Seringkali kita tidak peduli pada orang2 di sekitar kita se-olah2 tidak ada kena mengena antara hubungan kita dengan dia dengan rencana dan program Tu-han untuk hidup kita.HUBUNGAN DENGAN ORANG2 SEKITAR.
Keselamatan kita tergantung dari percaya kepada Tuhan Yesus, tetapi sesudah itu kita harus melakukan ke-hendak Allah sebab itu mutlak perlu Mat 7:21. Adalah kehendak Tuhan, se-sudah kita diselamatkan (jadi anak2 Allah) untuk taat pada Firman Tuhan ini, termasuk menjadi garam dan terang dunia bagi orang2 dekat dan sekitar kita. Mat 5:13-16. Sebab itu ren-cana Allah dalam hidup kita juga terkait dengan orang2 di sekitar kita, apakah sikap kita salah atau betul terhadap mereka dan menurut kehendak Tuhan (menggarami, menerangi) atau tidak.
Hubungan ini ada macam2 variasi, yang terbaik sampai yang terjelek, tergantung dari pengertian dan sikap kita menghadapi orang2 sekitar kita. Misalnya Yusuf punya sikap yang betul pada istri Potifar, sebab itu rencana Allah baginya berjalan terus dengan baik. Simson hubung-annya salah de-ngan perempuan2 Filistin, rencana Allah langsung berhenti dan rusak. Ada banyak contoh yang lain.
- MANUSIA, SATU2NYA RENCANA ALLAH DALAM DUNIA. Ibr 2:6-7.
- Ini rencana Allah sendiri, mencipta-kan manusia dalam gambaranNya dan diolah menjadi seperti Dia sendiri 1Kor 11:1, Yoh 10:35.
- Pengolahan lebih dari malaikat.
- Putra manusia Yesus dikorbankan untuk menebus manusia Yoh 3:16, sebab manusia itu sangat berarti dan indah bagi Allah.
- Ber-kali2 Tuhan Yesus datang men-jumpai manusia, misalnya dengan Adam, Kain, Habil, Nuh, Henokh dll.
- Roh Kudus menolong bahkan tinggal dalam manusia Yoh 14:16.
- Tuhan mengirim nabi2 dan ham-ba2Nya, juga dilawat dengan mimpi dll.
- Bapa membuatkan rencana yang ajaib dalam setiap anakNya 1Kor 12:6.
Betul2 manusia itu indah di hadapan Allah dan manusia adalahsatu2nya ob-jek atau tujuan rencana Allah di dunia.
III. GARIS BESAR RENCANA ALLAH DALAM MANUSIA.
Orang yang mau percaya diangkat jadi anak Allah Yoh 1:12. Ini permulaan perkara yang amat besar yaitu bisa menjadi seperti Allah. Caranya? Seperti telur menjadi burung, begitu anak itu harus tumbuh sampai menjadi dewasa penuh, menjadi seperti Allah, yaitu dengan terus tumbuh dan ber-buah2 bagi Allah. Ini rencana Allah yang besar, tetapi denganusaha manusia sendiri tidak cukup; untuk setiap anak2 Allah, Dia punya rencana yang sempurna, suatu program yang harus kita lakukan ber-sama2 Tuhan, baru kita bisa masuk dalam rencana Allah yang penuh dan mulia seperti Dia.
Bagaimana dan apa program Allah bagi kita? Jiwa2. Program Allah itu ter-utama terkait dengan orang2 di sekitar kita. Ini sederhana tetapi luar biasa! Rencana Allah itu bisa macam2 tetapi semua terikat dan tidak bisa lepas dari jiwa2 yang ada di dekat dan di sekitar kita, juga yang jauh tetapi ada hu-bungan dengan kita, itu semua bukan kebetulan, tetapi semua ada hubung-annya dengan kita, sesuai dengan rencana Allah yang besar.
Mereka adalah suami atau istri, anak, orangtua, keluarga, isi rumah, isi rumah rohani (Gereja) dan semua orang2 di sekitar kita, kadang2 juga yg jauh2. Kalau hidup kita dipimpin Roh, maka setiap orang di dekat/ sekitar kita itu cocok dengan rencana Allah kelas I. Tetapi kalau hidup dalam dosa atau menurut kehendak sendiri, maka orang2 sekitar kita itu bukan lagi dari rencana kelas I, kelasnya sesuai dengan kemerosotan rohani masing2. Tetapi tetap kita mengalami program Allah terkait dengan orang2 sekitar kita yang baik dan yang jahat. Kalau mau kembali dipimpin Roh, masih ada sisa2 hal2 indah yang akan jadi dalam rencana Allah sesuai keadaan dan kasus ma-sing2. Misalnya Salomo kalau taat Fir-man Tuhan beristri 1, maka orang2 dekatnya adalah istri dan anak2nya dll, dan ber-sama2 dengan orang2 ini, program Allah kelas I akan jadi. Tetapi sebab Salomo jatuh dalam perzinaan, ada 1000 istri dan gundik, maka orang2 di dekatnya sangat banyak dan tidak sesuai dengan rencana Allah kelas ber-apapun, dan karena dosa2nya, seluruh rencana Allah dalam hidupnya hancur berantakan. Kalau ia bertobat, mau taat kembali akan Firman Tuhan, tidak menuruti kehendak yang jahat dari istri2 (dan anak2nya), keadaannya akan lebih baik sedikit, sebab sudah sangat rusak oleh perzinaan dan dosa2 lainnya.
Contoh lain: Yusuf. Terkait dengan orang2 dekat di sekitarnya, yaitu sau-dara2nya sendiri, rencana Allah dinya-takan. Ia menegur mereka, ia ditolak. Ia lapor bapaknya, sebab itu ia ia dianiaya dengan dahsyat oleh saudara2nya, te-tapi ia tidak bereaksi dosa, tetap hidup benar dan ini menjadi program Allah. Ia dijual saudara2nya, tetapi ia tetap hi-dup benar, sebab itu rencana dan program Allah tetap jalan terus dalam hidupnya. Program Allah bagi Yusuf terkait dengan saudara2nya, terkait dengan budak2 di sekitarnya, terkait dengan orang2 dalam rumah Potifar, istimewa istrinya, sampai Yusuf masuk penjara, tetapi itu semua ada dalam rencana Allah. Juga terkait dengan orang2 dalam istana terutama Firaun. Rencana Allah selalu terkait atau bersangkutan dengan orang2 sekitar-nya. Daud sekalipun baru bertemu de-ngan budak Amalek, ia menurut pim-pinan Roh dan orang itu jadi kunci bagi kemenangan Daud.
Perhatikan orang2 sekitar, rencana Allah ada kaitannya dengan mereka yang kita garami dan terangi. Tetapi tetap hidup benar, jangan bereaksi dosa.
Rehabeam menolak mentri2 yang tua dari bapaknya dan mengikuti yang muda2 yang sebaya, akhirnya kera-jaannya terobek tinggal suku Yehuda (dan Simeon) saja 1Raj 12:6-15.
Jadi bagaimana kita berhubungan dengan semua orang2 sepanjang umur hidup kita, itu menentukan bagaimana rencana Allah jadi dalam hidup kita.
Prinsipnya hidup yang bisa meng-alami rencana Allah yang terbaik ada-lah mau hidup dipimpin Roh dan de-ngan demikian bersikap seperti garam dan terang pada semua orang2 di sekitar kita, maka rencana Allah yang indah akan jadi dalam hidup kita. Tetapi kalau kita tidak hidup dipimpin Roh, tidak menurut Firman Tuhan, seringkali kita diracuni oleh orang2 di sekitar kita. (Kadang2 ada juga yang menggarami kita). Macam interaksi ada diantara kita dan semua orang sekitar kita dan itu semua harus dicocokkan dengan Firman Tuhan supaya rencana dan program Allah jadi dalam hidup kita! Kita harus menghadapi mereka se-mua sebagai garam dan terang dunia.
Kalau orang2 sekitar (sampai yang jauh) meracuni kita, rencana Allah akan rusak dan celaka, harus ditolak dgn tegas! Misalnya Yosafat yg indah, membuat hubungan dengan Achab, maka ia, keluarga dan kerajaannya di-rusakkan sebab diracuni oleh keluarga dan kerajaan Achab. Tuhan menegur keras pada Yosafat. 2Taw 19:2.
Yoas yang plin plan, waktu dekat Imam Yoyada ia menjadi baik, tetapi sesudah Imam Yoyada mati, ia dipe-ngaruhi penghulu2 orang Yehuda dan jadi rusak, maka rencana Allah yang mula2 indah jadi hancur dan rusak 2Taw 24:17-18. Orang yang sungguh2 ingin taat, akan menolak racun orang2 sekitarnya dan justru menggaraminya akan menjadi seperti Yusuf, Daud dll.
MENJADI GARAM DAN TERANG BAGI ORANG2 SEKITAR.
Kalau kita ingin supaya rencana Allah yang sangat besar dan mulia itu jadi dalam hidup kita. Tanpa rencana Allah, hidup dengan kekuatan dan kehendak sendiri itu jadi kosong, hampa, tawar, sia2, dibandingkan dengan hidup sesuai rencana Allah yang sangat memuaskan dan bahagia sampai kekal. Untuk ini perlu:
- Hidup baru dalam kesucian. Ren-cana Allah hanya jadi di jalan sempit kalau kita mau taat akan Firman Tuhan, lebih2 dalam pimpin Roh Kudus. Ini adalah dasar dari hidup yang indah, yang bisa mengalami rencana Allah yang terindah. Yer 29:11, Maz 60:14. Tetapi ini belum cukup. Kita harus melayani orang2 sekitar dengan betul.
- Interaksi dengan orang2 dekat kita. Kita harus mempunyai hubungan yang betul (jadi garam dan terang) dengan orang2 sekitar, sebab rencana Tuhan bagi kita selalu terkait dengan orang2 sekitar kita. Misalnya suami yang sukses dalam pekerjaannya dan setia dalam ibadah dan pelayanan tetapi sikapnya jelek dengan istrinya sendiri, rencana Allah jadi cacat, bahkan bisa jatuh dalam dosa dan perzinaan. Begitu juga sebaliknya untuk istri. Hubungan suami istri ini khusus, ada kasih suami-istri. Kalau hubungan suami-istri rusak, rencana Allah bisa batal, apalagi kalau timbul dosa zina, bisa ditolak dari Surga sekalipun aktif dalam pelayanan.
Begitu juga hubungan orangtua & anak, anak2 menjadi tanggungjawab orangtua Ul 6:7-8, Ams 22:6; 19:13 dll. Istimewa tentang didikan rohani, seka-lipun sudah dewasa, jangan berhenti menggarami, jangan seperti Imam Eli yang diberi Tuhan bagian hukuman anak2nya karena lalai akan tanggung-jawabnya 1Sam 3:13-14. Juga anak2 harus menghormati orangtua Ef 6:1-4.
PRINSIP MENJADI GARAM DAN TERANG. Mat 5:13-16.
Kita inilah garam dan terang dunia, ini kehendak Tuhan bagi semua orang ber-iman. Dengan cara ini kita berhubung-an dan berinteraksi dengan semua orang sekitar kita. Interaksi ini penting, sebab menyangkut rencana Allah bagi kita. Kalau kita tidak peduli, maka kita berjalan menurut kehendak dan ke-kuatan kita sendiri, sebab tidak mau taat akan Firman Tuhan dan pimpinan Roh Kudus, rencana Allah lepas dari kita! Kita harus mau mengambil ba-gian/ beban dari misi Allah yaitu me-nyelamatkan manusia Yoh 3:16, 2Pet 3:9. Orang yang mau terbeban, meng-ambil bagian dari rencana Allah, maka ia masuk dalam rencana Allah yang indah dan dengan efektif dan cepat bisa tumbuh dan ber-buah2 dan bisa Terus Meningkat Sampai Puncak! Taatlah!
- Untuk orang Luar Halaman: Bersak-silah, menginjil. Beritakan Injil Mrk 16:15 dan ini berarti kasih ilahi seperti Kristus mengasihi manusia Luk 10:27. Ini angka kedatangan Tuhan yang per-tama yang harus digenapi Mat 24:14. Ini seperti orang menabur benih Mat 13:3,24, 1Kor 3:6. Minta hikmat dan kuasa Tuhan. Ada yang langsung ber-hasil seperti pada Zakheus ada yang menolak, mungkin di kemudian hari ia percaya atau tidak sama sekali. La-kukan pada semua orang, istimewa yang ada dalam “panci” kita. Itu bagian dan tanggungjawab kita, kecuali peli-tanya padam atau garamnya tidak asin dan orang seperti ini dalam keadaan jelek. Doakan dan harapkan benih itu tumbuh, lebih2 kalau ada pekerjaan Roh Kudus dalam pribadi, kelompok atau lokal, banyak orang bisa bertobat seperti dalam Kis 2:42.
- Untuk orang Halaman: Pemuridan. Mat 28:18-20. Kalau seorang mau per-caya Tuhan Yesus (ini angka II), laku-kanlah pemuridan, ini kehendak Tuhan. Paling sedikit satu orang dimuridkan oleh satu orang seperti Saul oleh Bar-nabas selama 1 tahun Kis 11:24-26. Ja-ngan dilepaskan, terus dilayani seperti ibu yang melayani bayinya sampai jadi matang. Ini tugas penggembalaan dari semua orang yang cinta Tuhan Yoh 21:15-17, yang juga cinta orang2 di dekat dan sekitarnya 1Yoh 4:20. Jangan berhenti memberi rumput hijau dan air. Terus dibimbing sampai ia bisa hi-dup cara baru, bebas dari dosa dan melakukan Firman Tuhan seperti yang diperbuat oleh yang membimbing, yang memuridkan. Ini harus dikerjakan ber-ulang2 pada jiwa baru atau yang macet, tidak tumbuh, yang jatuh kem-bali dalam dosa dan yang maju mun-dur. Murid yang sudah matang menjadi seperti gurunya! Kita bisa memakai P3K (pelajaran dasar) dalam garis besarnya untuk pegangan. Lebih baik kalau jiwa baru ini juga ikut pelajaran dasar (usa-hakan sungguh2 supaya jiwa baru ini bisa ikut), lalu dibahas bersama untuk penerapannya. Ini perlu kasih Kristus sehingga ada kesabaran, pengorbanan, kesukaan dan pengurapan Roh Kudus sampai orang itu bisa berjalan dalam Roh. Orang yang belum bisa berjalan dalam Roh dan memakai 7 KPR secara pribadi, perlu dimuridkan dan inilah targetnya.
Kalau si murid sudah bisa berjalan dalam Roh, maka keduanya, masing2 juga harus mulai memuridkan orang lain lagi. Jadi target pemuridan itu lahir baru dari Pintu Gerbang sampai Pintu Kemah, bisa berjalan dalam Ruangan Suci (dipimpin Roh) dengan betul dan bisa memakai 7 KPR dengansukacita (tidak terpaksa).
- Persekutuan tubuh Kristus. Orang2 yang penuh dan dipimpin Roh itu harus bersekutu ber-sama2 dalam perseku-tuan tubuh Kristus 1Kor 12:12-13 satu beranggotakan yang lain. Sebagai tu-buh Kristus semua perlu saling tolong menolong sehingga tumbuh ber-sa-ma2. Kita tidak mau kalau jari saja yang tumbuh tetapi lengannya tetap pen-dek. Semua harus tumbuh ber-sama2. Memang kenyataannya tidak semua bisa tumbuh dengan kecepatan yang sama, tetapi ini yang ideal, semua rindu tumbuh ber-sama2. Sebab itu dalam tubuh Kristus, anggota Gereja (terma-suk anggota keluarga) perlu saling tolong menolong dalam hampir semua perkara. Ini angka III.
Misalnya saling menasehati kesa-lahan yang ada Mat 7:2-4 dengan kasih Gal 6:1-10. Saling melayani dalam Roh, berdoa ber-sama2 di Gereja dan ke-lompok sel, sharing Firman Tuhan, tanya jawab dalam hal2 yang sulit dan problem2. Juga mereka yang belum penuh Roh Kudus (belum selesai pemu-ridan) jangan lupa minta baptisan Roh Kudus, supaya bisa selalu penuh dan dipimpin Roh. Juga berusaha untuk pe-layanan ber-sama2, untuk kemudian membagi tugas pemuridan dan peng-injilan. Ini bisa dilakukan dalam sel2 atau berdua se-waktu2 tetapi minimum beberapa kali dalam sebulan. Kelom-pok sel perlu dimanfaatkan untuk pe-muridan dan Kelompok Tumbuh Bersa-ma (persekutuan tubuh Kristus). Kalau persekutuan tubuh Kristus bisa berjalan dengan baik, maka pertumbuhan roha-ni akan jalan jauh lebih cepat serta ber-buah2 lebih banyak.
RENCANA ALLAH YANG HERAN.
Kendala terbesar dari gagal atau ba-talnya rencana Allah dalam orang ber-iman adalah dosa, kebodohan dantidak peduli dengan orang2 sekitar, baik yang “enak” dan yang “tidak enak”. Orang2 lebih mudah menjauhi orang2 yang tidak enak dan hanya bergaul dengan satu orang yang sudah dekat. Perhatikan supaya hubungan yang sudah ada ditingkatkan menjadi perse-kutuan tubuh Kristus, satu berang-gotakan yang lain dalam pimpinan Roh Kudus dalam kesucian dan kasih ilahi.
Kita harus mempedulikan orang lain, istimewa orang dekat, orang se-rumah, orang sekelompok, orang se-gereja, orang2 di sekitar kita dalam hidup se-hari2. Tiga angka kedatangan Tuhan harus dikerjakan dalam sebe-rapa banyak orang yang ada di sekitar kita sesuai dengan keadaan masing2. Dalam kelompok sel perlu membagi tugas, juga dalam Sekolah Minggu. Jangan lupa sistem Jitero pada Musa, supaya tidak ada seorangpun yang terlepas dari hubungan ini Kel 18:21-22 (10,50,100,1000).
Untuk setiap orang, Tuhan punya rencana yang indah dan gilang gemi-lang Yer 29:11, Ef 2:10. Ini disebut pe-kerjaan ajaib dari Allah Bapa 1Kor 12:6; 2:9. Memang kita belum tahu bagai-mana rencana Allah. Tetapi kita per-caya dan selama kita berjalan dalam Roh, kita akan tetap sejahtera dan bersukacita dan makin lama makin puas dan penuh syukur mengalami rencana Allah yang indah.
Kalau seorang masuk staf presiden, ia akan ikut ke-mana2 & mengalami hal2 yg indah. Lebih2 kalau kita ikut da-lam rencana Allah, kita akan masuk da-lam rencana Allah yg sangat indah dan mulia bahkan itu akan diteruskan fae-dah dan kemuliaannya untuk kekal. Tentu kita harus membagi waktu untuk pelayanan jiwa2, masa teduh pribadi, ibadah, pekerjaan se-hari2 dan keluar-ga. Kalau kita mau, Roh Kudus bisa me-nolong kita membagi waktu dengan bijak dan semua bisa berjalan dengan memuaskan, sesuai dgn Firman Tuhan.
KESIMPULAN.
Rencana Allah atau program Allah se-lalu tersangkut dengan orang2 di dekat dan sekitar kita, bagaimana kita ber-hubungan dengan mereka. Jangan pu-tus hubungan, tidak peduli, acuh, se-bab rencana dan tujuan utama Allah adalah manusia, termasuk orang2 di sekitar kita. Baik orang berdosa supaya bertobat dan orang2 beriman supaya bisa bersekutu dalam persekutuan tu-buh Kristus, baik bersaksi (I), pemu-ridan (II), atau persekutuan tubuh Kris-tus (III), maka kita akan mengalami ren-cana Allah yang indah, rohani dan juga jasmani, akan ditambahkan Tuhan Mat 6;33.
Jadilah garam dan terang dunia untuk orang dekat dan sekitar kita, doakan dan dalam pimpinan dan peng-urapan Roh Kudus kerjakan 3 angka itu sehingga kita mengalami rencana Allah sampai penuh dan Tuhan boleh segera datang dan kita masuk dalam kesukaan ilahi yang kekal.
Nyanyian:
Kukasihi kau dengan kasih Tuhan.