M4550 – 1Kor 5:17 , Kol 3:9-10 Pakai Tabiat Baru, Jangan yang Lama ( Bag 2 )

Rangkuman yang lalu (I)

1. Sesudah lahir baru kita jadi orang dgn jenis baru yaitu jadi Putra2 Allah dan dalam posisi demikian kita punya kuasa sebagai Putra2 Allah Yoh 1:12-13, Kis 9:26, Gal 3:26, Rom 8:16.

Juga Tuhan Yesus jadi Putra manusia itu putra Allah sejak dalam kandungan Luk 1:35, sampai waktu kebangkitan adalah Putra Allah Rom 1:4.

2. Ini perubahan jenis karena kelahiran baru Yoh 3:3,5. Dari orang lama menjadi orang baru, anak2 iblis (turunan Adam pertama 1Yoh 3:10) jadi anak2 Allah Yoh 1:12-13, seperti Tuhan Yesus. 

3. Manusia itu terdiri dari orang dalam (manusia batiniah) dan orang luar (manusia lahiriah). Orang dalam = roh kita sudah ditebus jadi orang baru, tetapi orang luar, manusia lahi-riah, daging, belum ditebus menunggu hari kebangkitan / pengangkatan 1Kor 15:23, sebab itu ada pertentangan antara kehendak orang dalam (orang baru, roh kita) dgn orang luar (daging, orang lama) Gal 5:16-17, ini bukan dua pribadi, tetapi dorongan2 atau nafsu, kekuatan dari manusia batiniah dan lahiriah.

Hal2 yang penting yang perlu kita ingat2:

1. Orang lama tidak bisa masuk Surga, lihat saja tidak boleh Yak 3:3,5.

2. Tabiat baru harus dipakai dan ditumbuhkan Kol 3:9-10, kalau tidak dipakai, apalagi dilepas, tidak masuk Surga Mat 7:21-23. Ciri2 orang baru adalah suci, kasih seperti Kristus dan terus bertumbuh.

3. Kita harus mengenali setiap tabiat yang baru menurut Firman Tuhan (bukan menurut manusia atau ilmu2nya) supaya bisa mentaatinya dgn betul, sebab sampai di mana kita bisa mengerti dgn betul, sampai disitu kita bisa tumbuh Mat 13:23,sehingga hidup kita berkenan kepada Tuhan dan ber-buah2.

4. Rohani dan tabiat kita harus tumbuh terus, supaya kita bisa tumbuh makin lama makin seperti Kristus.

5. Tabiat kita itu seperti buah2 dari hidup barudan dari buahnya (dalam kesucian dan kasih, sesuai Firman Tuhan) kita tahu pohonnya Mat 7:20. Tabiat itu menunjukkan kita ini dari Allah, di pihak Allah atau tidak! Tabiat baru tumbuh dalam kesucian, dipim-pin Roh sesuai dgn Firman Tuhan Rom 8:14, tabiat lama tumbuh dalam dosa. Sebab itu kita harus hidup dalam tabiat baru, jangan dalam tabiat lama dan jangan setengah2, akan dilu-dahkan keluar oleh Allah Wah 3:16.

6. Beberapa orang sudah tahu bagaimana tabiat yang baru, mengerti dan bahkan ada yang tahu bahwa tabiat dan perbuatannya salah, tetapi tetap tidak mau bertobat, tetap pakai tabiat lama. Orang seperti ini akan terus berbuat banyak dosa dari tabiat lama dgn resiko kehilangan kesela-matannya.

7. Kita wajib, harus hidup cara baru Kol 3:9-10. Hidup yang berkenan pada Tuhan adalah hidup baru, di-pimpin Roh dalam kesucian dan kasih Kol 1:10, dan masing2 akan menerima akibat hidup nya Kol 3:25, Gal 6:7-8. Anak2 akan pulang ke rumah ba-paknya masing2, yaitu ke rumah Bapa Surgawi atau bapa Neraka!

8. Bisa, mungkin, dapat terus hi-dup baru? Pasti! Sebab orang yang sudah lahir kembali itu punya semua benih2 ilahi dalam diri kita,  sudah lengkap ada semuanya sampai jadi sempurna, hanya harus ditumbuhkan. Seperti telur burung, pasti bisa ter-bang tinggi seperti induknya, asal menetas dan terus tumbuh. Sebab semua sifat dan tabiat si induk yang melahirkannya itu lengkap ada dalam telurnya. Juga tabiat ilahi sudah ada dalam orang2 yang sudah lahir baru, pasti bisa terus hidup baru Mat 5:44, Kej 1:26-27, Yoh 10:35. Jangan ragu2.

9. Memang perlu dua pihak untuk tumbuh, yaitu kita dan Allah. Allah tidak pernah ingkar. Ia tetap setia pada janjiNya, Ia adil dan benar. Se-mua pertumbuhan tergantung dari kita manusia, sebab problemnya da-lam kita, baik pengolahan dan ujian, baik hajaran kalau salah segera bertobat supaya beres. Kalau kita sungguh2 mau hidup baru dgn sege-nap hati (berarti mau menerima resi-konya misalnya harus menyangkal diri, mengampuni, bertekun dalam 7 KPR dll), maka Tuhan pasti menolong sampai bisa hidup cara baru. Pada orang yang sudah lahir baru dan sungguh2 mau, Tuhan beri kemampuan Fil 4:13.

RINCIAN TABIAT BARU

Dasar dari semua tabiat baru adalah kesucian dan kasih. Ini dasar dari seluruh Alkitab dan tabiat baru, tabiat ilahi yang suci dan kasih Mat 27:37-40. Dalam segala yang kita lakukan (pikiran, kata2, perbuatan istimewa di sini tabiat) kita harus selalu ingat untuk tetap hidup benar, suci, dgn tulus, tidak ada dosa dan cocok dgn Firman Tuhan, itulah kasih ilahi, tidak ada benci. Ini jadi patokan, sekalipun ada ber-macam2  tabiat baru, tetapi dasarnya ini tidak boleh hilang, hidup benar dan kasih = sesuai Firman Tuhan, tidak ada benci, sekalipun dgn orang jahat dan musuh, kita harus hati2 (dgn pimpinan Roh Kudus, se-hingga bisa tetap punya kecerdikan dari Roh Kudus Mat 10:16) tetapi tidak ada benci, tetap ada kasih. Kalau dua hal ini tidak ada, itu bukan tabiat baru.

Musa terpaksa harus atau wajib menyalahkan dan memarahi bebera-pa banyak orang atau pemimpin2 yang salah dan jahat, bahkan tidak bertobat, punya niat yang tidak betul, tetapi Musa dalam tindakannya yang keras, tegas, tetapi tetap cinta, meng-harapkan keselamatan mereka. Seper-ti yang nyata dalam Kel 32:32. Bahkan Musa rela jiwanya binasa, asal Israel lepas dari hukuman Allah. Musa tidak benci, tetap cnta anak2 Israel yang diasuh dan digembalakannya. Putra manusia Yesus marah ber-kali2 pada orang Yahudi yang bersalah, misalnya di Kaabah 2 kali, pada orang Parisi dan ahli Taurat (Mat 23) dan padabanyak kesempatan lain, tetapi Ia tetap cinta, tidak benci dan tetap tulus dan suci. Waktu di Salib, orang2 dgn berani dan jahat sekali melawan dan mengho-jatNya, tetapi Putra manusia Yesus mintakan ampun bagi mereka Luk 23:34.

Kalau ada benci itu tandanya iblis masuk. Kalau ada kasih ilahi (bukan kasih manusiawi, sebab ada tujuan dan maksud2 tertentu, bukan ini) ma-ka itu tanda dari adanya pekerjaan Roh Kudus di dalamnya. Orang yang mau dipimpin Roh, akan di isi dgn kasih Rom 5:5. Minta kasih ilahi dalam dirinya minimum +1, kalau bisa lebih besar lagi, jangan sampai -1 dst. Tanpa kesucian yang tulus dan kasih, semua tabiat baru itu hanya laburan dari luar, bukan yang sesungguhnya dan dalam ujian orang2 itu akan gagal, tidak lulus. Harus ada kasih Kristus, kalau mau pasti Tuhan beri ke-mampuan cukup Fil 4:13. Kedua sifat ilahi ini juga hanya ada dalam orang baru, dari Tuhan. Juga tabiat baru dan rinciannya harus selalu cocok dgn Firman Tuhan.

3. Menghormati orangtua Ef 6:1-4. Kalau toh orangtua salah, ampuni penuh, tetap cinta dan menghormati (perhatikan supaya kata2 dan sikap-nya tetap baik, anak2pun dari lahir diampuni dan dilupakan oleh orang-tuanya). Sebab itu anak2 harus meng-ampuni juga. Kalau toh ada orangtua bodoh, salah, tidak adil, ada Tuhan di atas semuanya. Anak2 sendiri harus periksa diri dan jangan bereaksi dosa. Kalau tetap dgn kasih dan kesucian, dipimpin Roh kita menghadapi se-muanya, pasti Tuhan buat jalan. Sa-bar, jangan bereaksi dosa, lebih2 ke-pada orangtua atau keluarga sendiri. Tetapi anak yang kurangajar, menipu dan melawan orangtuanya, akibatnya dahsyat Ams 30:17.

Mengapa dahsyat? Sebab hukum-an Allah atas salah yang sama dari anak kepada orangtua, itu jauh lebih besar daripada salah, orangtua ke-pada anak, baik dalam Wasiat Lama, sampai dalam Wasiat Baru tetap sama Kel 21:15,17, Im 20:9, Mat 15:4. Allah adil, tidak pernah keliru dan tidak membedakan orang. Juga biasanya ada sisa2 kemuliaan orangtua seka-lipun dalam orang dosa, cinta pada anak2nya. Biasanya semua orang (akan) pernah menjadi anak dan orangtua.

4. Rendah hati diangkat Tuhan seperti Daud. 2Sam 7:8,18. Orang yang sombong itu akan direndahkan. Tanda orang sombong adalah ia tidak tahan uji 2Kor 10:18 (TB). Kalau tidak dihargai pekerjaannya, tersinggung, marah. Kalau dibandingkan dgn orang Text Box: M4550  / 3 Nov 2024     hal 2      yang lebih sukses, jadi iri danbenci seperti Saul dgn Daud 1Sam 18:8. Kalau lihat orang sukses, langsung iri dan bicara jelek. Kalau disalahkan langsung balik menyalahkan dll. Orang sombong kena sedikit pencobaan, langsung bereaksi dosa. Nasibnya direndahkan sampai hancur! Mat 23:12. Banyak orang tahu celaka ini, tetapi tetap menuruti tabiat daging kesombongan dan hancur, sebab iblis lihai dan daging suka dihargai dan dipuji, sangat pahit kalau tidak dihargai!

5. Jujur. Orang Wasiat Lama boleh bohong dgn maksud baik, asal dite-guhkan dgn sumpah. Juga zaman se-karang masih banyak orang tetap be-rani dusta sebab punya maksud baik, se-olah2 tidak apa2, akibatnya pahit sekali. Tetapi yang betul bagi kita adalah ya di atas ya, tidak di atas tidak Mat 5:37.

Jangan takut, segan, malu, tetapi jujur dan minta jawaban dan hikmat Roh Kudus, tetapi tetap dalam ke-sucian yang tulus dan kasih.

6. Berpada 1Tim 6:8. Puas dgn apa yang ada Fil 4:12. Orang yang di-pimpin Roh bisa jadi kaya, bisa jadi miskin, tetapi yang penting tetap berpada,bersyukur dan jadi rohani. Ingat, pengemis Lazarus sangat mis-kin, tetapi jadi sangat rohani, tidak dusta, tidak iri, minta2 dll. Sebab Lazarus bisa berpada, jadi orang mis-kin yang rohani, di Surga setingkat dgn Abraham untuk kekal, tidak rugi untuk kekal.

7. Suci. MAK DSY = diMana saja, dalam hal Apa saja, Kapan saja, Dahu-lu, Sekarang, dan Yang akan datang.

8. Tulus. Mat 10:16 seperti Burung Merpati. Tulus seperti toples. Tidak ada yang pura2, ber-belit2, atau di-sembunyikan, sebab itu harus hati2 dan ini sulit, apalagi kalau mau me-nyembunyikan sesuatu. Minta pim-pinan Roh Kudus untuk menghadapi banyak kesukaran dan siasat2 yang jahat.

9. Bersyukur senantiasa 1Tes 5:8. Mengapa? sebab yakin tidak ada yang kebetulan dan Tuhan menguasai sega-la sikon. Kita bersyukur sambil periksa diri dan bertanya apa yang harus kita lakukan yang sesuai dgn Firman Tuhan 1Kor 2:9. Kesukaran2 itu bisa cepat, bisa lambat seperti Yusuf, lebih kurang 13 tahun dalam penderitaan sebagai pengolahan, tetapi hasil pen-didikan yang panjang, juga tingkatnya lebih tinggi seperti Yusuf.

Syukur = master key bagi orang yang

                selalu dipimpin Roh dalam

                segala keadaan.

10. Tahu bertanggungjawab da-lam hal jasmani dan rohani, harus dilakukan dgn betul. Untuk semua kata2, perbuatan kita, harus kita per-tanggungjawaban baik2 pada yang bersangkutan dan kepada Allah, tang-gungjawab yang belum selesai tetap harus dipertanggungjawabkan dalam Kursi Pengadilan Kristus. Setiap kali, dalam setiap perbuatan kita, semua-nya harus ada pertanggungjawaban-nya sampai selesai, sehingga bebas dalam Kursi Pengadilan Kristus (KPK). Tidak bisa melempar tanggungjawab seperti Adam dan Hawa waktu jatuh, tetap kena hukuman. Juga domba2 yang hilang harus dicari sampai dapat Luk 15:4-7, Mat 5:13. Wajib meng-garami orang dekat/ pancinya dll. Orang yg kedudukannya lebih tinggi, tanggungjawabnya lebih besar Rom 2:16.

Kalau ada dosa2 dan kesalahan, kejahatan yang belum selesai di dunia, pengadilannya akan terjadi di Tahta Putih yang Besar sesudah kebangkitan orang dosa, tidak ikut kebangkitan orang benar. Dalam KPK hanya terima pahala dan mahkota.

11. Kasih atau benci. Jangan lupa kasih yang betul itu berusaha me-nyelamatkan sampai masuk Surga, bukan hanya tentang hal2 yang fana. Benci berarti membiarkan masuk Neraka kekal, bahkan juga dipakai iblis, sehingga makin besar dosanya. Apakah kita punya kasih pada orang2 sekitar kita?

12. Bersukacita selalu dgn iman, karena hidup suci dan taat dipimpin Roh. Tidak mengerti kebenaran Fir-man Tuhan, tidak punya iman, sulit bersyukur atau bersukacita, sebab prinsipnya sama dgn bersyukur Fil 4:4, Kis 16:25.

13. Mendamaikan orang Mat 5:9.

Lebih2 diantara suami-istri, keluarga, panci2 masing2. Lawannya adalah membuat kebencian sehingga timbul perpecahan, perkelahian, baik dian-tara orang2 dunia,dan diantara orang2 suci, antar Gereja. Menda-maikan orang, bukan berarti Yes man atau membetulkan semua yang salah, tetap punya pendirian sesuai hukum2 Firman Tuhan. Yang salah tetap disa-lahkan, tetapi dgn kasih dan meng-ampuni dan mendamaikan, disembuh-kan seperti Tabib Mat 9:12. Kita perlu hikmat dan kuasa Allah, sebab yang pura2, dendam, sering bersiasat dan jahat, tetapi Roh Kudus tahu dan dapat memimpin kita.

14. Sabar Wah 1:9; 2:2-3,19; 3:10 dst. Kita akan mudah sabar kalau kita mau taat dipimpin Roh sesuai Firman Tuhan dan mengenal Tuhan, sebab Dia adil, tidak pernah terlambat dan akan ada penuaian untuk “pena-buran” masing2. Juga kita tahu tujuan hidup kita, tidak sia2, meskipun di dunia penuh sengsara seperti Lazarus, ia tahu tujuannya indah dan ia per-caya Luk 16:22. Juga seperti keledai Isachar, sabar dan taat, sebab ma-tanya “bisa melihat” tujuan yang akan datang Kej 49:15.Kalau perlu menegur atau menyalahkan,  jangan terlambat, minta pimpinan Roh. Jangan lupa te-tap dalam kesucian dan kasih. Jangan sebab tidak berdaya, terpaksa sabar, tetapi benci, dan kalau ada ke-sempatan akan membalas, itu bukan sabar tetapi “ngempet”.Sabar, tetapi tidak berdosa dan tetap taat dipimpin Roh.

15. Kemurahan. Ini berarti ada tambahan ekstra, lebih dari yang wajib. Kepada orang yang murah Tu-han akan lebih bermurah hati Ams 11:24-25, Mrk 4:24.

16. Kebaikan Ibr 13:16, Yak 4:17. Kebaikan tabiat baru itu dari, oleh, untuk Tuhan Rom 11:36, dan Tuhan yang membalas. Sebab itu kita tidak mengharapkan balasan dari orang yang kita berbuat baik kepadanya. Semua hal ini mudah dimengerti, tetapi sulit dilakukan, lebih2 yang kikir dan ada benci, tetapi dgn kasih dan pengorbanan, akan ada penuaian dari Tuhan.

17. Setia. Sebab Tuhan sendiri adalah setia 2Tim 2:13. Setia waktu senang atau susah baik dalam nikah, keluarga, tetap harus setia. Kepada Gereja juga harus setia sekalipun keadaan dan keindahan setiap Gereja beda asal semua sesuai dgn Firman Tuhan,tidak ada hal2 yang melawan Firman Tuhan dan berdosa lebih2 pengajarannya.

Betsyeba contoh orang yang tidak setia yang sangat tragis dan jahat, istimewa kepada suaminya yang sangat setia. Sebetulnya kalau ia me-nolak Daud, tidak akan diperkosa atau dibunuh sebab Daud masih ada takut akan Tuhan dan kalau Betsyeba me-nolak, akhirnya Daud akan bersyukur kalau ia tidak sampai berbuat dosa yang amat keji,sehingga rencana Allah baginya tidak rusak. Dalam Wasiat Lama, Daud masih bisa mengambil gadis yang cantik lainnya, sehingga tidak begitu kejam pada Uria. Bet-syeba tidak setia, itu terlalu hina dan keji. Memang Daud lebih tinggi kedudukannya dari suaminya Uria, tetapi orang yang setia harus berani bayar harga berapapun. Lebih baik setia pada suami “kopral” daripada berzina dgn seorang “raja”, itu jahat. Hanya karena nafsu zina, (dan uang?) atau kedudukan, ia berkhianat pada suaminya yang setia (tetap setia dalam pasukan tentaranya, sehingga mengorbankan kesempatan yang diberi Daud, tunggu lain kali. Tetapi justru karena Uria setia, tidak mau “libur” dgn istrinya, maka ia dibunuh Daud sebab Betsyeba (bagaimana nasib Uria yang setia dan benar? Ia seperti mati syahid, mungkin ikut ke-bangkitan sulung?). Waktu suaminya mati dibunuh Daud, Betsyeba me-nangis seperti pengkhianat, tidak se-tia. Sudah tahu Daud pembunuh sua-minya, tetap melekat pada Daud, mengapa tidak pergi? Yudas ber-khianat karena uang, Betsyeba ber-khianat karena apa? Achitofel kakek-nya marah dan dendam pada Daud, padahal yang salah juga Betsyeba, bahkan kalau Betsyeba punya pen-dirian dan mau meninggalkan per-zinaan yang keji pasti dosa itu bisa batal, itu juga akan menyelamatkan Daud. Akibat dendam, Achitofel ber-siasat dgn Absalom mau membunuh Daud, tetapi gagal dan Achitofel bunuh diri langsung masuk Neraka. Korban Betsyeba adalah suami dan kakeknya. Kita harus setia seperti Uria, pada istri/ suami, juga dalam Gereja (atau pasukan rohaninya) pasti Tuhan sangat menghargai Uria yang setia dan berperang sampai mati. Belajar setia, jangan seperti Betsyeba akibatnya banyak celaka.

Juga anaknya tidak setia dalam nikahnya dan celaka, hidup Salomo yang begitu heran jadi rusak, sebab nikahnya keji, sehingga riwayat hidup-nya jadi sia2 Pkh 1:14-15. Setialah sesuai dgn Firman Tuhan sampai mati Mat 24:13.

18. Lemah lembut. Tidak mem-balas kasar dgn kasar, tetapi tetap lemah lembut dgn tulus, tidak pura2 dan menjadi kesaksian yang baik bagi semua orang Fil 4:5. Contohnya ada-lah Musa, tidak  membalas tuduhan Miryam yang kasar dan jahat, ia mengampuni dgn tuntas tanpa kebencian Bil 12:3.

19. Tahan nafsu. Orang tidak bisa tahan nafsu itu seperti mobil tanpa rem. Pasti berbahaya Ams 16:32; 25:28 tinggal tunggu roboh dan hancur.

20. Sejahtera. Ini tanda khas dan manis bahwa jalan kita betul Fil 4:7, Rom 14:17. Caranya adalah terus berjalan dalam Roh (Rom 8:14) yaitu dgn terus berdoa dalam Roh dan kebenaran, termasuk juga 7 KPR. Jangan sampai kehilangan sejahtera. Juga dalam berhubungan dgn orang lain, dalam bereaksi, dalam segala hal, kalau tidak sejahtera, tunggu dahulu, minta pimpinan Roh Kudus.

21. Pendiam, bukan cari selamat sendiri, tetapi supaya tidak bicara dari daging, dari diri sendiri Yak 1:19. Tetapi kita harus tetap taat bicara dari Tuhan, sehingga jadi berkat Kol 4:6. Kalau Tuhan suruh bicara, jangan diam, rugi.

22. Tertib seperti belalang yang begitu banyak jadi teratur sehingga rencana Allah jadi Ams 30:27. Kalau semua mau tertib istimewa tertib dipimpin Roh hasilnya akan luar biasa Maz 60:14, ajaib seperti Wah 12:1. Ada banyak pekerjaan dan pelayanan yang perlu ketertiban, misalnya lapor-an2 pelayanan, jadwal pelayanan, peraturan2 dan pedoman pelayanan danibadah, lebih2 yang rutin. Apalagi dalam hal sekuler, jangan melanggar ketertiban sehingga menjadi batu sontohan.

23. Taat akan Firman Tuhan dan pimpinan Roh Kudus Yak 1:22 penuh penyangkalan diri se-olah2 kita robot Fil 1:21, tetapi harus sungguh2 tahu bahwa itu kebenaran Firman Tuhan dalam pimpinan Roh Kudus, bukan kehendak kita sendiri atau keinginan daging Gal 5:16-17.

24. Bijak seperti lima gadis bijak (Mat 25:4) yang penuh dan dipimpin Roh. Roh Kudus yang maha bijak. Sebab selalu hidup suci, terus me-nerus berdoa dalam Roh dan kebe-naran, sehingga kita bisa berjalan dgn Allah terus menerus dalam segala ba-gian hidup kita; terus bertindak bijak sebab sesuai dgn kehendak Roh, Allah yang Maha bijak.

25. Mau dinasehati sebab mau taat kalau sesuai dgn Firman Tuhan dan pimpinan Roh Kudus Fil 2:1. Ja-ngan asal dinasehati, sebab kalau bukan dari Tuhan, kita tidak mau taat, hanya taat yangsesuai Firman Tuhan dan Roh Kudus memberi sejahtera. Ini seperti sepatu disikat, makin indah dan ini juga adalah tanda orang yang rendah hati.

26. Mengalah, sekalipun tidak sa-lah, mau korban karena kebenaran dipimpin Roh, ini pengolahan. Akal anggap ini seperti durian dgn semang-ka, tetapi sesungguhnya ada Roh kemuliaan 1Pet 4:14. Tetapi jangan mengalah untuk perkara2 dosa atau melakukan hal2 yang tidak berkenan pada Tuhan.

27. Dll.

KARUNIA2 DAN BUAH ROH

DENGAN TABIAT BARU

Karunia2 dan buah Roh itu dari Roh Kudus, dan dgn inise-olah2 tabiat kita langsung menjadi indah, hampir sempurna.

Tabiat itu tumbuh setahap demi setahap, tergantung dari kecepatan dan kesungguhan masing2.  Buah dan karunia Roh tergantung dari Roh Kudus, kadang2 diberi kadang2 tidak, menurut kehendak Roh, juga yang mana, tergantung dari Roh dan ke-taatan kita dipimpin Roh. Tetapi Roh Kudus juga memimpin kita sesuai dgn Firman Tuhan, supaya terus me-nyangkal diri dan taat akan Firman Tuhan dgn pertolongan Roh Kudus juga, supaya tabiat kita makin nyata, makin tumbuh dan berkembang (ilus-trasi buah Roh seperti naik lift lang-sung ke lantai 10, tetapi tabiat itu seperti naik tangga). Jadi buah Roh itu untuk mendorong tabiat baru tumbuh lebih cepat. Dalam keadaan darurat, Roh Kudus bisa memberi buah atau karunia Roh nyata dalam hidup kita. Tetapi tabiat ini menunjukkan kema-tangan pertumbuhan rohani kita dalam Tuhan. Semua sama2 ditolong Roh Kudus, tetapi Tuhan ingin supaya tabiat baru kita terus diolah dan diuji supaya terus tumbuh sampai sem-purna! Kalau buah dan karunia2 Roh itu dalam keadaan terjepit atau da-rurat, bisa diberikan Roh Kudus dgn sangat matang. Tabiat itu per-tumbuhannya tergantung dari per-tumbuhan rohaninya, bisa menyang-kal diri, dipimpin Roh dan bersang-kutan dgn semua segi hidup rohani kita supaya tumbuh makin seperti Kristus.

Kalau seorang sudah sempurna rohaninya, tabiatnya juga sudah sempurna seperti Kristus dan juga semua buah dan karunia2 Roh juga ada dalam dirinya. Tetapi kalau hanya ada buah dan karunia2 Roh belum tentu rohaninya sudsah dewasa!

Tabiat baru dan tabiat lama orang dunia.

Kadang2 dari luar tampaknya sama. Tetapi bagi orang dunia, hanya satu atau beberapa tabiat saja yang bagus. Tetapi kalau seorang sudah dewasa rohaninya semua tabiat biasanya juga tumbuh ber-sama2 dan tetap suci dan kasih. Misalnya orang dunia yang indah, tetapi tetap ada dendam, tidak bisa mengampuni, iri dll. Contoh lain kalau ia suka memberi (dalam dunia: dermawan) dari luar tampaknya sama tetapi proses dan keadaannya lain. Orang dermawan kalau tidak dihargai, tidak dipuji, lain kali tidak lagi mau, tetapi kebaikan orang beriman lain, dari, oleh, dan untuk Tuhan Rom 11:36. Sekalipun tidak dihargai dll, ia tidak bereaksi dosa dan tetap terus melakukannya sesuai pimpinan Roh Kudus, sebab hidupnya adalah milik Kristus, bukan miliknya sendiri lagi 1Kor 6:19-20, Gal 2:20, Fil 1:21. Tabiat yang baik dari orang dunia itu motivenya banyak, tetapi tabiat baru itu motivenya hanya satu, yaitu sesuai Firman Tuhan dan dipimpin Roh, se-kalipun dalam keadaan2 yang jelek, bisa tetap ada. Dgn macam2 ilmu manusia seperti komunikasi, ilmu jiwa, budi pekerti, tradisi dll, itu semua tujuannya hanya supaya kea-daan jadi baik, sekalipun kadang2 Tuhan tidak bekenan, kadang2 melawan Firman Tuhan, Roh Kudus tinggalkan dll, asal orangnya puas, tertolong. Tetapi tabiat baru dan macam2 tindakan orang rohani harus selalu suci, ada kasih, sesuai dgn Firman Tuhan dan akhirnya masuk Surga dalam tingkat se-tinggi2nya. Sebab itu nyata sekali motivasi, ca-ra2nya, lebih2 yang tersembunyi dan tidak tampak, itu tidak penting bagi cara2 dunia, tetapi bagi orang2 suci, semua diperhitungkan sebab Allah yang menilai, bukan orang2 tertentu atau orang banyak.

Kadang2 hasilnya se-olah2 sama untuk saat itu, tetapi untuk jangka panjang berbeda, apalagi untuk nanti dalam kekekalan bisa sangat berbeda! Mat 16:26.

Scroll to Top