I. SIAPA AMASA?
Ia adalah anak Yitera (orang Ismael) dan Abigail. Abigail adalah saudara Zeruya, yg beranak Yoab, Abisai dan Azael. Abigail dan Zeruya adalah saudara perempuan Daud.
Jadi Amasa adalah keponakan dari Yoab dan keduanya adalah anak keponakan dari Daud 1Taw 2:16-17. Amasa ikut Absalom dan Amasa di-angkat jadi panglima perang Absalom menggantikan Yoab yg adalah panglima perangnya Daud 2Sam 17:25.
Amasa panglima perang dari Ab-salom berperang melawan Yoab pang-lima perang Daud. Israel kalah dan Absalom mati dihukum Tuhan dgn dahsyat dan mengerikan. Sesudah itu seluruh kerajaan Israel kembali pada Daud, lalu Daud mengangkat Amasa jadi panglima perangnya dan Yoab dibuang 2Sam 19:13.
Sesudah semua ini, bangkitlah Seba bin Bikri yg menghasut semua orang Israel untuk meninggalkan Daud 2Sam 20:1-2. Semua orang Israel mengikutinya sekalipun tidak semua setuju. Daud melihat bahaya Seba ini lebih besar dari bahaya Absalom dan menyuruh Amasa mengumpulkan se-mua orang Yehuda dalam 3 hari ke-pada Daud untuk menghadapi Seba (supaya cepat diatasi) Amasa tidak berhasil mengumpulkan orang Yehuda 2Sam 20:4-5. Rupa2nya orang Yehuda tidak percaya pada Amasa sebab ia bekas pengkhianat besar, yg ikut Absalom berperang melawan Yehuda.
Sebab itu Daud mengutus Abisai (saudara Yoab) untuk mengejar dan menangani Seba. Ia pergi dan Yoab mengikuti saudaranya 2Sam 20:6-7.
Yoab bertemu Amasa di batu besar Gibeon dan menyapa dan menciumnya, tetapi tangannya sem-bunyi2 menusuk Amnon sampai mati 2Sam 20:8-10. Yoab dan Abisai me-lanjutkan perjalanannya untuk me-ngejar Seba, tetapi orang2nya berhen-ti melihat mayat Amasa, yg kemudian dipinggirkan lalu semuanya kembali ber-sama2 mengejar Seba 2Sam 20:11-13. Yoab (juga Abisai) tidak se-tuju pada Daud yg mengangkat Ama-sia yg jelas2 berkhianat, langsung dijadikan panglima perangnya dan Yoab dibuang. Tanpa izin Daud dan dgn cara yg salah (dalam masa damai) ia bersiasat dgn ciumannya membu-nuh Amasa. Daud tidak berdaya, te-tapi berpesan pada anaknya Salomo (1Raj 2:5,32). Yoab tetap setia di pihak Daud. Ia juga sebelumnya membunuh Abner, panglima perang Saul yg mela-wan Daud, kemudian Daud (meng-ampuni) dan menerimanya untuk mengembalikan seluruh Israel pada Daud, tetapi dibunuh Yoab dgn siasat dalam waktu damai 2Sam 3:27. Daud tidak setuju 2Sam 3:28-37.
II. KESALAHAN AMASA
1. Tahu siapa Absalom yg sangat keji, tetapi ia memihaknya. Sebagai kepo-nakan (Absalom anak Daud, Amasa adalah anak dari saudara perempuan Daud, jadi mereka adalah saudara misanan). Amasa pasti kenal Absalom sejak kecil, sampai waktu ia mem-bunuh Amnon (putra Daud), sebab ia memperkosa Tamar, saudara Absa-lom. Akibatnya Absalom lari ke luar negeri (ke Gesur, kakeknya selama 3 tahun). Tetapi kemudian Daud meng-ampuni dan ia pulang kembali. Sesu-dah diampuni justru Absalom meram-pas tahta Daud, memperkosa istri2 bapaknya, lalu pergi untukmembunuh Daud sehingga jadi perang besar dgn Daud. Orang2 Israel banyak yg ikut Absalom, tetapi dalam perang itu mereka kalah (mati 20.000 orang bahkan lebih banyak lagi yg mati di hutan Efraim) dan Absalom yg ter-gantung dgn ajaib di pohon, dibunuh oleh Yoab (keponakannya).
Rumah tangga Daud kacau balau, timbul kasus2 yg keji dan makan puluhan ribu korban, sebab Daud menuruti nafsu zinanya terus kawin sampai lebih kurang 20 istri. Setan tetap bekerja dgn bebas dalam istri2 dan anak2nya, dan banyak korban dan kacau balau.
2. Ikut Absalom, orang dosa di jalan lebar. Amasa tahu hidup Absalom yg begitu keji, jahat dan sedang mau membunuh bapaknya yg sudah meng-ampuni dan mencintainya, seorang yg benar, pasti Amasa tahu. Ini per-buatan yg sangat jahat dan keji, tetapi Amasa memihak Absalom, membe-narkan dan membela Absalom yg jahat dan keji; pasti ada penuaian yg dahsyat untuk Amasa. Heran, Amasa tetap memihak dan membela Absa-lom, apalagi ia dijadikan panglima perangnya, menggantikan Yoab yg tetap setia ikut Daud.
III. AKIBAT DARI DOSA AMASA
Kalau Absalom akibatnya begitu dah-syat, matinya digantung sendiri oleh Tuhan, luar biasa. Pohon itu tumbuh secara istimewa, dibentuk sedemikian rupa, sehingga cabang2nya itu cocok, tepat untuk menggantung Absalom sampai tidak berdaya untuk lepas dari gantungan alami ini(Allah sudah tahu lebih dahulu kejahatan Absalom dan sudah menumbuhkan pohon yg tepat untuk menggantungnya). Semua tidak kebetulan. Juga perang di hutan Efraim, bagal yg dinaiki bisa lepas sambil melemparkanAbsalom ke atas sampai terjepit dan tergantung di pohon, ini aneh sekali tetapi ini tidak kebetulan 2Sam 18:9.
Semua sudah diatur Allah sesuai dgn kejahatannya (ingat Allah tidak menentukan lebih dahulu, tidak pre-destinasi, tetapi sebab Allah tahu lebih dahulu hari2 yg akan datang = fore known; KJV = proginosko Rom 8:29 KJ, sebab itu hukumannya dan cara2nya sudah disiapkan lebih da-hulu dgn adil, sebab Dia tahu lebih dahulu, bukan ditentukan lebih da-hulu). Sangat mengerikan kematian Absalom. Begitu juga untuk Amasa, sekalipun Yoab membunuh karena iri, benci, sebab Daud membuang Yoab tetapi mengambil Amasa, si peng-khianat yg sangat jahat, langsung menjadi panglima perangnya 2Sam 17:25; 19:13. Ini tidak bijaksana sebab kalau Amasa sadar dan sungguh2 bertobat dan Daud mengampuninya, maka hal ini perlu diuji dalam jangka waktu tertentu. Juga waktu Amasa disuruh mengumpulkan orang Yehuda dalam 3 hari untuk mengejar Sheba pemberontak dari Efraim, Amasa gagal 2Sam 20:4. Mungkin sekali orang Yehuda tidak mau menuruti Amasa sebab semua orang tahu Amasa adalah pengkhianat yg sama jahatnya dgn Absalom, mau mem-bunuh Daud yg tidak salah bahkan Daud sudah mengampuni Absalom. Sebab itu Amasa terlambat, padahal waktunya cukup, 3 hari. Ini kesalahan Daud. Juga waktu Amasa mati di-bunuh, semua orang Yehuda yg me-lewati mayatnya berhenti sebab aneh 2Sam 20:12.
Jangan salah pilih, jagnan ngawur, tidak punya pendirian yg betul, mau bersekutu dgn orang jahat, sebab itu berarti membenarkannya lalu berse-kutu dgn yg jahat, tidak heran, ia juga dapat bagian dari hukumannya!
IV. KESALAHAN DAUD
Disini Daud berbuat banyak kesa-lahan:
1. Istimewa karena menuruti hawa nafsu zina, sehingga kawin dgn banyak perempuan (Salomo meniru lebih hebat, yaitu dgn 1.000 perempuan).
Anak2nya tidak bisa terdidik dgn baik, sebab banyak istri (lebih kurang 20), sehingga untuk mengatur istri, kera-jaan dll, tidak sempat apalagi untuk mengatur dan mendidik semua anak2-nya tidak sempat, dan semua ini membuat masalah, timbul krisis ke-luarga, sehingga rumah tangganya kacau dan celaka. Untung waktu itu negeri musuh tidak ada ygmenyerang Daud, bisa makin celaka.
2. Absalom yg begitu keji tidak di-hajar, malah waktu dibunuh Yoab, ditangisi begitu hebat, sampai Yoab berani menegurnya, sebab Daud salah 2Sam 19:5-6. Untung Daud sadar dan memperbaiki kesalahannya, yaitu sikap yg terbalik pada orang yg setia dan pengkhianat.
3. Kesalahan menerima Amasa men-jadi contoh yg jelek, sebab Daud me-makai pengkhianat yg besar ini lang-sung menjadi panglima perangnya, dan Yoab dibuang. Kadang2 Abisai yg dipakai.
Daud rupa2nya mengampuni, te-tapi sesudah itu keputusannya tidak tepat, langsung mengangkat musuh besar, panglima Absalom menjadi to-koh penting di dalam tentaranya sen-diri. Jelas2 seorang pengkhianat, lalu langsung dijadikan panglima perang-nya, padahal hukuman untuk peng-khianat dalam Wasiat Lama itu berat sekali, dihukum mati. Kalau toh diampuni, tidak boleh langsung jadi orang top (panglima) dalam tentara-nya. Harus menunggu dahulu, waktu akan membuktikan pertobatan dan kesetiannya. Sebab itu timbul banyak kekacauan karena keputusannya, isti-mewa tentang Amasa. Apakah Daud sudah ber-tanya2 pada Tuhan? 1Taw 16:11. Mungkin Daud masih tertuduh dgn dosa2nya pada Uria, merampas istrinya dan membunuhnya; sebab menuruti perasaan hatinya, ia jadi bingung, kacau dan keputusan2nya jadi batu sontohan. Juga Yacob waktu kematian istri dan “anaknya Yusuf”, ia mengambil keputusan menuruti pe-rasaan hatinya, untuk mati saja, sebab tidak tahan penderitaannya. Akibat-nya, lebih kurang 22 tahun dari umurnya jadi kosong dan sia2, tidak berbuat apa2.
Apakah kalau Daud tidak meng-angkat Amasia menjadi panglima, ia tidak mati dibunuh oleh Yoab? Itu masih mungkin! Tetapi sikapnya yg jahat, pengkhianat, membela mati2an Absalom yg jahat dan besar dosanya (ia pergi perang untuk membunuh Daud) sebab membela Absalom, ini jelas sekali bahwa ini adalah dosa besar dan pasti ada akibatnya, kecuali sungguh2 bertobat, mungkin ada pengurangan hukumannya. Iblis selalu ikut bekerja sejak Adam, Hawa, Kain dst. Pada waktu Daud, iblis sudah penuh pengalaman yg jahatnya, dan Daud terus dituduh sehingga kacau dan timbul banyak kesalahan. Tetapi Daud sudah sungguh2 bertobat, maka ia harus percaya akan pengampunan Tuhan dan harusbertanya pada Tuhan dan menanyakan kehendakNya dan melakukannya, bukan menuruti pera-saan hatinya saja, sampai terjadi kekacauan dan celaka yg besar2 ini.
V. MENGAMBIL KEPUTUSAN YANG BENAR
Ini penting untuk Amasa, Daud, juga untuk Yoab, dan kita, supaya jangan ngawur (tidak karuan), sebab semua keputusannya tidak sesuai dgnFirman Tuhan, terlalu banyak dipengaruhi perasaan hati dan dorongan daging. Seharusnya keputusan kita didasarkan atas:
1. Firman Tuhan Maz 119:105,11. Ja-ngan buat perkecualian. Ini menjadi pegangan patokan utama. Sebab iblis selalu cari celah untuk menipu, menghasut, menjebak dsbnya supaya jatuh dan celaka. Semua pikiran yg lain harus dicocokkan dgn Firman Tuhan. Kalau kita sudah jelas melihat yg jahat seperti Absalom (itu sangat keji dan jahat) jangan didekati, apalagi kerjasama, celaka. Orang2 ini adalah agen2 setan atau wakitnya, pasti celaka kalau ikut mereka, justru kita harus menyalahkan Ef 5:11, 1Kor 5:9-10. Kalau ada kasih akan berbelas kasihan pada mereka sebab dosa yg besar seperti inipasti celaka besar dan kekal seperti Absalom (kecuali ber-tobat), tetapi jangan mengorbankan orang yg benar dan setia di dekat kita seperti Daud terhadap orang2 yg setia dan cinta kepadanya! Jd 23.
Bencilah perbuatannya, kasihi ji-wanya, tetapi harus tetap adil dan seimbang dgn orang2 lain di dekat kita. Jangan seperti Daud mencintai orang jahat dan keji seperti Absalom, tetapi orang2 yg setia, yg membela sampai mau korban nyawa, namun tidak dipedulikan sama sekali oleh Daud. Juga Amasa dan Yoab. Hati2, jangan ngawur atausembarangan mengambil keputusan, sebab ikut orang jahat, itu berarti membenarkan dosa2nya dan juga akan ikut ambil bagian dgn hukumannya! Bahkan Imam Eli yg rohani, mengerti, tetapi menuruti perasaan hatinya, kasih sayg pada anaknya Hofni dan Pinehas, membuat claka bagi anak2nya dan dia sendiri ikut binasa. Jangan ikut agen iblis, apalagi wakilnya! Neraka aki-batnya. Hukuman Absalom itu dah-syat dan ajaib, tetapi sesuai dgn perbuatannya yg keji. Juga hukuman Amasa mengerikan. Simei yg ikut2 mengutuki Daud, nasibnya jadi celaka!
Nasib Amasa rusak sebab ikut sepihak dgn Absalom, meskipun dibela ber-lebih2 oleh Daud, hukuman Allah tetap jatuh atas Amasa.
2. Tekun berdoa dalam Roh dan ke-benaran dan terus minta pimpinan Roh Yoh 4:13, 1Tes 5:17, Rom 8:14. Roh Kudus bisa menolong mencelik-kan mata rohani kita. Kalau hidup benar di jalan sempit, maka akan ada sejahtera dari Roh Kudus kalau kita tetap di jalan yg benar Fil 4:7. Kalau belum ada keyakinan, terus berdoa, lebih2 dalam Roh supaya kita men-dapatkan pimpinan yg benar.
3. Perasaan hati dan pikiran kita ha-rus dikuasai oleh Roh Kudus. Jangan dikendalikan perasaan hati dan akal kita, seperti Daud mungkin ada rasa tertuduh (setan senang memakai ini untuk menyesatkan!). Kalau sudah bertobat sungguh2, tolak tuduhan dari iblis yg memang adalah penuduh di hadapan Tuhan, apalagi di dalam kita Wah 12:10-11.
Ingat pakai darah Yesus untuk mengusir tuduhan dari iblis! Tetapi harus sungguh2 bertobat dan tidak lagi mengulangi dosa yg lalu Yoh 8:11; 5:14, dan berubah jadi berkat!
4. Peneguhan dari orang dekat dan hamba2 Tuhan yg takut akan Tuhan. Jangan dengar orang yg hidup di luar Tuhan, setan akan memakainya untuk menyesatkan kita! Peneguhan itu tidak boleh bertentangan dgn Firman Tuhan.
Kalau kita belum yakin akan ke-hendak dan suaraNya, kita perlu me-nunggu Tuhan, tetapi jangan meng-ambil keputusan dalam ke-ragu2an. Kalau hati kita mau taat sungguh2 dgn segala pengorbanan, Tuhan pasti beri pimpinan, sebab ini kerinduannya supaya hidup kita berkenan kepa-daNya. Tidak seperti Saul yg hanya betanya tetapi tidak mau taat 1Sam 28:6, atau seperti Yohanan yg sudah mengambil keputusan sendiri, lalu bertanya pada Yeremia dan sesudah ada jawaban dari Tuhan melalui Yeremia, mereka tidak mau taat akan suara Tuhan Yer 42; 43:1-4.
5. Musuh orang benar Kis 13:10, Gal 4:16. Jangan lupa, sekalipun Daud se-orang yg benar di hadapan Allah Kis 13:12 (masih ada salahnya karena kebodohan dan menuruti perasaan hatinya), tetapi umumnya Daud ada-lah raja yg paling baik, jadi patokan bagi raja2 lain, tetapi tidak semua setuju atau senang pada Daud. Kalau kita hidup benar, jangan heran, tetap ada cukup banyak orang yg benci bahkan sangat benci dan melawan kita, tergantung berat ujiannya 1Kor 10:13, sebab itu jangan kecil hati atau benci pada orang2 yg menfitnah dan melawan kita sekalipun kita benar, sebab Tuhan tidak pernah keliru untuk tetap ada di pihak orang yg benar, dan pasti ada kemenangan dgn Tuhan, asal kita terus taat dipimpinNya dan jangan bodoh Hos 4:6, Mrk 12:24. Dgn Tuhan itu luar biasa Rom 8:31,37, 2Kor 2:14.
Achitofel juga jelek sekali, dikuasai setan sehingga akhirnya bunuh diri. Padahal kata2 Achitofel itu dianggap seperti kata2 Tuhan. Banyak orang ro-hani tidak mengerti dan tidak me-ngenal Achitofel yg sesungguhnya 2Sam 16:23. Sebab itu Daud pun jadi kuatir waktu Achitofel berpihak pada Absalom 2Sam 15:31.
Kita perlu tetap erat bersekutu dalam Firman Tuhan (Maz 119:63), dan Roh Kudus (Ef 4:3) dgn saudara2 yg ada di dekat kita, apalagi sudah terbukti mereka bisa bersekutu dalam Firman dan Roh. Kalau toh ada yg salah (sebab kita belum sempurna, kadang2 muncul yg salah diantara kita), maka dgn kasih ampuni 1Pet 4:8, tetapi juga nasehati dan tegur ka-lau perlu Yak 4:17. Jangan jadi anjing kelu, menggonggonglah dalam pim-pinan Roh dan kebenaran, dan dalam kasih Kristus. Lebih besar persekutuan kita dalam Tuhan, lebih indah hasilnya Im 26:8. Sebab itu pelihara perse-kutuan yg suci dalam Firman Tuhan dan Roh, dan berusahalah memper-besar persekutuan seperti ini dalam pimpinan Roh.
VI. KESIMPULAN
1. Jangan terlalu bodoh dan ngawur (sembarangan) seperti Amasa, yg sudah tahu Absalom begitu jahat ma-sih dibela sebab diberi pangkat, akhir-nya nasibnya sama seperti orang jahat yg dibela, dibenarkan dan didukung. Sekalipun Amasa sudah menyeberang ke Daud dan diterima, penuaian dosa-nya tetapdiberi oleh Tuhan, tidak bisa dibatalkan oleh Daud sekalipun ia raja. Ikut dan membenarkan orang jahat nasibnya juga jahat! Kita harus sadar, orang beriman itu milik Allah 1Kor 6:19, tidak boleh bertindak semaunya sendiri, tetapi harus selalu dipimpin Roh sesuai Firman Tuhan.
Jangan mengecilkan atau mere-mehkan keputusan mula2, sebab sa-lah pilih, bisa berakibat sepanjang umur hidup bahkan celaka. Daud mengalami krisis dan kacau balau dalam keluarganya, yg banyak terjadi antar keluarga, sebab hidup nikahnya tidak betul, poligami, akibatnya dah-syat dari dalam. Sesudah itu masih ada keputusan2 yg keliru, misalnya terhadap ancaman dll. Jangan meng-ambil keputusan menurut perasaan hati atau pikiran sendiri saja, bereskan hidup dan perasaan hati kita di ha-dapan Tuhan, tetapi betul2 ketat menurut Firman Tuhan dan minta dipimpin Roh, supaya jangan dirinya, keluarganya, kerajaannya kacau balau dan celaka. Bagian2 lain dari hidup Daud indah, bahkan jadi patokan untuk raja2 lainnya, tetapi disini ia goncang-gancing.
Jangan berkecil hati melihat orang banyak begitu mudah berubah dan melawan yg benar, tetaplah hidup benar dan berkenan pada Tuhan, sebab semua akan menuai dari pe-naburan masing2.