LIHATLAH ANAK DOMBA ALLAH.
Tuhan Yesus sebagai Anak domba Allah adalah hal yang amat penting, sebab sampai di Surga dan di dalam pertemuan2 yang mulia dan kekal Tu-han Yesus terus menerus disebut se-bagai Anak domba Allah. Sebagai singa dari Yehuda (ini lebih gagah, sebagai raja, berani) hanya satu kali dalam Wah 5:5. Sebagai Raja segala raja di atas Kuda putih, ditunjukkan hanya satu kali Wah 19:16. Tetapi sebagai Anak domba sangat sering, apalagi di atas tahta disebut banyak kali misalnya dalam Wah 5:5, 6:9, 7:17; 14:4,10; 17:4; 19:9; 21:22 dll. Apa kegagahan dan kelebihan Anak domba Allah ini? Mengapa demi-kian, se-olah2 dibanggakan di hadapan Allah dan seluruh dunia dan Surga. Apa yang indah dan heran dari Anak domba Allah ini?
YANG MENGANGKAT DOSA DUNIA.
Ini peran utama dan satu2nya yang paling menonjol yaitu mengangkat do-sa dunia. Tuhan Yesus adalah Domba Paskah Kel 12:21. Sebagai Anak domba Allah, Ia mati menggantikan dosa kita, menjadi korban tebusan. Seharusnya kita yang mati, tetapi Dia mati ganti kita sehingga:
- Kita dapat pengampunan dosa. Da-rahNya menghapus dosa kita 1Pet 1:18-19.
- Kita lepas dari perhambaan dan ikatan dosa, sebab pindah dari mati kepada hidup, Yoh 5:24, dari kerajaan iblis ke dalam kerajaan Putra Allah Kol 1:13 dari hukum dosa dan maut kepada hukum Roh yang memberi hidup Rom 8:1-2. Sesudah mati kita bebas dari ne-raka masuk Surga. Nasib kita berubah total. Ini sudah tampak sejak waktu hidup di dunia, kita bisa merdeka dan bebas dari dosa Yoh 8:36, tidak lagi berbuat dosa (kecuali karena bodoh, lengah, tidak percaya, tertipu dll). Ka-lau mau menyangkal diri 1Pet 4:1, kita bebas dan tidak lagi berbuat dosa 2Pet 1:10. Ini hidup yang indah di hadapan hadirat Tuhan Maz 16:11, di dunia mengalami suasana Surga, lalu kalau mati masuk Surga yang kekal! Ini yang utama. Kalau tetap di Neraka, tidak masuk Surga, semuanya sia2 Mat 16:26. Faedah atau tujuan iman kita adalah keselamatan kekal 1Pet 1:9. Ini dasarnya dan harus dipelihara Pil 2:12, sebab keselamatan bisa hilang Mat 7:21-23. Jangan mulai dalam Roh ber-akhir dalam daging Gal 3:3-4 atau main2, bercabang, mendua, suam; su-dah percaya, sudah ke Gereja, meng-akui Kristus tetapi berdosa sedikit2 atau banyak, terang2an atau sem-bunyi2, akan dibuang Tuhan Wah 3:16. Ini orang yang main2, tidak sungguh2 ikut Tuhan, mempermainkan kesela-matannya, bisa hilang! Tuhan kejar semua yang masih mau bertobat, sebab Ia tidak ingin seorangpun binasa 2Pet 3:9, sekalipun penjahat besar di salib, masih dibimbing sampai selamat. Jangan setengah hati atau main2, mendua, bisa tidak selamat!
III. APA KEINDAHAN ANAK DOMBA.
Mengapa Anak domba ini di-puji2 dan menjadi gambar khas Tuhan Yesus di dunia sampai di Surga kekal di tahta Allah?
- Taat sampai mati, ada luka di leher tanda sudah tersembelih sampai mati Wah 5:6. (Kalau di Surga sudah tidak ada salib, ini tanda salib dan kemuliaan hasil dari salib). Di dunia, sebagai ma-nusia Ia merasa sengsara yang amat besar, minta bebas dari BapaNya (ini tanda bahwa Ia sungguh2 seperti ma-nusia, meninggalkan semua kekuatan dan keilahianNya di Surga Pil 2:7) tetapi Bapa tidak mengabulkanNya Mat 26:39 dan Putra manusia Yesus dengan sege-nap hati dan dengan sukacita tetap minum dari cawan sengsara ini Yoh 18:11. Ia taat dengan setia sampai mati tersalib Pil 2:8. Sebab itu Ia sangat dipermuliakan sebagai Putra manusia (begitu juga orang yang menang akan dipermuliakan) Pil 2:9-11. Ini juga jadi ukuran kita, seperti Yesus, mau taat sampai mati. Jangan sedikit sengsara, sedikit rugi, sedikit salib atau men-derita sudah berdosa atau ber-sungut2. Kalau mau taat sampai mati, kita bisa, sebab kita sudah menjadi baru 2Kor 5:17 dan Roh Kudus selalu siap (stand by) untuk menolong orang yang mau.
Kalau kita juga mau sengsara karena Kristus, karena kebenaran dan taat sampai ke akhir, maka kita akan menjadi sewaris dengan Kristus Rom 8:17. Orang Kristen yang tidak mau pikul salib, tidak bisa menjadi mulia seperti Kristus. Tetapi orang yang mau menderita sengsara karena kebenaran, yaitu mau mematikan daging Rom 6:6, 1Pet 4:1 akan berhenti berdosa se-hingga Roh Kudus bisa bekerja dengan bebas. Kalau kita mau mematikan da-ging, itu sengsara bagi daging, maka kita bisa taat akan Firman Tuhan dan suara Roh dan kita bisa melakukan pim-pinan Roh, pasti jadi pemenang,kita bisa melakukan perkara2 yang besar dengan Tuhan Maz 60:14. Harus mau di salib, artinya penuh sengsara penderi-taan bagi daging. Minum Perjamuan Suci itu minum darah Yesus, maksud-nya untuk ini.
- Domba Allah yang tidak bercacat cela. 1Pet 1:19. Ia lahir dan hidup sebagai Putra manusia seperti kita Ibr 2;17, dicobai dengan segala macam pencobaan dan bisa jatuh dalam dosa tetapi tidak berdosa Ibr 4:15. Ini yang jadi sangat indah di hadapan Bapa Mat 3:17; 17:5. Kalau kita hidup berkenan kepada Tuhan (suci di dalam segala perkara dan taat melakukan kehendak Tuhan) Kol 1:10, seperti Anak Domba Allah ini, itu sangat mulia di hadapan Allah, itu lebih dari orang yang dapat hadiah nobel atau punya pangkat bin-tang 5 atau 7. Tidak heran gambaran Anak domba ini begitu dipermuliakan di mana2, juga nama Anak domba Allah dipakai di mana2, misalnya mempelai Anak domba Allah bukan mempelai singa dll. Nama Anak domba Allah itu sangat mulia! Sebab itu berusahalah selalu hidup berkenan pada Tuhan, tia-da bercacat cela, itu diharapkan Tuhan Ef 5:27. Bisa? Kalau orang beriman mau, pasti bisa, sebab kita sudah ber-ubah menjadi seperti Kristus, turunan Adam terakhir 1Kor 15:45, suatu cip-taan yang baru (bukan turunan ciptaan yang lama yang sudah jatuh, yaitu Adam yang pertama) 2Kor 5:17. Kalau mau pasti bisa.
Bagaimana caranya?
Lekat pada Pokok yang benar Yoh 15:5.
Caranya ialah:
- Bereskan semua dosa dengan jujur maka Roh Kudus akan menolong kita, mengingatkan segala dosa yang ada, sehingga bisa betul2 beres, bersih.
- Dengan 7 Kebutuhan Pokok Rohani. Ini bisa mencegah segala kemungkinan dosa, yaitu dengan Firman Tuhan Maz 119:11, dengan Roh Kudus 1Pet 1:2. Kalau ada hal2 yang mungkin bisa men-jadi dosa, Roh Kudus akan memberi-tahu lebih dahulu dan kalau kita taat, kita tidak akan sampai berdosa. Biasa-nya juga ada tanda gelisah (sejahtera hilang) kalau ada kemungkinan berdo-sa, sehingga kita bisa tetap dalam kesu-cian, tidak sampai jadi dosa atau cacat. Juga dalam persekutuan tubuh Kristus, dengan saling mengajarkan kebenaran Firman Tuhan (Yoh 8:32) dan saling me-nasehati Pil 2:1-2 dan melayani dalam Roh sehingga tidak sampai jadi dosa. Misalnya dalam bicara atau emosi, Roh Kudus mencegah kita sehingga tidak sampai timbul dosa dalam pikiran dan tidak sampai salah bicara! Hidup orang yang di dalam kesucian dan taat itu sangat indah, ia bisa menjadi lebih dari pemenang sebab mau disembelih se-panjang hari seperti Anak domba Allah Rom 8:36-37. Termasuk di sini adalah rendah hati. Sebab banyak orang som-bong, sedikit2 tersinggung. Dosa som-bong ini sangat halus, seringkali tanpa terasa sudah hadir dan mencengkeram (ada yang berkata, ini dosa se-hari2). Akibat kesombongan itu sangat meru-gikan, sayang sekali, rohani dan pelaya-nannya tidak bisa naik. Sebab setiap kali jadi sombong (sekalipun dalam ha-ti, apalagi kalau sampai dalam per-buatan), maka ia direndahkan Allah Mat 23:12. Mau naik, direndahkan, ja-tuh lagi, begitu terus ber-ulang2, se-hingga orang yang tidak memperha-tikan dan tidak mau menyangkali ke-sombongannya, di hadapan Allah tidak jadi apa2. Allah tidak mempercayakan kepadanya beban atau pelayanan yang indah2 selain yang direbutnya dengan kesombongannya, sayang. Beberapa orang yang punya talenta dan sebe-narnya bisa menjadi indah dan besar di hadapan Tuhan, akhirnya tidak jadi apa2, sia2, sebab sombong. Juga dosa2 lain seperti cinta uang, perzinaan (mes-kipun hanya dalam internet atau HP Mat 5:28) iri, benci dll, maka Roh Kudus sangat dibatasi, meskipun masih bisa berkarya, tetapi akhirnya akan berhenti seperti di dalam Simson dan akibatnya adalah celaka besar, tidak lagi mela-kukan perkara2 besar dari Tuhan,
- Domba yang kelu Yes 53:7, Kis 8:32. Domba inimembisu waktu dibawa ke pembantaian. Ia sudah mencium da-rah, juga melihat kawan2nya dibantai, ia menyerah, tidak berteriak atau be-rontak. Begitu Kristus sesudah sampai waktunya. (Sebelumnya Ia menghindar supaya tidak ditangkap (sebab tugas-Nya belum selesai) misalnya Luk 4:29-30 dll). Putra manusia tidak ditangkap, sebab yang menangkap rebah semua, Dia bisa lari, tetapi Ia menyerahkan diriNya “dibawa ke tempat pemban-taian”.
Menjelang kedatangan Tuhan, orang2 yang akan ikut pengangkatan ti-dak ada yang mati (1Kor 15:51), Tuhan lindungi. Tetapi sebelumnya, dalam hu-jan Awal, banyak kali orang2 suci jadi korban dan rela dirugikan, bahkan ra-sul2 sampai mati betul tetapi tidak membalas atau dendam (membalas adalah urusan Tuhan dan pada waktu-nya itu terjadi Rom 12:19). Kita masih banyak menderita karena kebenaran, tetapi tidak membalas, tidak benci, namun harus cerdik Mat 10:16 dan minta pimpinan Roh Kudus.
Domba itu dibawa ke tempat peng-guntingan bulu tidak bicara meskipun 100% itu melawan kehendaknya sebab itu bertentangan dengan alami. Bulu itu untuk perlindungan (sebagai “baju-nya, tidak kedinginan”) dan keindahan. Begitu seringkali kita direndahkan, dihi-nakan padahal benar, hilang keindahan dan kemuliaannya, tetapi orang2 ber-iman tidak menuntut untuk ditinggikan, sebab memang yang ditinggikan itu Tuhan bukan dirinya sendiri Yoh 3:30. Tentu kalau bisa dijelaskan supaya jangan dosa mereka dan kesalahannya terlalu besar, sebab hukumannya juga akan lebih besar (Allah adil dan pasti ada “Ebal” bukan hanya “Gerisim” Ul 11:29), apalagi kalau anak2 sendiri dan anak2 rohani, jangan sampai mereka celaka karena dosa dan kebodohannya, mereka harus dinasehati dan dipering-ati, dididik. Tetapi jangan berkelahi berebut hormat dan pujiuntuk membe-sarkan diri seperti murid2 pada mula-nya Mat 18:1, Mrk 9:34 dll. Tidak perlu kita me-muji2 diri kita sendiri Ams 27:2 apalagi be-rebut2an kedudukan dan kepujian, sebab kepujian kita dari Tuhan bukan dari manusia Rom 2:29, 2Kor 10:18. Kita boleh bicara terus te-rang apa yang ada, tetapi jangan karena ingin puji dan jangan ber-lebih2 Rom 12:3, bahkan jangan sampai orang menganggap kita ber-lebih2 dari apa yang sesungguhnya 2Kor 12:6. Sebab bukan kita yang besar dan indah, tetapi Dia yang ada di dalam kita 2Kor 4:7.
Jangan banyak bicara, apalagi ber-bantah2 dan berkelahi untuk memper-tahankan kehormatan dan kemuliaan, kedudukan masing2, tetapi seperti Kristus yang bisu tidak banyak bicara, bahkan bisu, sekalipun bulu2 kehor-matan dan perlindungannya dicukur. Jangan bicara terus dan debat terus untuk mempertahankan bulu2 yang in-dah yang dicukur. Kalau tidak bisa dipertahankan dan terpaksa harus dicukur, kedudukannya diturunkan dan direndahkan, Anak domba Allah ini tetap membisu. Tuhan yang tahu, Tu-han yang membela, Tuhan yang mem-beri kepujian, jangan sombong. Orang yang bisa direndahkan (dicukur) karena kebenaran, akan ditinggikan luar biasa. Biasanya orang2 beriman punya peng-alaman “dicukur”, tetapi sesudah itu ditinggikan oleh Tuhan, sebab itu me-mang hukum dan peraturan Tuhan Mat 23:12. Bisu bukan banyak bicara, nanti timbul benci, dendam dll sehingga iblis masuk danbekerja, sehingga kacau dan timbul banyak reaksi dosa dan direndahkan oleh Allah! 1Pet 5:5,6.
Ini semua adalah sifat2 Anak domba yang mulia, yang membuatNya lebih dari pemenang, ditinggikan di atas se-gala2nya. Sebab itu biarlah kita juga meniru keadaan Anak domba Allah yang heran ini.
- Nyanyian Anak domba Allah Wah 15:2,3. Apa artinya? Ini terjadi di sebe-rang Laut Kaca, disini dinyanyikan nya-nyian Musa dan nyanyian Anak domba Allah. Nyanyian Musa sesudah Laut Kaca (Laut Kolsom) adalah nyanyian kemenangan, kemerdekaan, sesudah Israel lepas dari Firaun dan menye-berang Laut Merah/ Kolsom dengan kuasa, mujizat dan ajaib yang besar. Tetapi bagaimana dengan nyanyian Anak domba Allah? Nyanyian Tuhan Yesus sebagai Anak domba Allah itu dinyanyikan sebentar sebelum disem-belih. Mereka menyanyi sesudah per-jamuan malam Mat 26:26-30. Kalau Musa menyanyi (dengan Miryam dan para wanita sesudah Laut Merah (Ko-lam) tetapi Anak domba Allah sesudah Perjamuan malam dimana dengan il-ham Roh Kudus Putra manusia berkata bahwa roti dan anggur itulah tubuh dan darahNya yang akan dikorbankan untuk mereka dan seisi dunia.
Bayangkan, ini nyanyian keme-nangan iman. Pada waktu akan diban-tai dengan cara yang sangat menge-rikan, justru Ia dan murid2Nya menya-nyi. Nyanyian apa? Tidak disebutkan. Mungkin murid mengalami kesulitan untuk ikut menyanyi sebab mereka bingung menghadapi pernyataan Putra manusia yang amat dahsyat dan mena-kutkan Mat 26:21-24, lalu bagaimana mereka bisa menyanyi? (Mungkin yang cocok: Kuserahkan 2x diriKu pada Allah). Bagi Putra manusia ini suatu pe-nyerahan habis2an, sangat dahsyat. Putra manusia berkata ini terakhir, bahwa sesudah ini, Ia akan minum lagi air anggur yang baru di Surga dan dengan nyanyian baru yang luar biasa, tetapi kalau sudah di Surga,itu mudah. Yang berat adalah nyanyian Anak domba Allah yang di dunia, ini yang menentukan kemenangan yang besar dalam pencobaan di dunia. Kombinasi nyanyian Musa dan nyanyian Anak domba Allah ini sangat indah. Nya-nyian Musa adalah nyanyian kemerde-kaan penuh dari Mesir dan Firaun. Nyanyian Anak domba Allah adalah nyanyian penyerahan untuk melakukan kehendak Allah (yaitu taat sampai ma-ti). Kita merdeka dari dosa untuk jadi hamba kepada Allah, untuk mela-kukan kehendak Allah, yaitu kebenar-an Rom 6:18. Waktu datang salib kita tidak ber-sungut2 seperti orang Israel tetapi menyerah sepenuhnya untuk melakukan kehendak Allah 1Pet 4:19. Kalau kita mau menyerah dan melaku-kan kehendak Allah, maka kuasa Allah turun dengan limpah sehingga keme-nangan besar terjadi. Tanpa penyerah-an, tidak ada kuasa Allah. Kalau kita pakai kuat dan kuasa kita sendiri, itu terbatas dan kalah, gagal. Justru tanda orang yang dewasa rohani adalah pe-nyerahan Yoh 21:18 dan Roh Kudus bi-sa bekerja luar biasa, melakukan per-kara2 besar dalam pergumulan dan pe-perangan kita Maz 60:14. Baik seka-rang, lebih2 dalam Minggu ke-70 Daniel.
Kalau kita bisa menyanyi dalam menghadapi sengsara, maka kuasa Allah akan turun ke atas kita dan kita akan menang bahkan lebih dari peme-nang Rom 8:36-37 seperti Paulus dalam sengsara, ia bisa menyanyi Kis 16:25, maka kuasa Allah turun, mujizat terjadi dan ia lepas dengan mujizat Allah.
Begitu orang2 dalam Minggu ke-70 Daniel yang dahsyat, masih ada serang-an dan pencobaan dari Antikris dan kaki tangannya bagi orang2 yang belum sempurna, tetapi kalau kita bisa menyanyikan nyanyian Anak domba Allah ini, kita akan mengalami keme-nangan yang besar seperti Paulus, se-perti Putra manusia Yesus, bisa kena serangan Antikris, tetapi dengan nya-nyian Anak domba Allah ini, kuasa Tu-han turun, sehingga selalu lolos dan menang, dan tumbuh kepada rencana kesempurnaan Allah sampai genap dan terangkat.
KESIMPULAN.
Tidak heran kalau gambaran Anak domba Allah itu menjadi keajaiban dan kemuliaan di tahta Allah. Sebab inilah kunci mengapa kita semua menjadi indah dan Gereja bisa disempurnakan (3 angka genap). Biar kita juga punya bentuk kehidupan Anak domba Allah dalam hati dan hidup kita, berdiri benar dan tidak bercacat cela di hadapan Tuhan,berani korban, taat sampai mati tanpa cacat cela, dan tetap menyerah (bisu) baik dalam penderitaan dan waktu bulu2 sukses dan keindahan kita diguntingi, tetap rendah hati maka kita akan menjadi kuat, bisa menyerah untuk taat sampai mengalami rencana Allah yang amat besar, jadi sempurna, mulia untuk kekal.
Belajar menjadi seperti Anak domba Allah!
Nyanyian:
Lihat domba Allah, Angkat dosa dunia
DarahNya hapuskan dosa
Bebas selamanya.
Lihat domba Allah, yang tidak bercela
dibantai dan diguntingi
tetap diam bisu
Nyanyian domba Allah
dalam penderitaan
kuasa Allah turunlah,
menang dan mulia