Ber-ulang2 (ratusan kali) Firman Tu-han mengingatkan kita tentang 3 hal utama ini supaya selain hidup benar dan terus dipimpin Roh, 3 hal ini ada dan nyata dalam hidup kita, sebab itu kita perlu terus meng-ulang2inya lagi, mengingatkan supaya ketiganya ini nyata dalam hidup kita, sehingga kita boleh terus bertumbuh makin seperti Putra manusia Yesus.
I. HIDUP DGN IMAN
Ini harus menjadi cara hidup kita, bahkan terus menerus 2Kor 5:7, Rom 1:17. Kadang kita gagal, susah, men-derita dalam banyak hal, padahal ada janji2 Allah yg lengkap untuk seluruh segi hidup kita dgn lebih kurang 34.000 ayat dalam Alkitab. Sebab itu kita perlu terus tumbuh dalam pe-ngertian Firman Tuhan dgn lapar dan haus dalam pimpinan Roh Kudus Mat 5:8, Yoh 16:13. sehingga kita makin banyak mengerti, percaya dan meng-alami pertolongan dan kemenangan dari Tuhan. Sebab kita dapat hidup berkemenangan dari Tuhan itu sesuai dgn iman kita Mat 8:13, dan itu juga menentukan berapa banyak kita bisa tumbuh dan mengerti dalam Firman Tuhan Mat 13:23, 1Sam 14:30.
Kebodohan Saul untuk melarang makan dalam masa perang, membuat kemenangannya jadi kecil sekalipun Tuhan sudah menyediakan kemena-ngan total.
Jangan melarang atau mengurangi makan Firman Tuhan, tetapi makin banyak bahkan 2 gomer. Kalau ada kesempatan, jangan mengurangi Firman Tuhan. Hari Minggu, Rabu kesempatan belajar bersama di Gereja dan hari2 lain terus belajar di rumah Kis 2:42; 17:11. Pada waktu kita dalam kesukaran/ bahaya, kita perlu perto-longan Tuhan, maka pada saat yg tepat, dgn pertolongan Roh Kudus kita ingat kembali akan Firman Tuhan Maz 119:11, Yoh 14:26, sehingga iman kita timbul dan menjadi kuat, dan kita berkemenangan. Jangan lupa terus hidup dgn iman, dari iman kepada iman sepanjang hidup ini Rom 1:17.
II. HIDUP DENGAN PENGHARAPAN
Harap apa? Dapat janji2 Tuhan di du-nia sampai kekal, ini jadi pengharapan kita. Iman biasanya diperlukan dalam menghadapi problem untuk yg seka-rang, tetapi pengharapan itu untuk hal2 yg jauh (jangka panjang), bahkan sampai kekal, sebab memang ini dijanjikan dan disediakan Tuhan bagi kita, yg mau menyucikan dirinya 1Yoh 3:2-3.
Se-hari2 hidup dgn iman, tetapi ada patokan yg lebih jauh, bahkan sampai terakhir oleh pengharapan kita di dalam Kristus, bahkan sampai di belakang Tirai, kita mau tetap setia sampai mati Ibr 6:18-20.
Iman itu biasanya punya target tertentu, misalnya sembuh, nafkah dll, tetapi harap, itu mengharapkan yg baik dan yg menguntungkan dari Tu-han, meskipun tidak tahu rinciannya bagaimana, misalnya Ay 4:6 (Kol 1:5, Rom 8:24; 15:13), 2Tes 2:16.
Dalam segala problem kita punya iman dan dalam segala yg kita laku-kan, kita teguh dan tetap, dan tekun maju terus sebab punya pengharapan dalam Kristus, baik di dunia dan istimewa sampai kekal dalam Surga Ay 17:13 (orang dunia menaruh harapnya pada uangnya, atau kedudukan dan kuasanya Ayub Ay 31:24, tetapi itu fana dan sia2).
Pengharapan ini sebagian belum jelas, bagaimana akhirnya; Tetapi pengharapan di dalam Tuhan Yesus sesuai Firman Tuhan itu menjadi dasar yg kuat untuk maju terus sampai dalam kesucian, pasti hasilnya positif sesuai janji Allah. Sebab itu sekalipun mati oleh sebab apapun, orang2 suci yg tetap teguh dan ada sejahtera sebab ada pengharapan yg positif da-lam Tuhan Yesus (dalam ukuran Allah) untuk kekal, yg tidak akan menge-cewakan.
III. HIDUP DENGAN KASIH KRISTUS
Kasih ini kasih ilahi, bukan kasih manusiawi, sebab tidak bisa bercam-pur dgn benci (sebab benci adalah lawannya kasih), yaitu kasih kepada Allah dan manusia dalam segala segi hidup, MAK (di Mana saja, dalam hal Apa saja, Kapan saja). Memang se-luruh Alkitab dapat disimpulkan hanya dalam kasih akan Allah dan manusia Luk 10:27. Jangan sampai ada benci, biarpun sedikit atau hanya calon2 benci, (JMPE = Jengkel, Mangkel, Pe-gel, dan Emosi), jangan sampai ada, bahkan juga jangan sampai ada dalam pikiran kita.
Yang terbesar adalah kasih, sebab di dalam kasih ada percaya dan harap, tetapi di dalam percaya dan harap belum tentu ada kasih, bahkan hanya iman saja bisa ada banyak mujizat, tetapi belum tentu masuk Surga Mat 7:21-23.
Dalam kasih ada kesucian dalam segala segi dan cocok dgn kehendak Allah dan ini tertulis dalam seluruh Alkitab dan dgn ringkas dalam 1Kor 13:1-12,
1Kor 13:1. Dalam bahasa ada pe-ngetahuan, tahu bahasa manusia, akan tahu tentang dunia, tahu bahasa malaikat akan tahu tentang Surga, tetapi tanpa kasih, tahu segala bahasa itu (bisa dapat gelar S1, S2, S3 dll) tidak ada gunanya, tidak selamat. Paling sedikit orang percaya harus hidup suci dan ada (sedikit) kasih ilahi itu berarti tanpa benci, baru ada artinya, selamat.
1Kor 13:2. Lebih hebat lagi, bisa bernubuat dan betul2 jadi, tahu semua rahasia dan marifat dan punya iman yg kuat, sehingga bisa memin-dahkan gunung, tetapi tanpa kasih, semua itu sia2, masuk Neraka Luk 7:21-23.
1Kor 13:3. Berani mengorbankan semua hartanya (ini luar biasa, me-mang harus berani korban semua karena Kristus Luk 14:33. Bahkan mau menyerahkan tubuh untuk dibakar (beberapa orang mau korban sampai mati, tetapi tanpa kasih, hanya sebab tidak mau kalah, cari puji dan sembah dll) itu bukan apa2.
Begitu pentingnya kasih. Benci itu jahat sekali, sebab ini tanda tidak ada kasih, dan tidak ada faedahnya bagi masing2 kita. Harus ada kasih pada semua orang biarpun sedikit, terus tumbuh, sebab jumlah kasih pada semua orang tidak sama, ber-beda2 besarnya tetapi paling sedikit tidak ada benci sama sekali.
1Kor 13:4. Ternyata kalau ada kasih Kristus (ilahi) itu ada segala sifat yg baik dan betul. Misalnya kalau ada kasih orangtua yg betul (karena sisa kemuliaan Allah), maka ada perto-longan dan pengorbanan bagi anak-nya, ada kesabaran dan macam2 ke-baikan, sebab ada cinta. Sebab itu, kasih itu tabah menderita, tentu ka-rena kebenaran, bukan karena dosa, atau karena cari untungitu bukan kasih Kristus. Meskipun menderita (karena Tuhan, bukan karena dosa, cari untung sendiri, karena bodoh), tetap tabah, tidak marah, atau benci dan membalas.
Juga suami-istri yg ber-kasih2an akan tabah menderita untuk kebu-tuhan istri/ suaminya dll, tanpa perhi-tungan, dgn sukacita, dgn segenap hati, ini cinta.Kalau suami-istri tidak mau korban kecil atau besar, itu bu-kan cinta, tetapi pura2 atau cintanya bocor, habis! Ini harus diperhatikan sebagai pencegahan dari semua ce-laka dalam rumah tangga dan dalam Gereja/ tubuh Kristus. Kalau ada kasih, itu mengikat semuanya menjadi satu, karena cinta,maka ada kerelaan untuk tabah menderita, karena sua-mi/ istri atau orang2 yg dicintai dalam keluarga, atau Gereja, atau bahkan untuk musuh Mat 5:44.
Murah hati, tidak dengki seperti Saul pada Daud, sekalipun kadang2 ada kata kasih yg keluar dari Saul, tetapi itu pura2 1Sam 18:22; 26:21. Justru kasih Saul (mau jadi bapak mertua, itu adalah hubungan kasih anak dan ba-pa), tetapi Saul pura2 untuk menjerat Daud, sebab dengki iri. Orang yg punya kasih bisa bersukacita dgn sukses, berkat orang lain sekalipun ia tidak dapat sukses yg sama besarnya atau kalah, atau dipermalukan dalam kelompoknya sendiri Rom 12:15. Ayat ini baru bisa dilakukan dgn tulus kalau ada cinta, seperti orangtua terhadap anaknya sebab ada cinta, sehingga bisa sama2 sedih dan menangis dgn anaknya.
Tidak memegahkan diri, tidak ambisi, tidak mencari hormat atau memuji dirinya sendiri, tidak mau kalah bersaing atau dipuji dan cari penghargaan.Kadang2 ada sesuatu dalam dirinya, tetapi Tuhan yg menilai dan yg memberi akibatnya dgn tepat. Tidak sombong, jangan lupa semua yg ada pada kita itu dari Tuhan 1Kor 4:7, baik jasmani dan rohani Mat 5:45. Tidak patut kita menjadi sombong, apalagi terhadap orang2 yg tidak/ be-lum mendapat apa2 dari Tuhan, tidak seperti kita), tetapi justru kita mau melayaninya, menjadi berkat. Orang yg ada kasih ilahi, biasanya punya tabiat baru dan terus tumbuh sampai penuh seperti Kristus.
1Kor 13:5. Dalam dunia, sopan santun sangat dihargai meskipun di dalam hatinya terbalik, sebab me-mang hati itu tidak bisa dilihat).
Seringkali kita hanya pikir dalam-nya saja (jujur, suci dll), tetapi luarnya juga harus dibersihkan, jangan jadi batu sontohan Mat 23:25-26. Tidak perlu ber-lebih2, tetapi cocokkan dgn sikon, kecuali adat/ tradisi yg me-lawan Firman Tuhan 1Kor 9:20-22. Be-lajar sedikit2 sopan santun dan mela-kukannya, supaya jangan jadi batu sontohan dan kita bisa menyela-matkan mereka dgn kabar sukacita Kristus.
Tidak cari keuntungan dirinya sendiri, apalagi dgn merugikan orang lain. Carilah untung yg pantas. Misal-nya berjualan dgn betul, jujur, sikap, kata2, tindakan dll, jangan kita merugikan orang lain supaya kita untung, Tuhan tahu dan menilai dgn tepat. Kadang2 seseorang men-jelek2an orang lain utnuk mengun-tungkan dirinya sendiri atau untuk kawan, atau golongannya sendiri. Kita harus jujur dan menjadi berkat bagi orang lain, itu lebih keberkatan Kis 20:35. Orang yg ada kasih Kristus tidak mau merugikan orang lain, bahkan mau menguntungkan dan menjadi berkat.
Tidak mudah marah Yak 1:20. Semua orang tahu bahkan pernah terjebak disini karena emosi, marah2 dan timbul akibat yg dahsyat, celaka yg besar bahkan sampai ber-bu-nuh2an. Orang harus menygkal diri dan menahan emosinya. Tetapi kalau ada kasih, maka akan jauh lebih mudah untuk tidak marah, sekalipun melihat yg jelek atau dirugikan. Kalau perlu marah, lakukan dgn betul, porsi yg betul dan dgn cinta untuk meno-long orang itu supaya tidak celaka karena dosa2nya. Kalau punya kasih ilahi, membuat marah kita dgn betul seperti Putra manusia Yesus Mat 21:12 dst, maka bisa marah dgn betul, porsinya tidak ber-lebih2 dan menjadi berkat.
Tidak menyimpan kesalahan orang (TL,TB), tidak berpikir jahat (KJI). Ada sedikit perbedaan, tetapi kasih itu suci dan semua yg jahat di-buang, tidak dipakai, juga tidak dibiar-kan dalam hati, juga tidak disimpan. Kalau ada kasih ada pengampunan, pada siapapun, termasuk musuh 1Pet 4:8, Mat 5:44. Kalau sudah mengam-puni, meskipun masih ingat kesalah-annya, kita tidak sakit hatinya, dan tidak membuat benci dan dendam.
Mengapa orang simpan kesalahan orang lain? Sebab ada benci, tidak ada kasih. Sebagai manusia, kita masih ingat kesalahan orang lain, lebih2 kalau orang itu berbuat dosa yg sama lagi, baru kita keluarkan dosanya, dan tetap berlaku dgn kasih dan kuasa Allah supaya ia bertobat Yoh 8:11, betul2 mati lepas dari dosa, supaya jiwanya jangan binasa Rom 6:2.
Jangan sampai ada pikiran jahat, baik dari diri kita sendiri atau karena ada kesalahan orang lain yg terus di-ingat2 dan menusuk sakit! Di dunia tidak mungkin semua baik dan ber-tobat, selalu ada duri2, tetapi justru orang beriman itu seperti bunga bakung yg bersih di tengah2 lumpur dosa dan di tengah2 duri yg menusuk Kid 2:1-2, tetapi kalau ada kasih bisa tahan (apalagi kasihnya besar), tetapi kalau ada benci tidak bisa tahan, bencinya meningkat.
1Kor 13:6. TIDAK BERSUKACITA AKAN KETIDAKADILAN (TL: Lalim)
Bersukacita akan yg benar. Kalau orang itu karena benar, diberkati Tuhan, orang yg cinta tidak iri, tetapi ikut bersukacita dgn tulus.
1Kor 13:7. Cinta membuat orang beriman menjadi kuat, sehingga bisa menanggung, percaya dan harap akan segala sesuatu. Sebab yakin segala sesuatu akan jadi kebaikan bagi orang yg cinta Tuhan Rom 8:28, sebab itu orang yg punya cinta ilahi bisa menanggung sekalipun hal2 yg tidak baik, tetap percaya akan janji2 Allah dan harap akan nasib baik di dalam Tuhan, asal jangan bereaksi dosa, maka Rom 8:28 akan berlaku. Jangan ragu2 sebab Tuhan menguasai dan memegang kuasa atas seluruh dunia Mat 28:18. Semua dalam tangan Putra manusia Yesus dan Allah, dan Roh Kudus. Orang yg punya kasih Allah itu harus biasa menanggung sengsara dgn tidak bereaksi dosa Yes 53:3 (a man of sorrow), bisa percaya akan kebaikan Allah dan janjiNya sekalipun men-derita segala yg tidak enak seperti Yusuf, Ayub, Daud dll, dan tetap pu-nya pengharapan di dalam Tuhan. Akhirnya orang2 dari Allah ini selalu menang sesudah diolah.
1Kor 13:8 KASIH TIDAK PERNAH HABIS
Kasih manusiawi jangan dipakai, se-bab bisa bercampur dosa dll, atau berubah jadi benci dan dendam. Ka-sih ilahi sangat indah, tidak akan habis, tetapiakan tumbuh jadi penuh dalam Surga kekal. Sebab itu orang2 yg masuk Surga jadi indah dan bahagia untuk kekal, dan tidak akan bisa jadi dosa atau benci, tetap penuh dgn kasih, tidak pernah habis.
Nubuat, bahasa lidah, pengeta-huan (marifat) akan berakhir, sebab tidak perlu lagi akan hal2 ini.Orang yg masuk Surga, kemuliaannya tidak sama satu sama lain, tetapi langsung tahu semua, pengetahuan itu tiba2 lengkap (di Surga malaikat dll tidak pernah sekolah, tidak ada sekolah, langsung mengerti semua. Kita akan kenal Adam dan semua yg lain, juga segala hal di Surga, meskipun ke-muliaannya ber-beda2, lebih2 kalau dibandingkan dgn 144.000 orang sem-purna, sangat indah). Memang Allah yg mengendalikan semua per-kara dalam Surga dan dalam kita semua disana.
1Kor 13:9-10. TAHU SEBAGIAN2, AKAN DITIADAKAN
Di dalam dunia, tidak mungkin orang bisa tahu semua, juga kebenaran Firman Tuhan dari Kejadian sampai Wahyu. Kita perlu sharing, saling mengingatkan, saling melengkapi. Juga tidak boleh sombong sebab pe-ngetahuan dan kemampuan kita tidak sama, tetapi saling melengkapi dan menyempurnakan.
Tetapi di Surga kita tidak tahu sebagian2, tetapi tahusemua lengkap, (meskipun kemuliaannya berbeda se-suai dgn hasil pengolahan dalam dunia). Jadi semua orang yg masuk Surga akan tahu semua. Betapa indah dalam tubuh kemuliaan sesudah bangkit/ pengangkatan.
1Kor 13:11. BER-KATA2, MENGERTI, BERPIKIR SEPERTI KANAK2
Itu keadaan kita sekarang, tetapi sesudah pakai tubuh kemuliaan, kita tinggalkan sifat kanak2. Betapa heran keadaan sesudah kebangkitan dalam tubuh kebangkitan, kita jadi dewasa, sangat indah. Cara hidup manusiawi dalam tubuh daging yg berdosa ini sangat terbatas (ingat Adam sesudah diciptakan langsung jadi Doktor atau profesor dalam segala segi, misalnya bisa memberi nama setiap binatang. Begitu waktu masuk Surga lebih indah dari Adam sebelum berdosa, bahkan profesor dan jongos di dunia akan jadi sama di Surga, sama2 tahu semua, tetapi kemuliaannya berbeda, ter-gantung tingkat rohani di dunia, bu-kan dari kepintaran dunia. Misalnya orang kaya, Lazarus pengemis dan Abraham, di Surga berbeda, Lazarus hampir sama dgn Abraham, tetapi orang kaya (mungkin pintar, bergelar), tetapi jadi dungu dan ada di Neraka. Di Surga tidak ada orang bodoh atau cacat, sama2 dalam tubuh kemuliaan, tetapi tingkat kemuliaannya berbeda.
1Kor 13:12. Di Surga kita tahu keadaan kita yg sesungguhnya, se-perti yg diketahui Tuhan tentang kita yg sesungguhnya, luar biasa, seperti Ibr 4:13. Semua terbuka di hadapan Tuhan. Juga di Surga tidak ada pura2 atau luar dalam tidak sama, semua jelas, sebab tidak ada dosa, tidak bisa berdosa lagi, pengolahan dan ujian sudah selesai. Sangat indah, hidup tanpa berdosa lagi, hanya cinta dan suci dalam kemuliaan Allah, dan setiap bulan selalu ada perkara2 dan buah baru buatan Allah yg belum pernah ada dan heran Wah 22:2.
1Kor 13:13. Ini jadi kesimpulan-nya. Ada iman, harap dan cinta. Di Surga kita tetap percaya pada Tuhan, tetapi bentuknya lain, kita punya kuasa untuk membuat atau mencip-takan segala perkara sesuai dgn tingkat2 kemuliaan dan kemampuan masing2. Tidak dgn iman, tetapi dgn kuasa Allah langsung jadi, juga pe-ngharapan kita sudah ada dan kita di Surga menikmatinya, lebih2 kasih ilahi yg limpah, tidak bisa berubah dan tidak akan habis, tidak bisa jadi benci, terus ber-cinta2an di antara semua yg di Surga dgn cara2 yg luar biasa manis, indah dan menyenangkan.
Kita akan terus mengalami seperti 1Kor 2:9, bahkan lebih dari apa yg bisa kita sangkakan. Sebab itu teruslah tumbuh dan mengasihi Allah dan semua orang di sekitar kita, baik atau jahat, tetapi di Surga tidak ada lagi yg jahat (semua yg jahat sudah di Neraka dan terpisah untuk kekal tidak bisa bertemu, bahkan dalam pikiranpun tidak bisa bertemu 2Tes 1:9. Kita seperti Allah, semua yg lama, dosa, sudah terlupa Yes 48:25, 44:22, Yer 31:34. Tuhan lupa untuk se-lama2nya, segala orang dosa, perkara dosa, semua yg jahat yg ada dalam Neraka.