I. SIAPA YANG HARUS MEMBERITAKAN INJIL.
Tuhan tidak mengutus malaikat, juga Dia tidak pergi sendiri meskipun kedua cara ini lebih cepat dan lebih sempurna, tetapi Ia menyuruh kita semua pergi memberitakan Injil ber-sama2 sampai di seluruh bumi. Kita dipanggil mengikut Tuhan Yesus bukan untuk menjadi pengangguran atau menikmati keselamatan dari Tuhan sendirian, tetapi untuk menjadi penjala orang Mat 4:19. Ini kewajiban kita. Ini kehendak Tuhan bagi kita. Kita wajib dan harus melakukannya Mat 7:21.
II. KEPADA SIAPA?
Tugas kita adalah:
1. Menyelamatkan jiwa2 Mat 28:19, untuk orang-orang luar (angka 1,2).
2. Memuridkan, yaitu mengajar mereka yang sudah percaya untuk bisa hidup sebagai putra2 Allah yang hidup dipimpin Roh seperti kita sendiri Mat 28:20. Untuk orang dalam, (angka 3). Ini menjadi kewajiban kita. Sebab itu kalau ada kesempatan beritakan Firman Tuhan, baik kepada orang dalam (yang sudah percaya) dan orang luar (yang belum percaya), jangan sia2kan setiap kesempatan.
III. UPAH DAN PAHALA.
Mengapa Tuhan menyuruh kita? Kalau kita mengerjakan dengan tulus dan hidup benar, justru kita akan cepat tumbuh rohaninya, meskipun ini kewajiban kita tetapi Tuhan menjanjikan upah dan buah2 kekal. Yoh 4:36. Pasti Tuhan akan menggenapinya.
1. Upah, selama kita di dunia, upah jasmani dan rohani akan diberikan Tuhan. Majikan tidak pernah lupa upah buruhnya, apalagi Tuhan yang sudah berjanji pasti digenapi. Jangan cari upah sendiri, jangan jadikan pelayanan komersial, sebab keselamatan kita cuma-cuma, beritakan dengan cuma-cuma. Mat 10:8. Jangan ingin uang, hadiah, pemberian, kepujian, penghargaan dll, nanti tidak berkenan pada Tuhan.
Kalau melayani dengan tulus dan sungguh-sungguh, jasmani akan diberkati, juga rohani akan tumbuh dan ber-buah2.
2. Buah yang kekal menjadi mahkota kesukaan kita 1Tes 2:19. Jiwa2 itu menjadi buah2 yang kekal yang menyenangkan hati Tuhan (yang cinta manusia, Ia tidak ingin seorangpun binasa 2Pet 3:9 dan kita yang dipakai Tuhan untuk menolongnya). Semua hasilnya akan mengikuti kita untuk kekal. Wah 14:13. Ini membuat kita kaya dan mulia di Surga. Orang kaya kalau mati, hartanya tidak ikut Luk 12:21, jadi miskin di Surga, kalau masuk Surga Mat 19:23 kecuali ia sudah memakai uangnya dengan betul untuk hal-hal yang kekal dengan tulus Mat 6:20, sebab yang dihitung Tuhan adalah ketaatannya, bahkan perempuan janda yang miskin di dunia bisa jadi kaya di Surga Mrk 12:44. Tuhan menghitung pemakaian uang dengan betul dalam persentasi).
IV. PRIORITAS PERTAMA.
Moody berjanji untuk menginjili paling sedikit 1 orang setiap hari dan ia memegang janjinya baik2 dan sebab itu ia mendapat banyak pengalaman yang indah2 dan pertumbuhanrohani yang baik. Apakah kita mau atau bisa menginjili 1 orang setiap hari yaitu orang dalam atau orang luar. Mungkin hanya sebentar (kira2 10 menit) mungkin bisa lama, tergantung rezeki yang kita dapatkan. Yang menjadi problem ialah kita melakukannya sebagai prioritas ke berapa?
Secara jasmani kita bisa membedakan mana kebutuhan pokok sebagai prioritas pertama, lalu yang kedua, ketiga dst. Biasanya dalam prioritas pertama adalah tidur, makan, minum, mandi, bekerja mencari nafkah, sekolah dll. Jalan2, rekreasi, berkunjung dll biasanya ditaruh dalam prioritas kedua, ketiga dst. Kadang-kadang kalau timbul problem, misalnya dalam bahaya perang, kebakaran, gempa, banjir, penyakit berat, ancaman, maka timbul prioritas pertama di atas se-gala2nya dalam keadaan darurat ini.
Dalam hal-hal rohani sudah banyak orang menaruh jam2 ibadah, doa, belajar Firman Tuhan, kesucian, pikul salib dll sebagai prioritas pertama. Ini orang-orang yang memberi prioritas pertama pada hal-hal ini, justru membuat mereka jadi tumbuh pesat, berubah, meningkat, indah. Begitu juga dengan penginjilan. Apakah ini juga jadi prioritas pertama? Tetapi seringkali penginjilan ini tidak ditaruh sebagai prioritas pertama, bahkan ada yang menaruhnya dalam prioritas terakhir, yaitu hanya kalau ada kesempatan kalau ada waktu atau kalau ada minat.
Mana yang betul menurut Firman Tuhan?
Memenangkan jiwa atau menginjili dalam Firman Tuhan diperhitungkan seperti rezeki Yoh 4:31,32. Ini seperti makanan atau rezeki berarti setiap hari. Kalau setiap hari berarti prioritas pertama! Kalau kita tidak melakukannya itu berarti tidak taat Mat 7:21. Sebab itu kita harus mengubah pandangan yang salah bahwa penginjilan adalah prioritas terakhir, Sebab itu kita harus
1. Berusaha untuk memberitakan Injil pada setiap orang. Orang yang berusaha akan memberi waktu, mengatur waktu dan pekerjaannya, cari kesempatan supaya bisa memprioritaskan penginjilan, sebab penginjilan ini diutamakan seperti rezeki. Berusaha untuk menginjil orang luar atau saling melayani orang dalam (dengan nasehat, doa, karunia2 Roh, jawaban yang tepat dll) setiap hari. Cari kesempatan seperti orang mencari rezeki jasmani. Biasanya hari Minggu banyak orang Kristen sudah ikut pelayanan (untuk orang dalam), itu baik. Tetapi pada hari2 yang lain kita tetap harus belajar memberitakan Injil dan memuridkan.
Ini membuat kita jadi hamba-hamba Tuhan full time setiap hari biasanya sudah melayani dan seharusnya dalam kesucian dipimpin Roh.
2. Doa. Orang yang memprioritaskan penginjilan akan suka berdoa, minta rezeki dari Tuhan. Mintalah dari Tuhan rezeki rohani, ini lebih dari makanan! Seringkali kita belum tahu apa dan siapa rezeki kita hari ini, tetapi kalau kita hidup benar, lebih2 dipimpin Roh dan ber-ulang2 berdoa minta rezeki dari Tuhan, Tuhan pasti akan menolong kita mendapatkan rezeki rohani! Kita bisa memakai traktat atau peristiwa2 yang aktual (misalnya tentang harga2 yang naik, penyakit, kesukaran2, cuaca dll) untuk memulai pembicaraan, apalagi kalau orangnya sendiri ber-tanya2, langsung masuk dan beritakan Injil Tuhan! Tetapi lebih indah lagi, minta kata2 dan hikmat dari Roh Kudus, kalau Roh Kudus sudah mulai memberi kata2, Ia akan terus memimpin kita dengan hikmat dan kuasaNya sampai orang itu bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus.
Jangan lupa terus berdoa, itu sangat penting! Luk 24:49, Kis 1:8.(Misalnya traktat berita Natal, kalau orang dunia membacanya, biasanya mereka tidak akan mengerti 100%, mungkin hanya 1/4 sampai 1/2, tetapi dengan doa orang itu bisa jadi percaya meskipun belum mengerti semuanya! Jangan ragu2, percayalah! Terus bertekun berdoa dalam Roh dan kebenaran). Ada yang berpuasa supaya target rezeki rohani dipenuhi.
Jangan lupa juga berdoa sesudahnya supaya benih2 Injil yang sudah kita tabur bisa tumbuh. Penginjilan itu banyak tergantung dari doa dan kuasa Allah. Sirami terus dengan doa sesudah penaburan. Tuhan mengajarkan kita menginjil berdua. Luk 10:1 dan Tuhan akan menjamahnya sehingga tumbuh. Dalam keadaanyang tandus, dan kekeringan, petani kalau menanam, hasilnya sangat sedikit. Begitu kalau tidak ada urapan Roh Kudus, keadaan kering (mungkin sebab ada dosa, ada motive2 yang tidak tulus atau kurang berdoa). Tetapi kalau limpah berdoa dalam Roh dan kebenaran dan terus hidup dipimpin Roh, itu seperti petani menanam waktu musim hujan, panennya banyak yang jadi. Kalau tanpa pengurapan, mungkin kita bisa memanen hanya10%, dari jiwa2 yang kita injili; seringkali orang mencoba dengan tonton, pemberian, hadiah2, tetapi itu tidak menimbulkan iman hanya pengakuan mulut sebab “dapat roti” Yoh 6:26. Tetapi kalau pengurapan Roh Kudus yang limpah, kita bisa menuai sampai 50% atau lebih. Sebab itu bertekunlah berdoa dalam Roh dan hidup benar.
3. Kerjasama dengan saudara2 yang lain itu baik, asal keduanya dengan segenap hati. Jangan lupa kerjasama dalam doa dengan Roh dan kebenaran, dalam kesucian dan kasih Kristus! Terus menginjili dengan tekun sampai mendapatkan jiwa2 bagi Tuhan. Ingat, penginjilan harus menjadi prioritas pertama. Sebab itu bertekunlah menginjil setiap hari, meskipun hanya kepada 1 orang, dan hanya sebentar, baik orang luar dan orang dalam, teruslah bertekun menginjil untuk memenangkan jiwa bagi Tuhan.
V. LATIHAN YANG BAIK.
Ingatlah dan carilah kerajaan Surga sebagai tujuan utama; banyak orang, baru terakhir mengingat dan mementingkan kerajaan Surga sesudah habis waktunya, padahal kalau dapat kerajaan Surga maka yang lain2 (hal-hal yang fana) akan ditambahkan Mat 6:33. Percayalah! Juga kalau rohani kita tumbuh makin tinggi, keselamatan kita lebih stabil dan tingkatan kita meningkat, itu menjadi ukuran kemuliaan kita untuk kekal (untuk se-lama2nya!) di Surga yang begitu indah, mulia, senang se-lama2nya.
Orang yang bertekun menginjil sebab mau taat akan perintah Tuhan, bahkan dengan kasih dan belas kasihan.Kalau setiap hari kita bergairah pergi menginjil dengan tulus dan ingin mendapat jiwa2 untuk menyenangkan Tuhan. Kalau kita melakukannya dengan betul, itu menjadi latihan rohani yang baik sehingga kita jadi matang dan rohaninya terus meningkat dalam:
1. Makin mahir dipimpin Roh Rom 8:14, Gal 5:16, sebab orang yang mengerti dan sungguh-sungguh ingin berhasil dalam penginjilan akan sangat memerlukan dan bergantungpimpinan Roh. Dalam pimpinan Roh kita akanberhasil memenangkan banyak jiwa2 seperti Petrus Kis 2:14,41.Kalau kita mahir dipimpin Roh, rohani akan tumbuh dan dalam segala perkara kita bisa berhasil.
2. Tumbuh dalam pengertian Firman Tuhan 2Pet 3:18, sebab ini sangat dibutuhkan dalam penginjilan. Kalau kita makin mengerti Firman Tuhan kita punya persediaan kebenaran Firman Tuhan lebih banyak dan bisa ber-buah2 lebih banyak Mat 13:23.
3. Karunia Roh Kudus 1Kor 12:7-11. Orang yang sungguh-sungguh menginjil, apalagi setiap hari dan dipimpin Roh akan bertambah mahir menyalurkan karunia2 Roh, sehingga makin banyak memenangkan jiwa. Sebab itu kita perlu tekun berdoa dalam Roh dan kebenaran. Limpah dengan karunia2 Roh, ini penting sekali dalam semua pelayanan pekerjaan Tuhan dan kehidupan se-hari2.
4. Makin mahir pikul salib. Yes 53:3. Sebab untuk bisa berhasil memenangkan jiwa2, perlu rendah hati, taat, setia, sabar dll. Kalau mudah tersinggung, tidak dapat jiwa, bahkan jadi batu sontohan. Semua tabiat lama harus terus menerus dimatikan. Ini semua mutlak perlu pikul salib, sehingga makin lama makin mahir dan sukacita pikul salib.
5. Tetap hidup dalam kesucian, tidak bereaksi dosa Rom 12:21, 1Pet 1:15. Dalam penginjilan kita menghadapi banyak tantangan, pencobaan dan problem, kalau kita lulus dan tidak bereaksi dosa, itu berarti kita terus meningkat dalam kesucian, naik di gunung kesucian Allah dan terus disertai Tuhan. Setiap kali menang, itu menjadi latihan yang sangat indah.
6. Begitu pula kalau kita bertekun kerjasama dalam tubuh Kristus, ibadah, jalan dalam Roh dll akan membuat kita jadi meningkat makin baik, sebab mau betul2 memenangkan jiwa, itu sangat menguntungkan dan menumbuhkan rohani dan jasmani.
VI. TANDA2 MENGIKUTI.
Dalam problem biasanya kita lebih sungguh-sungguh berdoa dan waktu Tuhan menjawab ada hal-hal indah terjadi, itu baik. Tetapi kita tidak menunggu problem datang, baru berdoa. Justru dalam menginjili biasanya adabanyak tantangan dan kalau kita berjalan dengan Tuhan, akan muncul banyak tanda2 mengikuti pelayanan yang betul yang dipimpin Roh.
Mrk 16:20
Lalu merekapun pergilah dan memberitakan di mana-mana, Tuhan bekerja bersama dengan mereka dan meneguhkan perkataannya dengan tanda-tanda yang mengikutinya. Amin. (KJI)
Tanda2 itu adalah mujizat2, kesembuhan, pertolongan Tuhan dalam kesukaan, perubahan2 yang indah dan hal-hal yang ajaib terjadi. Misalnya dalam pelayanan Stefanus, Petrus, Paulus, Pilipus, Timotius dll, selalu ada tanda2 yang menyertai, begitu heran. Tanda2 ini tidak muncul, kalau kita tidak mau bertekun menginjil setiap hari, meskipun hanya 10 menit, tetapi penuh dengan kerinduan dan belas kasihan. Juga hasil latihan, upah dan pahala dll, itu semua tidak akan muncul kalau kita tidak pergi menginjil.
Jangan pelayanan ini dianggap seperti beban dan tekanan. Tetapi kita harus bisa melihat ini seperti rezeki. Tidak ada orang menolak rezeki justru minta dan terus mencari rezeki, sebab hasilnya itu indah, apalagi kalau ada banyak rezeki. Sebab itu bersukacitalah dan jadikan tugas penginjilan ini sebagai prioritas pertama dengan kasih dan kesukaan, jangan karena terpaksa. Orang yang dewasa rohaninya, apalagi penuh dan dipimpin Roh, tidak merasa menginjil itu seperti terpaksa atau karena kewajiban, tetapi karena kasih akan Tuhan dan akan jiwa2 yang belum selamat.
VII. PENGALAMAN INDAH DALAM PENGINJILAN.
Kalau kita memberitakan Injil (3 angka itu) dengan sungguh-sungguh dalam pimpinan dan pengurapan Roh Kudus, maka setiap orang yang kita injiliakan menjadi pengalaman yang unik. Ada pengalaman yang menyakitkan hati, ada yang sangat menghibur, tetapi dalam semuanya kita harus lulus maka itu akan menjadi pengalaman indah yang menumbuhkan pengertian dan pengalaman kita dengan Allah.
Bagaimana penginjilan bisa jadi indah?
Firman Tuhan yang kita sampaikan dalam penginjilan itu tidak akan kembali dengan sia2 Yes 55:11, pasti ia mengerjakan sesuatu, meskipun sebagian ada yang bereaksi dengan keras dan jahat, tetapi Tuhan akan memimpin dan melepaskan kita dengan kuasaNya dan Dia selalu sanggup asal Dia selalu beserta kita.Kita harus belajar tepat dalam pimpinan Roh sehingga selalu cerdik di tengah2 serigala dan mendapat kemenangan. Mat 10:16.
Tuhan paling ahli membuat pengalaman indah bagi putra2 Allah, yang mengasihi Allah 1Kor 2:9, sebab mau kerjasama dengan baik, dipimpin Roh, Tuhan bisa buat yang indah2.
– Israel 40 tahun.
– Daud di-kejar2 Saul jatuh dalam penderitaan:
– Israel, Ester, Mordechai.
– Dll.
Sesudah lulus, semua berubah jadi pengalaman indah, ajaib.
Nuh berjalan dengan Allah dan taat melakukan perintah Tuhan, sebab itu ia mempunyai banyak pengalaman yang indah, bagaimana Tuhan menolongnya dalam segala kesukaran2 itu, ia melihat kemuliaan Allah, pengalaman yang sangat indah. Simson karena menghadapi banyak musuh, justru itu mendapat banyak pengalaman2 yang indah berjalan dengan Tuhan. Waktu Nuh mabuk anggur (duniawi, dosa), ia hanya menyenangkan diri (dengan alasan: dulu sudah kerja keras, sekarang ber-senang2 saja) maka sesudah air bah, dalam 350 tahun itu hidupnya kosong tidak ada artinya. Mungkin ia terus ber-senang2 tetapi cepat bosan dan semua tidak berarti. Bandingkan 120 tahun berjalan dengan Tuhan, dengan 350 tahun sesudah mabuk. Demikian juga Salomo yang mabuk anggur kedagingan.Jangan berhenti berusaha melakukan kehendak Tuhan lebih2 dalam penginjilan pada orang dalam dan orang luar, kerjakanlah baik setiap hari sebagai prioritas pertama.
VIII. PERSIAPANNYA.
Kalau kita mau ber-buah2 apalagi lebat, hubungan carang dan pokok harus betul2 dipelihara tetap baik dengan 7 KPR. Ini yang membuat carang itu bisa ber-buah2 lebat dan manis. Yoh 15:5. Sebab itu perhatikan kesucian hidup, terus di jalan sempit pikul salib dan terus taat dipimpin Roh. Beberapa orang bekerja keras, tetapi hidup dalam dosa, pemeliharaan rohani tidak dilakukan, meskipun mula-mula sukses, bisa-bisa tiba2 gugur seperti Simson, sebab dikalahkan iblis, apalagi kalau sudah ada benih2 dosa dalam hatinya dan tidak dibuang, itu permulaan celaka dan Neraka!
Kalau rohani kita sehat, hubungan baik dengan Tuhan maka setiap saat kita mendapat kesempatan, kita bisa memakainya baik2 dengan hikmat dan kuasa Tuhan sehingga jadi buah dan pengalaman yang indah2. Menang tergantung dari kondisi rohani kita.
IX. PELAYANAN KASIH.
Semua ini dikerjakan Tuhan karena kasih, sebab Allah itu kasih.
1Yoh 4:8
Ia yang tidak mengasihi tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. (KJI)
Kunci dan prinsip dari segala yang dibuat Tuhan adalah kasih. Begitu juga Tuhan ingin kita menginjil karenakasih Luk 10:27.
Tuhan mengukur kita dengan kasih. Kita harus punya iman, pengharapan dan kasih, tetapi yang terlebih besar adalah kasih.
1Kor 13:1-13
1. Sekalipun saya berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi tidak mempunyai kasih, saya menjadi seperti gong yang berbunyi atau canang yang gemerincing.
2. Dan sekalipun saya mempunyai karunia nubuat dan mengerti segala rahasia serta semua pengetahuan dan sekalipun saya mempunyai semua iman, sehingga saya dapat memindahkan gunung-gunung, tetapi tidak mempunyai kasih, saya bukan apa-apa.
3. Dan sekalipun saya memberikan semua harta saya untuk memberi makan orang-orang dan sekalipun saya menyerahkan tubuh saya untuk dibakar, tetapi saya tidak mempunyai kasih, itu tidak ada faedahnya bagi saya.
4. Kasih itu tabah menderita dan murah hati, kasih itu tidak dengki. Kasih tidak memegah-kan diri dan tidak sombong.
5 Tidak melakukan yang tidak sopan, tidak mencari keuntungan dirinya sendiri, tidak mudah marah, tidak berpikir jahat.
6 Tidak bersukacita akan ketidakadilan, melainkan bersukacita akan kebenaran.
7 Menanggung segala sesuatu, percaya segala sesuatu, harap segala sesuatu, tahan segala sesuatu.
8 Kasih tidak pernah habis; tetapi nubuatan-nubuatan akan berhentib dan segala bahasa lidah, itu akan berakhir, dan pengetahuan akan berhenti.
9 Sebab kita tahu sebagian-sebagian dan kita bernubuat sebagian-sebagian.
10 Tetapi jika yang sempurna itu tiba, maka yang sebagian-sebagian itu akan ditiadakan.
11 Ketika saya kanak-kanak saya berkata-kata seperti kanak-kanak, saya mengerti seperti kanak-kanak, saya berpikir seperti kanak-kanak; tetapi ketika saya menjadi dewasa saya meninggalkan sifat kanak-kanak itu.
12 Karena sekarang kita melihat dalam sebuah cermin dengan kabur, tetapi kemudian muka dengan muka; sekarang saya mengetahui sebagian-sebagian tapi kemudian saya akan mengetahui sebagaimana saya juga diketahui.
13 Maka sekarang tinggallah tiga hal ini yaitu iman, harap dan kasih, tetapi yang terbesar di antaranya adalah kasih. (KJI)
Bagaimana kita mengukur kasih Kristus dalam hidup kita?
A. Berapa banyak kasih ilahi yang ada dalam kita? Kasih kepada orang-orang yang baik dan yang mencintai kita, orang Parisi dan pemungut cukai juga bisa berbuat hal ini. Ini kasih manusiawi.
Mat 5:46
Karena jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah pahalamu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian. (KJI)
Tetapi berapa banyak kasih kita pada musuh dan orang-orang yang menjahati kita, itulah kasih ilahi.Masihkah kita bisa mengasihi mereka ?
Mat 5:44
Tetapi Aku berkata kepadamu, kasihilah musuh-musuhmu, berkatilah mereka yang mengutukimu, berbuatlah baik kepada mereka yang membencimu, dan doakan mereka yang memperlakukan kamu dengan salah dan menganiaya kamu. (KJI)
Seberapa banyak kasih kita pada seteru dan musuh kita, itulah ukuran kasih yang dihitung Tuhan dari kita.
B. Perbedaan kasih Kristus dan kasih manusiawi.
Kalau orang yang mengasihi itu juga ada kebencian, itu tandanya bahwa kasih yang ada pada kita itu bukan kasih ilahi tetapi kasih manusiawi, sebab kasih ilahi tidak bisa campur dengan benci (ia mau dan bisa mengampuni musuhnya, sehingga tidak benci, tetapi tetap harus hati2 akan perbuatan jahatnya Mat 10:6. Kasih manusiawi bisa campur dengan benci, sebab biasanya kasih manusiawi itu ada maksudnya, ada keuntungan.
Musa ukuran kasihnya tinggi, sebab ia bisa mengasihi orang Israel yang hampir semuanya begitu jahat melawannya tetapi ia tetap bisa mengasihi mereka dengan tulus Allah tahu dan melihat.
Kel 32:32
Maka sekarang, jikalau boleh, ampunilah kiranya dosa mereka itu! jikalau tiada, maka parangkan apalah aku dari dalam kitab-Mu, yang telah Kausuratkan. (TL)
Ini ukuran yang betul dan dipakai Tuhan.
Berapa ukuran kasih kita?
Jadi ukuran kasih yang betul diukur dari :
1. Kasih kepada musuh.
2. Tidak bisa campur dengan benci dan dosa.
Di dalam penginjilan dan pelayanan pekerjaan Tuhan ada banyak “musuh”, kita berperang dengan iblis dan kaki tangannya; Kalau tidak ada kasih ilahi akan timbul jengkel, tidak suka, iri, benci dll sehingga penginjilan tidak berhasil sebab Tuhan tidak beserta pada orang yang simpan dosa. Tetapi kalau kita mau diisi dengan kasih Kristus, ada banyak kesempatan dalam pelayanan untuk mengampuni dan mengasihi musuh dan Tuhan bisa bekerja dengan limpah sebab kita mau mengampuni, mengasihi, hidup suci dan taat pada pimpinannya. Inilah inti pelayanan penginjilan yaitu kasih, yaitu mau menolongnya jangan sampai binasa masuk neraka. Kalau masuk neraka, semua sia2, seklaipun mulia, heran, kaya di dunia Mat 10:26. Kalau hati ada kasih, belas kasihan jangan sampai masuk Neraka, sekalipun mereka bereaksi jahat, kita mengampuni dan mendoakan supaya jangan masuk neraka. Orang-orang ini tidak tahu akibatnya. Sebab itu Tuhan cari orang-orang yang punya belas kasihan untuk menolong orang-orang ini supaya jangan masuk neraka, celaka kekal.
Mat 9:13
Tetapi pergi dan pelajarilah artinya. Aku menghendaki belas kasihan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang-orang berdosa supaya bertobat.” (KJI)
X. KHUSUS TENTANG NATAL.
Kita tidak tahu tanggal lahir Putra manusia Yesus yang tepat tetapi itu pasti ada dan kelahiranNya itu membawa berkat yang besar bagi seluruh dunia.
Jangan memperingati dengan cara dunia atau berlebih-lebih, tetapi pakai ini sebagai suatu kesempatan untuk memenangkan jiwa.
Tetapi bukan saja pada bulan Desember, ingat prioritas untuk penginjilan itu setiap hari kepada orang luar atau orang dalam. Pelayanan hari Minggu itu baik, kita melayani di dalam Gereja, kebanyakan untuk orang dalam, lakukan dengan sungguh-sungguh sehingga jadi berkat tetapi juga hari2 yang lain, beritakan Injil. Minta rezeki dari Tuhan, setiap kesempatan juga Natal ini sebagai titik kontak untuk menceritakan tentang Tuhan Yesus Juru selamat dunia dan ajak percaya pada Tuhan. Jangan undangan Natal tujuannya hanya diajak untuk melihat perayaan Natal tetapi terutama untuk mau percaya pada Tuhan Yesus. Kalau tujuannya hanya melihat acara Natal, seringkali tidak efektif dan sesudah itu selesai dan tidak ada kelanjutannya. Ajak percaya Tuhan, doakan sebelum dan sesudahnya dan terus minta rezeki dari Tuhan.
KESIMPULAN.
Penginjilan terhadap orang luar dan orang dalam adalah kehendak Tuhan, sebab itu patut kita jadikan prioritas pertama. Orang yang hidup dalam dosa sulit melakukannya, tetapi kalau hidup kita beres, berkenan pada Tuhan seperti Yoh 15:5 dipimpin Roh, pasti ada beban yang disukainya yaitu penginjilan dan akan ber-buah2. Jangan lupa memberitakan Injil dengan kasih dan bersandar pada pimpinan Roh Kudus (dengan hikmat dan kuasa Allah).
Nyanyian:
Pergi s’karang, kerjalah di ladang Hu.