M3418 – 2 Korintus 5:7 Dahulu Gagal, Sekarang Berhasil (Iman)

I. PROBLEM

Pada akhir zaman kesulitan makin bertambah banyak dalam segala segi 2Tim 3:1-5. Misalnya tentang nafkah / uang, sekolah, kesehatan, keamanan, pelayanan, rumah tangga, tabiat, pertumbuhan rohani dll. Cara menghadapinya juga makin sulit sehingga banyak orang putus asa, bahkan ada yang bunuh diri, tidak boleh! Sekalipun teknologi makin meningkat, tetapi ternyata bahwa problem manusia makin lama makin sulit dan makin banyak, apalagi muncul problem-problem baru yang belum dikenal atau tidak diperkirakan.

II. IMAN, SENJATA YANG DIABAIKAN

Untuk semua kesukaran dalam bidang manapun sebetulnya bisa kita menyelesaikannya dengan iman, baik jasmani dan rohani. Iman berarti mempercayai semua janji-janji Allah yang ada dalam Alkitab. Kalau tidak dijanjikan dalam Alkitab (atau sebab tidak mengerti) maka tidak ada iman. Iman itu bergantung dari ada tidaknya janji-janji Allah dalam Alkitab, sebab itu kita perlu tahu di mana pasal dan ayatnya. Kalau kita tidak mengerti ada janji Allah tentang hal-hal tertentu dalam Alkitab, maka tidak timbul iman tentang hal-hal itu. Kadang-kadang yang timbul hanya percaya diri atau self sugesti menurut kehendak kita sendiri, sehingga hasilnya terbatas, tergantung dari kemampuan masing-masing, bukan hasil iman. Sebetulnya Tuhan menyediakan janji-janji yang lengkap untuk segala problem yang kita hadapi sampai akhir zaman tetapi karena tidak mau belajar Firman Tuhan, tidak mengerti janji-janji Tuhan sehingga tidak mempunyai iman. Juga karena kurang berhubungan (doa) dengan Tuhan sehingga kurang pertolongan Roh Kudus dan tidak timbul iman akan janji-janji Allah itu.
Jadi semua orang beriman sebetulnya mempunyai senjata yang ampuh yaitu iman dan ini sangat sederhana dan mudah, semua orang bisa memiliki dan memakainya. Untuk naik kelas apalagi menjadi juara itu lebih sulit. Tetapi untuk memiliki dan memakai iman tidak sulit, asal orang itu mau taat akan Firman Tuhan dan taat akan Firman Tuhan itu tidaklah berat 1Yoh 5:3. Tuhan yang Maha Kuasa dan Maha Tahu itu sudah mengatur dan memberikan iman itu kepada semua orang yang mau percaya pada Tuhan Yesus. Itu sama seperti Tuhan sudah mengatur semua manusia bisa berjalan, burung bisa terbang, ikan bisa berenang, Allah sudah melakukannya. Tetapi seringkali orang-orang beriman kurang atau tidak memakainya. Seperti seorang berperang dengan singa, ia hanya memakai popor (gagang) bedilnya, resiko terlalu besar, padahal ia mempunyai banyak peluru dalam bedilnya, tetapi itu tidak dipakai! Ada orang lain yang juga berperang dengan singa, langsung ditembak, singanya cepat mati dan ia lolos.
Kita punya iman, pakai!

III. MENGAPA IMAN TIDAK DIPAKAI?

1.      Sebab tertipu oleh iblis dengan macam-macam alasan 2Kor 2:11.

2.      Sebab tidak mengerti Mrk 12:24.

3.      Sebab imannya tidak dipelihara (dengan limpah belajar Firman Tuhan dan banyak berdoa dalam Roh dan hidup dalam kesucian dan taat) dan tidak dilatih Yak 2:17 sehingga menjadi kecil bahkan habis, tidak beriman lagi.

4.      Tidak hidup Rom 1:17 atau tidak berjalan dengan iman 2Kor 5:17.

5.      Sebab lebih suka hidup dengan akal, bukan dengan iman.

6.      Dan lain-lain

Seringkali orang-orang berman ditipu dan dihalang-halangi oleh iblis dengan banyak alasan yang masuk akal, antara lain pengalaman. Bagi manusia pengalaman adalah guru yang terbaik dan manusia banyak belajar dari pengalaman. Bagi orang beriman Firman Tuhan itu guru yang terbaik, bukan pengalaman. Orang beriman yang sudah mencoba imannya tetapi gagal, mungkin sudah mencoba beberapa kali dan terus gagal, maka oleh pengalaman kegagalan ini ia menjadi yakin bahwa ia tidak mungkin bisa hidup atau berjalan dengan iman. Orang-orang ini yakin kalau dahulu gagal, akan tetap gagal. Kalau dahulu tidak bisa, akan tetap tidak bisa. Kalau dahulu tidak mungkin, akan tetap tidak mungkin. Ini keyakinan yang salah!
Pengalaman kegagalan seperti ini seringkali menjadi ganjel atau penghalang untuk bisa hidup dengan iman. Sebetulnya kegagalan masa lalu bukan berarti bahwa dalam hari-hari yang akan datang akan tetap gagal, apalagi Allah yang Maha Tahu dan Maha Kuasa itu sudah mengatur orang yang percaya pada Tuhan Yesus bisa berjalan dengan iman, bisa memakai iman. Percayalah akan janji-janji dan rencana Allah lebih daripada pengalaman kegagalan yang lalu.

IV. CONTOH DARI ABRAHAM

Abraham dahulu pernah gagal, tetapi kemudian berhasil lagi dengan indah sampai Abraham disebut bapa orang percaya, luar biasa Rom 4:11. Waktu Abraham dipanggil keluar dari Ur-Kasdim dan dari Haran, umurnya 75 tahun dan Tuhan berjanji membuatnya menjadi bangsa yang besar Kej 12:2,4.
Abraham mula-mula percaya akan janji Tuhan dengan segenap hatinya dan pergi menurut perintah Allah. Tetapi kemudian Sarah dan Abraham goyah imannya, sebab sudah ditunggu 10 tahun dan mereka tetap mandul, lalu mereka bertindak dengan akal untuk membantu dan melengkapi rencana Allah dengan Hagar. Ini kegagalan Abraham sehingga sampai 99 tahun (14 tahun) hidupnya kosong sebab tiada iman Kej 16:16-17:1. Meskipun ia pernah gagal, tetapi Abraham kembali percaya kepada Tuhan akan janji yang lama Kej 17:2 dan mulai lagi ada hal-hal yang berarti dalam hidupnya Rom 4:18-21. Akhirnya lahir Ishak Kej 17:18-21; 21:1-3.
Kita lihat pergumulan Abraham dalam mempercayai janji-janji Allah untuk seorang anak dan bangsa yang besar. Meskipun ia pernah gagal sampai lahir Ismail, tetapi iman Abraham timbul kembali sampai akhirnya ia berhasil dan Ishak lahir dan ia menjadi bapa orang beriman! Luar biasa.
Kalau dahulu gagal, sekarang masih bisa berhasil, tidak harus gagal lagi terus menerus. Sebab itu kalau dahulu iman kita dalam bagian-bagian tertentu gagal (biasanya ada bagian-bagian lain yang berhasil; iman untuk setiap segi hidup biasanya tidak sama pertumbuhan atau perkembangannya), tetapi jangan kita mau dipojokkan oleh iblis dan pengalaman kita sehingga kalau dahulu gagal akan tetap gagal lagi. Tidak! Dahulu bisa gagal, tetapi sekarang berhasil, sekarang bisa berjalan dengan iman. Gerakkan iman kita, percayalah akan Firman Tuhan dan belajar berjalan dengan iman.
Contoh-contoh lain. Sekalipun dalam segi-segi tertentu pernah gagal atau terus gagal berkali-kali, bangkitlah kembali dan mulai kembali berjalan dengan iman, dengan Tuhan dan Roh Kudus. Ia akan membuat kita berhasil berjalan dengan iman! Francis dan Charles Hunter dipanggil Tuhan untuk menginjil dan mendoakan orang sakit. 3000 kali doa yang pertama gagal, tetapi mereka tetap yakin dan sesudah itu mereka berhasil dan banyak orang disembuhkan!
Baik dalam berdoa untuk kesembuhan, jangan ragu-ragu. Sebagian memang tidak sembuh karena ada sebabnya tetapi jangan berhenti, selidiki dan perbaiki, Tuhan menghendaki kita sehat seperti rohani kita sehat 3Yoh 1:2. Firman Tuhan tidak berubah, tetap berlaku selamanya Luk 21:33.

V. RENCANA ALLAH DALAM AKHIR ZAMAN

Percayalah dan bertindaklah dengan iman. Memang kita perlu belajar dari Firman Tuhan bagaimana melatih atau menggerakkan iman dan belajar menyelidiki hal-hal apa yang menyebabkan kesembuhan belum berlaku.
Kesembuhan, iman dan mujizat lainnya dalam hari-hari yang akan datang akan makin meningkat, sebab:

1.      Kita makin mengerti Firman Tuhan lebih banyak tentang penyakit dan kesembuhan dari Firman Tuhan (Firman Tuhan akan dibukakan semua Mat 10:26-27).

2.      Pekerjaan Roh Kudus makin meningkat, lebih-lebih mendekati hari peng-angkatan, mujizat akan meningkat sampai puncaknya dalam Minggu ke-70 Daniel, semua janji-janji dalam Alkitab akan nyata sehingga Gereja menjadi ajaib, sebab setiap janji dalam Alkitab akan jadi dengan nyata.

3.      Iman + rohani meningkat de-ngan sangat cepat sehingga tingkat rohani rata-rata terus meningkat.

Percayalah akan janji-janji Firman Tuhan, jangan kegagalan atau kekurangan-kekurangan masa lalu menjadi halangan untuk bisa berhasil di hari-hari yang akan datang. Jangan kita dikuasai akal, pengalaman dan pikiran kita, tetapi harap Tuhan dan percayalah akan janji-janji Firman Tuhan.
Jangan biarkan iman ditindas sampai mati oleh pengalaman dan pikiran manusiawi, tetapi percayalah akan senjata yang luar biasa yang sudah disediakan Allah yaitu iman kita.
Kita menerima sesuai dengan iman kita Mat 8:13; 9:23. Kita hanya bisa hidup sesuai dengan Firman Tuhan hanya dengan iman Rom 1:17. Orang benar akan berhenti menjadi orang benar kalau ia tidak bisa memakai imannya. Tidak mungkin kita menjadi orang benar tanpa iman; Bagaimana kita bisa hidup suci, bersih dari dosa di tengah-tengah banjir dosa, kalau tidak punya iman.
Dengan kekuatan dan kemampuan sendiri, kita tidak mungkin bisa tetap menjadi orang benar atau orang suci dalam zaman ini, apalagi dalam zaman yang akan datang. Orang benar bisa bertahan dan tumbuh hanya dengan iman. Kita harus berjalan dengan iman 2Kor 5:7. Memang tampaknya mustahil, tetapi itu caranya, hanya dengan iman kita masih bisa menjadi orang benar, orang suci, menjadi anak-anak Allah yang berjalan dengan Allah, melakukan kehendak Allah.
Pakai iman. Jangan pakai gagang bedil untuk perang dengan singa, iblis, tetapi pakai peluru-peluru iman untuk mengalahkan iblis. Jangan percaya mulut dan dusta iblis. Masa lalu belum berhasil, jangan berhenti.
Percayalah dan terimalah janji-janji-Nya, untuk semua perkara-perkara rohani dan jasmani, baik untuk nafkah, untuk rumah tangga, untuk sekolah, untuk kesehatan, untuk bisa hidup suci dan melakukan kehendak Allah,  untuk memenangkan jiwa-jiwa dst. Jangan ragu-ragu. Pegang ayat-ayat Firman Tuhan, sekalipun belum jadi, percaya dan bersyukurlah, miliki kata-kata iman dalam mulut kita Rom 10:8 dan banyak berdoa dalam Roh minta pimpinan-Nya untuk bertindak selanjutnya langkah demi langkah. Belajar terus berjalan dengan iman.
JANGAN TAKUT, PERCAYALAH, TETAPI JANGAN NGAWUR!Tumbuh dalam pengertian Firman Tuhan, dan cocokkan hidup ini dengan Firman Tuhan, lalu berjalanlah dengan iman, sambil terus berdoa dalam Roh, terus minta pimpinan-Nya.

VI. MENUMBUHKAN IMAN

Bagaimana kalau masih tetap ragu-ragu. Jangan khawatir! Dalam perjalanan orang beriman, masih mungkin hal-hal semacam ini terjadi. Kadang-kadang karena tekanan fakta, ancaman, kesukaran dll sikon yang merugikan, iman orang-orang beriman digoncangkan. Waktu Yohanes Pembaptis masuk dalam penjara, imannya juga goncang dan ia mengutus orang kepada Putra manusia Yesus yang kemudian menolong menguatkan imannya Luk 7:20-22. Dalam  penderitaan dan aniaya, iman memang diuji 1Pet 1:7. Seperti biasanya kita mengambil langkah-langkah yang menguatkan iman. Iman bisa dikuatkan, ditumbuhkan yaitu dengan:

1.      Periksa diri, apakah ada dosa atau maksud-maksud dosa yang tersembunyi. Minta tolong Roh Kudus untuk menyatakannya, sebab kalau ada dosa atau motif angan-angan dosa, Roh Kudus tahu Maz 139:23-24.

Kalau hati kita tidak menyalahkan kita, maju terus, jangan tertuduh, 1Yoh 3:21. Kalau kita sadar ada dosa, segera bereskan, jangan tunda itu berarti keras hati Ibr 3:15. Mengapa Israel tidak bisa percaya, mengapa imannya tidak tumbuh. Sebab keras hati dalam dosa, terus bersungut-sungut Bil 14:22. Orang yang hidup dalam dosa, Roh Kudus tidak bisa bekerja dan imannya tidak tumbuh malah rusak.

2.      Periksa lagi janji-janji Firman Tuhan yang kita pegang untuk menghadapi problem-problem tersebut. Biasanya Roh Kudus mengingatkan ayat-ayat yang cocok untuk problem kita Yoh 14:26, itu menjadi janji-janji Tuhan yang harus kita pegang erat-erat. Pegang erat-erat janji-janji Allah, sekalipun keadaan kita dan sikon tidak mendukung penggenapan janji Allah. Seperti Abraham sekalipun sikonnya tidak mungkin sebab mandul dan usia sudah lewat menopause tetapi Abraham tetap memegang janji-janji Allah meskipun itu tidak mungkin / mustahil dengan akal. Akhirnya itu jadi sesuai dengan imannya Rom 4:19-20. Kalau pikiran ini kita turuti, seperti Abraham menurut Sarah, maka hidupnya menjadi kosong!

3.      Berdoa terus, lebih baik dalam Roh dan kebenaran. Roh Kudus akan menghidupkan janji Allah yang kita pegang, huruf-hurufnya menjadi hidup dan ini yang menimbulkan iman 2Kor 3:6. Huruf-huruf yang mati tidak bisa menimbulkan atau menumbuhkan iman, tetapi huruf-huruf yang hidup, oleh pekerjaan Roh Kudus, bisa menimbulkan iman. Kalau hati kotor, Roh Kudus tidak bisa bekerja dan tidak timbul iman. Sebab yang menimbulkan iman adalah pekerjaan Roh Kudus dan Ia hanya bisa bekerja dengan bebas dalam hati yang kudus. Iman muncul lalu dengan Tuhan kita bisa melakukan perkara-perkara besar dengan iman Maz 60:14.

4.      Persekutuan tubuh Kristus. Kita perlu saling menolong saudara-saudara yang lemah Rom 14:1; 15:1, lebih-lebih dengan pelayanan dalam Roh, berilah kata-kata dari Tuhan dan didoakan, itu bisa menguatkan dan menimbulkan iman. Baik dalam kebaktian, baik dalam pelayanan pribadi, bantuan tubuh Kristus bisa menguatkan iman. Pulang kebaktian atau sesudah dinasehati seringkali imannya timbul atau makin kuat.

5.      Tindakan iman Yak 4:17, 22. Bertindak dengan iman ini lain dengan perhitungan. Kalau dengan perhitungan, kita menunggu atau mengharapkan sikon yang memungkinkan sesuai dengan perhitungan, baru berani bertindak. Tetapi dalam tindakan  iman, meskipun kita menghadapi sikon yang negatif, bertentangan, tidak memungkinkan, tetapi kalau Tuhan meyakinkan untuk bertindak, kita bertindak seperti Daud terhadap Goliat, Gideon dengan 300 tentaranya. Kalau masih ragu, berdoa lagi, minta bantuan doa sambil memeriksa diri lagi. Berdoalah dalam Roh dan kebenaran sampai timbul keberanian dan keyakinan untuk bertindak. Kalau perlu juga dengan berpuasa dalam kesucian yang tulus! Sekalipun iman masih kecil, jangan takut bertindak dengan Tuhan Mat 17:20-21.

Perempuan meleleh darah itu melakukan tindakannya dengan yakin, sebab ia percaya kalau dia jamah kelim jubah-Nya pasti sembuh dan ia betul-betul sembuh Mat 9:21, 29. Penghulu laskar itu berkata, kalau Tuhan bicara pasti jadi Mat 8:8,13 dan betul-betul itu jadi. Kita menerima sesuai dengan iman kita.

6.      Masa menunggu. Kadang-kadang ada masa menunggu sampai iman itu betul-betul jadi Luk 17:14. Misalnya sesudah ujian di sekolah, kita harus menunggu hasilnya, sebab itu ada masa menunggu yang wajar. Kalau sesudah bertindak dengan iman, hasilnya belum nyata, jangan menyimpulkan gagal, tetaplah percaya sambil minta pimpinan Roh Kudus. Dalam masa menunggu ini memang banyak godaan. Seperti Abraham dalam waktu menunggu tergoda oleh pikirannya sehingga mereka memasukkan Hagar, maka semuanya menjadi kacau. Tetapi jangan khawatir dalam masa menunggu, minta pimpinan Roh. Kalau kita menunggu dengan iman, biasanya ada sejahtera, tetap yakin Tuhan akan menggenapkan janji-Nya, bisa bersyukur terus serta tetap dalam pimpinan-Nya.

KESIMPULAN

Kita harus terus melatih iman kita dalam kesucian. Hadapi problem yang ada, berdoa bertanya-tanya kepada Tuhan mengapa problem ini datang 1Taw 16:11. Kalau ini ujian, hadapi dengan iman sampai lulus. Dengan tulus pakai senjata iman yang dahsyat ini Luk 9:23. Selain itu bantulah saudara-saudara kita yang lain dalam menghadapi problemnya, minta pimpinan Roh supaya kita bisa membantu dengan pelayan dalam Roh. Rindukan dengan segenap hati untuk tumbuh dalam iman. Pakai setiap problem yang ada untuk menumbuhkan iman kita. Sekalipun dalam perkara kecil, kalau iman kita berhasil, maka dalam problem yang besar itu sama saja, sebab iman berarti pegang janji Tuhan dan Tuhan akan menggenapkan janji-Nya untuk hal kecil dan besar sama saja 1Sam 17:36-37. Latihlah iman kita dalam setiap problem yang kita hadapi, sebab itu semua ada dalam rencana Allah dan kalau kita hadapi dengan iman sampai lulus, kita akan terus bertumbuh dalam rencana Allah yang indah. Tuhan akan membawa kita pada problem yang lebih besar (sesuai dengan kekuatan kita 1Kor 10:13) dan pahala serta kemuliaan yang lebih besar.
Iman dalam setiap segi hidup biasanya tidak sama. Ada orang kuat imannya dalam uang, tetapi belum kuat  dalam tabiat misalnya rendah hati, taat, dll. Setiap segi hidup harus dibersihkan dari dosa supaya iman dalam segi itu bisa tumbuh. Lalu kita bisa menghadapi problem-problem dalam segi itu dengan iman dan berkemenangan. Kalau ada kegagalan dalam hari-hari yang lalu, selidiki sebabnya dan kalau ada yang salah, perbaiki, sehingga sekarang dengan Tuhan kita akan berhasil. Jangan percaya pengalaman, tetapi percayalah Firman Tuhan.

Nyanyian

Percaya saja, percaya saja, percaya Dia b’ri kita menang

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Scroll to Top