I. PENDAHULUAN
Masih ada beberapa ( banyak ) orang-orang yang mengalami kesulitan, tetapi untuk orang beriman ini bukan kebetulan, semua dalam pengetahuan Allah dan akan jadi kebaikan bagi orang yang cinta Tuhan Rom 8:28. Sebab:
1. Allah kita Maha besar, luar biasa.
2. Mau dipimpin Roh, sehingga Tuhan bisa bekerja di dalam kita.
3. Caranya bukan hanya minta ( dengan doa puasa dll ), tetapi harus tahu maksud Allah bagi kita.
a. Tujuan kita mulia di Surga, bukan di dunia yang fana.
b. Di dunia kita diolah, termasuk dalam hal uang.
c. Tuhan maha kuasa, sanggup, asal rohani kita tidak terganggu, tetapi makin meningkat dan indah, sebab itu untuk kekal.
II. PUNYA PRINSIP HIDUP YANG BENAR TENTANG UANG
1. Mat 6:33. Tujuan kita bukan uang, tetapi kerajaan Surga. Sebab itu yang diutamakan dan didahulukan adalah Kerajaan Surga dan baru tentang uang, dan semua yang fana yang masih kita butuhkan dalam hidup di dunia ini. Jangan terbalik, nanti hidup jadi sia-sia, belum tentu kaya di dunia, tetapi miskin di Surga Luk 12:19-20 atau Mat 16:26. Prioritas ini sangat penting sebab mempengaruhi semua segi hidup yang lain.
Jangan lupa mencari kerajaan Surga lebih dahulu dengan hidup benar di hadapan Allah ( MAK DSY = di Mana saja, dalam hal Apa saja, Kapan saja, Dahulu, Sekarang, dan Yang akan datang ). Mat 6:33, Kol 3:1-4. Ini sering diremehkan, sebab sudah tahu, tetapi seringkali diabaikan, tetap ada sedikit-sedikit dosa atau terikat, hubungan bisa putus Yes 59:2.
2. Bisa berpada dengan semua yang fana dalam dunia, baik uang dll 1 Tim 6:8, 1 Kor 7:31. Sebab itu kalau hanya pas-pasan, orang yang bisa berpada tidak bersungut-sungut, tetapi perlu periksa diri, lebih-lebih kalau kekurangan. Orang yang bersungut-sungut itu tidak atau belum berpada! Harus dibetulkan dahulu, yaitu sikap kita pada uang sampai bisa berpada.
3. Tidak cinta uang Ibr 13:5 itu akarnya segala kejahatan 1 Tim 6:9-10. Kalau 1, 2 betul dengan pertolongan Roh Kudus dan Firman Tuhan, kita pasti bisa berpada. Yang cinta uang, semua hidup ibadah dan pelayanannya bisa tercampur dan terselip rencana dan usaha karena cinta uang, sehingga hidup, ibadah dan pelayanan dinajiskan dengan banyak dosa dan Tuhan tidak berkenan. Mencari nafkah dengan rajin, sungguh-sungguh dan bertanggung jawab itu justru wajib 2 Tes 3:10, tetapi jangan karena atau dengan cinta uang. Saul punya alasan bagus untuk melanggar Firman Tuhan bersama-sama rakyatnya, mengambil barang tumpas, sebagian untuk dipersembahkan kepada Tuhan, sebagian untuk dirinya sendiri 1 Sam 15:14-15,32. Sebab itu hidup Saul sulit dan celaka dalam segala perkara, akhirnya ia kalah dan putus asa, bunuh diri, langsung masuk Neraka.
4. Taat dipimpin Roh, termasuk taat sebagai bendahara dari milik Allah yang ada pada kita 1 Pet 4:10. Yang ada pada kita itu milik Tuhan 1 Kor 4:7, kita bukan pemilik, tetapi bendahara Tuhan,yang harus dengar-dengaran dan bertanggung jawab dengan tulus dan benar, atas setiap pengeluaran uang, sekalipun untuk kepentingan kita pribadi ( yang pantas, yang bukan dosa, dan tidak sebab bercintakan dunia dll, itu tidak salah ), tetapi semua pengeluaran harus bisa dipertanggung jawabkan, juga yang dikeluarkan keluarga kita dari uang yang ada pada kita.
5. Punya kemampuan yang makin besar dalam menanggung uang. Ams 30:8. Hampir semua orang berdosa, tidak mampu menanggung uang, makin banyak uangnya makin banyak dosa dan kedagingannya. Sebab uang itu diperlukan untuk semua, sehingga “kesempatan ini membuat orang jadi pencuri” menuruti segala keinginan daging Yoh 3:19. Orang yang bisa berpada dan jadi bendahara Allah yang setiawan dan bisa berpada sebab tujuannya Surga, maka meskipun dipercayai = diberi “tanggungan beban uang” banyak tidak sampai berdosa. Bahkan Tuhan sanggup memberi tanpa batas, lebih-lebih pada akhir zaman untuk menyempurnakan Gereja-Nya, lebih banyak uang dibutuhkan dan Tuhan mengangkat bendahara-bendahara dengan kemampuan yang lebih besar untuk membiayai pekerjaan Tuhan. Sebab itu orang-orang yang bisa menanggung beban uang, lebih mudah mendapatkan sukses dari Tuhan dalam mengumpulkan uang, tetapi bukan sebagai pemilik, tetapi sebagai bendahara Allah dan Allah lebih bebas menanggungkan lebih banyak beban uang pada anak-anakNya, dengan demikian mereka akan mudah berhasil diberkati Tuhan dengan lebih banyak uang, tetapi tetap setia sebagai bendahara Allah yang baik dan bisa dipercaya. Ini tergantung masing-masing bisa percaya dan mau taat pada Tuhan atau tidak.
Kadang-kadang juga akan datang ujian untuk melatih dan menguatkan bendahara-bendahara ini tentang uang dan tetap sadar bahwa semua itu dari Tuhan yang sanggup memberi “beban” yang tanpa batas, hanya kita sendiri yang menentukan batas-batas itu setiap kali berdasarkan kesetiaan kita dalam kesucian. Seperti Ayub, dalam masa-masa pencobaan jangan bersungut-sungut tetapi tetap bersyukur.
Jadi sebagai bendahara-bendahara Allah, tetap masih ada ujian atau latihan, bahkan mungkin pengolahan yang lama seperti Yusuf jadi budak sampai umur 30 tahun, baru punya uang limpah. Ini semua merupakan pondasi yang kuat dalam hal uang, supaya jangan kita berdosa dalam hal uang, baik jumlahnya sedikit atau banyak tetap bersyukur dan berpada ( puas ) Fil 4:11-12 dan tetap setiawan dalam tugas bendahara, sehingga tidak sampai roboh kalau ada badai dan ujian keuangan, seperti Mat 7:24-28.
Problem keuangan bagi anak-anak Allah, bukan sekedar dari segi keuangan, tabur tuai dll, tetapi tidak bisa lepas dari hubungannya dengan segala segi rohani lainnya seperti yang diterangkan di atas dan ayat-ayat lain dalam Firman Tuhan. Ini harus diperhatikan baik-baik, apalagi kalau ada kesukaran-kesukaran keuangan, periksa seluruh segi hidup. Jangan bersungut-sungut, tetap berjalan dengan Tuhan dalam iman. Kita perlu setiap kali periksa diri Maz 139:23-24 dalam segala segi hidup dan dalam menghadapi kesukaran keuangan, harus terus dipimpin Roh dan terus tekun berdoa dalam Roh dan kebenaran.
III. DIPIMPIN ROH DALAM KEUANGAN
Kita perlu selalu periksa diri dari dosa dan memeriksa pondasi keuangan, harus makin ditingkatkan, makin mahir, sehingga tidak goyah dalam kesukaran-kesukaran keuangan. Kunci utama dalam semua hal, juga dalam hal keuangan adalah selalu hidup dalam kesucian dipimpin Roh melakukan kehendak Allah, bukan melakukan kehendak diri kita sendiri, sebab kita harus setia pada Tuhan, kita milik-Nya Fil 1:21. Jangan lupa dipimpin Roh itu bukan hanya dalam pelayanan dan hal-hal rohani, tetapi dalam semua segi hidup, juga dalam hal-hal jasmani, sebab kesalahan atau dosa apapun ( apalagi kalau sampai cacat ) ini menjadi pintu masuk atau markas setan, yang akhirnya menghancurkan seluruh hidup kita, baik sejak dari mulai masuk iman, apalagi sampai akhir hidup yang menentukan nasib kita untuk kekal.
Belajar baik-baik mendengar suara Tuhan seperti Daud yang selalu bertanya-tanya akan Tuhan 1 Taw 16:11, jangan seperti Saul yang keras hati dalam dosa sehingga hubungan dengan Tuhan putus, sehingga yang datang bukan suara Allah, tetapi suara iblis! Sam 28:6.
Kalau sudah yakin itu suara Tuhan, lakukan, maka kita akan mendapatkan sukses Tuhan yang 100%, tergantung kepekaan mendengar suara Roh dan ketaatan kita! Hasilnya kalau betul-betul taat, akan cocok dengan suara Tuhan, luar biasa. Seperti Tuhan menyuruh Musa membangun Kemah Suci di padang gurun diantara bekas budak yang baru bertobat, itu mudah, sampai Musa menghentikan persembahan orang Israel. Kel 36:6-7. Bagaimana mereka mendapatkannya? Mereka disuruh minta baik-baik pada orang Mesir. Mereka sebetulnya minta bagian mereka yang ditahan orang-orang Mesir selama hampir lebih kurang 300-400 tahun diperbudak di Mesir Kej 15:13, Kel 12:40. Mereka diberi dengan sukarela oleh orang-orang Mesir, lebih-lebih yang banyak mengambil untung dari perbudakan orang Israel Kel 11:2-3. Israel mendapat bukan dengan jalan tidak jujur. Ada banyak cara Tuhan memberkati, seperti Yusuf dari budak yang sangat miskin dan melarat, jadi sangat kaya dan berkelimpahan dengan jujur pada waktunya. Sebab itu dalam berusaha, jangan mengandalkan kepintaran dan kekuatan sendiri, tetap hidup benar dan dipimpin Roh, dan limpah berdoa dalam Roh dan kebenaran ( hidup benar ) sehingga mendapat pimpinan Roh dan kuasa Allah dalam menghadpai segala segi-segi nafkah. Jangan berbuat dosa atau menghalalkan dosa seperti orang-orang yang tidak takut pada Tuhan. Baik dalam proses pekerjaan atau juga dalam hubungan dengan orang-orang di sekitar, yang sama-sama bekerja. Jangan berbuat atau bereaksi dosa, baik terhadap orang dekat dan orang jauh dan orang-orang yang bersaing dan memusuhi dalam pekerjaannya, jangan bereaksi dosa, tetapi tetap hidup benar dipimpin Roh, dengan hikmat dan kuasa Allah.
Dalam setiap hal besar kecil, dalam segi apapun belajar mendengar suara Roh dan sesudah mengerti dengan jelas, taat dengan iman, maka Tuhan yang bekerja dan pasti berhasil pada waktunya! Hasilnya akan sesuai dengan tingkatan rohani dan daya tahan kita dalam hal “beban uang” Ada orang yang khusus berdoa sebelum mengambil keputusan, ada yang sambil jalan terus berdoa atau kombinasi, yang penting kalau kita taat dipimpin Roh, hasil yang tampak adalah hasil pekerjaan Allah yang tidak terbatas.
Daud mendapatkan harta yang begitu banyak dengan hidup benar sesudah menderita lebih dari 40 tahun dalam kesucian dan syukur. Sesudah itu ia mendapat limpah, sehingga siap membangunkan pekerjaan Tuhan 1 Taw 29:2-5.
Salomo menerima lewat bapaknya, dan langsung dari Tuhan 1 Raj 3:13. Mula-mula ia kuat menanggung beban berkat besar rohani dan jasmani, kalau diteruskan bisa jadi sempurna seperti Henokh. Tetapi sayang, sesudah sesaat ia jadi lemah dan justru uang menimbulkan banyak dosa, lebih-lebih dalam perzinaan sehingga Tuhan murka 1 Raj 11:9, sehingga timbul banyak pemberontakan dalam negerinya dan timbul banyak kesukaran dan itu nyata waktu Rehabeam anaknya jadi raja yang menarik pajak dari rakyatnya berlebih-lebih ( 1 Raj 12:13-16 ), sehingga berontak dan kerajaan Israel pecah. Kerajaan Yehuda turun dari emas jadi tembaga 2 Sam 8:7; 1 Raj 10:16; 14:25-27. Semua ini tidak kebetulan tetapi ada sebab-sebabnya.
IV. BEBERAPA HAL PRAKTIS DALAM KEUANGAN
1. Kemurahan hati Mat 5:7, Luk 6:38. Dalam tindakan-tindakan keuangan, harus benar dan adil dan semua dicocokkan dengan peraturan dan perjanjian yang ada, tetapi selain itu kalau kita juga bermurah hati, memberi sedikit lebih banyak, itu berarti kemurahan dan kita juga akan menuai kemurahan dari Tuhan lebih banyak lagi. Lebih-lebih dengan orang-orang yang lebih kecil, dan dalam keperluan. Selain adil, benar, jangan lupa menabur kemurahan.
2. Tabur tuai Gal 6:7, 2Kor 6:8-9. Sebab itu pakai setiap kesempatan untuk menabur dengan tulus, bukan dengan siasat untuk mendapatkan lebih banyak dari kasus itu, sebab yang memberi penuaian adalah Tuhan yang tahu segala yang kita perbuat, bahkan Dia akan memberi berlebih-lebih Luk 6:38, Mrk 4:24.
Juga jangan cari kepujian atau maksud-maksud tertentu, lebih baik tangan kanan memberi, tangan kiri tidak tahu Mat 6:3, tetapi Tuhan tetap tahu dan memberi dengan limpah pada orang yang tulus dan murah hati. Sebaliknya jangan bersikap kikir apalagi kejam dan tidak adil, ada tuaian yang akan datang cepat atau lambat! Kita perlu saling mengingatkan kalau ada orang dekat atau orang-orang dalam tanggung jawab kita yang berbuat atau menabur salah, nanti datang penuaiannya! Tetap jujur, tetapi denganmurah hati dan menabur, lebih-lebih pada “saudara-saudara” kita Gal 6:9-10. Pakailah setiap kesempatan yang ada, Allah itu adil dan murah, seperti yang dijanjikan-Nya! Juga semua yang diberikan untuk pekerjaan Tuhan sebagai bendahara-Nya, pasti juga Tuhan memberkati kembali dengan limpah Mal 3:8-10.
3. Bendahara yang setia. Setia itu sesuai Firman Tuhan, jangan sesuai dengan pera-saan hati, apalagi perasaan hati dari daging yang tidak ada ampun dan sembunyi di belakang kejujuran sehingga dengan alasan jujur, suara Roh tentang kemurahan tidak lagi terdengar! Apalagi kalau Tuhan sudah beri lebih, semua kelebihan, itu tidak akan dibawa pulang ke Surga, mungkin di Surga jadi miskin Luk 12:19-20. Bendahara yang setia harus cocok dengan Firman Tuhan, bahkan untuk orang-orang sekitarnya penuh kemurahan dengan tulus, sebab itu tetap termasuk setia sesuai Firman Tuhan, apalagi terhadap musuh atau orang-orang yang pernah menyakiti hatinya, kalau menuruti daging, tidak ada kemurahan, kalau terpaksa hanya jujur. Tetapi belajar mendengar suara Roh, maka kita akan dapat menabur lebih banyak kemurahan. Kadang-kadang dengan begitu musuh menjadi kawan, tetapi jangan mengandalkan uang untuk ini Ams 16:7, tetapi dengan kuasa Allah dan pimpinan Roh Kudus.
4. Jujur. Ini sangat sederhana dan semua tahu. Tetapi seringkali sebab cinta uang ada banyak siasat dan alasan yang membuat yang tidak jujur jadi “jujur”. Mungkin dengan alasan-alasan yang sudah dianggap umum itu halal, tetapi tetap haram di hadapan Tuhan, hati-hati! Tetapi sebaliknya jangan takut hidup di jalan sempit, kita tidak sendirian, ada Allah yang maha besar, maha tahu dan cinta kita yaitu Roh Allah. Dengar baik-baik, kalau belum jelas terus doa dalam Roh dan kebenaran tanpa cinta uang ( ini sumbernya segala siasat halus dan kasar ).
Kadang-kadang ada banyak cara-cara mengumpulkan dana untuk Gereja, sebagian baik, sebagian dengan mencari objek dan menggerakkan hati dengan disanjung-sanjung. Tetapi suara Tuhan menyuruh Elia, bukan kepada Obaja hartawan yang terkenal murah hati untuk 100 nabi ( sudah terbukti ), tetapi Tuhan menyuruh Elia pada perempuan janda yang hampir mati ( Elia taat ) dan hasilnya kemuliaan Allah turun dan rencana Allah jalan. Ini adalah pekerjaan Tuhan, Tuhan direkturnya, kita hanya hamba-hambaNya, bersandar pada Tuhan, pasti Allah yang maha besar bisa mencukupi karena harap pada Tuhan, bukan pada manusia. Juga untuk keperluan pribadi, lebih-lebih kalau kita mengerti dan taat dengan setia bahwa kita ini bendahara-bendahara Allah yang heran. Belajar hidup benar dengan pendirian keuangan yang teguh sesuai Firman Tuhan dan terus dipimpin Roh Tuhan. Dengar baik-baik suara Roh dan taat dengan iman, dengan hikmat dan kuasa Allah, maka Allah yang bekerja dan tiada yang mustahil bagi-Nya. Jangan takut mulai baru atau menghadapi hal-hal baru, tetapi belajar peka akan suara Roh, sehingga bisa dengar dengan betul dan taat dengan penuh. Jangan cari tukang ramal dan nubuat, nanti tersesat dan rohani binasa! ( Kecuali Tuhan memberi nubuatan, tetapi itu jarang, Roh Kudus sudah bicara pada masing-masing ). Minta pimpinan dan peneguhan dari Tuhan lalu taat dengan tulus dan betul. Banyak kali dalam hal uang, umat Tuhan dan hamba-hambaNya jadi berdosa, sebab memakai cara-cara manusiawi atau akal, sehingga timbul banyak dosa, lebih-lebih kalau ada cinta uang, sumber dari segala dosa. Jangan lupa, tujuan kita bukan uang, tetapi melakukan kehendak Allah dan diperkenan Allah dalam Surga kekal. Untuk segala keperluan umat-Nya, jangan kuatir, Tuhan sanggup mencukupi dengan cara-caraNya yang tidak terbatas dan ajaib atau dengan cara biasa seperti cara Tuhan melepaskan Mordekhai dan bangsanya dari tangan Haman; seolah-olah semua yang terjadi itu kebetulan dan berturut-turut, tetapi sebetulnya tangan Allah yang bekerja, luar biasa! Jangan ditambahi dengan akal-akalan manusiawi, apalagi dengan siasat yang tidak tulus, tetapi bersandar pada Tuhan, selalu dipimpin Roh.
KESIMPULAN
Dalam kesukaran zaman keuangan, orang yang berkenan pada Tuhan tidak selalu sukses, naik terus, tetapi bisa naik turun dalam perkara-perkara jasmani ( itu masih normal ), tetapi dalam hal-hal rohani harus naik terus sekalipun dalam kekurangan dan kesukaran; Jangan kalau ada ujian tentang uang, rohaninya lalu merosot karena bersungut-sungut dll. Ini perlu kita perhatikan supaya rohani terus meningkat, sebab orang beriman tidak mengumpulkan uang di dunia ( hanya sebagai bendahara dan hidup berpada ), tetapi di Surga punya milik yang kekal Mat 6:19-20; Dunia ini tempat pengolahan, lebih-lebih dalam perkara-perkara yang fana ( 1 Kor 7:31 ), tetapi rohani jangan menurun, tetapi justru dalam kesukaran dan keberkatan, makin meningkat, sehingga lulus dan naik lebih tinggi, terus sampai seperti Kristus. Hiduplah sebagai bendahara yang setia tanpa cinta uang, tidak membedakan orang dan bisa puas dalam segala keadaan jasmani ( berpada ) dan rohani. Selalu hidup dipimpin Roh, dengar suara-Nya dan kalau sudah yakin, taat dengan iman dalam pimpinan Roh Kudus. ( Kalau belum yakin, periksa diri, lalu doa terus dalam Roh dan kebenaran dan tetap dalam ril Tuhan sekalipun belum mengerti seperti Ayub ), maka kita akan mengalami rencana Allah yang terbaik, bahkan bisa sampai puncak, lebih-lebih dalam akhir zaman ini, untuk Generasi Akhir Zaman ada banyak kesempatan untuk jadi sempurna seperti Kristus. Teruslah hidup penuh gairah karena cinta Tuhan dalam segala pelayanan kita Rom 12:12, jangan karena ada harapan dapat uang! Orang lain mungkin bersiasat dengan atau tanpa dosa; kalau bisa sadarkan mereka, lebih-lebih orang dekat dan yang jadi tanggungan kita, tetapi jangan ketularan, tetap berkenan pada Tuhan.