M4512 – Yesaya 64:8 Tuhan Penjunan, Aku Tanah Liat

PENDAHULUAN

Kalau kita sadar sebagai tanah liat dan menyerah penuh pada Allah sebagai Penjunan yang Agung, pasti hidup kita akan jadi indah. Sebab manusia makhluk bebas, bisa menolak diolah oleh Penjunan, melawan kehendak Allah, seperti Gehazi. Israel, Korah cs dll, nasibnya jadi celaka. Sebagai manusia Putra manusia Yesus punya kehendak sendiri, kalau boleh Ia menolak cawan sengsara yang sangat berat, tetapi Ia tidak menurut kehendak-Nya sendiri, melainkan menyerah dan taat, hasilnya sempurna Mat 26:39. Kalau mau mengakui dan taat sebagai tanah liat, menurut waktu dan cara Allah 1 Pet 5:6, Pkh 3:11, hasilnya maksimal bahkan sempurna. Waktunya Tuhan pasti terbaik seperti Daud menunggu waktu Tuhan, dua kali ia menolak membunuh Saul meskipun itu bisa membuatnya langsung jadi raja; juga Putra manusia yang umur 12 tahun, tidak mau keluar, sebab menurut kehendak Bapa-Nya dan Ia tetap taat pada Yusuf Maria, orang tua-Nya, hasilnya maksimal dan mulia.

Kita akan melihat prosesnya bagaimana kita diolah sang Penjunan, dari sekarang ( dengan problem-problemnya ), hari-hari yang akan datang sampai waktu terakhir.

I. DALAM MENGHADAPI PROBLEM YANG SEKARANG

Semua orang ingin segera menyelesaikannya, tetapi belum tentu berhasil. Seringkali kita harus menunggu sesuai dengan keehndak, cara-caranya dan waktu Allah.

Untuk menunggu dan mengharapkan pertolongan Tuhan:

A. Kita harus tahu beberapa hal:

1. Tidak ada yang kebetulan bagi anak-anak Allah, sebab Allah terus menjaga dengan sangat teliti Mat 10:30.

2. Kita harus memeriksa diri (Maz 139:23-24), apakah itu karena dosa atau kesalahan kita ( kalau ya, harus segera bertobat Ibr 3:15, Ef 4:27 ), kalau bukan karena dosa ( 1 Yoh 3:21 ), kita harus taat akan pimpinan Roh. Ini dua prinsip penting, sebab cara menghadapinya lain.

3. Kita harus bertanya pada Tuhan 1 Taw 16:11 yang mengetahui segala perkara dan

4. Minta pimpinan Roh Kudus untuk menghadapinya. Pimpinan Roh akan selalu sesuai dengan Firman Tuhan, bukan bertentangan. Kita harus tahu ini supaya jangan keliru dengan pimpinan daging atau akal kita sendiri atau pimpinan iblis seperti Mat 16:23, sebab pikiran manusia bisa disesatkan oleh iblis kalau tidak dicheck dengan pimpinan Roh.

B. Memenuhi syaratnya, yaitu:

1. Hidup benar di hadapan Tuhan (MAK DSY = di Mana saja, dalam hal Apa saja, Kapan saja, Dahulu, Sekarang, dan Yang akan datang ) bahkan lebih lagi, dengan hidup berkenan kepada-Nya Kol 1:10, Ay 9:2; 25:4, 2 Taw 31:20 ( tingkat Halaman: Hidup benar; Ruangan Suci = dipimpin Roh; Ruangan Maha Suci = seperti Kristus ). Kalau kita hidup benar, Tuhan beserta kita 1 Pet 3:12,  problem kita akan diterangi Tuhan dengan Firman-Nya dan Roh Kudus, juga mendapat pimpinan dan pertolongan-Nya Maz 119:105, Yoh 16:13. Kalau mau taat, pasti tertolong dan dibentuk sesuai kehendak-Nya.

2. Permintaan yang betul 1 Yoh 5:14.

3. Ambil dengan iman Mat 8:13; 9:29, Mrk 11:24, 2 Kor 5:7.

4. Terus dipimpin Roh, ini selalu sesuai Firman Tuhan Rom 8:14. Ini seharusnya menjadi pola hidup orang baru sesudah lahir baru. Jangan lagi hidup menurut daging, dosa dan dunia, tetapi terus dipimpin Roh. Caranya teruslah berdoa 1 Tes 5:17 dalam Roh dan kebenaran Yoh 4:23-24 lebih-lebih kalau menghadapi problem atau apa saja, sebab Roh Kudus itu Maha tahu, ahli dalam segala perkara, pasti bisa menolong kita. Untuk apa dipimpin Roh Allah terus menerus? Sebab ini kuncinya bisa hidup berkenan pada Tuhan dalam segala segi hidup dan menghadapi apa saja, sebab Dia sanggup menolong kita dalam hal apa saja, mulai dari hidup suci setiap hari, terus penuh dengan 7 KPR, bahkan dalam segala perkara dan terus tumbuh sampai menjadi sempurna. Contoh yang jelas adalah Ayub seorang yang benar dan berkenan pada Tuhan Ay 1:1,8. Ia mengalami malapetaka dan bencana yang besar ( memang ujian orang yang tingkat rohaninya tinggi, juga lebih berat, tetapi “ijazahnya” juga sangat tinggi dan berharga! ). Celaka menimpanya beruntun-runtun habis-habisan.

Yang terakhir yang masih dimilikinya adalah penolong sejodoh, tetapi ini juga mendorong menjerumuskan supaya segera mati ( Ay 2:9-10 ). Ayub tetap hidup benar, tidak bereaksi dosa, bertanya-tanya akan Tuhan dan menunggu dengan sabar, tidak menyalahkan Tuhan, tetapi memuji-muji Tuhan, bukan bersungut-sungut, akhirnya ia lulus dan menjadi makin indah, tinggi; semua yang hancur, lenyap dikembalikan bahkan dua kali ganda dan umur yang habis, ditambah lagi 140 tahun. Mungkin juga ia menjadi orang sempurna Wasiat Lama dan ikut kebangkitan sulung waktu Putra manusia Yesus mati di Golgota.

Sebaliknya orang-orang Israel yang di supply dengan limpah dan ajaib oleh Tuhan, sama sekali tidak berterima-kasih bahkan bersungut-sungut menyalahkan dan melawan Tuhan habis-habisan sampai mati. Mereka dijanjikan negeri perjanjian yaitu Kanaan yang ideal dan ajaib. Mujizat yang menyertai luar biasa.

Juga Simson tetapi ia baik, taat tidak ada salah yang disebut kecuali perzinaan ( tetapi ini dosa istimewa 1 Kor 6:18 ) yang memperbudaknya total, akhirnya sesudah masa kemurahannya habis, hukumannya jatuh, disiksa musuhnya sampai mati.

Kalau mau taat dipimpin Roh, berkenan pada Tuhan, maka Tuhan Allah sanggup membuat rencanaNya yang indah jadi dalam hidup kita seperti Ayub yang tetap taat. Allah kita luar biasa, sebab IaMaha kuasa. Kita sanggup menghadapi semua problem dengan Tuhan, pasti jadi kebaikan bahkan kejutan indah bagi kita, Allah sanggup Rom 8:28, 31, 1 Kor 2:9.

II. MENGHADAPI HARI-HARI YANG AKAN DATANG yang tidak tentu dan kita tidak tahu apa yang akan terjadi dan apa rencana Allah. Bagaimana Tuhan mengolah kita di hari-hari yang akan datang? Allah tidak memberitahu rencana-Nya, meskipun demikian orang yang berkenan menerimanya dengan iman, ia yakin Allah itu baik dan cinta kita, janji-Nya tidak berubah. Contoh yang jelas adalah seperti Yusuf dan Yacob yang sama-sama mengalami pencobaan berat, belum ada pertolongan Tuhan, juga hari-hari yang akan datang sangat gelap, sehingga Yacob putus asa dan kecewa, hidupnya jadi kosong dan sia-sia, tetapi Yusuf tetap percaya dan taat akan Tuhan sekalipun dalam penderitaan yang sa-ngat banyak dan dalam segala macam pencobaan, tetapi ia tetap hidup benar, berkenan pada Tuhan seperti dalam Kej 39:9. Hari-hari yang akan datang bagi Yusuf dan Yacob sama-sama gelap dan jahat sekali, tetapi Yusuftetap hidup di rilnya Tuhan, hidup suci dipimpin Roh sesuai Firman Tuhan, sebab itu ia masuk dalam stasiun-stasiun rencana Allah yang makin lama makin besar, nyata dan heran. Yacob hidupnya kosong, untung ia tidak berdosa. Jangan takut menghadapi hari-hari yang akan datang.

Juga Daud dan Absalom sangat beda. Daud sudah dilantik oleh Allah sendiri, tetapi ternyata hari-harinya jelek dan sangat menderita sekalipun tidak berdosa; berkali-kali mau dibunuh terang-terangan oleh Saul yang tidak tahu berterima kasih untuk jasa Daud ( istimewa waktu mengalahkan Goliat ) dan macam-macam kesukaran lainnya, tetapi Daud tetap memperkenankan Tuhan sehingga hari-hari yang akan datang baginya menjadi sangat indah.

Absalom merencanakan sendiri hari-hari yang akan datang dengan jahat sekali, tidak tahu malu. Ternyata terus berhasil, dan banyak pintu sudah terbuka, tinggal tunggu pintu terakhir, puncak kekejiannya, ia mau “membunuh” bapa yang tidak bersalah, bahkan yang mengampuni dan sudah menerimanya kembali, sehingga terpaksa keajaiban Allah yang dahsyat diterimanya, mati digantung tanpa tiang gantungan.                 

Untuk hari-hari yang akan datang kita harus terus di ril Tuhan dengan iman, sekalipun masuk celaka seperti Ayub akan tetap masuk stasiun-stasiun yang indah dari Tuhan! Contoh bagi orang-orang yang menolak Allah sebagai Penjunannya, danmenerima tawaran masa depan yang indah dari iblis dalam pikiran dan rencananya seperti Gehazi, Yudas, Achab dll, akhirnya binasa.

Untuk hari esok, hampir semua orang punya cita-cita ( setinggi bintang-bintang ). Tetapi untuk anak-anakNya, Allah berkata: Jangan kuatir akan hari esok” Mat 6:34. Boleh punya keinginan yang baik, kalau cocok dengan kehendak Tuhan, bisa dipenuhi Maz 37:4. Kita harus mengerti kehendak Tuhan dan taat, jangan seperti pemuda yang ingin dapat hidup kekal, tetapi tidak mau taat akan Firman Putra manusia Yesus, dan ia pergi dengan sedih Mat 19:16-22. Semua harus dicocokkan dengan Firman Tuhan, jangan pakai ukuran kehendaknya sendiri dan mau diolah dan dibentuk oleh Tuhan, harus taat.

Beberapa prinsip yang harus kita kenali adalah sbb:

1. Mat 6:33. Yang diutamakan ada-lah kerajaan Surga. Kalau dapat Surga, maka fasilitas yang kita perlukan di dunia, pasti Tuhan tambahkan. Jangan kuatir, tetapi harus berpada dan bisa  dipercayai ( tidak sampai berdosa ) waktu diberi berkat-berkat dari Tuhan. Tuhan bisa menambahkannya asal tidak jatuh dalam dosa Ams 30:8. Untuk apa berhasil dalam perkara-perkara yang fana tetapi masuk Neraka Mat 16:26. Sebab itu dalam rencana Allah, yang selalu diutamakan adalah hal-hal rohani, dan orang yang rohani bisa tahan diolah seperti tanah liat dalam tangan Penjunan Agung. Yang belum tahan, ditunggu sampai bisa kuat diolah, ditunggu supaya tidak hancur waktu diolah. Kalau seorang minta atau menuntut hal-hal yang fana, tidak cocok dengan rencana Allah, orang itu tidak akan tahan diolah jadi indah untuk kekal. Israel diberi Kanaan yang begitu indah tidak mau, minta pulang ke Mesir, berontak melawan Allah, tidak bisa tahan diolah oleh Penjunan, tidak menerima rencana Allah dan binasa dalam dosa.

2. Bisa berpada 1 Tim 6:8, puas dengan apa yang ada. Yang tidak mau berpada, lalu cinta uang, kedudukan, menuruti daging, itu jadi sumber segala dosa 1 Tim 6:9-10, sehingga dosanya limpah, tidak bisa tahan dalam pengolahan Allah. Yang mau taat, menyangkal diri, berpada, bisa tahan dan lulus dalam pengolahan. Misalnya Ayub dari kaya menjadi miskin, ia sabar diolah dan bertahan, lebih-lebih ini hal fana, tetapi bagian rohaninya tetap tahan bahkan makin indah.

3. Harus jujur, benar, jangan menghalalkan segala cara. Berani menderita seperti Lazarus si pengemis, tetapi rohaninya tinggi, duduk dengan Abraham. Di Surga tidak ada salah atau bisa disuap. Kalau Lazarus diberi uang banyak tetap setia, pasti Tuhan beri. Tuhan tidak pernah salah / keliru. Mau diolah oleh Tuhan, pasti jadi indah pada waktunya. Seperti Yusuf yang benar, Tuhan izinkan masuk sumur ( hampir mati ), menjadi budak, menjadi orang tahanan, dan banyak pencobaan lebih kurang 13 tahun, seolah-olah tidak ada pertolongan, tidak lepas, tetapi ini “sekolah” dan sudah lulus, ia bisa dipercayai pelayanan yang tinggi, naik di bawah Firaun.

Bagaimana kita bisa aman dan terus tumbuh dalam hari-hari yang akan datang sekalipun belum tahu?

1. Harus jalan dengan iman, Allah itu baik. Yusuf Maria jalan dengan iman, maka nafkah tukang kayu yang rajin ini selalu dicukupi. Juga waktu ada kebu-tuhan khusus, Tuhan sanggup mencukupi dengan iman. Misalnya 3 orang majus bertahun-tahun sebelumnya sudah disediakan dengan tepat ( sekaligus orang majus juga selamat dan diberkati Tuhan ), maka Yusuf Maria dapat cukup bekal ke luar negeri ( Mesir ). Terbukti sampai semua rencana Allah selesai, mereka hidup cukup, tetapi yang diutamakan nomer satu adalah rohaninya. Orang yang cinta perkara-perkara fana tidak akan tahan diolah, harus mau meyangkal diri.

2. Tetap hidup di ril Tuhan, termasuk limpah dengan 7 KPR.

3. Tahu bertahap tentang hal-hal yang akan datang. Tujuan akhir sudah Tuhan nyatakan dan kita harus tahu dengan jelas, sehingga punya patokan arah tujuan pertumbuhan hidup rohani kita seperti Minggu ke-70 Daniel yaitu masa penamatan rencana Allah.

Bagaimana orang bisa jalan dengan betul kalau tidak tahu tujuannya dengan betul? Jangan hanya berputar dalam perkara-perkara permulaan,itu perlu tetapi harus terus ditumbuhkan sampai tujuan terakhir Ibr 6:1,19.

Kita harus bisa melihat tujuan akhirnya yang tidak kelihatan ini Ibr 11:27. Perlu bisa melihat keindahan tujuan kita, sehingga tidak mogok, tetapi penuh gairah seperti keledai Isachar Kej 49:14-15.

Orang Israel sebab tidak bisa mengerti tentang negeri Perjanjian ( Kanaan ) yang ideal dan indah, tidak suka ke sana ( sekalipun sudah disuruh mengintai ), tetapi tidak percaya bisa mengalahkan, tidak mungkin masuk, sebab itu mereka terus bersungut-sungut sebab dibandingkan dengan Mesir, padahal Mesir sudah begitu rusak. Sejak dari permulaan sudah diberitahu tentang negeri Perjanjian dan seharusnya mereka mengerti dan percaya Kel 3:8, 17, Kel 13:5.

Karena tidak percaya, apalagi kena hasutan iblis lewat 10 pengintai ( yang dibunuh mati oleh Tuhan sebab berkata-kata melawan perjanjian Allah dan merusak iman orang Israel ) mereka tidak percaya akan tujuan rencana Allah dan lebih senang akan Mesir, tanah perhambaan dan siksaan mereka dalam perkara-perkara Mesir.

Jangan seperti Israel yang tidak mengerti dan tidak percaya akan tujuan rencana Allah dan tidak bersedia, sehingga tidak akan masuk, dan terus bersungut-sungut. Kita perlu terus mengikuti pembukaan baru, baik yang langsung akan terjadi Amos 3:7. Juga yang akan datang sampai terakhir, akan dibuka semua, tetapi biasanya bertahap Mat 10:26-27.

Kita perlu tahu istimewa tentang tujuan terakhir, untuk bersedia baik-baik, jangan seperti keledai Isachar mula-mula yang mogok, sebab tidak melihat dan tidak mengerti negeri tujuan yang sangat indah. Misalnya waktu Putra manusia Yesus menghadapi penyaliban sampai mati, Ia menunjukkan harapan yang indah, kelak dalam negeri tujuan yang mulia dan kekal Mat 26:29.

Putra manusia Yesus bersedia dengan doa ( di Getsemani ) menyerah Mat 26:41 dan taat pada Bapa-Nya Yoh 18:11, sehingga dalam pengolahan terakhir lulus dan jadi sempurna, menjadi jalan, contoh bagi umat Tuhan lainnya Yoh 14:6.

Kebanyakan kita tidak tahu, tetapi terus belajar Firman Tuhan dengan limpah dan berdoa dipimpin Roh, pasti kita akan mengerti pentingnya pengolahan dan pertumbuhan rohani sampai pada puncak-puncak rencana Allah yang indah, mulia untuk kekal. Rahasia ini akan terus dibuka sampai tuntas, baru Gereja Tuhan bisa tumbuh sesuai dengan pengertian yang sudah diberi Tuhan Mat 13:11,  Mat 10:26-27, Mat 13:23. Justru pembukaan-pembukaan rahasia puncak rencana Allah ini harus diberitakan ke mana-mana dari sotoh!

Jangan hanya lihat yang di hadapan, seperti orang kabur 2 Pet 1:9. Lihat yang paling jauh, tujuan hidup kita seperti Musa dan Isachar. Jangan seperti Esau yang terus berburu binatang-binatang kedagingan, tetapi seperti Yacob yang mengerti Firman Tuhan Kej 25:27. Seperti Maria bukan seperti Marta yang hanya lihat keindahan dan kemuliaan dunia ini! Luk 10:40-42. Tetapi yang penting adalah kesudahannya, bukan permulaannya. Yang diukur adalah tingkat rohani yang terakhir Pkh 7:8.

Tumbuhlah dalam pembukaan-pembukaan Firman Tuhan, lebih-lebih yang baru, jangan nganggur apalagi berfoya-foya dalam hal dunia dan daging. Henokh selama 300 tahun menunggu tetapi ia terus berjalan dengan Tuhan, sehingga ia tahu rahasia-sia terakhir dalam Surga dan peristiwa yang akan datang sampai kedatangan Tuhan dengan orang-orang suci-Nya Yud 1:14.

Elia duduk 1 tahun di sungai Kerit itu tidak nganggur, sebab untuk jadi sempurna itu perlu tumbuh terus, dalam pengertian-pengertian Firman Tuhan yang makin dalam dan sempurna sebab sampai di mana kita mengerti, sampai disitu kita bisa tumbuh Mat 13:23. Juga lulus dalam banyak pencobaan sampai akhirnya menjadi sempurna, tekun dalam Firman Tuhan, berdoa dan melakukan kehendak Tuhan 1 Raj 17:5-7 diolah tangan Tuhan sampai selesai.

III. BILA BERTEMU TUHAN PRIBADI ATAU BERSAMA

Kita tidak tahu kapan umur kita Mat 24:41, tetapi  kita harus bersedia Amos 3:12. Kita harus bersedia untuk dua macam pertemuan dengan Tuhan, sebab kita tidak tahu yang mana. Bertemu Tuhan harus siap sewaktu-waktu dan selesaikan tugas baik-baik Kis 20:24, 2 Tim 4:6-8. Hidup ini adalah kesempatan satu-satunya, jangan sembarangan, belajar bersedia terus selama hidup kita dan bertindak dengan betul seperti Yunus ( yang bertobat ), Yusuf ( yang tumbuh dengan indah ) dll, sampai pada puncak kemuliaannya, sebab taat sampai ke akhir.

KESIMPULAN

Untuk semua hal ada waktunya menurut jadwal Allah dan itu yang terbaik, jangan mendahului, jangan terlambat, belajar dipimpin Roh dalam ril Tuhan, maka kita bisa melakukan kehendak Allah tepat pada waktunya itu yang paling indah. Allah tidak pernah kacau, keliru dan kalau kita mau dipimpin Roh Allah sanggup memimpin kita pada saat dan jam yang betul-betul tepat, bahkan yang penting, semua rencana Allah itu bersambung sampai kekal! Sabar dalam pengolahan Tuhan, sekalipun ada banyak kesukaran dan penderitaan. Kalau seorang bertindak melawan pengolahan Tuhan dan melawan waktunya Allah, ia akan gagal sekalipun sebetulnya ia sudah diolah cukup, mampu, seperti Abraham yang berjalan sendiri dengan mengambil Hagar, Ribkah mendahului wak-tu dan cara Allah dengan menyuruh Yacob berdusta, pahit hasilnya, sampai mati Ribkah tidak lagi bertemu anak yang dikasihinya.

Scroll to Top