PENDAHULUAN
Mengapa bisa begitu? Perkara yg dah-syat ini (sampai berkelahi begitu dah-syat, anak yg sangat kurangajar, orangtua yg tidak lagi ada kasih, tetapi benci pada anak2nya sendiri) sehingga saling ber-bunuh2an.
Malapetaka ini sudah dinubuatkan, pada satu saat akan terjadi, dahsyat (Luk 21:36). Bila terjadinya? Waktu dosa (dan kesucian) meningkat sam-pai puncak2nya Wah 22:11.
Biasanya keluarga diikat dgn cinta keluarga (ini termasuk sisa2 kemu-liaan Allah Rom 3:23 KJI), sehingga semua keributan dan perkelahian bisa diatasi. Tetapi ketika Wah 22:11 dige-napi, dosa sangat tinggi di seluruh dunia, sampai keluargapun jadi kacau; karena dosa makin meningkat, sampai kasih dalam keluarga juga hilang Mat 24:12.
Dosa dalam keluarga jadi sangat tinggi, bekelahi dan saling ber-bu-nuh2an, kena pedang Tuhan, yaitu pada orang yg tidak bertobat, tidak mau bersedia mulai sekarang Mat 10:34, Luk 12:51.
Pada waktu ini (Wah 22:11) dunia mencapai puncak2 dosa dan kesucian, dan itu masuk sampai dalam setiap keluarga, timbul malapetaka keluarga, semua kena. Sebaliknya yg hidup da-lam kesucian sampai puncak2nya, keluarga2nya mengalami zaman ke-emasan seperti Surga di dunia. Tetapi yg hidup dalam dosa, sampai di pun-cak2nya menjadi seperti Neraka di dunia, juga masuk dalam keluarganya.
Bisa dicegah? Bisa, kalau taat Firman Tuhan.
1. Ini adalah penuaian dari penaburan yg salah di hari2 yg lalu Gal 6:7-8.
2. Sebab tidak mau mendidik anak2-nya baik2 sesuai Firman Tuhan, tidak menabur kesalahan didik bagi anak2-nya. Untuk mengerti tentang pendi-dikan anak2 kita perlu mengerti ten-tang fase2 pendidikan anak yg Alkitabiah.
Ada perbedaan yg jelas antara orangtua yg mendidik baik2 dan yg mendidik dgn salah atau terlambat mendidik anaknya. Jangan kira orang-tua yg rohani otomatis bisa mendidik anak2nya dgn baik, orangtua harus mengerti dan taat supaya jangan malapetaka ini masuk dalam keluarga-nya, sedikit atau sampai maksimal Hos 4:6. Misalnya anak2 Samuel 1Sam 8:1-3, anak2 Imam Eli (1Sam 2:12-17, 21-25) dll. Tetapi pada akhir zaman akan terlalu banyak.
I. DALAM KANDUNGAN (YOHANES PEMBAPTIS)
Dalam kandungan, Yohanes sudah dijamah Roh Kudus dan bereaksi melonjak kegirangan, dan mungkin juga penuh Roh Kudus Luk 1:41,44.
Waktu di dalam kandungan, janin itu sudah diperhitungkan sebagai satu oknum, sekalipun belum bisa apa2. Elizabet mengatakan janin Maria itu Tuhannya Luk 1:42-43.
Juga janin dalam Elizabet (lebih kurang 6 bulan) sudah bisa bereaksi mendengar salam Maria dalam peng-urapan Roh Kudus dan Elizabet penuh Roh Kudus, mungkin juga janinnya (Luk 1:43). Juga sesudah lahir sampai besar, Yohanes terus dididik oleh Za-karia dan Elizabet sehingga Yohanes jadi sangat indah di hadapan Tuhan Mat 11:11. Sebab itu selagi mengan-dung, ibu bapak berdoalah terus dan hidup berkenan pada Tuhan, dipimpin Roh, supaya bisa memberi pengaruh yg baik pada janinnya.
Dalam fase kandungan, kita hidup berkenan pada Tuhan dan mendoa-kannya dalam Roh, sebab doa dalam Roh bisa menjamah roh si janin dalam kandungan, sekalipun otak dan pikiran si janin itu belum bisa mengerti, tetapi rohnya bisa dijamah oleh Roh Kudus seperti terbukti janin Elizabet.
II. FASE BAYI (MUSA)
Pendidikan anak waktu bayi dan balita (= di bawah lima tahun), itu hasilnya luar biasa. Sekalipun sesudah itu, Mu-sa lama di istana Firaun (+ 35 tahun) dalam kemewahan, kebesaran, dididik cara manusiawi dll, tetapi heran, Musa tetap setia ikut Tuhan sampai matinya Kel 2:5-10. Sekalipun didikan orangtuanya sangat sedikit, pendek, mungkin hanya beberapa tahun, mak-simal sampai balita, tetapi hasilnya indah! Apa yg bisa dilakukan pada masa permulaan ini? Ini fase I sesudah lahir, yg terindah, terbaik untuk pendidikan anak.
Mengapa? Sebab:
1. Masa subur. Semua yg diajarkan padanya, diterima penuh, tidak ada penolakan sama sekali, sebab anak ini belum punya pengertian untuk dipikirkan untuk membantah. Semua diterima sebagai kebenaran.
Ceritakan bahwa Tuhan itu baik, cinta, Maha kuasa, Alkitab = Firman Tuhan, dll, semua akan diterima sebagai ke-benaran penuh. Ini kesempatan yg paling indah, didik terus dalam setiap kesempatan Ul 6:7.
Juga beri contoh2 hidup yg baik, sebab semua kebiasaan dan tabiat (yg baik dan jahat dari orangtuanya) ditiru penuh oleh anak2 kecil ini, misalnya tradisi, adat, kebencian rasial, cara hidup dll menjadi cara hidup si anak juga. Juga zuster yg mengasuh anak itu siang dan malam (apalagi kalau ibunya jarang menyentuh anaknya, hanya zuster, maka zuster itu di-anggap sebagai ibunya oleh si anak dan dicintai lebih dari ibunya, sebab bayi belum bisa membedakan zuster dan ibu, tidak punya pengertian, dan si ibu yg bodoh menjadi korban! Memang anak2 dan juga remaja, dan kaum muda, mudah dibujuk dan ditipu oleh teman dan orang2 yg mau mempengaruhinya, sebab belum pu-nya pengertian. Orangtua harus hati2, “kehilangan anak”, apalagi dipenga-ruhi dan dikuasai iblis lewat pergaulan dan orang2 yg ingin merebutnya. Dgn hal2 yg indah, yg baru bagi anak2 ini, yg menyenangkan hatinya, dgn su-kacita dan acara2 tertentu, mereka mudah terpengaruh dan tertipu.
2. Anak disucikan di dalam orang-tuanya 1Kor 7:14. Ini berarti anak2 itu dgn sendirinya atau se-olah2 otomatis meniru ibu bapa (orang yg meng-asuhnya), juga meniru imannya, sebab tidak ada pengertian dan pendirian, ia disucikan dalam orangtua yg percaya dan cinta Tuhan. Ini dikatakan Firman Tuhan, sehingga kalau bayi atau anak kecil (dari orangtua yg beriman) kalau mati (selagi bayi/ anak kecil) nasibnya akan sama seperti orangtuanya, orangtuanya selamat, anaknya juga selamat, disucikan dalam orang-tuanya. Anak2 ini se-olah2 pada waktu lahir, sekaligus lahir baru ka-rena disucikan di dalam orangtuanya dan selamat.
Sampai umur berapa ini berlaku? Tidak diterangkan. Biasanya sampai bayi atau anak ini bisa mengambil ke-putusan untuk dirinya sendiri mung-kin sekitar 5 tahun atau balita Luk 12:57, Yus 24:15.
Jadi anak2 dari orang yg percaya dan selamat, disucikan dalam orang-tuanya, juga selamat waktu bayi/ kecil. Sebab itu dalam masa, periode ini adalah kesempatan terbesar untuk menanam kebenaran Firman Tuhan dalam hati anak2 ini, semua diterma dgn penuh, tanpa perlawanan sama sekali. Ini kita lihat danterbukti dalam Musa, sekalipun sesudah itu ia meng-alami campuran pikiran, pengertian, sikon dll, ia tetap setia pada Tuhan dan menolak kesukaan dan kemuliaan duniawi dari istana Mesir Ibr 11:24-27.
Begitu pentingnya masa pertama ini, tetapi banyak orang me-nyia2-kannya, sebab:
1. Orangtuanya sendiri belum percaya Tuhan Yesus, belum disucikan.
2. Orangtuanya sendiri tidak bertobat sungguh2.
3. Bodoh, tidak mengerti, kesempatan itu di-sia2kan (diisi dgn macam2 hiburan, hal2 duniawi, dan semua yg fana, bahkan sekolah sejak bayi dll) Mrk 12:24, Hos 4:6.
Seringkali kesempatan untuk ber-satu dgn erat dgn bayinya ini dibe-rikan pada pengasuh, sembarang orang lain (mungkin karena kerja dll). Padahal paling sedikit ibu menyusui bayinya 1 tahun, ini hubungan lahir batin yg kuat. Sebab itu terbaik anak2 bahkan sampai dewasa (sebelum me-nikah), itu terus ber-sama2 dan terus bersama2 dgn orangtuanya, untuk bersekutu dan dididik, sehingga iman-nya turun dalam anak2nya 2Tim 1:5.
III. MASA KANAK2, Daniel 1:4
Kanak2 ini bertumbuh, mulai bisa berpikir, kadang2 mulai timbul per-tanyaan dan perlawanan sedikit demi sedikit, tergantung yg menumbuhkan, mengasuh dan mendidiknya. Ini ada-lah permulaan masa penentuan, ber-cabang untuk menjadi anak yg baik atau pemberontak. Tergantung dari contoh2 dan pengertian dari orang-tuanya. Misalnya Louis mendidik dan membina anaknya Eunike jadi orang yg berkenan pada Tuhan, lalu Eunike mendidik anaknya Timotius juga jadi orang yg beriman dan berkenan pada orangtuanya, lebih2 sejak janin sam-pai kanak2 dst 2Tim 1:5). Biasanya orangtua penuh dgn kasih pada anak2, tetapi juga mutlak perlu didik-an rohani, jangan hanya memikirkan didikan jasmani (ada anak2 sejak bayi sudah disekolahkan), dan jangan lupa juga sudah dididik untuk taat pada Tuhan, mau pikul salib sejak kanak2, jangan di manjakan seperti anak2 Ayub oleh ibunya!
Kalau ada yg salah perlu dije-laskan, dinasehati dan dididik, sampai mereka bisa mengerti dan mem-bedakan mana yg boleh dan tidak menurut Firman Tuhan! Mulai ditertibkan, didisiplinkan, dilatih pikul salib dari kecil Rat 3:27.
Ada raja yg bodoh minta semua permintaan anaknya diberikan, dipe-nuhi supaya terus senyum dan tidak menangis. Ini bodoh, sebab diman-jakan, menumbuhkan kedagingannya, justru harus mulai belajar disucikan, tentu mulai dari perkara2 yg kecil dan sederhana sesuai umurnya Luk 9:23.
Kalau pikirannya mulai berfungsi, bisa bekerja, maka akan juga mulai timbul pikiran daging, sebab memang tubuh daging belum ditebus Yoh 3:19, Rom 8:23.
Kecenderungan pada dosa ini biasanya tumbuhnya sedikit demi sedikit, tetapi dgn kasih, hikmat, dan kuasa Roh Kudus, anak itu bisa diajar dari permulaan untuk mematikan daging, pikul salib.
Salib itu mutlak harus tetap dipikul dalam hidup orang yg ikut Yesus, supaya tumbuh menjadi seperti Dia.
Kalau daging sejak kecil dimatikan seperti pada Daniel dll, maka seka-lipun masih kecil Daniel sudah bisa menolak segala perkara dari dunia dan dosa. Seperti Dan 1:8.
Juga Daud, dari kecil sudah cinta Tuhan dan taat akan FirmanNya, serta suka me-muji2 Tuhan (1Sam 16:23).
Kalau daging dilazatkan, akan cepat bertumbuh menjadi kuat, jadi manja, akhirnya kurangajar, sekalipun pada orangtuanya sendiri yg cinta, tetapi memanjakannya! Tidak semua per-mintaan anak2 atau anggota Gereja harus dituruti. Justru harus terus be-lajar pikul salib untuk mematikan daging, dan mencocokkan dgn Firman Tuhan. Anak yg betul itu perlu dididik terus menerus Ul 6:7, dan dihajar kalau salah Ibr 12:6. Jangan seperti anak2 Ayub yg dimanja oleh ibunya sekalipun salah, sekalipun permin-taannya tidak betul, melawan Firman Tuhan, akhirnya mereka sampai be-gitu mudah menghujat Tuhan, seenak-nya. Meniru ibunya, yg begitu mudah menghujat Tuhan kalau hatinya tidak enak Ay 2:9-10. Sebab itu Ayub juga berkata yg aneh dalam Ay 1:5.
Kalau mungkin anaknya sudah menghujat Tuhan. Ayub mungkin ha-nya dengar laporan, anak2 mungkin tidak mengakui, tetapi Ayub me-mintakan ampun pada Tuhan, sebab kemungkinan besar meniru ibunya.
Juga sebab ia pasti sudah men-dengar atau menghadapi kasus2 yg jelek dari anak2nya, yg dimanja oleh istrinya yg suka hidup semaunya sendiri. Kalau tidak ada laporan, atau melihat sendiri dll, tidak mungkin Ayub mengatakan seperti ini Ay 1:5. Tentu kita harus bijaksana dalam mendidik anak, tidak hanya marah2 tetapi menasehati dgn kasih dan memberi contoh, tetapi kalau perlu ditertibkan, sesuai umurnya Ibr 12:6.
Tetap ada hubungan yg manis dgn kasih, bukan hanya marah2, apalagi kalau orangtua hanya sibuk lihat HP atau sibuk dgn bisnisnya lalu mena-sehati dgn ngawur dan marah2, itu salah. Untuk marah, minta pimpinan Roh Kudus seperti Kristus Ef 4:26, Yoh 2:14-16.
Apalagi anak sendiri yg terus ada dgn kita sejak lahir, ia tidak akan mungkin tiba2 berbuat banyak salah dan terlalu kurangajar. Didiklah mulai dari perkara kecil dan jangan diman-jakan, tetapi berilah keterangan yg jelas, sebaik mungkin dalam pimpinan dan pengurapan Roh Kudus. Jangan lupa banyak kesalahan terjadi karena orangtua tidak memberi waktu cukup untuk ber-sama2 anaknya, istimewa waktu kecil. Juga Samuel keliling Israel terus, sampai tidak cukup waktu untuk anak2nya, yg tidak melihat contoh yg baik dari orangtuanya se-hari2.Orang2 ini akan jadi indah sejak kanak2 seperti Daniel, Daud yg suka menyanyi, menyembah Tuhan dan cinta akan Firman Tuhan. (Juga Yusuf, Timotius dll). Sebaliknya, kalau anak2 dimanja dari kecil, maka iblis akan membantu menguatkan kedaging-annya. Ini orangtua yg sabar (sabar yg salah) tidak marah melihat dosa anak2nya seperti imam Eli waktu mendengar dan melihat dosa anak2-nya Hofni dan Pinehas 1Sam 2:12-17, tetapi tidak marah, sabar; tetapi jus-tru inilah artinya dimanja dan mem-buatnya menjadi makin jahat dan kurangajar 1Sam 3:13.
Kalau iblis diberi kesempatan oleh kesabaran imam Eli atau istri Ayub, ia akan terus menumbuhkan dosa2 itu makin lama makin besar sampai ter-bakar semuanya, akhirnya menjadi sama dosa dan kejahatannya seperti si iblis sendiri Ams 6:27.
Kalau dari kecil, dari permulaan dididik untuk mematikan daging dgn pertolongan Firman Tuhan dan Roh Kudus, maka lama2 anak2 itu akan menjadi mahir pikul salib seperti Kristus Yes 53:3, yg menang sampai dagingNya dihancurkan total atas kayu salib Yes 53:3.
IV. MASA REMAJA (YACOB DAN ESAU)
Kanak2 dalam usia ini mulai mengenal dunia ini lebih banyak. Juga mulai mengenal naluri sex, ini suatu do-rongan daging ekstra, apalagi kalau dalam pergaulan di akhir zaman ini diberi kebebasan untuk dituruti se-maunya sendiri, bisa makin me-nyala2 dan akan jadi korban! Esau dimanja oleh bapaknya yg suka makan hasil perburuannya sampai Ishak jadi buta jasmani dan rohani, sebab ia lupa Firman Tuhan, waktu anak2 kembar ini dalam kandungan Kej 25:22-23, 27-28.
Esau tidak mengerti kebesaran dan kemuliaan janji Allah pada Abraham yg ada dalam hak sulung untuk me-nerima rencana kemuliaan Allah. Ia hanya suka, senang, bersukacita dgn cara2 orang yg tidak percaya pada Allah Abraham Kej 25:34 (29-33).
Sebab cinta dan memanjakan Esau, ia lupa sehingga memberi berkat hak sulung pada Esau, padahal Allah sudah berfirman tentang hal itu. Ribkah mencari segala jalan untuk merebutnya buat Yacob. Timbul kebencian yg besar dari Esau dan iatidak bisa menahan diri, hendak membunuh Yacob. Ishak tahu, tetapi tidak tegas dan celaka itu datang. Anak dimanja jadi kurangajar ber-lebih2, seperti Esau yg suka berburu binatang, berburu perkara2 daging, kebinatangan. Lebih2 ada dorongan naluri sex yg seharusnya hanya boleh dibangunkan dalam nikah. “Dua cabang” ini makin jauh bertentangan satu sama lain makin suci dan makin najis. Begitu juga pada akhir zaman dosa dan kesucian meningkat sangat tinggi dan makin bertentangan.
V. DEWASA MUDA (YUSUF & SAUDARA2NYA) Kej 37:5
Bedanya ini tampak dalam mimpi Yusuf, meskipun mula2 (sampai lama) tidak dimengerti, tetapi ini menim-bulkan iri dan kebencian sebab me-nuruti daging. Orang yg makin dewasa dan tidak takut Tuhan, dosanya makin meningkat. Saudara2 Yusuf berhasil menangkap Yusuf, hampir dibunuh, lalu jadi budak. Makin lama makin nyata besar bedanya orang yg hidup menurut daging dan yg takut akan Tuhan, tetapi tangan Tuhan selalu ada pada orang yg takut kepadaNya.
VI. DEWASA (DAUD DAN SAUL)
Perbedaan dosa dan kesucian terus melebar dan meningkat, tetapi pada penamatan, perbedaan itu akan me-lompat lebih cepat sampai kepada puncaknya Wah 22:11. Juga akhir dari nasib orang yg takut Tuhan dan yg menuruti daging makin nyata ber-beda. Saul yg terus meningkat dosa-nya, akhirnya mati langsung masuk Neraka. Lebih2 pada penamatan ren-cana Allah di akhir zaman ini akan ada peningkatan dosa yg luar biasa, se-hingga orang yg tidak memperhatikan penaburannya akan menuai perkara2 yg dahsyat, yg limpah di akhir zaman. Bukan saja dosanya meningkat tinggi, tetapi juga timbul banyak orang sempurna dalam dosa yg memberi warna penderitaan “Neraka” yg dah-syat di dunia global yg sampai masuk dalam keluarga2 menjadi malapetaka dahsyat. Tetapi yg meningkat dalam kesucian masuk dalam rencana Allah yg terbaik, Surga di dunia.
KESIMPULAN
Ayat ini untuk memperingati umat Tuhan yg suam dan main2, jangan sampai mengalami keluarga yg sangat celaka dan lingkungan yg dahsyat, se-bab tidak bersedia Mat 24:42. Seka-rang dalam keluarga hanya ada anak kurang ajar, tetapi tidak ada (sangat jarang) pembunuhan. Tetapi menje-lang penamatan rencana Allah (Ming-gu ke-70 Daniel) dimana dosa akan meningkat sampai puncak dan jumlah orang sempurna dalam dosa begitu limpah, melebihi jumlah orang suci yg sempurna. Ini begitu mengerikan, be-lum lagi kejahatan lainnya. Ini semua begitu dahsyat, tetapi ini sebenarnya hanya permulaan Neraka dan tasik api yg jauh lebih dahsyat dan kekal. Yg tidak mau percaya dan tidak mau mengerti, dan ber-jaga2 (tumbuh da-lam Ruangan Suci, jangan main2 di Halaman!) terpaksa harus meng-alaminya. Tetapi yg mau percaya dan menurut, dan taat akan mengalami bagian yg termulia.