Download MP3 Khotbah: M3569
Mazmur 28:3 (TL) Janganlah Engkau menarik aku masuk dalam hal orang fasik, orang yang berbuat jahat dan yang mengatakan salam kepada kawan-kawannya, tetapi jahat juga adalah dalam hatinya.
Israel menjadi pohon anggur di dalam, berarti menjadi kesukaan di dalam rumah tangga, ini yang utama, bukan yang di luar. Anak-anak bisa duduk baik-baik seperti Maz 133:1-3. Yang begitu manis seperti minyak urapan di atas kepala Harun turun. Juga anak-anak yang bertobat dan sungguh-sungguh takut Tuhan itu seperti minyak urapan yaitu pohon Zaitun, luar biasa! Kalau tidak ada pekerjaan Roh Kudus, siapa yang bisa atur anak-anak yang berandal dan semaunya sendiri, tetapi dengan kuasa Roh Kudus dan Firman Tuhan, mereka bisa duduk dengan manis seperti Maz 133 sebab ada pekerjaan Roh Kudus yang limpah. Juga kalau ada kesukaran-kesukaran pada anak-anak, jangan tangani dengan kekuatan sendiri, tetapi dengan kuasa Allah, maka hasilnya akan indah karena pekerjaan Roh Kudus.
I. PENDAHULUAN
Keluarga yang baik adalah keluarga yang bukan hanya diberkati Tuhan tetapi juga disertai Tuhan sebab disertai itu lebih baik daripada hanya diberkati.
Apa bedanya disertai dan diberkati Tuhan? Diberkati belum tentu disertai Tuhan seperti Israel yang diberkati Tuhan di padang gurun dengan macam-macam hal (sampai mereka mati, masih dapat berkat manna setiap hari) tetapi mereka melawan dan berontak melawan Tuhan, Tuhan tidak bisa menyertainya, akhirnya binasa. Kadang-kadang orang-orang diberkati karena orang tuanya, karena pemimpinnya, karena seorang tertentu atau karena orang lain (Lot diberkati karena Abraham, ia dua kali diselamatkan karena Abraham, tetapi Lot tidak bertobat, ia tidakbisa disertai Tuhan sebab menolak Tuhan). Pada waktu orang-orang ini berjalan sendirian, akan ternyata bahwa mereka tidak disertai Tuhan sebab hidup dalam dosa dan tidak mau bertobat. Tetapi orang yang disertai Tuhan, pasti juga diberkati sebab Tuhan ada di dalamnya.
a. Pikiran yang salah
Semua orang mempunyai kekurangan-kekurangannya masing-masing, keluarga tahu dengan tepat, sebab setiap hari berkumpul. Beberapa orang berpikir salah, yaitu semua kesalahan dalam keluarga tidak terlalu dipedulikan, jelek tidak apa-apa, toh tidak ada yang tahu dan disembunyikan saja. Ini pikiran yang salah, sebab akibat dari hidup sementara di dunia ini adalah untuk kekal, misalnya karena dosa tersebut dan tidak mau berubah, sebagian tidak masuk Surga, tidak selamat, sebagian karena bertobat masih selamat tetapi kehilangan pahalanya. Seharusnya kita menasehati atau menolongnya, sebab orang-orang isi rumah adalah tanggung jawab kita.
b. Pikiran yang betul:
Semua yang belum selamat bisa diselamatkan Kis 16:31, dan yang salah dinasehati, dilayani supaya bertobat sehingga bisa diperbaiki dengan pertolongan Tuhan dan kemudian bisa tumbuh kembaliseindah mungkin. Orang seisi rumah adalah beban dan tanggung jawab kita masing-masing. Kita harus terus mengusahakannya, tetapi jangan dengan kekuatan sendiri melainkan dengan pertolongan Tuhan, istimewa dalam doa dan pimpinan Roh Kudus, sebab akibatnya dari semua perbuatan di dunia ini akibatnya sampai kekal, bukan hanya di dunia.
II. KELUARGA YANG DISERTAI TUHAN.
- Selamat seisi rumah Kis 16:31
Ini tidak otomatis tetapi dijanjikan Tuhan, namun harus dipergumulkan dengan doa dan dengan memberi kesaksian contoh hidup yang benar,dengan kasih ilahi supaya seluruh keluarga diselamatkan dan masuk Surga.
Damai di bumi dan dalam rumah tangga yang disertai Tuhan Luk 2:14. - Tumbuh setinggi mungkin. (TMSP). Saling tolong menolong, menguatkan dsb dalam lingkungan rumah, supaya semua bisa tumbuh di dalam Tuhan. Sebab itu jangan ada dosa apapun, sebab kita harus suci seperti Allah 1Pet 1:15-16 sehingga bisa disertai Tuhan. Ini adalah kehendak Tuhan, sebab itu jangan ada dosa. Setiap dosa, tabiat dosa, siasat apa saja yang melawan Firman Tuhan harus dibuang dari keluarga dan rumah kita dan untuk itu kita harus saling menolong dan saling menyucikan, istimewa kepala rumah tangganya.
Jangan dibiarkan ada fitnah, barang-barang yang tidak halal, keuntungan-keuntungan yang salah dan dosa-dosa lainnya; jangan simpan dosa apapun, nanti akibatnya seperti rumah tangga Akhan (semua setuju) dan semuanya binasa. (Ini juga berlaku bagi persekutuan selanjutnya, yaitu dalam persekutuan sel, seksi-seksi atau kelompok-kelompok pelayanan dalam gereja, di antara Gereja dalam sinode, antar gereja bahkan sampai gereja global jangan ada dosa di antaranya).
III. MEMELIHARA DAN MENUMBUHKAN PERSEKUTUAN TUBUH KRISTUS DALAM KELUARGA/ RUMAH
Sesudah selamat, semua orang beriman harus tumbuh dalam persekutuan tubuh Kristus dalam kesucian (terang) dan kasih yaitu dengan saling mengampuni 1Yoh 1:7. Jangan berbuat salah di dalam keluarga,(harus pikul salib) tetapi segera ada yang bersalah, semua harus bersedia mengampuni, tetapi yang salah tetap disalahkan dan harus dibuang.
Untuk memelihara dan menumbuhkan persekutuan tubuh Kristus dalam keluarga, perlu diperhatikan:
- Hubungan (komunikasi) yang baik antara satu sama lain dengan seluruh isi rumah; jangan diam, tertutup, menyendiri, tetapi pelihara hubungan yang baik dan bisa saling tolong menolong dengan tulus dan dengan kasih Kristus (belas kasihan). Jangan melarang anak-anak bicara, dengan orang tua dan saudara, biarkan berbicara banyak dan kalau ada yang salah ditunjukkan dan diperbaiki.Keluarga perlu belajar Firman Tuhan bersama-sama (mezbah keluarga), saling nasehat dan doa bersama supaya selalu ada hubungan yang baik satu sama lain.
- Dalam terang, jangan sembunyi-sembunyi sebab kita ini anak-anak terang Yoh 3:21. Kalau toh ada yang salah jangan dihina dan dipermalukan, tetapi dengan kasih menyelamatkan, bukan membinasakan Luk 9:56 KJI. Kalau sembunyi-sembunyi, yang salah, yang jatuh, yang ada problem dll tidak bisa ditolong.
- Dengan kasih (ini kuncinya) dan kasih itu berarti penuh pengampunan, bukan kebencian. Masih ada kemungkinan berbuat salah, tetapi ampuni dengan tuntas supaya benih-benih perpecahan, perpisahan, perceraian tidak tumbuh. Semua kesalahan harus segera dibereskan dan dibetulkan Ef 4:27, jangan “ceasefire” (genjatan senjata, maka rasa tidak senang, benci atau dendam bisa tumbuh terus, bisa terjerat dalam siasat dan jerat iblis, lebih-lebih pada anggota keluarga yang tidak bertobat atau suam).
- Tolong menolong supaya bisa sehati dan kompak tidak bertentangan Mrk 3:25. Dalam keluarga jangan ada pertentangan tingkat apapun (TIPAA tingkat I, ini maksimal, lihat pelajaran tentang TIPAA). Semua hendaknya sehati, sejiwa, sepikir dan setujuan 1Kor 1:10. Keluarga adalah unit terkecil dari Gereja tetapi unik, sebab:
- Suami + Istri = 1, Mat 19:5-6
- Anak = separuh bapa, separuh ibu, perpaduan kasih suami-istri
- Satu unit ini dijanjikan selamat semuanya Kis 16:31; meskipun ini tidak otomatis tetapi sudah ada janji dari Allah. Suami isteri =1=1+1, Mat 19:5. Juga keluarga harus = 1 (tubuh Kristus: 1+1+1+1+…=1, apalagi keluarga di dalam Tuhan juga harus =1) 1Kor 12:12. Persekutuan ini tidak timbul otomatis, tetapi harus diusahakan dengan pertolongan Tuhan. Cocokkan dengan Firman Tuhan dan berdoa, maka dengan pertolongan Roh Kudus bisa timbul persekutuan yang manis seperti Maz 128:3-4 dan seperti Maz 133:1-3. (Kalau setan bekerja, bisa timbul keretakan dan perpecahan bahkan timbul benci dan perceraiannya. Ini tanda-tanda khas pekerjaan setan. Kalau Roh Kudus bekerja, ada persekutuan yang manis, sekalipun ada yang salah, ada pengampunan dan persekutuan tidak sampai pecah.
Kalau bisa bersekutu dalam kasih dan terang (kesucian), maka rumah tangga ini menjadi kuat, sehingga bisa terus hidup berkemenangan, apalagi menghadapi iblis, dunia dan segala pencobaan (lima orang yang bersatu kekuatannya naik seperti 100 orang sebab Kristus ada di tengah-tengahnya Im 26:8).
- Beribadah bersama-sama dalam satu Gereja itu lebih baik dan banyak keuntungannya, sebab digembalakan bersama dalam satu pengajaran Firman Tuhan sehingga lebih mudah untuk bersekutu dan bersatu dalam hal-hal rohani dan jasmani; juga bisa saling mengawasi ibadah dan pelayanan dalam Gereja (karena satu Gereja). Tentu keluarga harus memilih Gereja yang terbaik menurut Firman Tuhan dan minta pimpinan Roh Kudus. Juga bisa lebih setia dalam Gereja, sebab kalau seorang ada problem dalam Gereja, yang lain bisa menolong, mendoakan dan membantu membereskan dengan kuasa dan kasih Kristus.
IV. SERING BERSAMA-SAMA
Hal ini perlu ditingkatkan sebab penting meskipun tidak semua orang mengerti atau sadar. Sebab kalau ada kasih, orang suka kumpul bersama-sama, tetapi kalau ada dosa justru ada kecenderungan untuk menjauh, ingin berpisah bahkan kalau bisa bercerai. Sebab itu kalau bisa berkumpul bersatu dengan baik itu tanda yang baik dan sering bersama-sama itu memudahkan untuk pertumbuhan lahir batin, persekutuan tubuh Kristus dalam keluarga. Sering bersama-sama ini penting, sebab:
- Kalau ada kasih, suka berkumpul bersama-sama.
- Kekuatan keluarga akan makin besar Im 26:8
- Bisa tumbuh bersama (kalau menyendiri sulit untuk tumbuh, tetapi kalau bisa bersekutu dengan baik, justru rohani cepat tumbuh bersama-sama. Dengan persekutuan bersama-sama kita belajar dengan saling mengerti satu sama lain, saling mengalah, kalau ada yang salah saling mengampuni, memperhatikan kepentingan orang lain dan saling tolong menolong jasmani dan rohani sehingga lebih mudah tumbuh bersama.Tetapi kalau tidak mau atau tidak bisa bersekutu, itu berarti ada yang tidak beres. Dari pihak kita jangan ada dosa, atau rasa tidak senang, jengkel dll tetapi selalu mau mengampuni, belas kasihan, mau berdamai, istimewa di antara anak-anak atau orang yang tidak sungguh-sungguh ini Rom 12:19. Membuat mezbah keluarga atau persekutuan keluarga dengan teratur itu memelihara persekutuan ini.
Kesalahan Ishak dan Ribka
Orang tua tidak boleh membeda-bedakan anak dan melebihkan yang satu lebih dari yang lain, itu akan membuat garis keretakan dalam keluarga, lebih-lebih kalau iblis berhasil masuk dan menimbulkan iri dan benci, maka timbul perpecahan dan perceraian yang dahsyat dalam rumah tangga itu.
Ishak, bapaknya lebih suka kepada Esau, dan ibunya Ribka lebih suka kepada Yakub; Sebab itu Ishak lebih suka kumpul dengan Esau, tetapi Ribka lebih suka kumpul dengan Yakub dan punya hubungan batin yang lebih erat. Ini memecah dan merusakkan persekutuan keluarga. Tidak boleh membeda-bedakan anak dan mengasihi yang satu lebih dari yang lain, sehingga timbul hati yang tidak suka atau tidak senang bahkan benci sehingga tidak bisa duduk dan kumpul bersama, bukan seperti Ishak Ribka! Iblis masuk, timbul rencana dan siasat dalam Ribka sehingga akhirnya rumah itu pecah!
V. KEUNTUNGAN KALAU SERING BERSAMA-SAMA
Macam-macam bentuk keluarga dan rumah tangga itu rentangnya terlalu lebar, tetapi bagaimanapun juga dalam keluarga perlu selalu berusaha berhimpun bersama-sama untuk:
- Bisa bekerja sama; baik untuk pekerjaan-pekerjaan dalam rumah tangga, maupun pekerjaan-pekerjaan lain perlu belajar untuk bisa bekerja bersama-sama.
- Pergi bersama-sama. Misalnya ke Gereja, ke camp, makan bersama atau berlibur bersama-sama.
- Berbagi bersama, baik dalam senang atau susah, menangis dan tertawa, bersama-sama dengan dirembuk dan berdoa bersama Rom 12:15.
Biasanya orang tua lebih besar kasihnya dan sudah mahir bersama-sama sebab sudah mengerjakannya dari permulaan nikah (kecuali ada dosa). Anak-anak perlu diajak dan dididik untuk bersama-sama dengan kasih dan pengertian dari kebenaran Firman Tuhan. Bahkan ini dibiasakan dari kecil. (Kadang-kadang kecil-kecil sudah disekolahkan di luar kota / luar negeri itu merugikan persekutuan keluarga. Seringkali anak-anak ini menjadi asing dengan orang tua dan keluarga sendiri kadang-kadang suka menyendiri atau lebih lekat dengan orang lain daripada orang tua dan keluarganya dan akibatnya seringkali merugikan anak itu sendiri, padahal orang tuanya sungguh-sungguh mencintainya dengan tulus, lebih-lebih dalam hal hidup rohani. Sebaiknya jangan terlalu muda dilepas dari keluarga; lebih lama bersama dalam keluarga lebih baik).
Dalam duniapun anak-anak yang sudah berkeluarga masih ingat akan orang tua dan kampung halamannya. Lebih-lebih di dalam keluarga yang disertai Tuhan. Sebab itu perlu diusahakan untuk bisa lebih sering bersama.
VI. DUDUK BERSAMA-SAMA DI DUNIA DAN DI SURGA
Orang yang tidak bisa duduk bersama dengan baik dan betuldi dunia (misalnya Maz 133:1-3), itu seringkali disebabkan karena ada hal-hal yang jahat di hadapan pemandangan Tuhan. Kadang-kadang hal ini umum dalam dunia bahkan di antara orang Kristen, tidak suka duduk bersama-sama dengan beberapa banyak orang-orang tertentu, kecuali terpaksa. Orang yang tidak mau, tidak suka dan tidak bisa duduk bersama-sama dengan saudaranya itu seringkali disebabkan karena dosa-dosa tertentu yaitu:
- Tidak bisa mengampuni Mat 6:14-15. Orang seperti ini dosanya juga tidak diampuni, itu berarti tidak selamat, tidak bisa masuk Surga.
- Sebab benci dan benci itulah dosa pembunuhan dan orang seperti ini tidak masuk Surga 1Yoh 3:15, Wah 22:15.Orang seperti ini akan dikeluarkan dari Surga (tidak masuk Surga) sebab orang seperti ini di Surga juga disana tidak mungkin bisa duduk bersama, sebab dosa-dosa itu (tidak bisa mengampuni dan benci). Apalagi kalau tidak bisa mencintai suami/ istri atau keluarga sendiri, yaitu orang-orang yang seharusnya dicintai, itu gawat, akan ditolak dari Surga 1Yoh 3:15. Tujuan kita adalah masuk dalam kerajaan Surga. Di dunia adalah tempat pengolahan, sebab itu yang salah harus diperbaiki, dan di Surga kita menikmati hasilnya. Kalau di dunia kesalahannya dibiarkan, tidak mau bertobat, waktu mati tidak ada kesempatan lagi dan tidak boleh masuk Surga.
VII. ORANG DEKAT
Keluarga adalah orang yang paling dekat, sebab siang malam, bertahun-tahun selalu bersama-sama dari lahir sampai dewasa, sampai kawin. Faedahnya sebagai orang dekat itu sangat besar yaitu:
- Bisa menolong dari permulaan dosa. Sebab hidup dekat bersama-sama dalam satu rumah, maka kalau suami ada rencana atau maksud yang jahat, dari gelagat dan kata-katanya biasanya si isteri yang mengenal baik suaminya tahu. Kalau itu dosa, ia wajib langsung menasehatinya untuk tidak melakukannya; itu suatu pertolongan yang sangat efektif dan menguntungkan.Sebab kalau ada keinginan atau rencana yang salah, orang dekat langsung tahu dan bisa langsung menolongnya itu dan itu lebih mudah daripada menolong sesudah dosanya menjadi besar, komplikasinya terlalu banyak dan besar sehingga makin sulit dilepaskan dan lebih sulit pemberesannya. Kalau dari permulaan sudah kelihatan dan mau ditolong, bisa pulih kembali dengan sempurna juga sebab akibatnya belum banyak, sebab masih baru dan mau bertobat, kecuali keras kepala. Menolong mencabut kecambah itu jauh lebih mudah daripada menebang kecambah yang sudah menjadi pohon beringin yang besar.
- Lebih mudah dibersihkan bersama-sama. Orang lebih mudah melihat selumbar di mata orang lain daripada balok di mata sendiri, apalagi sifat-sifat jelek yang sudah jadi kebiasaan Mat 7:2-5. Kalau bisa bekerja sama dengan manis, lebih-lebih dengan cinta, hasil sangat efektif, sebab keduanya saling disucikan dengan saling tolong menolong, yaitu dengan saling melihat dan menunjukkan balok-balok yang ada dalam keluarga, maka seluruh keluarga bisa cepat menjadi bersih dan baik sehingga sedikit (atau tidak ada) dosa atau cacatnya. Rumah tangga ini makin disertai dan diberkati Tuhan, ada damai dari Allah dan Roh Kudus bekerja dengan limpah dalam rumah tangga ini sehingga rencana Allah yang indah-indah bisa jadi di dalamnya.
- Pembinaan bersama. Kalau Roh Kudus bekerja dalam rumah tangga ini maka seluruh isinya saling dibina untuk tumbuh makin tinggi dan makin muliadalam kerajaan Surga. Sesudah selamat kita harus terus tumbuh makin mulia seperti Kristus. Kalau semua mau taat, pasti bisa, sebab Allah sanggup mengerjakan pertumbuhan yang baik dalam orang-orang yang mau taat. Tetapi kalau iblis bekerja dalam rumah tangga ini, ia akan menyeret seisi rumah ke Neraka. Lebih-lebih dalam pergaulan yang jelek, pergaulan elektronik, tabiat daging dan tabiat lama dll, itu menarik lebih kuat ke neraka. Seluruh isi rumah, lebih-lebih yang mengerti dan yang rohani harus memperhatikan supaya jangan ada hal-hal yang jahat dari iblis dan dunia masuk dalam rumah tangga kita. Adalah kewajiban kita untuk menjaga dan memeliharanya bersama-sama, sebab tujuan kita adalah Surga, supaya satu kali semua bisa masuk dalam Surga dalam tingkat yang setinggi-tingginya.
- Dimulai dari yang kecil Luk 16:10. Kita harus setia dan adil dari perkara yang kecil, dalam unit tubuh Kristus yang paling kecil yaitu keluarga dan isi rumah masing-masing. Ingat tujuan kita di Surga, bukan menciptakan suatu kelompok atau komunitas yang menyenangkan di dunia (lewat hobi, barang makan minum, tour dll). Komunitas duniawi yang menyenangkan itu bisa dicampur dengan dosa, ditambal sulam dengan macam-macam pura-pura, hadiah, dan alasan. Persekutuan kita satu kali akan diuji dengan api, apa masih bisa berdiri 1Kor 3:13-15. Tujuan kita membangun satu persekutuan yang kekal dalam Surga, dimulai dari kelompok kecil dalam keluarga atau rumah tangga kita sendiri, juga bersama-sama dengan persekutuan tubuh Kristus dalam Gereja (kemudian antar Gereja dan akhirnya dalam persekutuan dalam tubuh Kristus global). Hampir semua orang masih mempunyai unit yang terkecil dan terlibat di dalamnya. Sebab itu kita harus menggarami dan menerangi isi rumah masing-masing lebih dahulu Mat 5:15. Kalau kita setia menerangi dan menggarami isi rumah masing-masing, maka dalam pelayanan yang lebih besar dalam Gereja atau selanjutnya, kita akan juga berhasil. Kalau orang-orang yang seharusnya dicintai tidak dicintai (anak, istri, menantu, mertua, cucu dll) apalagi orang lain. Lebih-lebih untuk mencintai mereka-mereka yang tidak dikenal,tidak taat, tidak bertobat, yang melawan, aneh atau ekstrem, akan gagal semua Rom 12:14. Kalau tidak bisa mengampuni dan memberkati anggota keluarga sendiri bagaimana kita bisa mengampuni dan memberkati orang-orang yang menganiaya dan yang begitu jahat, mengutuki kita? Roma 12:15. Kalau tidak bisa menangis dan tertawa dengan orang isi rumah, keluarga kita, bagaimana bisa bersekutu dengan orang lain yang asal usulnya, budayanya, latar belakangnya sangat berbeda? Dan ayat-ayat selanjutnya dari Rom 12:16-21. Kita harus setia dan berhasil dari yang kecil.
- Ingat, tujuan kita persekutuan yang manis Surga. Kita mulai dari yang kecil di dunia. Satu kali kita akan mengalami persekutuan yang manis dalam Surga untuk kekal, bisa duduk bersama-sama dengan sukacita dalam persekutuan yang sangat besar dan indah seperti Maz 33:1-3; bukan lagi di antara satu keluarga saja, tetapi di antara segala macam orang dari seluruh dunia dan seluruh generasi, yaitu dengan semua orang yang cinta Tuhan. Semua orang di Surga ini sudah lepas dari pergumulan dengan dosa, sudah disucikan dan sifatnya sama. Kalau sekarang kita membangun keluarga kita dan Gereja kita dengan kasih Kristus, kita menumbuhkan hidup yang cocok dengan Kristus maka satu kali kelak di Surga kita bisa cocok dengan semua isinya, sebab semua sama-sama cinta Tuhan, semua sama-sama mempunyai sifat seperti Kristus, yaitu suci dan kasih seperti Kristus.
Jadi sekarang di dunia kita menggalang rumah tangga dan isi rumah kita dengan kasih Kristus, sesuai dengan Firman Tuhan, itu menjadi unit-unit terkecil dari Surga, juga cocok dalam tubuh Kristus di dunia dan tubuh Kristus di Surga kekal.
Orang yang keras hati dalam dosa, sekalipun masih orang dekat atau famili, itu juga tidak akan mau duduk bersama-sama dengan Tuhan dalam kesucian di dunia, ia tidak akan masuk Surga, juga tidak duduk bersama di Surga. Di dunia ada keluarga jasmani dan rohani tetapi nanti di Surga hanya ada keluarga rohani di dalam Kristus. Orang-orang yang tidak masuk Surga dilupakan dan dijauhkan sampai kekal dalam Tasa (Tasik api) 2Tes 1:9, tetapi yang masuk dalam Surga akan tetap dengan manis bersekutu dengan Kristus dalam kesukaan Surgawi dan kemuliaan abadi.
KESIMPULAN
Kita harus menggarap keluarga jasmani masing-masing sehingga menjadi persekutuan tubuh Kristus. (Juga keluarga rohani dalam tubuh Kristus Gereja). Kita lahir dan melahirkan anak dalam keluarga masing-masing, itu semua bukan kebetulan, sudah diatur Allah dan itu yang paling baik bagi setiap orang yang mau bertobat! (Kalau bagi tidak percaya dan tidak bertobat) 1Tim 3:4. Keluarga jasmani, isi rumah (dan keluarga rohani dalam Gereja), semua harus kita garap, kerjakan dengan kasih (Kasih Kristus itu berarti pengampunan dan belas kasihan). Dengan demikian kita bisa menyelamatkan seisi rumah dan keluarga kita. Kalau tugas ini ditolak (tidak mau terbeban untuk keluarga), maka dalam tubuh Kristus tugasnya juga ditolak (tidak bisa dan tidak mau terbeban untuk tubuh Kristus dalam Gereja) dan di Surgapun ditolak, masuknya ke Neraka. Kalau seorang tidak mengasihi saudaranya, ia menolaknya, ia juga tidak mengasihi Tuhan dan ditolak oleh Tuhan, ia akan turun ke Neraka 1Yoh 4:20. Kalau kita tidak mau mengasihi saudara-saudara kita di dunia (belum sempurna, pasti ada kekurangan-kekurangannya, bahkan kadang-kadang tidak menyenangkan) itu berarti tidak mengasihi Tuhan, kalau toh ia berkata mengasihi Tuhan, itu pembohong. Apalagi tidak mau mengasihi orang-orang yang memang sepatutnya dikasihi yaitu keluarga dan iri rumahnya sendiri. Hal ini tidak bisa ditawar lagi, kita harus mencintai orang-orang isi rumah keluarga kita. Kalau sulit, berdoa, asal mau taat, Roh Kudus akan memberi kasih Kristus yang bisa mengasihi musuh sehingga bisa mengasihi, bahkan mau mati bagi musuhnya seperti Kristus.
Ingat kita tidak membangun kelompok atau komunitas yang enak, menyenangkan di dunia dengan perkara-perkara duniawi dengan ciri-ciri atau hobi yang sama, tetapi kita membangun persekutuan keluarga rohani di dalam Kristus, dengan kasih dan kesucian, dengan Firman-Nya dan pengurapan Roh Kudus. Minta kekuatan, kasih dan pikiran Kristus, maka Roh Kudus akan sanggup menolong kita, sehingga kita bisa bersekutu dengan betul asal kita mau mematikan daging, taat pada Tuhan, sehingga hidup kita bukan kita lagi, tetapi Kristus di dalam kita.
Nyanyian:
Ku kasihi kau dengan kasih Tuhan