I. PENDAHULUAN
Pasti semua orang pernah dan akan melihat yang baik (seperti 2Raj 7:1-20) dan yang jahat (seperti Maz 91:1-7).
Melihat yg baik, tetapi tidak meng-alami (seperti panglima Israel ini) itu rugi, bahkan justru celaka dalam ke-limpahan, seperti panglima ini. Pada waktu orang2 Israel bersukacita mengalami kelimpahan ini, justru ia jatuh dan di-injak2 dan tidak berdaya sampai mati, wai, apalagi kalau itu diteruskan dalam kebinasaan kekal di Neraka.
Sebaliknya kalau melihat yg jahat, tetapi tidak mengalaminya, lolos, bahkan justru mengalami yg baik dalam Tuhan seperti dalam Maz 91:7-13-16, sebab ada dalam pihak Tuhan, itu untung besar, apalagi kalau setia sampai ke akhir dan bersambung dalam kesukaan di Surga kekal, itu untung yg sesungguhnya, tidak ada habisnya.
Nasib itu kita yg membuat atau menentukan dgn segala kata2 dan perbuatan yg kita lakukan, sebagai penaburan kita. Ini hukum Allah di bumi yg berlaku sejak permulaan Kej 8:22. Yg menabur adalah manusia dan yg memberi penuaian adalah Allah yg menetapkan hukum tabur tuai di dunia ini Bil 14:27-28.
Ini bukan kebetulan, sebab setiap orang akan mengalami penuaian sesuai dgn penaburannya Gal 6:7-8.
Jangan tertipu oleh iblis yg menya-markan penuaian, padahal itu pasti akan terjadi. Sebab itu kita harus me-ngerti baik2 hukum tabur tuai dan tabur dgn baik dan betul di hadapan Allah, sebab akan ada penuaiannya di dunia dan bersambung dalam keke-kalan di Surga atau Neraka Gal 6:8-9.
2RAJ 7:1-2. FIRMAN TUHAN ADALAH KEBENARAN YANG NYATA
Firman Tuhan pasti jadi Yoh 17:17, Luk 21:33, baik yg tertulis, maupun yg di-sampaikan oleh nabi2 atau hamba2-Nya sesuai dgn Firman yg tertulis da-lam Yes 34:16. Misalnya orang ber-buat suatu hal baru, tetapi melawan Firman Tuhan dan mendapat nubuat atau kata2 berkat dari Tuhan, itu pasti palsu, sebab upah dosa adalah maut Rom 6:23, ada penuaian yg sesuai dgn penaburannya.
Biasanya orang langsung menilai dgn pikirannya. Ini cara2 manusiawi yg wajar, sebab pikiran sehat, logis itu ciptaan Allah. Tetapi anak2 Allah hi-dup dgn iman di atas se-gala2nya.
Kita hidup dalam tubuh dosa, atau tubuh manusiawi yg kita pakai se-hari2, tetapi sesudah lahir baru, kita menjadi orang baru yaitu anak2 Allah (Yoh 1:12; 3:3,5) yg punya iman untuk hidup dgn iman di atas segala akal! 2Kor 5:7. Kalau akal kita jalan biasa, tidak bertentangan dgn Firman Tuhan, ada sejahtera dari Roh Kudus yg terus mengawali hati dan pikiran kita Fil 4:7, maka kita berjalan dgn akal yg sesuai dgn Firman Tuhan, tidak bertentang-an, dgn kata lain kita berjalan dgn iman dan dalam banyak hal, itu sesuai dgn akal kita. Misalnya kebutuhan pokok jasmani, makan, minum, tidur, dapat kita lakukan dgn sejahtera, mi-salnya Mrk 6:31,37. Kecuali Tuhan memimpin kita untuk puasa, atau tetap melek untuk melakukan kehen-dak Tuhan pada waktu itu sesuai pimpinan Roh Kudus.
Panglima (TB: Perwira) itu hidup dalam dosa seperti raja Yoram, bah-kan lebih jahat. Dgn logikanya ia me-lawan kata2 nabi Elisa yg sudah mau dibunuh oleh raja Yoram 2Raj 6:31. Padahal Yoram sudah melihat mujizat besar di muka matanya, tetapi tetap tidak percaya pada Firman Tuhan, bahkan waktu itu mau membunuh tentara Syam yg dibawa Elisa. Me-mang pikiran Elisa (sesuai Firman Tu-han) tidak sama dgn pikiran Yoram yg hanya memakai kesempatan yg ada sebab cara berpikirnya manusiawi, dgn logika saja, tidak ada takut akan Tuhan atau ingin memperkenankan-nya. Begitu dgn panglima ini, ia begitu mudah menghina hamba Tuhan yg hidup benar, bahkan siap mau mem-bunuh Elisa kalau perintah itu sudah dipastikan. Sebab itu kata2nya sesuai dgn hatinya, menghina, meng-olok2 dan me-ngata2i hamba Tuhan yg me-nyampaikan Firman Tuhan. Terhadap janji2 pertolongan Tuhan yg limpah, ia tidak percaya, tetapi itu akan jadi kenyataan. Pada waktu Firman Tuhan ini jadi, panglima, orang kuat ini di-injak2 sampai mati oleh rakyat jelata yg be-rebut2an barang murah. Pada waktu jatuh dan di-injak2, pasti pang-lima ini berteriak men-jerit2 dan sa-ngat marah, tetapi orang banyak yg tidak bisa dicegah itu ternyata meng-injak2nya sampai mati. Dahsyat! 2Raj 7:17.
Kata2 Firman Tuhan yg disampai-kan Elisa ternyata betul2 jadi. Janji2 Firman Tuhan pasti jadi, Tuhan meno-long orang2 Israel yg percaya dan harap Tuhan, tidak seperti panglima yg tidak percaya dan menghina Tuhan dan hambaNya.
Sebagai Bapa, Ia pasti menolong anak2Nya yg berharap dan percaya kepada Bapanya, sesuai janjiNya, baik dari semua dosa, ikatan, iblis dan pen-cobaan2nya, juga dari segala kesulitan jasmani baik penyakit, nafkah, baha-ya, panik dll seperti dalam Maz 91:7, sekalipun melihat bahaya dan celaka, tetapi Tuhan lepaskan dari semuanya, sebab Dia sanggup menolong setiap anakNya dgn sempurna. Dia Allah yg Maha kuasa, cinta, gunung batu, kota benteng dan penolong umatNya. Bah-kan perisai, tanduk keselamatan dan tempat perlindungan yg tinggi Maz 18:3; 46:2,7; Yoh 16:7.
II. BAGAIMANA CARA TUHAN MENOLONG ANAK2NYA?
Selalu ada dua bagian, bagian Allah dan bagian kita, sebagai anak2Nya (pihak ketiga yaitu iblis,tidak perlu di-pusingkan asal kita dan Allah beker-jasama, pasti iblis dll kalah Rom 8:31,37).
Bagian Allah itu luar biasa, 100% berhasil dgn sempurna; tidak ada yg mustahil, dgn tepat dan sempurna (sebab itu waktunya juga tepat, bia-sanya langsung, istimewa pada ba-haya akut, tetapi bisa juga “lambat” sebab ada hal2 yg mutlak perlu di-tunggu seperti Yusuf dalam celakanya sebagai budak di Mesir. Biasanya da-lam pencobaan ini kita diolah seperti tanah liat dalam tangan penjunan Yes 64:6, supaya bertumbuh makin se-perti Kristus. Sebab itu kita harus mengerti makin jelas, siapa Tuhan Allah kita yg Maha kuasa dan kasih, adil, tidak terbatas, sanggup meno-long dan mengolah kita sesuai dgn rencanaNya. Kita juga harus mengerti Firman Tuhan yaitu janji2 Allah yg heran dan cara kerjaNya. Kita harus percaya dan melakukan kehendakNya (dipimpin Roh) dan tahu waktunya (kalau perlu menunggu) maka pasti janji Tuhan akan jadi, Tuhan tidak per-nah gagal atau membatalkan perjan-jiannya. Semua yg kita alami itu tidak kebetulan (kecuali dibuat semaunya sendiri, misalnya dosa atau perbuat-an2 kebodohan, dll), tetapi Tuhan mengizinkan kesukaran2 ini untuk mengolah kita untuk menumbuhkan kita setinggi mungkin, kalau bisa sampai sempurna. Sebab pertumbuh-an kita akan menjadi ukuran kemu-liaan kita untuk kekal di Surga.
Mengapa ada bagian manusia? Sebab manusia itu bukan barang atau robot, atau mesin yg 100% tergantung dari pemiliknya, tetapi mahluk bebas yg bisa memilih untuk taat pada Tuhan atau tidak! Dan perlakuan atau tin-dakan Tuhan kepada kita, tergantung daribagian kita, mau taat atau tidak. Ada ber-macam2 cara. Mungkin kita hanya harus berdiam diri saja seperti Kel 14:14 atau disuruh berbuat yg lain, semua itu akan indah dan berhasil, sebab Allah bekerja di dalam kita Fil 4:13. Biasanya dgn semua hal2 yg senang atau susah yg kita hadapi itu maksudnya untuk kebaikan kita Rom 8:29, bahkan dapat menjadi hal2 yg indah dan luar biasa 1Kor 2:9, kecuali kalau berdosa, perlu dihajar supaya bertobat dan jangan binasa Ibr 12:8.
Bagian kita adalah:
1. Tinggal di pihak Tuhan Rom 8:31, 1Pet 3:12. Juga permintaan kita harus benar 1Yoh 5:14-15. Ini mutlak pen-ting sebab Allah itu suci dan terang 1Pet 1:16, 1Yoh 1:5. Kalau Tuhan tidak beserta, sekalipun punya pengalaman cemerlang seperti Simson akan tetap kalah dan binasa sebab Allah mening-galkannya. Harus tetap benar sampai ke akhir. Bagi kita bukan pengalaman guru dan penolong terbaik, tetapi Allah itu kemenangan kita. Biarpun pencobaan berat, jangan bereaksi dosa, seperti Ayub 1:21-22. Juga da-lam pikiran dan angan2, ingat MAK DSY (di Mana saja, dalam hal Apa saja, Kapan saja, Dahulu, Sekarang, dan Yg akan datang).
Selanjutnya ini tergantung dari ting-kat rohani dan pengertian masing2. Bayi rohani seringkali tidak tahu ber-buat apa2 selain ber-seru2 pada Tu-han minta tolong, kalau ia di pihak Tuhan apalagi berkenan kepadaNya, pasti tertolong. Tetapi kita harus tum-buh makin dewasa dan makin me-ngerti Firman Tuhan, sehingga hasil-nya makin besar Mat 13:23, dan masuk dalam rencana Allah yg heran dan makin meningkat.
Bagian kita selanjutnya adalah bahwa kita harus selalu ada dalam sikap dan posisi yg cocok dgn Firman Tuhan, sesuai dgn problem yg kita ha-dapi. Misalnya dalam uang, sekolah, nafkah, nikah, rumah tangga dll, juga dalam hal2 rohani, kita harus tahu bagaimana sikap kita yg benar dalam hal itu. Orang yg rohani atau dewasa harus tahu posisi dan sikap yg betul dalam setiap segi hidupnya.
Kali ini kita akan melihat dalam hal UANG DAN NAFKAH, sebab itu kita harus mempunyai posisi dan sikap yg betul dalam hal uang, lalu ber-tanya2 pada Tuhan 1Taw 16:11, bagaimana sikon kita dan bagaimana kita harus menghadapi atau bereaksi dalam pencobaan2 tsb.
III. POSISI DAN SIKAP DALAM HAL UANG SESUAI FIRMAN TUHAN
1. Uang itu bukan dosa, tetapi netral, bisa jadi dosa atau tidak, tergantung dari sikap kita terhadap uang. Kita masih membutuhkan uang dalam hi-dup sebagai fasilitas fana. Uang jadi dosa kalau cinta dan terikat akan uang (menyembah mammon) Mat 6:24. Tetapi kalau kita bisa memakai uang dgn betul tanpa bereaksi dosa, itu bisa jadi alat untuk hidup dan pelayanan kita.
2. Harus bekerja, tidak malas untuk mencari nafkah 2Tes 3:10. Harus be-kerja dgn tekun, tetapi jangan bekerja ber-lebih2 atau kuatir. Patokannya cari dahulu kerajaan Surga dan kebe-naranNya Mat 6:33 (hidup benar, ja-ngan berdosa gara2 nafkah atau uang, menghalalkan segala cara untuk dapat uang, berdusta, mencuri dll).
3. Jangan cinta uang Ibr 13:5-6. Se-dikit (terikat) atau banyak (bertuhan-kan mammon) Mat 6:19-21,24, itu akar segala dosa 1Tim 6:9-10. Kita harus tahu bedanya kebutuhan dan keinginan. Kalau kebutuhan seperti burung dan bunga bakung, pasti Tu-han cukupi, jangan takut. Juga untuk pelayanan, jangan kuatir, kalau butuh (bukan karena ingin terpuji), maka Tuhan juga akan mencukupi rencana dan permintaan yg betul 1Yoh 5:4,14. Orang yg mahir pikul salib itu kebu-tuhannya minimumnya makin rendah, tetapi yg menuruti daging kebutuhan-nya makin tinggi. Memang ini relatif, tetapi harus benar di hadapan Allah senantiasa Fil 1:21.
4. Bisa menanggung “beban uang”, tidak sampai berdosa Ams 30:8. Bia-sanya kemampuan menanggung be-ban uang itu berbeda pada setiap orang, ada yg sanggup menanggung uang banyak seperti Abraham, Yusuf, Daud, tetapi Salomo jatuh sebab uang dan berbuat macam2 dosa Pkh 2:8.
5. Bisa berpada 1Tim 6:8. Baik dalam kelimpahan, baik dalam kekurangan, tidak sampai berdosa seperti Ayub yg kaya raya lalu bangkrut Ay 1:21, tidak berdosa dalam miskin dan kaya, tetap bisa bersyukur dgn segenap hati, dan bisa menunggu sebentar atau lama, terus hidup benar dan tumbuh, tidak tergantung dari jumlah uang yg ada padanya.
6. Bendahara yg jujur dan bertang-gungjawab 1Pet 4:11. Bisa memper-tanggungjawabkan uang yg diberi Tu-han (1Kor 4:7, bisa percaya, sadar semua dari Tuhan), sekalipun sudah rutin, seperti manna yg rutin 40 tahun itu tetap berasal dari Tuhan.
7. Bisa percaya janji2 Tuhan Fil 4:19. “Gudang” Tuhan itu tidak terbatas dan Tuhan bisa memberi tanpa batas. Tandanya kalau percaya, waktu keku-rangan bisa bersyukur dan bisa me-nunggu berkat Tuhan dgn yakin tanpa ber-sungut2.
8. Uang bukan tujuan, hanya fasilitas sementara Mat 16:26. Dalam keku-rangan atau kelimpahan tetap suci, tumbuh dan ber-buah2 seperti Yusuf dll. Boleh menabung, itu baik tetapi tidak menyembahnya, tidak cinta uang, tetap jadi fasilitas fana, berpada dan memakainya sesuai pimpinan Tu-han, kalau perlu dipakai habis seperti janda miskin itu Mrk 12:42-44.
9. Rajin menabur 2Kor 9:9-10, baik pada orang2 di sekitarnya, juga me-ngembalikan milik Tuhan, itu juga seperti penaburan, sebab ada “pe-nuaian” yg besar Mal 3:9-10, tetapi kalau tidak mengembalikan itu dihi-tung sebagai pencuri (robber). Tabur baik2, ada penuaiannya.
10. Situasi uang pada masa pena-matan rencana Allah. Ini sudah terjadi pada hujan Awal Kis 2:44-45, dan ini akan terjadi lagi pada hujan Akhir yg ditandai dgn milik bersama (sekarang belum, tetapi sekarang kita sudah jadi bendahara yg jujur dan taat. Kadang2 ada yg disuruh sedemikian seperti Mat 19:22, Mrk 10:21, sebab pemuda ini terikat, cinta pada uangnya yg banyak). Ini bukan berita tidak enak, sebab kalau rohaninya tumbuh, kasih limpah, tidak takut jadi miskin karena Tuhan. Kalau seorang berani mati ka-rena Tuhan, ini tidak jauh berbeda se-perti Paulus yg berani menjadi miskin atau kaya karena Tuhan 2Kor 6:10. Ini lawannya orang yg cinta uang, sebab cinta Tuhan, ia berani mengalami apa-pun. Banyak orang berani miskin ka-rena Tuhan, seperti orang yg menye-rahkan diri full time, seperti John Sung dll, tetapi hati2, jangan sesudahnya justru jadi cinta uang!!
IV. HIDUP DGN IMAN
2Kor 5:7, Rom 1:17
Dalam hal kebutuhan uang, orang yg berjalan dgn Tuhan, dipimpin Roh akan selalu ber-tanya2 akan Tuhan 1Taw 16:11, dan dalam pimpinan Roh Kudus imannya akan cukup, sehingga Tuhan menyediakan semua kebutuh-annya untuk pertumbuhan rohani dan pelayanannya.
Jangan lupa, jangan punya iman, tetapi tanpa hidup suci, tulus dipimpin Roh dan dgn posisi atau sikap yg betul dalam hal uang, nanti imannya bisa iman daging, karena cinta uang dan melawan Allah. Kalau kita hidup be-nar, tulus dan dipimpin Roh, jangan kuatir, percaya saja dan lakukan bagian kita (10 hal tsb), maka Tuhan akan menggenapi bagianNya.
Biasanya kita tidak tahu cara kerja Tuhan untuk menolong kita, sebab itu terlalu tinggi, tidak masuk logika kita Yes 55:8-9. Tidak tahu caranya tetapi tahu janjiNya pasti akan terjadi.
Dengan cara Tuhan yg ajaib, se-perti dalam 2Raj 7. Memang tidak mungkin ekstrim kelaparan amat sa-ngat sampai ibu makan anaknya sen-diri, jadi ekstrim kelimpahan, tetapi Tuhan bisa melakukan dgn mudah, dgn satu peristiwa yg pendek, mung-kin hanya 1 jam, hal itu terjadi. Jalan Tuhan itu maha ajaib, baik tentang keuangan, kesembuhan dan apa saja dapat dilakukan Tuhan tanpa batas. Kesaksian2 ada begitu banyak dalam Alkitab dan juga zaman sekarang dalam hidup orang benar yg berjalan dgn iman Rom 1:17. Jangan lupa bagian kita, posisi kita harus benar dan tetap dipimpin Roh sesuai dgn Firman Tuhan. Tetap hidup suci, tidak bereaksi dosa, dan bisa menunggu dgn berpada, pasti Tuhan bisa tolong. Allah sanggup melakukan apa saja, dgn cara apa saja “dalam terang”. Allah kita luar biasa, asal bagian kita digenapi. Jangan kuatir sama sekali, bersukacitalah dalam segala perkara dan bersyukurlah senantiasa. Ingat Trio iman dalam 1Tes 15:16-18.
Ada banyak cara2 sukses dalam du-nia, ada nasehat2 yg perlu untuk naf-kah dan keuangan, mana2 yg baik, tidak melawan Firman Tuhan, seperti rajin, Ams 6:6, 2Tes 3:10, cerdik Mat 10:16, tekun dll itu perlu, pakailah, tetapi tetap bersandar pada berkat dan pimpinan Roh Kudus, kita akan mengalami hal2 yg luar biasa seperti kesaksian yg tadi kita dengar dan juga dari banyak kesaksian2 lain, juga dari Alkitab. Tetapi jangan lupa, jangan campur dgn cara2 dunia yg berdosa, ygseringkali menghalalkan segala cara sehingga timbul dosa, mengakibatkan pertolongan Allah bagi kita batal!
KESIMPULAN
Jangan takut menghadapi hal2 yg dahsyat dan jahat, yg akan makin ber-tambah pada akhir zaman ini, Tuhan sanggup menolong kita dgn pasti, ter-tolong bahkan jadi indah, masuk da-lam rencana Allah yg heran. Semua yg terjaditidak ada yg kebetulan bagi anak2 Allah, untuk jadi baik, asal ba-gian kita, kita kerjakan baik2, ingat 10 bagian kita, pasti Tuhan akan meng-genapkan bagianNya. Tuhan tidak pernah kekurangan cara, kuasa dll, Dia Maha kuasa, adil dan kasih! Misalnya untuk 20.000 orang yg lapar, dgn 5 roti dan 2 ikan, semua selesai dgn mudah. Cara Allah mudah, sederhana, dgn apa adanya, sebab bagian yg sulit, mustahil dll semua dilakukan Allah, asal kita benar dan menggenapi bagian kita. Contoh lain, misalnya mengubah air menjadi anggur, membelah laut Merah, mengisi banyak tempayan be-sar dgn minyak dari buli2 kecil, baik memberi makan 2 juta orang di pa-dang gurun setiap hari untuk 40 tahun, dll Tuhan sanggup. Jangan ragu2, tetapi jangan lupa bagian kita selalu digenapi dalam kesucian dan dipimpin Roh.