Lidah ini adalah satu tanda dari kesempurnaan. Kalau kita tidak lagi bersalah dengan lidah, maka itu adalah tanda bahwa kita sudah sempurna Yak 3:2. Jadi bicara betul itu termasuk sa-ngat sulit, sebab hanya orang sem-purna bisa selalu bicara dengan betul. Kalau kita belum sempurna berarti masih ada salah bicara yang kita ketahui dan salah yang tidak kita keta-hui. (Ada banyak orang yang ingin bicara dengan betul dan ia sudah menjaga kata2nya, tetapi sebab kita belum sempurna, berarti masih ada kata2 yang tidak betul yang tidak kita ketahui (tetapi tetap harus kita selidiki dan dibetulkan, meskipun ini sulit, perlu pertolongan Tuhan). Kalau tidak ada kata2 yang salah berarti kita sempurna, ternyata belum. Kalau kita penuh Roh Kudus dan tumbuh dalam pengertian Firman Tuhan, kita bisa menemukan kesalahan yang tersem-bunyi ini.PRINSIP BER-KATA2 DENGAN BETUL.
- Tanda ibadah yang betul Yak 1:26. Ber-kata2 itu tidak boleh asbun (asal bunyi) sebab bisa lebih banyak sa-lahnya dari yang betul. Kita harus punya rem untuk bicara. Orang yang sungguh2 beribadah itu punya rem yang kuat, bagus, sehingga semua kata2 yang salah dan jahat bisa di rem. Orang yang asbun itu ibadahnya sia2. Jadi kita bisa melihat orang itu beribadah dengan betul atau sia2, dari rem lidahnya, kalau ada rem yang kuat dan baik, itu berartiibadahnya baik, berkenan pada Tuhan.
- Jalan kepada kesempurnaan. Ini su-lit dan panjang. Tetapi kita bisa mem-percepat dan tumbuh dengan baik, kalau kita mau menjaga mulut kita sehingga bisa bicara dengan betul, maka kita berada dalam jalan yang lurus menuju kesempurnaan, meski-pun masih jauh, tetapi akan lebih cepat sampainya.
Orang yang bisa menguasai mulut-nya dengan betul,itu berarti bisa mengendalikan seluruh bagian2 tubuh-nya, seperti kapal yang diarahkan se-luruhnya oleh kemudi lidah yang kecil tetapi menentukan Yak 3:2, sehingga jalan hidup kita betul, ke arah ke-sempurnaan Kristus.
Ini luar biasa, sebab sempurna itu sangat sulit, tetapi Tuhan memberi jalan untuk bisa menjadi sempurna dan salah satu jalannya ialah melalui ber-kata2 dengan betul sesuai dengan Fir-man Tuhan. Jangan asbun, atau benar menurut kita sendiri, tetapi benar me-nurut Firman Tuhan. Sebab itu marilah belajar bicara dengan betul itu sangat berguna bagi hidup rohani kita. Yang tidak mau itu ibadahnya sia2.
- Nasib kita ditentukan oleh lidah. Maz 34:13-15, Ams 18:21. Banyak orang sekolah baik2 supaya nasibnya baik. Ternyata itu belum cukup. Yang lebih penting adalah mempunyai lidah yang baik, ada remnya, terus bicara benar di hadapan Allah, maka itulah yang terutama menentukan nasib kita, lebih daripada yang lain. Sebab itu orang yang percaya akan Firman Tuhan itu sangat memperhatikan lidahnya, tidak asbun, tetapi mengerti bahwa nasibnya itu ada pada lidahnya, sebab itu tidak boleh sembarangan buka mulut (juga tertulis).
- Bicara cara modern. Banyak orang belum sadar bahwa menulis, upload tulisan, gambar dan video itu termasuk juga bicara. Banyak orang obral bicara di facebook, media sosial, chatting dll sehingga menimbulkan banyak huru-hara dan celaka bagi banyak orang dan bagi dirinya sendiri. Memang ini model baru, sehingga polisi dan pemerintah juga baru mulai terjun dalam media masa ini, tetapi ini juga yang banyak membuat nasib orang2 menjadi kero-pos dan rohaninya rusak!
BER-KATA2 DENGAN BETUL.
Untuk bisa bicara dengan betul diperlukan:
- Hati yang betul. Mat 12:34. Dari hati keluar melalui mulut. Sebab itu kalau mau hati2 bicara supaya bisa terus be-tul sehingga tumbuh menjadi sem-purna, maka selain membersihkan mu-lut, juga hati harus dibersihkan! Sering-kali orang berpikir hati dibiarkan kotor, asal bicara manis, tidak apa2. Itu sebabnya banyak orang tampak baik waktu bicara,tetapi bobrok di hadapan Tuhan sebab Tuhan melihat hatinya yang penuh dengan dosa, dan satu kali, lebih2 waktu terlanjur, semua isi yang najis dan jahat itu terlanjur keluar Ams 29:20. Ada orang berkata ia suci, tetapi hatinya penuh dengan perzinaan dan percabulan, sebab orang2 tidak atau belum melihatnya Ams 30:20; tetapi Tuhan sudah melihat banyak perzinaan dalam hatinya (misalnya pornografi itu sumbernya dosa2 zina yang limpah Mat 5:28). Kalau mau bersih di hadapan Allah, tidak bisa hanya cuci mulut, tetapi juga cuci hati!
- Lambat bicara Ini resep yang pen-ting, jangan diremehkan. Yak 1:19 ce-pat mendengar, lambat bicara, lambat marah.
Kurangi kecepatan bicara, lebih2 yang bicara cepat, itu memang seperti orang pintar tetapi keblinger (membuat banyak blunder, salah yang amat bo-doh oleh orang pintar yang cepat2 bicaranya). Banyak bicara banyak salah dan tentunya banyak penyesalan dan banyak celaka Ams 10:19.
- Mahir menyangkal diri sehingga tidak sampai muncul reaksi dosa dalam hati, kata2 dan perbuatan 1Kor 9:27. Kalau di hati tidak timbul dosa, maka jauh lebih mudah menguasai mulut dan menjaga kebersihannya. Harus mau mematikan daging mau korban terus menerus Rom 8:36, maka tidak timbul dosa dalam hati 1Pet 4:1 dan dalam kata2nya.
- Mengerti Firman Tuhan, maka kita tahu tipu daya iblis (juga melalui kaki tangannya) sehingga tidak masuk jerat lalu terlanjur bicara salah 2Kor 2:11. Kalau kita mengerti Firman Tuhan dengan limpah dan taat maka kita tidak akan sampai berdosa dalam hati, kata2 dan perbuatan. Maz 119:11.
- Ber-kata2 dengan pimpinan Roh Yoh 8:26. Ini cara yang paling canggih, sebab Roh Kudus yang di dalam kita itulah Allah yang maha besar, maha pintar, maha tahu, sehingga kata2nya tidak pernah salah dan juga tahu bakal kata2 dan jawaban yang ada dalam hati dan pikiran orang2 yang bicara dengan kita. Dengan demikian kita bisa men-jawab dengan tepat dan tidak salah. Putra manusia Yesus tidak bicara dari diriNya sendiri Yoh 7:17-18, sebab itu tidak pernah bicara salah dan juga da-lam menjawab semua bicara musuh2-Nya, sebab Roh Kudus tidak pernah kalah dan salah bicara. Ini paling indah. Kalau kita bisa terus menerus taat dipimpin Roh, ini berarti hidup dalam kesucian, tidak ada reaksi dosa dan bicara menurut pimpinan Roh, maka kita bisa bicara dengan betul terus menerus, di mana saja, dalam hal apa saja dan kapan saja (sebab bagi Roh Kudus tidak ada salah bicara yang tersembunyi, Dia Allah yang maha tahu, maha besar) dan dengan cara ini juga kita dibawa bertumbuh dengan lurus (tidak belok2) kepada kesem-purnaan.
Sudah banyak orang penuh Roh Kudus, itu anugerah Allah yang besar sekali Kis 2:38, tetapi sedikit dari an-taranya yang selalu hidup dipimpin Roh, berjalan dalam Roh. Bisa atau mau berjalan dalam Roh, dipimpin Roh, maka kita menerima suatu pertolongan ekstra dari Allah yang amat besar dan mempengaruhi seluruh hidup kita, istimewa dalam hal ber-kata2. Biasanya kalau Roh Kudus memimpin kita ber-kata2, kita perlu tahu:
5.1. Apa yang harus kita katakan.
5.2. Kepada siapa2 saja.
5.3. Bila, sekarang ada menunggu saat tertentu atau menunggu ada kata2, komentar dan jawaban dari orang2 itu, atau langsung bicara.
5.4. Cara bicara dengan tegas, marah, lemah lembut, dsb.
Sebab itu belajar terus ber-tanya2 akan Tuhan 1Taw 16:11, bisa mende-ngar suara Roh Mrk 4:23, bahkan de-ngan peka, maka kita akan dibersihkan dari kata2 yang salah dan limpah dengan kata2 yang betul dari Roh Kudus, yaitu bernubuat 1Kor 14:1,3 sehingga kata2 kita akan jadi berkat besar dan hidup ini bisa terus tumbuh makin seperti Kristus, luar biasa! Kata2! Jangan meremehkan lidah, jangan bisu, jangan asbun tetapi bicara yang betul, istimewa dalam pimpinan Roh Kudus.
- Dipikir baik2 sebelum bicara. Ams 15:28. Jangan asbun, jangan asal menyenangkan orang, jangan karena takut atau segan, tetapi dipikir baik2, sesuai dengan Firman Tuhan, sesuai de-ngan pimpinan Roh dan ada sejahtera dalam hati, baru kita menjawab. Bia-sanya ini butuh waktu (sebab itu jangan cepat2 bicara) tetapi kadang2 sudah Tuhan sediakan Mat 10:19 sehingga bisa segera dikeluarkan seperti Petrus, misalnya dalam Kis 4:19. Harus ditim-bang baik2 dan yakin itu cocok dengan kehendak Tuhan dan Roh Kudus sehingga ada sejahtera.
- Kadang2 kita diberi peneguhan atau dibukakan jalan sehingga jadi yakin se-perti Petrus dalam Kis 11:10-12. Sebab itu sebelum bicara, apalagi tentang orang lain, hendaklah kita berpikir baik2 dalam Roh, supaya Roh Kudus membantu kita mengingatkan hal2 sa-lah yang kita ketahui, juga yang tidak kita sadari.
Dengan Roh Kudus, Firman Tuhan dan nasehat tubuh Kristus, ini bisa dibuat seminim mungkin.
III. EKSTREM YANG SALAH DALAM BICARA.
Anjing kelu. Kalau sudah tahu ja-waban dari Tuhan, kita harus menyam-paikan, jangan diam atau membisu. Yes 56:10.
Kalau tidak tahu jawabannya, tentu lebih baik diam daripada bicara ngawur dan salah. Tetapi kalau sudah tahu, lebih2 dari Tuhan dan kita harus bicara jangan diam. Orang yang diam, tidak mau bicara, itu biasanya karena:
- Takut, 2. Segan, 3. Malu, 4. Diancam.
- Tidak senang hati, benci, iri dll dosa.
- Mengharapkan mereka tersesat.
- Dan lain-lain.
Belajar taat menurut Roh, bukan menu-rut daging, perasaan hati dll, bahkan itu jadi dosa Yak 4:17. Kalau sudah bicara, tidak mau percaya, ber-doalah minta pimpinan Roh untuk sikap dan tindakan selanjutnya dan untuk orang itu supaya menurut Firman Tuhan.
- Terlalu banyak bicara. (Ini ekstrem yang lain).
- Asbun, meskipun tidak tahu, tidak pasti, tidak ada sejahtera dari Roh.
- Dari pikiran sendiri, bukan dari Roh Kudus, apalagi kalau tidak ada sejah-tera, jangan bicara.
- Karena kebiasaan suka bicara.
- Karena dosa2, misalnya sombong (malu kalau tidak bisa menjawab), karena benci, iri, tidak senang lalu bicara yang salah itu menjerumuskan, itu dosa.
- Kata yang jahat dalam ber-kata2, misalnya fitnah, ngrasani, diperbesar, di-tambah2i, mengurangi, menghasut, pura2, dengan siasat, bohong dsb.
Semua kata2 yang keluar dari mulut kita itu tidak hilang di udara, tetapi:
- Berdiri di hadapan Hadirat Allah. Yer 17:16.
- Kata2 yang betul, jadi berkat, itu ada pahalanya, tetapi kata2 yang jahat itu ada hukumannya dan tidak akan hilang dengan sendirinya (kadaluarsa) atau diputihkan, sebab dengan Allah yang kekal, semua diperhitungkan sampai kekal. Kata2 itu ada dalam gudang ma-sing2. Kalau tidak ada pemberesan dan terhapus oleh darah Yesus, maka kata2 yang salah itu tetap ada di sana dengan hukumannya! Sebab itu kalau ada kata2 yang salah, harus buat pembe-resan. Supaya jangan makan buah mu-lutnya, mendapat hukumannya yang setimpal dan merusak nasibnya! Ams 18:20-21. Jangan bicara salah dan tidak dibereskan (kanak2 bisa disucikan da-lam orangtuanya 1Kor 7:14. Si anak ditegur dan dimarahi lalu dimintakan ampun dari Tuhan sebab masih kecil dan ada dalam pengawasan orangtua).
Dalam Wasiat Lama kesalahan anak atau istri dalam ber-kata2, bernadzar bisa dibatalkan oleh bapaknya sebab dianggap kurang mengerti. Tentu dite-gur dan dinasehati supaya bertobat dan berubah. Bil 30:5,7-8. Kalau sudah dewasa, mengerti lalu sengaja bicara salah, ia sendiri yg harus bertobat dan membereskan, baru bisa ada pengam-punan. Kata2 yang dikatakan dengan salah, apalagi dengan sengaja dan me-lawan Allah, itu berbahaya, bisa jadi celaka baginya,seperti orang2 Israel yang berani bicara dengan se-ngaja melawan Musa dan Tuhan Bil 14:27-31, mereka betul2 celaka dan binasa.
KATA2 YANG JADI BERKAT.
Kalau kita bisa memberkati orang lain, kita sendiri akan lebih keberkatan, yaitu diberkati Tuhan Kis 20:35.
Bagaimana kata2 kita bisa jadi berkat?
- Diasinkan dengan garam Roh Kudus Kol 4:6. Berusaha bukan kata2 kita sendiri tetapi dari Roh Kudus, ini dise-but nubuat 1Kor 14:1,3. Bahkan juga dengan 9 karunia Roh yang diberikan Tuhan pada kita untuk disalurkan de-ngan kasih dan ketulusan. 1Kor 12:7-11. Lebih banyak karunia2 Roh, lebih besar berkat yang kita salurkan. Sebab karunia2 Rohitu betul dan pasti jadi, sebab dari Allah! Kalau kita terus pe-nuh dan taat dipimpin Roh, biasanya akan keluar karunia2 Roh untuk jadi berkat tergantung dari iman dan pe-ngertian kita (lebih mengerti lebih banyak ber-buah2 Mat 13:23). Jangan lupa kita harus tulus, kalau ada maksud dosa atau mammon, Roh Kudus tidak bisa bekerja dan tidak ada karunia2 tetapi dipimpin daging, menjadi dosa, siasat atau pura2 dan seringkali iblis bisa menyelusup sebab tidak tulus, ada keinginan dosa, setan masuk! Akibat-nya jadi kacau, rusak atau celaka.
Kalau ada pekerjaan Roh Kudus bia-sanya orangnya yakin, berani, ada urapan sesuai dgn Firman Tuhan, ada sejahtera dan orang2 yang juga penuh dengan Roh Kudus bisa meneguhkan.
- Cocok dengan Firman Tuhan. 1Pet 4:11. Kalau tahu itu tidak sesuai Firman Tuhan, jangan dikatakan, kalau sesuai, boleh dikatakan sambil minta cara2 menyampaikannya dari Roh Kudus. Jangan lupa dengan tulus dan benar di hadapan Tuhan. Meskipun begitu, ka-lau sesuai dengan Firman Tuhan, masih bisa “rugi”, misalnya kata2 nasehat untuk jujur, tetapi akhirnya akan jauh lebih untung. Gamaliel yang belum mengerti tentang Tuhan Yesus dan Roh Kudus, tetapi tulus, kata2nya bisa jadi berkat Kis 5:33-40, sehingga niat jahat orang2 Sanhedrin ditegahkan.
- Takut akan Tuhan dan ingin mem-perkenankan Tuhan. Tidak sulit untuk bicara betul dan berkenan pada Tuhan, asal mau dengan tulus. Tuhan bisa pakai keledai, apalagi orang yang mau.
- KATA2 YANG MENJADI RACUN.
Kata2 kita bisa jadi garam atau racun tergantung nomer satu dari diri kita sendiri, harus mau dengan tulus dan jangan ada dosa. Kalau sudah ada dosa (misalnya iri, benci, sombong, tamak, zina dll), maka ukuran benar dan tulus itu jadi bengkok. Sekalipun punya pe-ngertian Firman Tuhan dan hikmat Allah, kalau sudah dicampur dosa, se-mua jadi bengkok seperti Salomo, se-hingga menyembah berhala jadi nor-mal, sampai2 orang Israel ketularan dan semua berbuat yang sama. Se-hingga waktu diajak Yerobeam me-nyembah lembu emas, tidak ada per-lawanan! Ini racunnya Salomo, disam-bung oleh Yerobeam dll.Segala macam langkah ibadah, pelayanan orang Kris-ten, minimum harus mati lepas dari dosa, harusbenar! Dengan dosa semua jadi bengkok dan sia2. Ingin membela yang benar, meneguhkankebenaran, ternyata meracuni menjadi kabar jahat, seperti kata2 10 pengintai Israel sehingga seluruh Israel (2 juta orang) keracunan, ikut ber-sungut2 dan binasa Bil 13:31 – 14:4. 10 Pengintai ini merasa dirinya benar, membela kebenaran, melawan yang menyesatkan (yaitu Musa) padahal mereka salah di ha-dapan Tuhan. Karena sudah keterla-luan, hukuman jatuh atas mereka dan mati celaka Bil 14:37. (Biasanya kalau mati ber-sama2 itu karena hukuman Tuhan). Ada banyak orang yang mu-lutnya menjadi racun sehingga mem-bunuh banyak orang dan dia sendiri juga dibunuh. Kata2 Absalom yang manis, menjerat dan melekatkan orang kepada dirinya sendiri. Akibatnya me-reka mati ber-sama2 lebih kurang 50.000 orang 2Sam 18:7-9. Juga kata2 Saul mempengaruhi banyak orang yang membuat mereka mati, banyak sekali kata2 Korah, Datan dan Abiram, 120 orang dan penghulu2 Israel semua berani melawan Musa dan semua mati dengan dahsyat, yang lain mati di padang gurun. Juga kata2 Taidus dan Yudas mempengaruhi ratusan orang sehingga celaka Kis 5:36-37.
Ada banyak sekali contoh2 sepanjang sejarah manusia yang mempengaruhi orang dengan kata2 yang jahat yang akhirnya menyebabkan kebinasaannya. Orang yang dengan kata2nyamengajak orang untuk berdosa itu seorang pembunuh sekalipun hanya dengan kata2 Ams 16:29; 18:20.
KESIMPULAN.
Jangan salah pakai lidah, itu me-nentukan nasib jadi buruk, bahkan bisa sampai Neraka gara2 lidah! Ada ra-tusan ayat nasehat tentang lidah, sebab kalau bisa bicara betul, lebih2 dalam pimpinan Roh Kudus sesuai Fir-man dan dengan saling menasehati yang betul, itu jalan kepada kesem-purnaan, nasib baik di dunia dan sampai kekal. Jangan jadi anjing kelu atau asbun tetapi bicara dengan betul, maka kapal hidup kita bisa berlayar dengan bahagia sampai kekal.
Nyanyian:
Jaga apa yang mulutmu kata.
Bisa membuat nasib berubah.
Allah Bapa di Surga lihat kita semua.
Cuci mulut dan juga hatimu.