I. PASTI BISA BERBUAH ATAU DIPOTONG!
Sesudah lahir baru, hidup yang lama sudah lenyap dan yang baru terbit 2 Kor 5:17, jadi carang yang lekat pada Kristus ( sebagai pokoknya ) dan Allah Bapa yang Maha besar dan Maha kuasa, menjadi pemeliharanya, maka pasti bisa berbuah-buah. Ini bukan dipelihara oleh manusia yang terbatas.
Asal mau berbuah, pasti 100% bisa berbuah. Kalau tidak berbuah itu salah kita 100%, bukan salah Tuhan atau sikon dll! Perhatikan supaya setiap kita yang sudah menjadi carang, harus berbuah, kalau tidak berbuah itu berarti ( kalau waktunya habis ), akan dipotong, dibakar, masuk Neraka!!
Waktu hidup di dunia itu saat penentuan untuk kekal, jangan sia-siakan kesempatan emas hidup ini. Apakah buah itu?
II. BERMACAM-MACAM ORANG BERIMAN
1. Tetap setia dan taat. Dari permulaan terus hidup dalam kesucian dan terus berbuah, waktu tua, ia sudah menjadi sangat indah atau sudah sempurna. Seperti Ayub, Daniel, Yusuf dll. Ini yang normal, sebab kita dipelihara langsung oleh Allah. Orang dari latar belakang yang manapun ( kaya miskin, pintar bodoh, suku apa saja, dalam sikon apapun! ) dgn Allah, kalau mau, pasti berbuah-buah lebat dan indah. Kalau sudah menjadi carang, lalu tidak bisa berbuah itu salah orang itu, itu keterlaluan, itu bodoh, atau buta, mabuk, atau tergila-gila dengan dunia ini! Kesempatan berbuah-buah dengan Tuhan itu besar dan pasti bisa.
2 Yang tidak baik. Orang yang mengabaikan kesempatan ini adalah orang yang sangat bodoh. Kalau sudah diangkat jadi anak, jadi carang dalam pokok, dipelihara Bapa, pasti bisa berbuah, sudah dijanjikan. Kalau tidak berbuah itu sangat rugi dan bodoh. Biasanya sudah ada ikatan-ikatan setan sedikit atau banyak.
3. Golongan netral. Tampaknya cukup baik, tetapi mendua, hatinya bercabang, dari luar nampaknya seperti golongan 1, tetapi sesungguhnya golongan 2. Yang benar, hanya ada 2 golongan, 2 jalan, lebar atau sempit, Surga atau Neraka. Semua jalan tengah atau suam dalah bentuk yang tampaknya baik, tetapi ini diludahkan atau dibuang Tuhan Wah 3:16, masuk Neraka. Ini seperti pohon penuh daun, tetapi tidak ada buahnya. Semua carang yang mau pasti bisaberbuah sebab dipelihara penuh dan dibersihkan selalu oleh tangan Allah Bapa yang Maha kuasa, ini garansi mutlak.
Yang masih gagal berbuah itu keterlaluan dan rohaninya tidak bisa tumbuh dan tidak bisa berbuah akan dipotong dan kemudian dibakar.
III. DUA MACAM BUAH
Yaitu:
A. Buah dari diri sendiri yaitu buah-buah pertobatan, Mat 3:8-10. Sekalipun orang besar, pemimpin rohani kalau mati dalam dosa, masuk Neraka Mat 7:22-23. Waktu masih hidup, tabiat, sikap, pikirannya ada dosa-dosa, hati-hati, sekalipun sudah jadi Kristen atau anak Abraham tetap dipotong masuk neraka! Jangan main-main, Allah itu baik, tetapi Ia juga harus adil, tidak bisa “tahu sama tahu” dgn siapapun kalau ada dosa, mati dalam dosa, masuk Neraka! Yes 26:10. Kalau ada dosa apalagi ikatan-ikatannya, buanglah sekarang supaya jangan sampai dipotong Ibr 3:15.
Buah dalam diri sendiri itu mudah dimengerti, tetapi mengerti tentang berbuah-buah dalam orang lain itu lebih sulit, tetapi kalau mau Roh Kudus akan membuat kita bisa mengerti dan berbuah-buah.
B. Buah dalam orang lain. Salah satu dari 7 Kebutuhan Pokok Rohani adalah persekutuan dan melayani, menjadi garam dan terang dunia Mat 5:13-16. Ini adalah kehendak Tuhan dan ini cara hidup normal, sehingga bisa berbuah-buah, harus, kalau tidak, dipotong Yoh 15:2.
1. Jangan jadi batu sontohan 1 Kor 8:9, Mat 16:23; apalagi membawa orang dalam dosa dgn cara mengajak menghasut atau melawannya dengan benci dan berkelahi, sehingga dalam mereka juga timbul banyak dosa. Ada orang yang jadi batu sontohan, meskipun hidupnya benar dan sudah usaha untuk mencegah. Putra manusia Yesus pun menjadi batu sontohan bagi orang-orang yang tidak mau percaya ( Mat 15:12 ), sehingga timbul 2 pihak yang bertentangan Yoh 10:19. Sebagian tersontoh karena kebodohan, dan prasangkanya sendiri, atau karena hoax. 1 Pet 2:7, 1Kor 1:23. Sebagian memang tersontoh karena perbuatan dosa orang-orang beriman lainnya, lebih-lebih kalau pemimpin. Sebab itu berusaha sebisa-bisanya jangan jadi batu sontohan, tetapi jadi berkat.
Kita perlu mencegah jangan perbuatan kita jadi batu sontohan ( tetapi tidak pura-pura ) dan seringkali perlu korban seperti Rom 14:21, Mat 17:27, 1Kor 8:13.
2. Menjadi garam atau terang dunia, sehingga orang yang menerima kita, seperti dilawat Tuhan dan memper-muliakan Tuhan Mat 5:( 13 ) 16. Ini termasuk segala macam pelayanan jasmani dan rohani sehingga orang-orang lain itu tertolong, rohaninya tumbuh, lepas dari dosa, sehingga jadi indah di hadapan Tuhan. Orang-orang yang kita layani itu jadi buah-buah kita dan itu di Surga berubah jadi pahala atau mahkota kita 1Tes 2:19-20.
Ini lain dengan pelayanan duniawi yang komersial, itu wajar dalam hidup sehari-hari dan bisa dosa, bisa tidak. Misalnya pegawai yang bekerja sungguh-sungguh supaya diterima atau bisa meningkat, ini wajar. Tetapi dalam Tuhan, apa saja yang kita perbuat karena / dari / untuk Tuhan itu yang berkenan pada Tuhan dan jadi buah kita di dalam orang lain Rom 11:36, bukan karena mengharap sesuatu sebagai balasan. Mungkin kita mendapat sesuatu balas budi yang pantas, tetapi kita tidak menuntut, tidak minta dan tidak melayani karena itu, tetapi karena Tuhan, bahkan kalau rugi dan dibalas jahat pun kita tetap melayani, kita tidak membalas, sebab upah kita dari Tuhan dan kekal. Apalagi kalau dibalas jahat, fitnah dll, kita mengampuni dan memberkati, upah kita dobel. Dengan demikian kita tidak membedakan orang miskin dan kaya, pemurah atau kikir, orang baik atau jahat dll, sebab kita sudah dibayar Tuhan, bukan manusia dan kita tetap tulus dan benar di hadapan Tuhan. Inilah cara kita berbuah-buah bagi Tuhan, sebab kita melayani, jadi berkat karena Tuhan dengan tulus, bukan karena uang atau hal-hal lainnya. Tentu ini membutuhkan banyak pengorbanan, pikul salib, sebab semua yang kita perbuat karena Tuhan untuk jadi berkat bagi orang lain, itu menjadi buah-buah kita dalam orang lain. Jangan sebaliknya jadi batu sontohan ( kalau bisa ).
Jangan lupa melayani dengan kasih dan tulus di hadapan Tuhan, dan profesional rohani, yaitu dipimpin Roh sesuai Firman Tuhan supaya limpah berbuah-buah. Orang yang bisa dipimpin Roh dengan betul akan dapat berbuah banyak sebab ada dalam kesucian, kasih dan dengan hikmat dan kuasa Roh Kudus sesuai Firman Tuhan. Lebih banyak kasih Kristus dalam kita, lebih banyak bisa berkorban sehingga bisa berbuah lebih banyak. Dan jangan lupa profesional rohani, yaitu taat dipimpin Roh sesuai Firman Tuhan, sehingga mutu pelayanan makin tinggi dan banyak. Ini lebih tinggi dari profesional ilmiah manusiawi ( misalnya ilmu jiwa, ilmu komunikasi, dll ) sebab Allah sendiri ada beserta kita. Juga kalau makin mahir pikul salib, suka bersekutu, tekun berdoa dalam Roh dan kebenaran dst, buah-buah kita dalam orang lain makin banyak.
3. Tiga angka kedatangan Tuhan. Ini dari sudut yang lain, kalau kita layani dengan tulus dan benar di hadapan Tuhan, ini juga menjadi buah-buah kita, supaya kita berbuah, bukan bantut.
Angka 1.
Jumlah orang yang mendengar Injil
di seluruh dunia genap Mat 24:14.
Pada siapapun, termasuk orang isi rumah dan panci kita, kalau kita bersaksi dengan tulus ( dan bijak, jangan ngawur ) dan dengan kasih untuk merebut jiwanya dari iblis dan neraka, maka itu juga bisa jadi buah kita. Tentu kita harus menyampaikan kabar kesukaan dari Tuhan dgn efektif, jangan dibuang di jalanan yang sia-sia, tetapi supaya bisa tumbuh dan berbuah Mat 13:19. Kita tidak tahu hati orang ( seperti Zakheus ternyata hatinya subur, orang muda kaya ternyata hatinya seperti tanah berbatu dan berduri Mat 19:22 dll ), tetapi bagi-bagikan terus kebenaran Firman Tuhan dalam pimpinan Roh Kudus pada semua yang mau, sambil didoakan dan minta pimpinan Tuhan sehingga hasilnya bisa maksimal.
Angka ke-2
Jumlah orang yang percaya genap Rom 11:25.
Cari jiwa karena Tuhan. Banyak anggota-anggota kurang memenangkan jiwa ( tetapi jangan ngawur atau debat ), tetapi doakan yang sakit, beri nasehat, tolong dengan pimpinan Roh Kudus dll. Ada banyak orang susah bahkan mau bunuh diri, tetapi Tuhan Yesus bisa menolong segala jenis kesulitan, tanpa terkecuali dan ini kesempatan besar untuk kita. Sekalipun bukan musim buah menurut pikiran kita Mrk 11:13, pakai kesempatan ini, minta rezeki rohani dari Tuhan ( jangan campur untuk cari rezeki jasmani, Tuhan beri juga dengan cukup ). Berbuahlah dengan limpah 7 KPR dan selalu tulus di hadapan Allah, maka kita akan menemukan banyak kasus-kasus yang mau percaya oleh pekerjaan Roh Kudus dan menjadi buah di hadapan Tuhan.
Angka ke-3
Jumlah orang yang tumbuh menjadi sempurna genap. Wah 14:1.
Tolong menolong, saling menguatkan, bagi-bagikan kebenaran Firman Tuhan, menjawab pertanyaan orang yang bingung dan susah, mendoakan dan melayani dalam Roh dengan 9 macam karunia dan buah-buah yang diberi Roh Kudus sesuai dengan kehendak-Nya, dengan jabatan-jabatan yang ada dan dengan buah Roh atau tabiat baru dengan hikmat dan kuasa Allah. Kerjakan hal ini diantara saudara-saudara seiman. Dgn demikian kita bisa saling menguatkan dalam Roh dan tumbuh bersama. Perlu belajar bersekutu dalam Roh dan dalam Firman Tuhan, sebab sampai dimana kita mengerti kebenaran Firman Tuhan dari Tuhan, sampai disitu kita bisa tumbuh. Belajar sharing, tetapi jangan dengan orang-orang yang rohnya berbeda 2 Kor 11:4, apalagi ajarannya melawan kebenaran Firman Tuhan Gal 1:6-9, 3Yoh 1:9-11. Lebih-lebih kalau ada ajaran yang sesat, perlu dilaporkan dan dibahas bersama-sama dengan para pemimpin sambil berdoa dalam Roh dan tetap hidup benar, supaya kita tidak masuk dalam jerat iblis. Kalau kita bisa menolong menumbuhkan rohani saudara-saudara kita, kita menjadi berkat, maka itu buah-buah kita dalam golongan angka ke-3. Saling menasehati, mendoakan dan menguatkan, itu sama-sama untung dan bertumbuh dan Tuhan sanggup menghitung dengan tepat berapa buah-buah kita yang muncul dalam saudara-saudara kita ( tidak perlu dihitung atau diperdebatkan jumlahnya ).
Justru dgn saling melayani rohani kita sendiri tumbuh dan berbuah-buah 2 Tim 2:20-21. Jangan lupa, kerjakan semua dalam pimpinan Roh sesuai Firman Tuhan dalam kesucian dan tulus di hadapan Allah dan penuh dengan kasih Kristus.
IV. SEBAB-SEBAB TIDAK BERBUAH
1. Dosa, ini sebab utama, karena dosa berarti putus hubungan dgn Tuhan Yes 59:2, dan tanpa Tuhan, tidak mungkin bisa berbuah Yoh 15:4-5. Tetapi juga kalau sesudah berbuah-buiah lalu berdosa, lebih-lebih sesudah jadi besar dan sukses, ia akan berhenti berbuah dan menjadi batu sontohan Gal 3:3-4. Misalnya Saul, Simson berhenti berbuah! Kalau tidak bertobat sampai habis waktunya, maka akan ditebang. Kalau terlambat, binasa kekal.
2. Karena kebodohan Mrk 12:24, Hos 4:6. Tidak mengerti siasat iblis yang lihai. Iblis sering hanya mencampuri dgn sedikit dosa, sehingga dari luar masih tampak baik, tetapi Tuhan tahu dan tidak berkenan, dan seluruh hidup rusak karena ragi dosa 1 Kor 5:6-7. Ini seperti pohon daunnya rindang, kesannya baik, tetapi sebab tidak berbuah dan menjadi kering, mati atau ditebang. Sebab itu kita harus selalu suci, sebab itu selalu ingat MAK DSY ( di Mana saja, dalam hal Apa saja, Kapan saja, yang Dahulu, Sekarang, dan Yang akan datang ) supaya jangan sia-sia buah-buah yang sudah pernah dihasilkan, karena kemudian tercampur ragi, ditolak Tuhan Mat 7:22-23.
3. Rohani tidak dipelihara ( perlu limpah waktu dalam 7 KPR ). Orang yang tidak memelihara rohaninya itu seperti orang yang makannya kurang, kesehatannya tidak dipelihara, setiap hari hanya makan sekali saja. Pasti kesehatannya terganggu dan lama-lama rusak. Ini orang-orang yang seperti carang yang bantut, makin rusak dan akhirnya dipotong dan dibakar.
Gembala-gembala kecil, termasuk pemimpin kelompok, seksi dll punya beban tanggung jawab yang makin berat dalam masa-masa ini Ibr 13:17, sebab harus mempertanggung jawabkan keselamatan jiwanya jangan sampai masuk neraka. ( Juga beban dalam keluarga sendiri, jangan sampai mereka dipotong semua! ). Hati-hati tidak semua sadar kalau jadi carang yang bantut, dan ada batas waktunya untuk dipotong ( Luk 13:9 ) dan iblis akan bekerja keras, lembur untuk mempercepat keringnya carang itu supaya lekas dipotong seperti anak-anak Ayub yang masih muda sudah dipotong habis! Golongan ini sering tidak tampak jelas, sebab daunnya banyak, tetapi tidak ada buahnya Mat 21:19, tahu-tahu dipotong. Kalau rohani terpelihara, tumbuh dalam Kristus, ia akan bisa berbuah-buah secara profesional dalam pimpinan Roh Kudus.
4. Jangan buang waktu sia-sia untuk mengejar perkara-perkara jasmani yang fana, tetapi utamakan cari Kerajaan Surga dan kebenarannya lebih dahulu Mat 6:33. Waktu sangat terbatas bahkan terus berusaha menebus waktu, sehingga waktunya bisa dibatasi untuk yang fana, apalagi untuk yang dosa Ef 5:16. Perlu limpah waktu untuk memelihara dan menumbuhkan rohani ( termasuk 7 KPR ) itu mutlak perlu untuk pertumbuhan rohani.
Sebaliknya kalau kita hidup dalam kesucian, tidak ada penghalang-penghalang untuk berbuah ( tiada “batu, atau duri” ) tumbuh dalam pengertian Firman Tuhan dan taat dalam pimpinan Roh Kudus, maka kita bisa berbuah limpah dan bermutu dengan profesionalisme Roh Kudus. Ini seperti tanah yang subur, akan berbuah-buah banyak 30, 60, bahkan sampai sempurna 100 kali ganda Mat 13:19-23.
V. MRK 11:13-14
BELUM MUSIM BERBUAH
Putra manusia Yesus taat pimpinan Roh dan mengutuki, jadi pelajaran rohani! Seketika itu pohon jadi layu Mat 21:19-20. Esoknya pohon itu sudah jadi kering sampai ke akar-akarnya Mrk 11:20, mati 100%. Betapa dahsyat, padahal belum musim buah, tidak mungkin berbuah. Begitu juga secara rohani, orang yang memakai akalnya tidak mungkin bisa hidup suci, apalagi berbuah, tidak akan terjadi seperti pohon ini. Tetapi Allah tetap menuntut buah, sebab dengan Allah itu mungkin bisa hidup suci dan berbuah-buah. Why kalau orang hanya hidup dengan fakta dan akalnya, ia bisa jadi kering 100% sampai kekal! Percayalah kita bisa tetap hidup, selamat ( dalam kesucian dan taat hidup sesuai Firman Tuhan ) dan berbuah-buah. Selain bisa tetap hidup dan selamat, kita juga harus berbuah-buah. Jangan lihat fakta, atau contoh orang lain, apalagi dalam pergaulan di antara carang-carang yang kering. Sekalipun tidak mungkin menurut fakta, hiduplah dalam kesucian, taat akan Firman Tuhan dan berbuah-buah! Ini bukan tidak adil, tetapi tidak percaya. Orang yang tidak percaya memang sudah dihukumkan! Yoh 3:18. Lebih-lebih orang yang sudah percaya, tetapi kemudian tidak lagi percaya seperti Thomas ( Yoh 20:29 ) itu tidak bahagia bahkan menjadi kering, tidak berbuah dan sudah dan akan dihukumkan. Jangan main-main. Jangan sampai imannya luntur, sehingga tidak percaya dan terus hidup dalam kekeringan, sehingga tidak berbuah dan dibakar dalam Neraka! Banyak orang berpikir sudah jadi orang percaya, sudah ke Gereja, sudah beribadah, sudah jadi anak-anak Abraham pasti masuk Surga, belum tentu!!! Kalau kering, tidak berbuah tetap dipotong dan tidak selamat! Mat 3:9-10, Luk 3:8-9. Sekalipun sudah jadi anak Abraham, tetapi kalau rohaninya kering, hidup dalam dosa, itu adalah anak iblis, masuk ke rumah bapak iblis, Neraka Yoh 8:39,44, hati-hati jangan sampai binasa sebab rohaninya kering.
VI. WAKTUNYA TERBATAS. Luk 13:6-9.
Camkan, kesempatan hidup ini terbatas, sewaktu-waktu bisa habis Yak 4:14. Orang yang sungguh-sungguh mau berbuah dipimpin Roh akan terus tumbuh dan terus berbuah-buah sampai puncak-puncak rencana Allah yang mulia. Kalau ia bantut, tentu ada sebabnya dan kalau sisa waktunya habis dan tetap tidak berbuah, maka akan dipotong dan binasa.
VII. KESIMPULAN
Jangan sampai waktu kita habis dan tidak berbuah. Jangan bantut, sebab tidak percaya karena pakai akal dan fakta atau tertipu iblis, tetapi belajar supaya hidup rohani kita tetap selamat ada buah-buah pertobatan pribadi dan berbuah-buah dalam orang lain yang mendapat berkat dari hidup dan pelayanan kita, sekalipun dengan banyak korban dan penderitaan salib. Jangan tertipu atau menipu diri sendiri seolah-olah seperti berbuah-buah, tetapi hanya daun, tiada buah, akan dipotong dan binasa! Di luar Tuhan ( dalam dosa atau jalan sendiri ) tidak mungkin berbuah, jadi kering dan dibakar.
Habis-habisan ikut Tuhan dalam kesucian, taat dipimpin Roh sehingga ada buah pertobatan dan buah-buah dalam orang-orang lain sebanyak mungkin, sebelum waktu kita habis.