I. JUDUL
Dosa dan kesucian akan makin me-ningkat pada akhir zaman sampai pa-da puncak2nya. Itu pada sebagian orang kebencian itu sangat mening-kat, sehingga terus ber-tambah2, be-gitu jahat dan kejam seperti iblis, te-tapi di pihak yg lain kesucian dan kasih makin meningkat begitu manis seperti Kristus. Lebih2 dalam pernikahan, ka-rena kumpul terus menerus, kalau di-kuasai setan, maka timbul segala ma-cam dosa yg keji2 dan terus mening-kat, sehingga hidup nikahnya dari ka-sih menjadi benci, bahkan perkelahian sampaisempat saling lempar dgn pi-ring yg terbang karena kebencian, se-perti di Neraka. Perkelahian dan ke-bencian meningkat, sehingga timbul banyak perceraian bahkan ada yg ber-bunuh2an. Sebaliknya suami-istri da-lam Kristus, kesucian dankasihnya makin meningkat, sehingga manis dan bahagia seperti di Surga.
Keunikan nikah adalah hubungan yg sangat dekat menjadi satu dalam dosa atau dalam kesucian dan cepat tumbuh sebab “dikurung terus” ber-sama2 sehingga yg benci danjahat ma-kin jahat dan bengis seperti iblis, teta-pi yg suci makin suci dan makin cinta seperti Kristus dan mempelainya Ef 5:31-32.
Jadi efek peningkatan dosa dan ke-sucian menurut Wah 22:11 dan di da-lam nikah menjadi lebih cepat me-ningkat, sebab dikurung terus ber-sa-ma2, makin benci dan bengis seperti iblis, sehingga makin banyak piring atau barang terbang dalam perkela-hian dan nikah yg dikuasai setan, dan berlanjut dalam penderitaan Neraka kekal; tetapi nikah yg suci dalam Kris-tus itu bahagia dan berlanjut sampai Surga kekal.
II. MENCEGAH IBLIS MASUK DALAM HIDUP NIKAH
Dalam dunia ini sulit, sehingga dalam segala macam kesulitan yg makin me-ningkat, juga angkaperceraian me-ningkat seperti dalam Covid-19 dan terus meningkat sampai pengang-katan (cara lain, tidak nikah tetapi ka-win2an se-suka2 hatinya seperti Kej 6:2). Tetapi nikah dalam kesucian dan kasih Kristus (1Yoh 1:7) justru makin manis dan bahagia sekeluarga. Kalau suami-istri tumbuh normal seperti rencana Allah, yaitu taat akan Firman Tuhan, itu sudah termasuk segala pencegahan dan kebahagiaan dalam Kristus Luk 11:28.
Kita akan melihat rinciannya bagai-mana nikah dalam Kristus bisa terpe-lihara dan terus tumbuh bahagia, ma-kin seperti Kristus seperti Surga kekal.
1. Kesucian nikah. Ibr 13:4. Tempat tidur najis, berarti berzina dgn orang ketiga, bahkan dalam pikiran itu sudah dosa dan dilarang Mat 5:28.
Kalau seorang tumbuh dalam ke-sucian dgn 7 KPR, maka kesucian ni-kah akan jauh lebih mudah dipelihara.
Kita sudah merdeka dalam Kristus dan ini harus dipelihara, sehingga mening-kat dalam kesucian, bahkan ditum-buhkan dalam tabiat yg baru (saling menasehati dalam kasih Mat 7:1-5, Pkh 4:10) menjadi seperti Kristus Yoh 8:36, Gal 5:1 (1Kor 11:1, Mat 5:48 dll).
Kalau ada dosa perzinaan dalam salah satu, kasihnya akan bocor sampai habis, timbul benci dan ini sumbernya perkelahian, kepahitan dan Neraka dalam hidup nikah. Dimana ada dosa disitu tidak ada sejahtera Rom 3:17. (Ini orang2 yg hidup dalam dosa. Dosa adalah kata kunci Neraka, seka-lipun tidak diharapkan, tahu2 sudah ada dosa Yoh 3:19; lebih2 kalau dosa terus meningkat, neraka tidak dapat keluar dari orang2 dosa ini). Hidup dalam dosa itu:
a. Tidak ada pengampunan sebab tia-da kasih 1Pet 4:8, padahal suami-istri keduanya belum sempurna, pasti masih ada salah atau hal2 negatif yg dibuat, tanpa kasih dan pengampun-an, dosa kecil bisa terus tumbuh, lama2 mengakibatkan piring terbang dan perang besar.
b. Tidak ada pertobatan, justru segala macam dosa tumbuh dan meluas. Dosa itu kreatif, bisa menghasilkan se-gala macam pikiran dan rencana dosa yg jahat dan keji, bahkan benci itu dorongan kuat untuk bercerai atau membunuh 1Yoh 3:15.
Sebaliknya kalau nikah dalam Kris-tus 1Yoh 1:7, ada pengampunan 1Yoh 4:8 dan hidup suci dalam terang Kristus, itu indah dan bahagia. Pe-lihara kesucian hidup nikah mulai dari pikiran, itu pencegahan dgn Firman Tuhan dan Roh Kudus Maz 119:11, 1Pet 1:2, dan saling menasehati, se-hingga tidak sampai timbul dosa.
2. Terbuka antara suami-istri. Dari permulaan Adam dan Hawa itu sama2 telanjang, tidak ada yg menutupi, sampai timbul dosa, baru malu dan menutupi dgn segala macam daun alasan yg di-buat2 untuk menutupi ketelanjangan dosa2nya Kej 3:7; 2:25.
Kalau ada kasih, mudah dan bisa mengakui semua yg salah sebab kasih mengampuni, sehingga cepat/ lang-sung beres dan bertobat 1Pet 4:8, Mat 6:14-15. Tetapi kalau kasihnya kurang atau habis diganti benci, maka yg berdosa akan terus menyembu-nyikan dosa2nya dgn ber-macam2 alasan, sehingga perlu “jaksa, pembe-la dan hakim” dan terus berkelahi. Kalau tidak bertobat, maka dosanya terus ber-cabang2 makin benci dan makin banyak macamnya sehingga ne-raka muncul makin jelas. Sebab itu perlu hidup suci di hadapan Tuhan (sebab itu nikah harus sama2 orang beriman yg cinta dan takut di hadapan Tuhan.
Kalau orang yg cinta Tuhan nikah dgn orang yg tidak percaya, setan perantaranya (jomblangnya), akibat-nya kantong setan itu banyak isinya, sampai satu kali meledak dan hancur 2Kor 6:14.
Belajar terus terbuka antara suami-istri, telanjang di hadapan Allah Ibr 4:13. Ini hidup yg suci, tidak menyem-bunyikan dosa, tidak punya “kantong setan”, saling mengampuni tuntas dgn kasih, termasuk yg salah bertobat sungguh2, sehingga iblis tidak dapat pintu masuk lewat dosa sekalipun da-lam pikiran. Jangan pelihara kesucian hidup nikah hanya dari luar, tetapi sampai dalam hati dan pikiran.
3. Tumbuh dalam Kristus, istimewa dgn 7 KPR. Orang yg tumbuh itu:
3.1. Mau pikul salib (tanpa ini daging yg tumbuh dan dosa jadi limpah).
3.2. Lapar dan haus akan Firman Tu-han, sehingga makin mengerti. Kalau tidak “suka makan” Firman Tuhan Mat 4:4, ada yg tidak beres, ini mungkin karena sakit sedikit atau sakit parah, mau mati rohaninya!
3.3. Memelihara kesucian, makin bisa membedakan dan bisa membuang se-mua dosa dan calon2 dosa.
3.4. Juga menikmati berdoa, dalam Roh dan kebenaran sehingga punya kuasa yg cukup untuk mematikan da-ging, membuang dosa dan taat akan pimpinan Roh sesuai Firman Tuhan.
3.5. Ada persekutuan yg manis dalam kasih dan kesucian sehingga rencana Allah jadi nyata dalam nikahnya.
3.6 & 3.7. Setia beribadah dan pelayanan Ibr 10:25.
III. PENCEGAHAN SEBELUM NIKAH
1. Tumbuh, sehingga sudah dewasa rohani sebelum menikah. Dgn demi-kian bisa mendapat jodoh dari Tuhan dgn lebih mudah dan waktu nikah su-dah mempunyai pondasi hidup yg baik, sehingga nikah jadi lebih kuat, bisa bertahan dan menang dalam macam2 pencobaan.
2. Cari jodoh dari Tuhan. Tuhan tahu lebih dahulu dan rencana Allah paling baik Kej 2:18. Sebab nikah adalah ke-hendak dan rencana Allah, kecuali yg tetap membujang 1Kor 7:8-9. Kalau panggilannya memang membujang pasti bisa menahan diri seperti Putra manusia Yesus, Paulus dll yg yakin tetap bujang dan tetap dalam kesu-cian. Kebanyakan dari manusia akan nikah. Dan kalau nikah sesuai dgn Fir-man Tuhan, maka nikah menjadi in-dah, menyenangkan dan keduanya bahagia.
Syarat jodoh dan nikah menurut kehendak Tuhan:
1. Sama2 anak terang 2Kor 6:14.
2. Karena cinta, bukan karena uang, politik dll. Ini termasuk senang akan penampilannya. Jangan nikah hanya karena belas kasihan.
3. Berjanji nikah seumur hidup Mat 19:6. Mau memelihara kesucian Ibr 13:4, dan tidak akan bercerai kecuali karena maut Mat 5:32; 19:9, Mrk 10:11-12, Luk 16:18.
4. Setia ikut Tuhan sekeluarga sampai mati, termasuk 7 KPR.
5. Peneguhan dari Tuhan (juga lewat orangtua (di dalam Tuhan), gembala dll, sehingga yakin itu dari Tuhan.
Perhatikan kalau sudah nikah, seka-lipun tidak memenuhi syarat2 ini, ha-rus tetap diteruskan dansetia sampai mati. Kalau sudah menikah, alasan apapun dan bagaimanapun tidak bo-leh bercerai, rencana Allah akan ma-kin merosot, rencana Allah yg indah2 makin habis, rugi, pahit dan celaka; bahkan kalau tidak bertobat, orang berzina (sebab cerai) tidak boleh masuk Surga.
Cari jodoh jangan lari mengejar calon jodohnya ke sana-sini, sampai pindah Gereja, nanti bertemu yg bu-kan dari Tuhan. Kalau dari Tuhan ia pasti akan bertemu, entah dari mana, dan Tuhan akan membuka jalan, sam-pai semua berjalan dgn baik. Kalau sampai me-ngejar2 lalu jalannya ke-luar ril dari kebenaran Firman Tuhan, apalagi mau menyerobot pacar orang lain, akan salah sasaran. Jangan cari jodoh yg istimewa menurut dunia, te-tapi tidak sesuai Firman Tuhan. Ka-dang2 orangnya biasa, tidak luar bia-sa, tetapi dgn Tuhan, ber-sama2 di da-lam jalan Tuhan akan menjadi indah dan luar biasa (kalau jadi satu dalam Tuhan dan tetap dipimpin Roh Kudus, maka meskipun mula2 hanya dua pe-rahu, bisa jadi satu kapal yg besar oleh Tuhan Maz 60:14). Jangan terlalu idealis atau ngawur,(sembarangan) atau meniru syarat2 dari orang2 du-nia, tetapi cocokkan dgn Firman Tu-han, yakin dipimpin Roh dan ada pe-neguhan dari Tuhan. Tanya dan dite-guhkan oleh orangtua (dalam Tuhan) dan gembala2.
Perhatikan juga (meskipun bukan syarat mutlak), keadaan orangtua dan keluarganya juga penting diperha-tikan dan dikenali,sebab sesudah ni-kah, suami+istri=1, juga mertua dan keluarganya menjadi orangtuanya sendiri.
IV. MENGHADAPI KESUKARAN DALAM PERNIKAHAN
Hidup nikah kita belum sempurna, sebab itu pasti perlu menyesuaikan diri satu sama laindalam kesucian dan kasih dgn pertolongan Tuhan. (Kalau ada dosa, tidak mau bertobat, Roh Kudus sulit atau tidak bisa berbuat apa2 seperti dalam Simson yg terus berdosa, semua pekerjaan Roh Kudus hilang daripadanya, jadi orang dosa biasa. Tetapi kalau ada Kristus, dipim-pin Roh akan adahidup dalam kesu-cian dan kasih, maka dgn Kristus kita bisa menghadapi semua kesukaran dgn jauh lebih mudah Fil 4:13, Zak 4:6.
1. Jangan bereaksi dosa, JMPE (Jeng-kel, Mangkel, Pegel dan Emosi), ini benci dan dosa, setan masuk dan ke-duanya menyala dalam dosa, diadu setan setiap hari, tidak habis2nya, ma-kin parah dan hancur.
2. Jangan pernah berpikir bercerai atau cerai sementara itu dosa, sebab cerai itu melawan Firman Tuhan; jangan yg sudah jadi satu oleh Allah, jangan diceraikan oleh manusia Mat 19:6,9; 5:32, Mrk 10:11-12, Luk 16:18. Dengan alasan apapun, tidak boleh bercerai. Ada banyak alasan apalagi kalau sudah ada benci atau dosa lain, alasan makin banyak. Taat akan Fir-man Tuhan dgn sungguh2. Cerai se-mentarapun itu dosa, itu memberi ke-sempatan emas bagi iblis menggarap dgn bebas, sampai nikahnya hancur!
3. Rumah dgn “satu tiang”.
Kalau suami-istri, keduanya menurut daging, tidak mau taat Firman atau dinasehati, maka lambat atau cepat nikahnya akan hancur dan cerai dalam kebencian dan dosa. Juga kalau ke-duanya berdosa, Roh Kudus tidak da-pat tempat untuk menolong dan be-kerja, setan yg bekerja pasti ia akan menghancurkan, sebab itu goalnya.
Kalau keduanya sungguh2 mau bertobat dan pulih, itu jauh lebih mu-dah, asal jangan ditipu oleh iblis dan macam2 keinginan dosa. Kalau mau, Roh Kudus sanggup bahkan rindu me-nolong dan memulihkan, asal mau menurut Firman Tuhan dan pimpinan Roh Kudus.
Kalau hanya satu pihak yang mempertahankan nikahnya, ini se-perti rumah yg mula2 ada dua tiang, sekarang hanya satu tiang, tentu be-bannya lebih berat, tetapi dgn Tuhan tetap ada harapan besar. (Sebab itu jangan anak terang berjodoh dgn anak gelap, terlalu banyak resiko dan ke-mungkinan hancur sangat besar). Kalau hanya satu pihak yg mengha-dapi problem nikah itu jauh lebih be-rat, tetapi masih mungkin sebab per-mintaan itu sesuai dgn kehendak Tu-han 1Yoh 5:5. Kalau mau taat akan pimpinanNya sesuai dgn Firman Tu-han, maka Tuhan Yesus akan bekerja. Sebagian besar akan pulih, kecuali “Yudas”, tetap keras hati, sekalipun Tuhan sanggup mengalirkan hati raja Ams 21:1, tetapi Tuhan tidak mau me-maksa keselamatan seseorang. Setiap orang harus mengambil keputusan sendiri2 Luk 12:57.
3.1. Ingat kita berperang dgn iblis, baik terang2an (kuasa gelap itu nyata, juga kalau adaserangan2 dari luar, tetapi sekalipun sendiri, dgn Tuhan, kita harus dan sanggup mengalahkan iblis, bukan berkelahi dgn jodohnya Ef 6:12. Sebab itu:
3.2. Jangan bereaksi dosa, benci, ma-rah, dendam, mau membalas, Roh Kudus tidak bisa bekerja, keduanya jatuh dalam tangan iblis dan pasti iblis menang, nikahnya pecah, hancur sam-pai di Neraka.
3.3. Dgn kasih akan “musuh”, tetapi benci pada iblis, perang dgn iblis. Mata yg celik akan punya belas ka-sihan, sebab kalau jodohnya keras ha-ti, sesudah masa kemurahan habis, kekerasan Allah akan berlaku padanya Rom 11:22.
Suami atau istri yg jahatpun bukan musuh, tetapi sebab matanya kabur atau buta, lebih2 karena mabuk dosa dan diikat iblis, sikapnya seperti mu-suh, tetapi jangan yg satunya benci, ampuni dan berkati, sebab nikah ini sudah dipersatukan oleh Allah, jangan diceraikan manusia Mat 19:5. Hadapi dgn kasih dan kuasa Allah dalam pimpinan Roh Kudus.
3.4. Jangan pakai pikiran, perasaan dan kekuatan sendiri. Manusia dibe-rikan pikiran untuk dipakai, tetapi te-tap tunduk akan Firman Tuhan dan minta dan tunggu pimpinan Roh Kudus. Dalam kesukaran bisa timbul banyak akal, idee menurut diri kita sendiri, tetapi hati2, jangan sampai melawan Firman Tuhan, tetap dalam kesucian (tidak bereaksi dosa) dan te-tap dipimpin Roh sesuai Firman Tu-han. Jangan menuruti pikiran atau ke-hendak sendiri yg akan berusaha membalas atau menghajar sendiri, te-tapi hadapi dgn kasih Kristus; Beri makan, beri yg baik baginya Rom 12:19-21. Jangan buat perangkap un-tuk menjebaknya, jangan mempenga-ruhi anak2 untuk memusuhi. Itu do-rongan hati yg benci, dorongan da-ging, iblis dan itu banyak muslihatnya. (Kalau anak2 tahu, tidak apa2, tetapi ajak mengampuni, mendoakannya dan mencintainya). Pembalasan bu-kan urusan atau bagian kita. Akal2an untuk membalas bukan kehendak Allah. Jangan siap berperang secara jasmani, tetapi bersandar Tuhan, cara Tuhan sederhana, tetapi pasti berhasil sebab tidak ada yg mustahil bagi Tuhan.
3.5. Sabar menunggu dalam kesucian dan terus dipimpin Roh. Sampai be-rapa lama? Tergantung dari tingkatan ujiannya dan reaksi kita. Untuk kelas atau tingkat yg lebih tinggi perlu peng-olahan yg lebih lama. Orang yg per-caya dan bersandar pada Tuhan bisa menunggu lebih lama, bahkan sampai mati tetap setia seperti pernyataan Sadrakh, Mesakh, dan Abednego Dan 3:16-18. Berapa lama? Bisa cepat, bisa lambat, sesuai dgn pengolahan kita. Tuhan bisa langsung menolong Sa-drakh, Mesaksh dan Abednego lang-sung tidak jadi masuk api dgn salah satu cara. Tetapi Tuhan izinkan jadi ujian besar seperti ujian akhir lalu ma-ti, tetapi mereka tetap akan setia dan tetap taat akan Tuhan, sekalipun tidak ada tanda2 pertolongan Tuhan. Tetapi ajaib, semua ini menjadi pengalaman yg luar biasa, tidak pernah ada dan rajanya berubah membela dan meng-hargai Tuhannya Israel, bahkan perca-ya.
Nyanyian: Tunggu lebih lama pada Yesus, supaya berkemenangan, lulus dan naik kelas, makakita akan melihat dan mengalami rencana Allah yg indah dan mulia dan hasilnya untuk kekal, luar biasa.
Elia nabi yg baik, benar, tetapi berdoa sampai 7 kali baru dijawab Tuhan. Mengapa? Se-olah2 Tuhan buat su-sah, repot seperti ini 1Raj 18:43. Ini untuk menumbuhkan iman Elia jadi matang, sekalipun se-olah2 janji Tu-han tidak digenapi, tetapi Elia tetap percaya dan imannya tumbuh makin kuat!
4. Perlu periksa diri.
Kalau ada suami-istri sering berteng-kar, apalagi sampai ramai, keduanya perlu periksa diri dan bertobat di ha-dapan Tuhan. Biasanya kalau terus menerus berkelahi dan ramai, biasa-nya pada dua pihak ada salah; apalagi kalau tidak mau bertobat, Roh Kudus tidak bisa bekerja dgn nyata dalam hidup nikahnya, sebab karena kedua-nya jatuh dalam dosa, itu jatuh dalam tangan iblis, yg dgn lihai dan bersiasat akan secepatnya menghancurkan per-nikahannya. Jangan tuntut pihak lain bertobat (dahulu), tetapi diri sendiri harus bertobat, maka sesudah benar di hadapan Tuhan, Tuhan akan dengar doa orang yg benar Yak 5:16, 1Pet 3:12 dan ada di pihak orang benar Rom 8:31, maka Roh Kudus dapat be-kerja dgn penuh dan nyata, sehingga keadaannya akan cepat berubah men-jadi baik. Kalau tahu salah, langsung bertobat Ibr 3:15, jangan sampai ter-lambat, setan akan memakai kesem-patan ini untuk merusakkan se-ba-nyak2nya dan se-luas2nya, ada akibat yg tidak dikehendaki.