dan pinjam, apalagi pinjol! Jangan dgn cara2 dosa seperti berzina, menipu, dusta, pakai kesempatan2 yang tidak halal. Tuhan sanggup memberi dgn halal dan caraTuhan dalam terang! Jangan lupa tingkatkan keranjang kemampuan kita. Kadang2 kita harus menunggu seperti Ayub, Yusuf, Daud, sabarlah dan bersyukur, tetapi Tuhan pasti tidak meninggalkan anak2Nya yang setia dalam kesucian dan terus bergairah dipimpin Roh. Ingat, rohani harus terus tumbuh, jangan macet sebab jatah hidup kita terbatas, rohani harus tumbuh, jangan berputar dalam tingkat mula2 atau Halaman saja, tetapi terus meningkat, lang-sungkan kepada kesempurnaan Ibr 6:1,19. Bergairahalh untuk terus meningkat dgn betul dan tulus, pasti akan disediakan Tuhan semua yang kita butuhkan. Jangan kuatir, tidak sampai hutang, tetapi tetaplah bersyukur, berpada dan rohaninya tumbuh terus (7 KPR). Dalam segala sikon, rohani kita harus terus naik, sebab jatah waktu masing2 terbatas.
V. 2KOR 15:7, ROM 1:17 HIDUP DENGAN IMAN
Kita menerima sesuai dgn iman kita Mat 8:13; 9;29. Ada janji2 Allah lengkap untuk segala segi hidup jasmani dan rohani. Sebab itu cintai Firman Tuhan (berarti taat) dan terus dipimpin Roh, sekaligus kemampuan kita dalam uang akan bertumbuh dan semua berkat Tuhan yang sesuai akan kita dapat dgn iman. Berdoa dalam Roh dan kebenaran (tetap hidup benar dalam keuangan) sampai yakin, percayai janji Tuhan itu dan Tuhan akan memberi sesuai iman kita. Pegang terus Firman Tuhan sambil berdoa (lebih2 berdoa dalam Roh), maka iman akan makin kuat dan kita akan mendapatkan apa yang kita percayai. Akal tetap dipakai sebisanya, jangan ngawur, tetapi di atas akal, pakai iman, itu luar biasa1
Jangan takut perubahan sikon, terus minta pimpinan Roh dan hidup dgn iman. Sekalipun dalam keadaan sulit, Tuhan sanggup mencukupi semua fasilitas kita. Waktu sikon ikan2 dalam laut Galilea sepi, Tuhan suruh buang jala, hasilnya luar biasa. Minta pimpinan Tuhan dan selalu hidup suci dalam hal uang dll 1Pet 1:15.
VI. TABUR TUAI
Juga dalam keuangan kita belajar menabur dgn kasih, terutama bagi pekerjaan Tuhan, tetapi juga untuk saudara2 kita yang membutuhkan. Tabur sesuai kemampuan masing2, akan ada penuaian! Yang tidak mena-bur juga tidak menuai 2Kor 9:6. Belajar menabur karena Tuhan (bukan supaya di-puji2 atau tidak mau kalah dgn taburan orang lain) tabur karena Kristus, maka Tuhan akan memberi penuaian Ams 11:24; 19:17. Kadang2 orang yang kita tolong, taburi tidak tahu berterimakasih, bahkan ada yang membalas jahat, tidak apa2, ampuni dan berkati, sebab kita menabur karena Tuhan dan Tuhan yang akan memberi penuaian bagi kita Mat 25:40. Jangan sakit hati, jangan ber-dosa, tetap cinta orang2 itu, sebab Tuhan yang memberi penuaian, bah-kan limpah dan kita bisa menabur lagi, tidak mengharap balas budi Gal 6:9-10. Kalau karena Tuhan, selain kita menerima penuaian, juga pahala yang kekal dalam Surga. Tabur terus dgn kasih dan kesucian, tidak harap apa2 dari manusia, tetapi bersyukur pada Tuhan.
VII. UANG DALAM AKHIR ZAMAN
Cinta uang adalah salah satu cara utama iblis yang halus sebab dipan-dang sebagai kebutuhan bahkan tanda sukses. Sebab itu hampir semua orang berdosa punya cinta uang (juga dosa2 lain). Ini kuat mengikat manusia sehingga akhirnya dalam Minggu ke-70 Daniel, uang menjadi meterai cap Antikris yaitu 666. Kalau tidak ada cap Antikris tidak bisa berjual beli Wah 13:16-18. Apa artinya? Orang yang tidak cinta uang akan susah atau tidak bisa berjual beli, tidak bisa bekerja dgn uang sebab dosa sudah me-muncak. Orang yang cinta uang bisa berdosa dgn mudah (dusta, tipu, pura2, bersaing dgn cara yang jahat dan gairah besar karena cinta uang dll). Orang2 inilah yang dicap dgn tanda Antikris (666 = cinta uang). Semua dalam zaman Antikris bekerja dgn banyak dosa dan tipu daya; kalau tidak bisa dusta, tidak bisa laku, tidak bisa untung. Orang beriman yang ti-dak dipimpin Roh, tidak disertai Allah, tidak berdaya menerobos cara2 dosa yang keji. Tetapi orang2 yang dipimpin Roh, dgn pimpinan Roh dan kuasa Allah bisa tetap mendapatkan nafkah-nya (kecuali dalam 3,5 tahun II yang dikuasai Antikris dan Gereja sudah diangkat). Orang2 yang tertinggal yg tidak dicap 666, tidak mau hidup cara2 dosa, akan mati dibunuh An-tikris, apalagi berontak melanggar hukum2 Antikris, tidak mau taat. Selama Tuhan ada dalam kita (Gereja belum diangkat, bahkan Gereja tum-buh kepada kesempurnaan), kita tetap menang tanpa meniru cara2 dan siasat dosa orang2 Antikris, sebab kita hidup dgn Tuhan Rom 8:31,37. Kalau tidak dipimpin Roh, semuanya men-jadi sulit, tidak bisa bekerja, harus dgn Antikris dan cinta uang. Tetapi dalam 3,5 tahun I sebelum pengangkatan, Gereja akan jadi ajaib Wah 12:1, mendapatkan kemenangan yang besar dan ada kelimpahan uang dalam Gereja, sebab juga semua uang dimi-liki bersama dalam kesucian (tidak ada pencurian uang dll) seperti dalam hujan Awal Kis 2:44-45. Sekarang kita belajar hidup berkenan pada Tuhan dan berpada dalam hal uang, maka kita akan tetap berkemenangan dan tumbuh dgn cepat ke arah ke-sempurnaan.