KID 1:16. TEMPAT TIDUR MEMPELAI YG HIJAU
Kekasih yg cantik (di hadapan Allah) dan menyenangkan, kalau terus tum-buh dalam kesucian, akhirnya akan menjadi mempelai, masuk dalam Pes-ta Kawin Anak Domba. Ini sangat in-dah, lalu diceritakan tentang:
Tempat tidur mempelai. Dalam arti harfiah, tempat tidur ada-lah kehidupan nikah dan ini tidak bo-leh dinajiskan, tidak boleh ada orang ketiga Ibr 13:4. Itu dosa zina, bahkan sekalipun masih dalam pikiran, itu sudah zina dan jahat di hadapan Allah Mat 5:28.
Begitu juga secara rohani, kita adalah (calon) mempelai Kristus, kesu-cian hidup nikah jangan dinajiskan sekalipun hanya dalam pikiran, jangan bercintakan dunia dgn segala keka-yaan yg fana, kenajisannya dan kesu-kaan dosa yg sesaat, itu dosa perzi-naan rohani di hadapan Allah Yak 4:4. Kita harus mau berpada dan memakai dunia ini seperti orang yg tidak memakai 1Kor 7:31 (1Tim 6:8).
Tempat tidur hijau berarti segar. Tanaman dan bunga yg hijau segar itu indah, bukan yg layu. Ini cerita ten-tang cinta pertama, cinta mula2, ja-ngan sampai jadi layu seperti Efesus yg meninggalkan dan kehilangan cinta pertama/ mula2 Wah 2:4. Tidak lagi ada gairah dan tidak berani korban karena kekasihnya. Se-baliknya orang2 ini, sedikit2 kecewa, ber-sungut2 bahkan marah seperti Israel di padang gurun.
Waktu di Mesir, mereka hormat menyembah Tuhan yg luar biasa, yg melawat mereka. Waktu lewat laut Merah, mereka gegap gempita ber-syukur dan me-muji2 Tuhan. Tetapi waktu di padang gurun terus menerus ber-sungut2 melawan Allah. Ini kasih yg luntur, meninggalkan kasih mula2 seperti Efesus dan ini berbahaya, suatucelah untuk setan bisa masuk!
Mengapa kasihnya kendor, berkurang sampai hilang?
1. Sebab dosa, dosa apa saja. Me-ngapa? Sebab dosa itu menipu dan mengikat, sehingga jadi cinta dosa dan benci kebenaran, benci terang dan Allah! Ibr 1:9. Sebab keduanya bertentangan. Jangan ada dosa apa-pun, lebih2 percintaan dosa, itu mengikat bahkan merasuk orangnya sampai binasa.
2. Rohani tidak dipelihara, sehingga rohani jadi lemah, sakit dan mati 1Kor 11:30. Sama seperti sehat jasmani, ka-lau tidak dipelihara akan jadi lemah, sakit dan mati. Harus dipelihara dgn cara hidup sehat, dgn makan minum sehat, gerak sehat dll. Begitu juga ro-hani harus dipelihara dgn 7 KPR, ini indah dan mutlak perlu.Ini sesuai Ruangan Suci dari Kemah Suci Kis 2:42, dan seluruh Alkitab (SSS DIAM = Suci, Salib, Sekutu, Doa, Ibadah, Alki-tab dan Melayani). Kalau kita mau te-tap setia pada Tuhan dan memelihara rohani dgn 7 KPR, maka rohani akan tetap sehat dan kasih pada Tuhan akan tumbuh, tidak akan luntur atau lenyap. Kalau cinta akan Tuhan le-nyap, akan mudah jadi kecewa, ber-sungut2 dan benci. Tidak mungkin ne-tral. Atau gelap atau terang, dikuasai Allah atau diperbudak iblis, salah satu! Jangan ditipu dan disesatkan iblis.
3. Cinta dosa dan dunia ini perzinaan rohani Yak 4:4. Jangan tertipu oleh segala kekayaan dan kemanisan dunia ini, itu sia2 Mat 16:26. Orang yg tidak punya sukacita dan sejahtera dari Roh Kudus, akan mudah tertarik oleh kesu-kaan dunia, itu palsu, dari dunia, daging dan iblis Ibr 11:25.
Jangan tertipu oleh kesukaan dan keramaian dunia ini yg begitu meriah, mengikat, memabukkan, sehingga ti-dak mau lepas. Seringkali sukacita dan kemeriahan dalam dunia (jalan lebar) ini juga masuk dalam Gereja. Berapa banyak orang bersukacita menyanyi, melayani dan bersekutu dgn akrab, bergembira ber-sama2, dalam Gereja, sehingga merasa senang sekali dan puas. Tetapi ini kesukaan jalan lebar. Banyak orang tidak bisa membeda-kan dgn kesukaan jalan sempit, se-hingga mereka sangat tertarik dgn ke-sukaan dan kemeriahan jalan lebar dalam Gereja. Kita tidak boleh mema-kai kesukaan jalan lebar, hanya suka-cita, tetapi hatinya tidak ada kesucian. Apalagi kalau tujuan orang yg me-ngelola Gereja hanya untuk mencari sukses, supaya berkembang menjadi besar, tetapi tidak berkenan pada Tuhan, maka segala cara bisa dipakai dan dihalalkan.
Apa bedanya. Bedanya?
1. Ada dosa,
2. Tidak suka Firman Tuhan.
3. Roh yg ada padanya lain, bukan Roh Kudus 2Kor 11:4.
Misalnya bisa menyanyi dgn sukacita, bersekutu dgn manis, tetapi ada dosa, ada ikatan2 yg dibiarkan. Ini tipu daya iblis, meskipun pelayanannya dgn se-mangat dan sukacita, tetapi ada benci, tidak jujur, tidak cinta Firman Tuhan, sikap yg melawan Firman Tuhan dll.
Kesukaan jalan lebar itu, yg pen-ting asal sukacita dan meriah, puas dan banyak orang senang, sudah cu-kup. Tidak peduli hidup benar dan berkenan di hadapan Tuhan dan tidak peduli roh apa yg ada dalam dirinya, pokok bisa sukacita. Setan bisa masuk, dgn menyelipkansegala macam dosa dalam kesukaan dan kemeriahan du-nia, yg meriah dan gemerlapan. Ba-rang2 yg nampaknya netral, diambil dalam Gereja, supaya sukacita dan kemeriahannya bisa menarik banyak orang dan sukses, tetapi tidak ada kesucian, ada macam2 dosa dan ke-bencian, tidak ada kasih, tidak me-ngerti Firman Tuhan sebab Firman Tu-han hanya secukupnya saja, tidak mau bertekun, tidak ada lapar dan haus akan Firman Tuhan. Ini perzinaan dgn dunia. Kalau kasihnya luntur, diganti kasih akan dunia, sekalipun tampak berhasil, akan sia2 di hadapan Tuhan, dan satu kali akan ditolak dari Surga Mat 7:21-23.
Betapa ngeri, sebab nampaknya hidup, tetapi hubungan kasih dgn Tu-han sudah layu. Mungkin masih ada banyak hal2 yg indah dari luar, juga kemewahan dan keindahan cara du-niawi, peralatan dan keindahan dekor cara2 duniawi, tetapi ada dosa, ada benci, ada perzinaan, tidak jujur, cari puji, bersaing dgn menghalalkan se-gala cara, asal sukses dan meriah te-tapi Tuhan tidak berkenan. Bahkan su-dah berbuat banyak mujizat dan tan-da2, tetap itu jahat dan keji di ha-dapan Tuhan, sebab ada dosa dan ti-dak mau bertobat, banyak keinginan2 yg salah seperti di jalan lebar, se-hingga semuatidak berkenan pada Tuhan. Orang2 yg muda suka perka-ra2 yg baru, meriah dan senang, juga yg kanak2 dan muda rohani, sehingga tampaknya meriah, tetapi iblis bekerja dalam dosa2 dan keinginannya, meng-halalkan segala cara seperti Perga-mus, seperti Sardis yg mati di hadap-an Tuhan, tetapi meriah dan besar. Juga Tiatira yg menghalalkan segala cara2 duniawi, sehinggatidak sesuai Firman Tuhan dan tidak berkenan pa-da Tuhan. Lebih2 Laodikea yg punya jalan netral, nampaknya masih rohani, indah, tetapi cara2nya duniawi, dan di hadapan Tuhan suam, ini semua diludahkan Tuhan Wah 3:16.
Sebaliknya, Filadelfia nampaknya kecil, sebab hidupnya di jalan sempit, sangat sedikit yg suka pikul salib di sini. Tetapi disini ada sukacita salib (hasil penygkalan diri dgn sungguh2). Ini bentuk hidup di jalan sempit, hidup tetap dalam kesucian dan banyak du-duk di kaki Tuhan berdoa dan belajar Firman Tuhan seperti Maria. Memang dgn mata duniawi (mata Marta), cara hidup dalam jalan netral, rohani, te-tapi jalannya sedikit lebar, jalan ma-nusiawi, dgn salib kecil saja, ada bebe-rapa larangan2 saja, itu lebih meriah. Tetapi Tuhan jelas berkata bahwa cara hidup Maria yg betul, cara Marta salah Luk 10:40-42.
Marta mau menarik Maria ikut dalam sukacita dan kesibukannya, te-tapi Maria yg mengerti, tidak mau, la-lu Marta protes dan mau menarik Ma-ria lewat Tuhan Yesus, tetapi ditolak oleh Tuhan Yesus. Jalan hidup Marta inisalah, ini cinta yg luntur, diganti cinta duniawi yg meng-gebu2. Jangan tempat tidur mempelai Surgawi, hu-bungan kasih dgn Kristus jadi najis oleh segala kesukaan, kemeriahan du-nia, tetapi ada dosa!
Tolak semua sukacita jalan lebar. Tetap pelihara tempat tidur rohani, tetap hijau, penuh dgn kasih ilahi, lebih baik menderita dalam daging di jalan sempit, tetap pikul salib, tetap dalam kesucian dipimpin Roh, limpah dgn lapar dan haus akan Firman Tu-han, tetap bersekutu dalam Roh dan Firman Tuhan, ini cara yg betul dan ini akan penuh dgn sukacita dari Tuhan, mengalir keluar dari dalam hati. Tetap pelihara kasih Kristus. Jangan kasih-Nya habis. Tetap bersekutu dalam kesucian Allah dan kasih Kristus 1Yoh 1:7 dan melayani dgn tulus. Jangan ada maksud yg lain, jangan ada dosa yg tersembunyi,atau ingin jadi besar dan sukses, tetapi biarlah Kristus yg kita cintai makin ditinggikan, makin besar dan kita makin kecil Yoh 3:30. Tetap pelihara kasihNya bahkan makin ber-tambah2.
KID 1:17. RUMAH YANG INDAH DAN KEKAL
Kayu aras dipakai untuk membangun bait Allah. Juga Fir (Eru) dipakai untuk membangun dan untuk alat2 musik dalam bait Allah 2Sam 6:5.
Jadi kayu aras dan Eru/ saru (= fir) itu untuk membangun bait Allah, se-hingga Israel bisa berbakti dan me-nyembah Allah dan Tuhan berkenan.
Kalau rumah Allah di dunia sudah dibangun, maka satu kali kelak kita “menemukan” rumah kita di Surga, seperti yg sudah dibangun di dunia. Rumah rohani yg kita bangun se-karang ini dalam roh di hadapan Allah, nyata di hadapan Allah (bukan rumah jasmani dan manusiawi) dan kitapun bisa melihat dalam pimpinan Roh Kudus dalam terang Firman Tuhan Ibr 8:5.
Tiga tingkatan Kemah Suci adalah gambaran dari kerajaan Surga yg di-buat Musa dll di atas bumi dan itu sesuai dgn gambaran kerajaan Surga dan satu kali akan kita dapati dgn nyata di Surga bagi kita sendiri.
TUBUH KITA INI ADALAH BAIT ALLAH 1Kor 3:16
Roh Kudus ada dalam baitNya, sebab bait Allah adalah rumah dari Allah yaitu Roh Kudus. Sebab ada Roh Ku-dus, maka dalam diri kita ada bait Allah.
Bagaimana bentuk bait Allah da-lam kita? Ini dalam roh kita, sebab roh kita sudah jadi baru, jadi anak Allah (Yoh 1:12), tetapi tubuh belum dite-bus Rom 8:23.
Bait Allah itu terdiri dari 3 tingkat yaitu Halaman, Ruangan Suci, dan Ruangan Maha Suci.
Lalu dimana roh kita di dalam bait Allah? Itu tergantung dari kita. Kalau tingkat rohani kita di Ruangan Suci, maka Roh Kudus menyatakan Ruang-an Suci khusus bagi kita dan roh kita ada dalam Ruangan Suci. Sedangkan Roh Kudus itu Allah, Dia adalah selu-ruh bait Allah, tetapi kita ada di tem-pat kita sesuai tingkatan rohani kita, iniindah, luar biasa.
Kalau orang beriman itu berdosa, turun ke Halaman, rohnya ada di Halaman. Kalau iatidak mau bertobat, sampai habis kemurahan Allah, maka seperti Simson yg tidak mau bertobat, keluar Halaman, bait Allah dalam diri-nya rusak dan hilang, sebab Roh Ku-dus meninggalkannya, seperti Simson keluar Halaman 1Kor 3:17.
Orang berdosa dan tidak mau ber-tobat, maka bait Allah tidak ada lagi di dalam dia. Sebab itu jangan berdosa, apalagi keras kepala seperti Simson dalam perzinaannya, tidak mau berto-bat, setan masuk dan merusak bait Allah, dan Roh Kudus pergi, hilang dan bait Allah rusak, tidak ada lagi, sebab dosa dan setan yg masuk.
Waktu Simson bertobat, sebab mengakui dosanya dan minta ampun, Roh Kudus kembali dan roh Simson kembali masuk Halaman; Roh Kudus adalah Allah dan adalah seluruh bait Allah, tetapi Simson hanya di Halam-an, sebab baru diampuni, dibenarkan di hadapan Allah. Sekarang Roh Kudus kembali bekerja di dalamnya (satu kali lagi), maka kuasa Allah berlaku atas-nya. Tetapi sesudah itu, ia juga ikut tertimbun dan mati! (Sebab terlalu lama dalam dosa, tidak mau bertobat, sampai habis waktunya).
Orang beriman yg berdosa itu merosot tingkatnya dan merusak bait Allah dalam dirinya. Biasanya merosot sampai Halaman. Tetapi kalau terus keras hati, ia keluar dari Halaman dan di Luar Halaman jadi budak setan, dirantai oleh setan dan dikuasainya, diperbudak oleh setan dan Roh Kudus meninggalkannya, bait Allah dalam dirinya rusak seperti Yudas, Saul dll.
Bait Allah rohani ini kita bangun dari kayu aras rohani dan kayu eru itu untuk bangunannya, dan alat2nya dari emas, perak dan tembaga. Ini semua secara rohani. Kayu yg dipakai dalam bait Allah itu sudah mati, dipotong dan dibentuk menurut ukuran2 dari Tuhan. Ini men-ceritakan tentang tabiat daging yg sudah dipotong dan mati, dicocokkan dgn ukuran bait Allah yaitu menurut Firman Tuhan. Jadi hidup kita ini yg mau dimatikan dagingnya dan mau taat menurut Firman Tuhan, itu jadi bahan bangunan untuk mendirikan bait Allah yg dibuat Roh Kudus di da-lam kita. Begitu juga kalau kita penuh dan diurapi Roh Kudus, taat dipimpin Roh, maka akan ada bahan2 yg lebih indah, seperti emas, perak dan tem-baga 1Kor 3:12.
Kalau kita mau disucikan dari yg najis, dari dosa, maka kita jadi suci dan berubah sehingga tanah dan kayu berubah menjadi emas dan perak. Kayu2 dalam Ruangan Suci dan Ruangan Maha Suci (hidup dalam dunia dalam tubuh daging), ini dimati-kan dan disalut dgn emas dan ada yg dgn perak. Sebab itu orang yg terus hidup dalam kesucian dan selalu taat dipimpin Roh, maka makin banyak bagian2 hidupnya yg ditebus dan disucikan, menjadi perak dan emas di hadapan Allah 2Tim 2:20-21.
Inilah bait Allah dalam kita yaitu Roh Kudus dan sampai dimana ting-katan rohani kita, maka sampai disitu kita tinggal, baik dalam Halaman atau Ruangan Suci dalam tingkatan2 yg makin meningkat (ada banyak ting-katan2 yg lebih halus) di dalam Roh Kudus, luar biasa! Inilah tubuh kita (yg belum ditebus, tetapi disucikan) dan roh kita yg sudah jadi baru, ada dalam tingkat2 tertentu dalam bait Allah yaitu Allah sendiri, yaitu RohNya di dalam kita Yoh 14:16.
Hidup di dunia ini suatu kesem-patan yg besar, bahkan satu2nya ke-sempatan untuk membangun bait Allah dalam diri kita oleh Roh Kudus yg ada di dalam kita 1Kor 3:16. Tetapi kalau mati berarti kesempatan habis Pkh 9:10. Kesempatan di dunia ini terbatas, yaitu oleh jatah umur kita dan oleh kedatangan Tuhan yg tidak kita ketahui Mat 24:36. Jatah umur ini masih bisa diperpanjang atau di-perpendek. Misalnya bisa diperpan-jang, kalau minta dan hidup berkenan pada Tuhan, misalnya dgn takut akan Tuhan, seperti Ayub dapat lagi 140 tahun Ay 42:16, Ams 10:27.
Juga kalau anak2 hormat dan taat akan nasehat Firman Tuhan dari orangtua Ef 6:2-3. Apalagi kalau se-orang terus meningkat rohaninya da-lam Ruangan Suci di akhir zaman ini, ia bisa masuk golongan orang yg ikut pengangkatan, maka sekalipun umur-nya habis, kalau masuk golongan pengangkatan, umurnya akan ditam-bah, tanpa mati. Setiap orang “turun ke dunia” itu diatur oleh Allah Bapa Ef 1:4.
Kalau kita lahir di akhir zaman, pasti tidak kebetulan, ada maksud tertentu dari Allah, bagi orang2 yg ada di dalam Tuhan Yesus. Kalau mau taat dipimpin Roh terus menerus, ada ke-mungkinan bisa ikut pengangkatan. Kalau toh mati, tetap ikut pengang-katan, sebab waktu Tuhan Yesus da-tang, akan bangkit lebih dahulu, lalu naik bertemu Tuhan dalam tingkat2 kemuliaan yg sudah dicapai dalam du-nia waktu hidup sebagai bait Allah. Sebab itu jangan nganggur, jalan2 atau buang waktu yg tidak perlu, tetapi tumbuhlah terus dan ber-buah2 di dalam Kristus; itu akan jadi ukuran kemuliaan dan pahala kita untuk ke-kal, sangat indah. Tebus waktu untuk hidup bagi Tuhan. Jangan hidup sia2 hanya kejar dunia dan kesukaan atau keindahannya, itu sia2 Mat 16:26, Ef 5:16, Fil 1:21.
Orang yg jahat bisa dipotong umurnya, seringkali ber-sama2 seperti banyak orang Israel di padang gurun, misalnya 10 pengintai Bil 14:37, Bil 16:35; 250 orang, Bil 16:49; 14.700 orang, Bil 21:6 banyak orang, Bil 25:9; 24.000 dll. Sebab itu jangan hidup da-lam dosa, bisa tiba2 dipotong umur-nya dan binasa dalam neraka. Jangan sia2kan kesempatan yg sudah diberi Tuhan, yaitu dgn selalu hidup berke-nan pada Tuhan dgn 7 KPR, maka kita akan mendapat lebih banyak kesem-patan untuk membangun rumah kita untuk kekal di Surga.
KESIMPULAN
Ingat tempat tidur kita jangan jadi najis, dan tetap hijau, tetap segar se-bab tetap ada kasih kepada Tuhan dan sesama, bahkan kasih makin bertam-bah sampai seperti Kristus, jadi sem-purna.
Juga kita yg sudah ditebus jadi anak2 Allah, ada bait Allah dalam diri kita, sebab Roh Kudus yaitu Allah tinggal di dalam kita. Meningkatlah terus di dalam Kristus seperti dalam ukuran skema Kemah Suci.
Tumbuhlah, supaya tubuh daging ini terus dimatikan dan dibentuk da-lam ukuran Firman Tuhan, menum-buhkan bait Allah dalam diri kita. Bah-kan tumbuhlah terus, berubah men-jadi makin mulia seperti perak dan emas, makin mulia, terus meningkat sampai akhirnya seperti Kristus sam-pai dimana ukuran kita di dunia, itu jadi ukuran kemuliaan kita untuk kekal di Surga. Jangan buang waktu, ke-sempatan kita terbatas!