MAT 18:1-3. HARUS JADI ANAK KECIL UNTUK BISA MASUK SURGA.
Perhatikan bahwa yang menjadi problem disini adalah:
1. Siapa yang terbesar dalam kerajaan Surga. Ini bukan besar tetapi terbesar!
2. Kalau tidak menjadi seperti anak kecil, bukan saja tidak bisa jadi terbesar dalam Surga tetapi sama sekali tidak boleh masuk Surga! Dahsyat! Beberapa orang berpikir kurang tepat, mereka merasa kalau tidak bisa jadi anak kecil, tetap masuk Surga tetapi tidak bisa menjadi yang terbesar atau besar. Tetapi dengan tegas dan jelas Tuhan berkata, bahwa kalau tidak mau menjadi anak kecil, tidak bisa masuk Surga, sangat dahsyat! Jadi kita harus mau menjadi anak kecil! Ini harus kita perhatikan baik-baik! Jadi, kita harus berubah menjadi seperti anak kecil (sekitar 3 tahun). Anak kecil itu tidak bisa apa-apa dan bukan apa-apa (BA), tidak masuk hitungan, dipinggirkan saja.
Apa maksudnya? Dalam ayat2 lain, anak kecilatau kanak-anak itu jelek Misalnya 1Kor 3:1-4 seperti bayi2 dalam Tuhan, Ibr 5:12-14, Rom 2:20, 1Kor 13:11, Gal 4:13 dll. Jadi ada anak kecil (kanak-anak, bayi)dalam arti jelek dan dalam arti baik, tergantung konteksnya. Disini anak dalam arti baik, sebab kalau kita tidak kembali menjadi kanak-anak, tidak bisa masuk Surga!
Kembali jadi anak kecil yang bagaimana?
Anak kecil berarti harus merendahkan diri kita jadi “B.A.” (= bukan apa-apa) seperti anak kecil yang tidak berarti dan tidak masuk hitungan. Mengapa jadi “B.A.” ? Sebab:
1. Kita selamat oleh anugerah sebagai karunia Allah. Ef 2:8, sama sekali kita tidak berdaya apa-apa.
2. Sesudah selamat, sekalipun kita sukses dalam hal jasmani danrohani, semua dari Allah 1Kor 4:7, Tuhan yang membuat perkara-perkara besar dalam hidup kita Maz 60:14, itu seperti permata yang mahal (Tuhan)dalam periuk tanah liat (yaitu kita) 2Kor 4:7. Sombong itu dosa yang sangat jahat, dosa prinsip dari iblis yang ingin membesarkan dirinya setara dengan Allah atau lebih tinggi lagi. Orang yang sombong itu seperti iblis, sangat jahat, dan kalau tidak bertobat akan direndahkan, binasa seperti iblis. Sebab sekalipun sukses dan dipakai Tuhan dengan heran, ingat semua itu oleh Tuhan, hampir 90-99% itu dari Tuhan, andil kita penting tetapi hanya 1-10% saja! Di laut Kolsom, yang membuka jalan dan melepaskan Israel dari Firaun hampir 98% itu dari Tuhan. Israel hanya berdiam diri dan harus taat. Israel menang besar dari Firaun tetapi B.A, bukan apa-apa! Begitu anak kecil bisa menang besar tetapi B.A.
MAT 18:4. RENDAH HATI SEPERTI ANAK-ANAK, TERBESAR DALAM SURGA.
Orang yang bisa yakin, mengerti dan menganggap dirinya B.A, bukan apa-apa, tidak berarti, tidak ada harganya adalah orang yang rendah hati.
Definisi rendah hati dalam Alkitab adalah tahu, yakin, mengerti dan mengakui bahwa semua yang ada pada kita itu dari Tuhan 1Kor 4:7. Dan inilah artinya menjadi anak kecil yaitu rendah hati menurut Firman Tuhan, yakin lalu mau mengakui bahwa semua dari Tuhan, maka, orang itu menjadi yang terbesar dalam Surga, luar biasa! Orang yang tidak mau mengakui hal ini, tidak yakin lalu meninggikan dirinya, apalagi waktu sukses, ini sombong dan kalau tidak bertobat bukan saja tidak bisa menjadi orang terbesar dalam Surga, tetapi tidak bisa masuk Surga. Sekalipun sukses, orang yang benar, tetap rendah hati, penuh syukur pada Allah sebab ini semua dari Dia dan merasa dirinya bukan apa-apa; seperti anak kecil naik mobil bagus itu miliknya, tetapi sesungguhnya semua ini dari bapaknya, bukan dari dia. Ini sikap yang betul dan baik dan diberkati Tuhan sebab bukan apa-apa; akan jadi terbesar di Surga.
Apa artinya? Menjadi besar itu bertumbuh dari kecil, terus bertumbuh dan akhirnya menjadi terbesar, dari 0 jadi 100. Kalau seorang rendah hati, maka Tuhan bisa mengangkat dia sesuai dengan penyerahan dan ketaatannya, terus meningkat, terus menjadi lebih besar. Kalau ia tetap rendah hati waktu diangkat jadi besar tidak berdosa, tidak sombong, terus mengakui bahwa semua dari Tuhan dan tetap taat pada Tuhan, maka Tuhan bisa mengangkat dia terus menerus, makin besar dan makin besar bahkan selama rendah hati Tuhan bisa mengangkat terus tanpa batas sehingga menjadi terbesar, yaitu menjadi sempurna, ini golongan terbesar, luar biasa! Selama kita tetap rendah hati dan taat, terus rendah hati Tuhan akan terus mengangkat kita tanpa batas sampai kita makin besar sampai jadi terbesar! Ini rencana Allah yang luar biasa bagi orang yang terus rendah hati.Ini pasti jadi asal kita tetap rendah hati dan taat, tidak bereaksi dosa. Banyak orang sudah mengalaminya seperti Yusuf, Musa, Henokh, Elia, Ayub dll, sampai mereka jadi besar tanpa batas. Saul menjadi sombong maka pengangkatan Tuhan berhenti, bahkan mulai direndahkan!Orang yang rendah hati akan masuk Surga dan punya kesempatan,kemungkinan besar menjadi yang terbesar di Surga. Selama ia tetap rendah hati dan taat sampai ke akhir, tetap dalam Tuhan, ia akan terus diangkat sampai menjadi golongan orang yang terbesar yaitu golongan orang sempurna.
Yohanes Pembaptis menganggap dirinya bukan apa-apa = nol. Ia hidup benar dan hanya berharap Tuhan yang sudahmemberinya semua perkara. Meskipun demikian, ia mati dibunuh Herodes, tetapi Petrus yang juga mau dibunuh Herodes, dilepaskan Tuhan. Mengapa berbeda, mengapa Yohanes mati? Sebab tugasnya selesai dan dengan mati syahid ia mendapat bonus ekstra besar (menderita karena Tuhan, itu kemuliaan besar Rom 8:17); mungkin sekali Yohanes bisa menjadi sempurna, sebab diantara orang yang dilahirkan ia sudah terbesar Mat 11:11, sehingga kalau ditambah bonus besar, mungkin menjadi sempurna. Sebab itu Tuhan mengizinkan Yohanes mati, Petrus tidak (waktunya belum selesai) ia dilepaskan dari tangan Herodes (bagi Tuhan itu mudah sekali!).
Jadi dewasa rohani (dan terus tumbuh sampai terbesar dalam Surga) itu seperti kanak-anak jasmani, tergantung dari Tuhan, percaya pada Tuhan saja, tidak percaya dirinya sendiri seperti Musa Kel 33:15. Dewasa manusiawi itu bisa berdikari dan percaya diri. Berbeda!
MAT 18:5. MENYAMBUT ANAK KECIL KARENA TUHAN.
Banyak orang kagum akan orang besar danmenyambutnya besar2an. Tetapi “anak kecil” tidak berani mengangkat dirinya, seperti orang minder sebab ia tahu semua dari Tuhan. Biasanya manusia itu me-muji2 dan mengkultuskan orang besar dan menghina, menyingkirkan orang kecil atau anak kecil; Kadang2 karena tidak suka penampilannya atau hanya mendengar kabar burung tentang orang itu, sudah langsung menghina. Itu manusia! Tetapi orang yang dipimpin Roh akan mengerti dan menyambut B.A. ini baik-baik, dan ini dinilai seperti menyambut Tuhan sendiri Mat 25:40, pasti indah dan diberkati. Apalagi kalau bisa merasakan rohnya sama 2Kor 12:18, satu roh Pil 1:27, Ef 4:3. Orang yang tidak dipimpin Roh, sulit membedakan roh yang lain, sebab itu juga sulit menolaknya, sekalipun roh orang itu sombong, populer diterima saja 2Kor 11:4. Jangan menerima berdasar populer, kaya, disanjung orang banyak tetapi lihat pengajaran dan rohnya, sambut orang yang menjadi “anak kecil”, yaitu orang2 yang punya jalan dan kesempatan untuk menjadi orang yang terbesar dalam Surga!
MAT 18:6-7. ORANG YANG MEMBUAT KEJATUHAN.
Tersontoh berarti jatuh. Orang yang dengan sengaja membuat seorang tersontoh atau jatuh, itu sangat jahat di hadapan Tuhan, itu lawannya pekerjaan Allah untuk menyelamatkan, itu pekerjaan iblis untuk menjatuhkan dan membinasakan dan orang ini dianggap seperti pembunuh Ams 16:29. Kalau ia dihukum mati, ditenggelamkan dalam laut itu masih ringan, sebab pembunuh tidak boleh masuk Surga berarti masuk Neraka yang dahsyat untuk kekal Wah 22:15. Hati2 jangan menghinakan atau mengecilkan orang2 yang tidak meng-angkat2 dirinya sendiri, yang tidak me-muji2 dirinya sendiri Ams 27:2, Kis 8:9, 2Kor 10:18; Orang yang benar dan mengerti tidak mau memegahkan dirinya sendiri supaya:
1. Jangan ia menerima kepujian lebih dari yang patut sebab orang menilai ia lebih dari yang sebenarnya 2Kor 12:6.
2. Yang layak dipuji adalah Tuhan, bukan kita Yes 42:8, Yoh 3:30.
Sontohan atau pencobaan yang menjadi ujian pasti datang. Tidak ada sekolah tanpa ujian dan hidup di dunia ini sekolah (= pengolahan), sebab itu ujian pasti datang, tetapi jangan kita yang menguji atau menjadi sebab kejatuhan orang lain, justru kita harus berusaha untuk menolong orang lain lulus dan tidak jatuh. Ini seperti Tuhan Yesus, jangan seperti iblis yang suka menjatuhkan dan membinasakan orang. Kaki tangan iblis pasti akan dibinasakan, hukumannya dahsyat, sebab itu jangan jadi kaki tangan iblis!
MAT 18:8-9. LEBIH BAIK 1 MATA, 1 TANGAN, 1 KAKI.
Perhatikan:
1. Setiap saat, mata kaki tangan ini terus bergerak, tidak pernah berhenti. Ini yang melakukan semua perbuatan manusia, tanpa ini manusia itu lumpuh tidak bisa berbuat apa-apa, sia2.
2. Ini adalah bagian dari tubuh kita sendiri dan kita sendiri yang harus menentukan penggunaannya, tergantung dari kita sendiri.
Disini kita melihat ada tiga kemungkinan untuk mata kaki tangan ini.
1. Kalau dua (mata, tangan, kaki) tidak berbuat salah, tidak menjatuhkan kita, tetapi ia justru mendatangkan faedah yang amat besar.
2. Punya dua tetapi masuk Neraka.
3. Lebih baik punya hanya satu tetapi masuk Surga.
Sebab itu kalau tidak bisa memiliki dua dengan baik (sehingga ber-buah2 dan masuk Surga dengan mendapat pahalanya dari dua alat tubuh ini) lebih baik memotongnya, sisa satu tetapi masih bisa masuk Surga!
Dalam terang Kemah Suci (Tabernakel) angka dua ini bisa:
1. kena Ruangan Suci (tidak berdosa)
2. kena Halaman (jatuh dalam dosa) dan angka satu itu berarti kurang atau cacat, tetapi bisa masuk Surga, bisa kembali masuk Ruangan Suci. Ini yang menjadi patokan kita yaitu:
1. Dua kalau tidak berdosa, tidak apa-apa, dua kalau berdosa, lebih baik dipotong menjadi satu supaya tidak berdosa dan masuk Neraka.
2. Ini semua tentang hal-hal yang netral, tetapi bisa jadi dosa (jadi dua) atau bisa diatasi sehingga tidak sampai berdosa (dipotong jadi satu).
MATA.
Dua mata itu tidak salah, bisa melihat baik-baik, tetapi kalau dipakai untuk yang berdosa harus dipotong, misalnya Akhan melihat kerungsang emas lalu berdosa Yus 7:1. Gehazi lihat hadiah Naaman jadi berdosa (2Raj 5:20) Daud melihat Betsyeba lalu berdosa 2Sam 11:2, Simson melihat perempuan2 Filistin, Absalom melihat tahta lalu berdosa. Ini semua orang2 yang memakai matanya jadi mata keranjang, jadi mata duitan, jadi mata2 jemawa sehingga jatuh dalam dosa dan kalau tidak bertobat, masuk Neraka. Orang seperti ini harus mencukil satu mata (bukan cara harfiah tetapi secara rohani), artinya yaitu mematikan keinginan mata 1Yoh 2:15-16.
Punya mata dua (lihatlah istrinya baik-baik, habis2an itu bukan dosa) tetapi jangan lihat perempuan lain seperti melihat istrinya sendiri, itu mata dua yang berdosa seperti Daud, Simson, jadi dosa berzina Mat 5:28, itu tidak boleh, harus dicungkil sehingga tinggal satu artinya menyangkal keinginan mata!
Begitu juga kalau melihat uang, kemewahan dll, matikan semua ingin kaya, harus berpada, itulah mata satu, jadi tidak berdosa, bisa masuk Surga, daripada bebas menuruti keinginan mata, dua matamasuk Neraka. Sebaliknya banyak orang melihat uang banyak dan kesempatan mencuri uang itu, tetapi tidak melakukannya seperti Yusuf, Yakub, Abraham, Daud dll, ini bermata dua tetapi tidak berdosa!
Begitu juga kalau melihat tahta (kehormatan, sukses, kepujian dari orang banyak, penghargaan dll), jangan ingin kepujian manusiawi Rom 2:29. Keinginan puji harus dibuang, jadilah anak kecil yang bukan apa-apa, mau dikecilkan Yoh 3:30, biar di dalam segala sukses dan perkara-perkara besar yang kita perbuat karena Tuhan, itu juga untuk kemuliaan nama Tuhan, sebab semua dari Tuhan, kita ini bukan apa-apa.Kita harus taat kalau dipakai Tuhan untuk perkara-perkara besar Maz 60:14; 1:3, tetapi jangan mencari atau menginginkan kepujian manusiawi,jangan memikirkan perkara-perkara yang tinggi Rom 12:16, Yer 45:5, yang penting berkenan pada Tuhan, entah perkara kecil atau besar di hadapan manusia, terkenal atau tidak (pelayanan besar atau pelayanan pribadi Kis 8:26) menjadi “hidung” (dikenal) atau “jantung (tidak dikenal)”, yang penting memperkenankan Tuhan, sebab kepujian kita dari Tuhan Rom 2:29 dan satu kali kita akan menerima mahkota dan pahala dari Tuhan untuk kekal. Jangan tertipu hormat, pujian orang banyak itu berarti suka hormat dan kemuliaan manusia Yoh 12:43, seperti orang Parisi yang sombong Mat 23:6,7, Luk 20:46 dll dan biasanyasembunyi2 hidup dalam dosa (takut ketahuan orang dan hilang kepujiannya), kalau tidak bertobat akan terhilang Mat 7:23. Inilah mata satu atau dua, jangan tertipu iblis.
TANGAN DAN KAKI.
Ini cerita tentang perbuatan kita dalam segala segi hidup. Misalnya uang (harta) itu netral, tetapi jangan sampai mencuri atau mengejar uang karena cinta uang, itu dosa dan mengakibatkan banyak dosa 1Tim 6:9 sehingga binasa karena uang seperti Yudas, Gehazi, Akhan dll. Tetapi ada orang yang sangat kaya tetapi bisa berpada, tidak cinta uang seperti Yusuf, Abraham, Daud dll, maka dengan uang yang banyak ia bisa lebih banyak mempermuliakan Allah; seperti Daud memakai banyak uangnya untuk rumah Tuhan, untuk pekerjaan Tuhan dengan tulus (bukan untuk berdagang dalam pekerjaan Tuhan supaya mendapat lebih banyak). Tetapi orang yang berdosa kalau memegang atau berjalan mencariuang, akan limpah dengan dosa; Orang ini harus menyangkal diri untuk berpada dan menyangkal diri, supaya jangan berdosa dengan uangnya, tetap suci dan bisa memakai uangnya untuk memberitakan Firman Tuhan, untuk kemuliaan nama Tuhan.
Tradisi.
Tradisi yang baik bisa dipakai (menghormati orangtua, berterimakasih dalam pernikahan, dalam kelahiran, kematian dll yang tidak bersangkutpaut dengan occultisme, tahyul, tetapi kalau ada yang melawan Firman Tuhan, harus menyangkal diri, dibuang satu tangan atau satu kaki. Ada yang tidak mau, tetap pakai dua tangan, dua kaki akibatnya masuk Neraka. Misalnya doa pada berhala, di kuburan, pakai syarat2 occultisme (ilmu putih atau hitam)! Ini peringatan dari Tuhan, lebih baik kudung (bukan cara harfiah tetapi rohaniah) tetapi masuk Surga, daripada mempunyai 2 tangan atau 2 kaki, tetapi masuk Neraka!
Juga hobby yang netral masih boleh tetapi jangan terikat, itu menjadi dosa dan merusak rohani, lebih baik dipotong jadi kudung, (supaya jangan jadi ikatan atau perbudakan)supaya tidak masuk neraka. Seringkali hobby meskipun netral merusak rohani, menghabiskan perhatian, waktu, uang, kesempatan (ke Gereja, belajar Firman Tuhan, doa, pelayanan) dll, bahkan merusakkesuciannya dan tidak tumbuh rohaninya.
Hal-hal duniawi, banyak yang netral, tetapi kalau mengikat, apalagi timbul cinta uang (untuk bisa membeli hal-hal duniawi),dan menghabiskan waktu dan kesempatan, itu harus dipotong! Lebih baik buntung daripada masuk neraka!
Musik, alat2 canggih itu netral tetapi kalau terikat, diperbudak, timbul perkelahian, merusak rohani dll, lebih baik dipotong. Ada orang sebab cinta musik, jadi duniawi sebab tidak bisa lepas dari musik dan lagu dunia, akhirnya mengorbankan rohaninya,kalau tidak bertobat masuk Neraka. Lebih baik dipotong, supaya jangan binasa jiwanya.
Ilmu itu netral kecuali ditambah filsafat manusiawi dan occultisme, itu menjadi dosa. Meskipun netral kalau orang itu memberhalakan ilmu sehingga mentelantarkan rohani sampai rusak, itu perlu dikudungkan supaya jangan masuk Neraka.
Ilmu jiwa bisa menyesatkan, sebab ia hanya mengenal orang lama, turunan Adam pertama, tetapi tidak mengenal orang baru turunan Adam terakhir dan manusia jenis kedua 1Kor 2:14; 15:45,47 sehingga imannya terpengaruh jadi luntur dan hanya memegang akal, padahal kita hidup dengan iman 2Kor 5:7. Manusia lahiriah belum ditebus Rom 8:23, sebab itu hal-hal tentang keadaan lahiriah masih bisa dipakai misalnya tentang bakat, tentang efisiensi kerja di pabrik, olahraga, cara belajar bahasa dll, hal-hal tentang manusia lahiriah, bisa tidak salah, masih bisa dipakai asal tidak melanggar Firman Tuhan. Tetapi untuk ilmu2 yang salah atau menyesatkan lebih baik pakai 1 tangan atau 1 kaki.
Masih ada banyak hal lainnya yang harus kita perhatikan, supaya jangan karena bodoh, melanggar Firman Tuhan sehingga jadi sombong (tidak bisa jadi anak kecil) dan berbuat dosa sehingga tidak masuk Surga. Ini perkara mutlak, supaya jangan tahu2 hilang keselamatannya, lepas dari Tuhan tanpa disadari dan hanyut dalam arus dosa.
MAT 18:10. JANGAN MENGHINA ANAK-ANAK KECIL.
Apa artinya menghina disini? Sebab manusia suka memuji yang besar bahkan mengkultuskan tetapi suka (ikut) menghina yang kecil. Sekalipun tidak kenal, terhadap kalau orang besar kagum dan dihargai seperti Yosafat kagum pada Achab orang besar dan terhormat, sehingga lupa segala dosa dan kejahatannya. Tetapi kalau orang kecil apalagi miskin, rendah, tidak ada yang peduli Yak 2:3. Orang2 yang rohani, rendah hati, tidak suka mencari tempat duduk di depan atau tempat mulia Luk 14:8-10, Mat 23:6.
Jangan takut perbuatan manusia yang tidak enak (dihina) sebab ada malaikat2 yang melayani anak-anak kecil dari Surga di hadapan Allah Bapa. Ini malaikat2 yang melayani manusia, istimewa orang yang takut akan Tuhan Maz 34:7, Ibr 1:14. Mengapa Tuhan menyuruh malaikat, bukankah Tuhan bisa langsung bekerja sendiri menyertai setiap orang beriman yaitu Roh Kudus? Yang selalu tinggal di dalam kita. Yoh 14:16-17. Biasanya dalam menghadapi iblis dan setan2, Tuhan tidak selalu menghadapi mereka, sebab terlalu besar dan iblis atau setan2 akan binasa total. Misalnya untuk menghadapi macam-macam pekerjaan setan, Tuhan menyuruh Michael atau malaikat2 Jd 9. Juga memberitahu gembala2 tentang kelahiran Juru selamat, dll. Memang dalam Wasiat Lama lebih banyak dipakai malaikat sebab manusia belum ditebus, sehingga Roh Kudus tidak bisa tinggal terus dalam manusia, tetapi dalam Wasiat Baru, Roh Kudus langsung bicara dalam hati kita dan memberi karunia2 dan buah Roh. Tetapi jutaan malaikat masih ber-edar2 melakukan kehendak Allah untuk melayani manusia. Kita tidak banyak mengerti dan memang tidak perlu berhubungan apalagi menyembah malaikat (dilarang Wah 22:9) tetapi semua diatur Allah dengan sempurna.
KESIMPULAN.
Kita harus memeriksa diri, jangan sampai ini terjadi pada kita. Kalau toh ada hal-hal seperti ini, segera diperbaiki supaya tidak mempengaruhi keselamatan kita atau keluarga dan domba2 yang menjadi tanggungjawab kita. Kalau tidak jelas, hendaknya ditanyakan pada gembala supaya jangan diremehkan dan kehilangan Surga yang kekal. Jangan pikir sekali selamat tetap selamat lalu mengabaikan segala peringatan Tuhan ini. Kalau jadi dosa apalagi terikat, lebih baik 1 mata, 1 tangan atau 1 kaki daripada 2 tetapi masuk Neraka. Kita harus sungguh-sungguh memperhatikan peringatan Tuhan supaya berkenan pada Tuhan dan bisa terus tumbuh menjadi yang terbesar dalam Surga!