Bagaimana kita bisa siap dengan Tuhan menghadapi segala kemungkinan yang baik dan jahat, supaya tetap aman, berkenan pada Tuhan, tetap berjalan dalam rencana-Nya sampai ke akhir.
I. CARA MENGHADAPI PROBLEM
Kita tidak tahu problem apa yang akan kita hadapi, sebab itu perlu mengerti hukum-hukum Firman Tuhan dan ini dipegang baik-baik.
1. Hadapi semua problem dengan Tuhan, jangan sendirian. Sebab itu kita harus selalu hidup benar supaya bisa terus berjalan dengan Tuhan, itu aman dan menang Rom 8:31,37, 2Kor 2:14.
2. Tuhan memelihara umatNya, tidak ada kebetulan Mat 10:30, dan tidak akan melebihi kekuatan kita 1 Kor 10:13, semua dalam tangan Tuhan Mat 28:18, dan kalau terjadi pada kita, semua akan jadi kebaikan bagi orang yang cinta Tuhan Rom 8;28, 1Kor 2:9.
3. Tuhan setia dan tidak berubah, Ebenazer 1 Sam 7:12, Ibr 13:8, Dia selalu setia Fil 1:6.
4. Hadapi dengan pikiran Kristus 1 Kor 2:16, Fil 2:5. Dengan memiliki dan menuruti pikiran Kristus, maka tindakan kita akan benar, tidak ngawur atau keliru, sekalipun dalam banyak bencana Mat 7:24-27. Karena itu belajar Firman Tuhan makin banyak, lebih-lebih di akhir zaman yang dahsyat dan ruwet, perlu 2 gomer manna Firman Tuhan Kel 16:22 untuk bisa leluasa menghadapinya, sebab tahu makin banyak kebenaran Firman Tuhan.
5. Selalu ada pencobaan yang datang, sebagai pengolahan dan ujian, sebab itu kita harus selalu siap dan Tuhan selalu memelihara kita ( ingat nomer dua ). Ini “sekolah” yang terbaik ( Kepala sekolahnya Tuhan Allah sendiri ) yang akan terus menolong kita sampai lulus. Di Surga tidak ada sekolah atau pencobaan seperti ini. Di Surga semua pengolahan sudah selesai, tinggal menikmati hasilnya. Kalau kita mengerti dan percaya, kita akan bersukacita kalau bisa masuk sekolah yang baik yang dipimpin oleh Tuhan Allah sendiri! Yak 1:2. Jangan lupa, kalau lulus, maka kelasnya makin tinggi, tetapi ujiannya juga makin berat, tetapi tidak lebih dari kekuatan kita.
6. Hadapi dengan iman 2 Kor 5:7, Rom 1:17. Iman berdasar janji-janji Firman Tuhan bukan berdasar pikiran atau optimisme kita sendiri ( itu manusiawi dan sangat terbatas, dengan kata lain, banyak yang gagal ). Kalau kita percaya, berarti yakin sebelum tertolong Mrk 11:24, dan sebelum tertolong bisa bersyukur, sejahtera dan sukacita dalam segala problem Ef 5:20. Meskipun dalam penjara, tetapi ada ( saldo ) sukacita Kis 16:25. Ini bukan terjadi hanya 1 kali, tetapi terus menerus sampai lulus, terus berjalan dengan iman Rom 1:17.
7. Perang dengan setan Ef 6:12, Ay 7:1. Berperang dengan iblis, harus dengan Allah ( sendiri pasti kalah) yaitu hidup benar dan taat perintah Komandan kita yaitu Kristus. Juga perlu mengerti Firman Tuhan sebanyak-banyaknya, supaya jangan tertipu, tersesat oleh godaan dan rayuan iblis. Juga miliki kuasa Allah dan mengusirnya dengan iman Mrk 16:17. Jangan perang dengan manusia, sebab sekalipun manusia menjadi musuh, tetap dicintai ( jangan benci, tetapi dengan hikmat pimpinan Roh Kudus Mat 10:16. Untuk menghadapi perang dengan iblis, selain harus hidup benar, di pihak Allah, kita juga harus memakai selengkap senjata Allah Ef 6:13-19 ( sambungan dariEf 6:12!). Ini semua juga ada dalam 7 KPR. Dalam ayat terakhir tentang senjata perang melawan iblis adalah doa senantiasa Ef 6:18.
Mengapa perlu berdoa senantiasa ( 1 Tes 5:17 ) dalam Roh dan kebenaran Yoh 4:23-24? Sebab:
1. Untuk menghadapi perang dengan iblis yang terus menerus mau menyerang seperti singa yang tidak pernah libur, terus berjalan mencari kesempatan dan peluang untuk menerkam yang tidak berjaga-jaga 1 Pet 5:8-9.
Sebab itu kita harus:
a. Selalu hidup dalam kebenaran terus menerus.
b. Selalu penuh dan taat dipimpin Roh, baru kita bisa berdoa dengan betul yaitu tanpa berhenti dalam Roh dan kebenaran 1 Tes 5:17.
2. Sebab itu kita jangan berhenti berdoa. Doa bilik, doa bersama itu penting dan harus kita teruskan, tetapi tidak cukup, harus terus berdoa senantiasa, sebab musuh selalu berusaha menyerang senantiasa, lebih-lebih kalau kita lengah, tidak berdoa senantiasa.
Iblis berusaha menyerang senantiasa, maka kita juga harus berjaga-jaga senantiasa dengan berdoa tanpa stop. Belum bisa 24 jam, usahakan sebisa-bisanya, semaksimal mungkin! Mengapa begitu? Ini rahasia dari perbedaan antara lima gadis bodoh ( ligabo ) dan lima gadis bijak ( Ligabis ). Mengapa ligabo gagal dan ditolak dalam Mat 23:11-13 ( padahal mereka juga punya pelita dan minyak dalam pelita dan menyala, hampir-hampir tidak ada bedanya dengan ligabis dari luar ). Akibatnya dahsyat, mereka ditolak dari pesta kawin, padahal mereka sudah direncanakan untuk ikut di dalamnya.
Mengapa gagal? Sebab tidak punya minyak persediaan Mat 25:3.
Waktu pelitanya mati, tidak bisa menyala lagi. Ini orang-orang yang penuh dan dipimpin Roh waktu ada acara, ada tugas pelayanan, tetapi tidak terus mempunyai minyak ( tidak punya minyak persediaan ), tidak terus menerus dipimpin Roh dalam kesucian dan taat melakukan kehendak Allah. Kalau di luar pelayanan, di luar keadaan yang perlu, waktu istirahat, waktu rileks, waktu tidak ada tugas, waktu sendirian lebih-lebih di tempat sembunyi, waktu bebas, lebih-lebih kalau ada di tengah-tengah godaan daging, ia tidak punya minyak, tidak dipimpin Roh, tetapi dipimpin daging lalu berbuat dosa menuruti daging. Banyak orang berpikir tidak apa-apa, toh hanya sebentar-sebentar, hanya dosa yang kecil ( atau hanya dalam pikiran ). Orang tidak tahu, waktu ia tidak menurut Roh, tetapi menurut daging, sudah timbul dosa, makasetan dapat kesempatan masuk. Ini timbul berulang-ulang, sehingga timbul banyak dosa-dosa kecil yang terus ada, juga sebab keinginan yang salah dan dosa tidak dimatikan! Iblis pintar memasukkan racunnya dengan jarum suntik yang paling kecil dan halus, lama-lama jadi besar dan meledak dalam perbuatan dosa dan makin lama dosanya makin bertambah besar Ams 6:26-27; 22:3. Akhirnya mereka ditolak Tuhan, ketinggalan! Tetapi orang yang terus punya minyak, selalu dipimpin Roh, waktu dilihat ada yang jahat, langsung lari dan tidak kena Ams 22:3, Gal 5:16-17. Sebab itu mereka tetap hidup benar, bisa terus penuh dan dipimpin Roh. Inilah doa senantiasa yang jadi inti atau prinsip hidup ligabis. Inilah rahasia perbedaan ligabo dan ligabis yang tiba-tiba waktu ada pengumuman Mempelai datang, mereka terpisah sangat mengerikan Mat 25:6.
Beberapa waktu kemudian, sesudah Mempelai datang, ligabis masuk dan kemudian datang ligabo, tetapi mereka tidak boleh masuk, ditolak Mat 25:11-12! Untuk perang melawan iblis perlu selengkap senjata Allah itu sangat penting, tetapi harus disertai dengan doa senantiasa dalam Roh dan kebenaran, sehingga bisa menghadapi singa yang senantiasa beredar-edar mencari mangsa.
8. Membedakan yang fana dan kekal. Dalam segala perkara yang kita hadapi, kita harus bisa membedakan, mana yang fana, yang hanya sebagai fasilitas waktu kita hidup, misalnya Mat 16:26.
Kalau hanya mengejar yang fana dan mengabaikan atau membuang yang kekal, itu tidak berkenan pada Tuhan sehingga binasa, itu semua sia-sia. Sebab rencana Allah bukan hidup di dunia, tetapi dalam Surga kekal. Semua perkara di dunia itu hanya fasilitas, bukan tujuan, meskipun demikian juga harus dikerjakan dengan baik dan bisa minta tolong Tuhan, misalnya sekolah, bekerja untuk nafkah, ke-luarga dan macam-macam bentuk kehidupan. Tetapi kita harus selalu:
a. Ingat tujuan yang kekal.
b. Bagi waktu dengan betul.
c. Tetapi hati sepenuhnya untuk yang kekal, sepenuh hati cinta Tuhan Luk 10:27, jangan cinta dunia itu perzinaan rohani Yoh 4:4.
d. Bersekutu dalam tubuh Kristus dan satu beranggotakan yang lain; Sehingga bisa saling menasehati dan tolong menolong sesuai denganFirman Tuhan dan pimpinan Roh Kudus. Kalau ada kumpulan atau kerjasama untuk pekerjaan sekuler, tetap harus ada perjanjian yang jelas, sebagai pagar batas, jangan sampai berdosa. Tetap harus dalam kesucian, sesuai Firman Tuhan dan dipimpin Roh, jangan seperti cara-cara orang dunia, bebas lepas menurut kehendaknya sendiri.
9. Dua puncak dalam penamatan rencana Allah. Cara hidup Yohanes Pembaptis harus jadi patokan kita Yoh 3:30
Dia ( Tuhan Yesus dalam kita, bersama-sama roh kita, orang dalam kita ) makin bertambah-tambah, makin seperti Kristus, tetapi saya ( yaitu orang luar, manusia lahiriah ), harus makin berkurang sampai mati sama sekali, di”katargeokan” ( dinolkan, dibuat tidak berdaya ) sampai mati total, ini berarti tembus Tirai. Memang ini harus menjadi pengharapan dan tujuan kita seperti dalam Ibr 6:1,19.
Ini adalah rencana Allah, jangan hanya tinggal dalam permulaan rencana Allah, tetapi terus meningkat sampai puncak rencana Allah dan itu luar biasa, menjadi seperti Kristus.
II. SIKAP DALAM MENGHADAPI KESUKARAN
Kalau kita hidup menurut hukum Firman Tuhan yang betul ( lihat bagian romawi II ), maka akan ada sikap yang betul ( sehat ). Tetapi kalau hidup kita salah maka timbul sikap-sikap yang salah, yang “sakit, tidak normal”, tidak betul.
Sikap yang betul dan salah:
1a. Sejahtera dan sukacita. Paling sedikit ada saldo sukacita Yoh 16:22 seperti yang dialami Paulus dan Silas dalam penjara. Ini menjadi kesaksian bagi orang-orang lain dalam penjara, mereka heran Kis 16:25-26. Sebaliknya
1b. Sikap yang salah seperti takut, kuatir, kacau kecewa, putus asa, susah, loyo. Misalnya Yacob menghadapi “kematian” Yusuf, Yacob jadi loyo lebih kurang 22 tahun, hidupnya jadi sia-sia, tidak ada kemajuan apa-apa dalam hidupnya. Sebaliknya Yusuf yang mengalami banyak penderitaan, tidak loyo, tetap bergairah ikut Tuhan dan ada sejahtera dan sukacita sekalipun menderita; justru pada masa ini, ia diolah ( “sekolah”) dan akhirnya menjadi sangat indah, cocok dengan rencana Allah ( rencana Allah dalam mimpinya digenapi dengan tepat ) dan kemudian Yusuf terus bertumbuh jadi sangat indah, mungkin ikut kebangkitan sulung waktu Putra manusia Yesus mati di Golgota. Elia putus asa, tetapi ia terus berdoa pada Tuhan, maka Tuhan beri cara dan Elia taat makan minum dari roti dan air Surga 2x ( dobel, seperti 2 gomer manna ) akibatnya Elia berubah dari putus asa menjadi bergairah sampai jadi sempurna. Waktu putus asa ia belum dimangsa iblis, tetapi berdoa dan Tuhan jawab. Sikap yang betul itu penting, tetapi ini adalah hasil, akibat dari hidup sesuai dengan hukum-hukum Firman Tuhan. Sikap yang salah itu sia-sia, karena menurut perasaan hati yang kacau, misalnya kuatir. Biasanya perkara-perkara yang dikuatirkan itu, keba-nyakan tidak jadi, sebab dikuasai pe-rasaan hati yang kacau, hanya beberapa persen yang jadi, tetapi sudah mengacaukan dan merusak rohaninya. Kalau kuatir berdasar fakta, memang yang betul-betul jadi lebih banyak, tetapi kita bisa menghindar, dengan pimpinan Tuhan. Jangan berjalan dengan perasaan hati, tetapi jalan dengan iman! 2 Kor 5:7.
Apa yang sungguh-sungguh dikuatirkan itu bisa menjadi iman negatif dan akan jadi Ay 3:25. Serahkan segala kuatir pada Tuhan, tanya dan minta pimpinan-Nya Fil 4:6 ( Mat 6:25, 31, 34 ).
Kalau rohaninya sehat, berjalan dengan Allah dan mengerti, maka pencobaan itu jadi kesukaan. Mengapa? Sebab ini seperti orang menghadapi ujian, ada pengharapan yang besar di balik ujian. Kalau lulus indah, naik kelas dan mengalami hal-hal yang indah dalam rencana Allah. Kita harus percaya janji-janji Allah seperti Rom 8:28 dll Yak 1:2. Yakinlah akan kebenaran Firman Tuhan, jangan yakin dan menuruti perasaan hati yang takut, kuatir, kecewa dll.
III. CARA MENGHADAPI PROBLEM-PROBLEM
Ini cara-cara secara umum, secara khusus ada dalam pimpinan Roh Kudus, yang tahu jalan keluar yang tepat, langkah demi langkah. Misalnya Gideon dipimpin Tuhan, setahap demi setahap dalam peperangannya. Juga Musa dalam padang gurun, terus dipimpin Tuhan setahap demi setahap, tiang api dan tiang awan terus memimpinnya. Jangan kuatir, Tuhan tahu memimpin dengan tepat, tidak sampai kacau, asal betul-betul dipimpin Roh.
1. Periksa diri. Ini perlu untuk orang yang sering jatuh bangun dalam dosa, juga untuk orang yang berjalan dengan Allah, sebab masih mungkin, kadang-kadang dengan tidak sadar ia membuat kesalahan Maz 139:23-24. Kalau keadaannya beres, langsung Roh Kudus meyakinkan kita dengan sejahtera dalam hati kita 1 Yoh 3:21, Fil 4:7, Rom 9:1. Untuk orang yang berjalan dengan Allah, ini hanya butuh waktu sangat pendek, tetapi tetap perlu, sebab tidak ada barang yang kebetulan, Tuhan melakukan atau mengizinkan, itu selalu ada sebabnya. Berdoa dan tanya Tuhan dan minta pimpinan-Nya. Kalau kita hidup benar, Tuhan ada di pihak kita 1 Yoh 4:6, itu dasarnya ( jangan lupa 7 KPR itu harus jadi kesukaan rutin ).
2. Dipimpin Roh, jangan hanya pasif hidup benar ( juga dalam menghadapi semua problem, jangan bereaksi dosa ), tetapi juga aktif, selalu berdoa dalam Roh dan kebenaran tanpa stop dan aktif bertanya; harus tahu suara Tuhan dan melakukannya, kadang-kadang harus menunggu, tetapi dalam keadaan siaga terus penuh Roh Kudus dan siap taat sewaktu-waktu, misalnya berkata-kata atau mengambil keputusan. Roh Kudus adalah Allah yang maha ahli dalam segala perkara, sebab itu bertanya-tanya itu perlu sekali 1Taw 16:11. Bisa mendengar suara Roh itu mutlak perlu Mrk 4:23. Setiap Gereja akhir zaman dalam Wah 2-3, semua disuruh mendengar suara Roh Wah 2:7 dll.
Pertolongan Tuhan itu bisa dengan cara biasa,bisa dengan mujizat atau kom-binasi. Yang penting kita harus tahu cara mana yang Tuhan suruh kita lakukan. Lima roti dan dua ikan adalah cara mujizat, juga semua mujizat kesem-buhan. Ada banyak cara biasa, tetapi diberkati Tuhan, sehingga hasilnya lebih dari yang diduga, misalnya Ishak menanam gandum ia menuai 100 kali ganda Kej 26:12. Ini yang sering terjadi; bagian kita seperti biasa, bagian Tu-han melipatgandakan hasilnya. Sebab itu jangan kuatir, tanya Tuhan dan lakukan, baik cara biasa atau mujizat, Tuhan yang memberi hasilnya. Untuk kesembuhan biasanya dengan mujizat (boleh tambah dengan obat), tetapi kuasa Tuhan tidak pernah berkurang, bah-kan akhir zaman akan makin me-ningkat.
Jangan lupa kerjasama dengan Tuhan selalu harus hidup benar dan ber-usaha berdoa dalam Roh dan kebe-naran senantiasa. Kalau ada dosa ha-silnya jelek, atau pada orang-orang yang sungguh-sungguh tetapi berdosa, mungkin masih ditolong Tuhan di waktu kemu-rahan, tetapi kalau habis waktunya, justru hukumannya menjadi nyata Rom 11:22. Seperti Simson, Absalom, Hofni Pinehas dll.
3. Bagian kita.
a. Keahlian dalam pekerjaan atau menghadapi pencobaan. Pada umum-nya dalam pekerjaan sekuler tetap perlu, perlu memakai kemampuan pikiran kita (atau dilatih, disekolah-kan dll) kecuali dalam keadaan da-rurat. Misalnya menjalankan suatu pekerjaan, mesin, suatu usaha per-tukangan dll, perlu orang yang menger-ti, tetapi jangan bersandar pada ke-kuatan sendiri, hasilnya seperti orang dunia dan kalau setan marah atau menggagalkan, kalah dari setan. Se-bab itu perlu bersandar & harap Tuhan terus (perhatikan, setan selalu mencari kesempatan dalam semua perkara).
b. Dengan mujizat, itu 100% pe-kerjaan Allah seperti membelah laut Merah. Israel tinggal berdiam diri saja Kel 14:14. Waktu Sarah diambil raja Abimelekh, Abraham yang cinta Tuhan tidak berdaya, tetapi Tuhan yang me-ngembalikan! Harap Tuhan!
c. Ada bagian Tuhan, ada bagian kita, tetapi tetap dengan iman, hidup benar, dalam pimpinanNya dst.
Jangan mencobai Tuhan, jangan dengan sengaja melakukan tindakan yang me-lawan Firman Tuhan, memaksakan Tuhan melakukannya. Kalau Tuhan suruh, lakukan, kalau tidak tanya dan tunggu Tuhan dahulu!
d. Ada kalanya kita tidak tahu, harus periksa diri dan menunggu, tetapi jangan bereaksi dosa, tetap da-lam kesucian. Jangan menunggu dengan ber-sungut-sungut, kuatir, putus asa, keta-kutan, loyo dll sikap yang salah, tetapi terus berdoa minta pimpinanNya. Tuhan tidak pernah lalai,gagal, tidak pernah terlambat. Elisa menghadapi banyak problem sulit dan setiap kali Tuhan bicara padanya dengan unik, ia taat dan pertolongan Tuhan datang. (Jangan lupa juga dalam sukses dan sukacita, jangan bereaksi dosa, jangan som-bong dan jemawa, sebab itu bisa berubah menjadi celaka). Jangan lupa tetap siap berjalan dengan Tuhan untuk problem yang akan datang.
KESIMPULAN
Kita tidak tahu yang akan datang, tetapi Tuhan tahu dan cinta, memelihara kita. Kalau kita makin lekat dengan Tuhan dan makin meningkat, kita tidak perlu kuatir, sebab juga ada rencana Allah untuk umatNya supaya makin me-ningkat dalam rencana Allah sampai puncak kesempurnaanNya.
Kejahatan dan dosa terus me-ningkat sampai pada penamatan ren-cana Allah (dalam Minggu ke-70 Da-niel), sebab itu kita harus bersedia, dan makin tumbuh dalam Tuhan me-nurut hukum-hukum Firman Tuhan, juga pencobaan dan ujian akan makin dahsyat, sebab tingkatan ujian juga makin meningkat, sebab itu kita harus terus meningkat berjalan dengan Tuhan, seperti Henokh/ Elia yang makin me-ningkat sampai sempurna. Jangan seperti Nuh yang sesudah sukses, mabuk dan telanjang, tidak ada lagi cerita peningkatannya. Lagu di bawah ini mungkin terlalu fantastis, tetapi ini adalah janji, ke-rinduan dan rencana Allah bagi umat-Nya Yoh 10:35. Memang semua janji-janji Allah terlalu fantastis bagi pikiran manusia, tetapi orang yang percaya akan mengalami sesuai dengan imannya.