Rom 8:37
Tetapi di dalam segala hal ini, kita lebih dari pemenang, melalui Dia yang mengasihi kita. (KJI)
I. MENANG DAN LEBIH DARI PEMENANG.
Dalam setiap pencobaan, kita bisa hidup berkemenangan, bahkan kita bisa menjadi lebih dari pemenang. Mungkinkah hal ini bisa terjadi dalam hidup kita? Bukan hanya mungkin, tetapi memang ini adalah rencana Allah. Kita lihat beberapa ayat-ayat yang menjelaskan hal ini.
1. Ibr 2:8
Engkau telah menaklukkan segala sesuatu di bawah kakinya.” Sebab di dalam hal Ia menaklukkan segala sesuatu di bawahnya, Ia tidak menyisakan apapun yang tidak ditaklukkan kepadanya. Tetapi sekarang kita belum melihat segala sesuatu ditaklukkan kepadanya. (KJI)
Tuhan Yesus adalah kepala dan Gereja adalah tubuhNya.Ef 1:23. Dikatakan dalam ayat ini bahwa Allah akan menaklukkan segala sesuatu di bawah kakiNya (ini berarti menjadi pemenang.
Tuhan Yesus sudah selesai, kita belum, tetapi didalam rencana Allah, kalau kita mau hidup sesuai rencana Allah, maka kita juga akan mengalami kemenangan seperti Kristus.
Kaki itu adalah bagian dari tubuh, bagian dari Gereja yaitu kita. Jadi kita juga akan menjadi pemenang, bahkan akan menang atas segala perkara, dan tidak ada sesuatupun yang disisakan yang tidak ditaklukkan di bawah kakiNya yaitu kita sebagai GerejaNya.Tuhan Yesus sebagai kepala sudah menang, sekarang kita sebagai tubuhNya, juga akan menang.
Kita harus mengerti rencana Allah dalam hidup pribadi kita dan dan di dalam rencana global untuk tubuh Kristus.
Tuhan Yesus sudah menang atas segala2nya dan kitapun akan jadi pememnang seperti Kristus.
Sekarang memang kemenangan ini belum tampak dalam segala sesuatu, tetapi pada waktunya semuanya akan di genapkan dan kita akan mengalami kemenangan atas segala perkara. Sebab itu kita harus belajar menang dalam setiap problem dan pencobaan yang kita hadapi.
Jangan berjalan sendiri, tetapi selalu beserta dengan Tuhan, maka kita akan bisa mengalami kemenangan dalam setiap perkara sampai kita menjadi lebih dari pemenang, asal kita tetap di dalam Dia.
2. Yoh 15:5.
Akulah pokok anggur, dan kamulah ranting-rantingnya, barangsiapa tinggala di dalam Aku, dan Aku di dalam Dia, orang ini mengeluarkan banyak buah, sebab tanpa Aku kamu tidak dapat berbuat apa pun (KJI)
Sebagai carang harus selalu lekat pada Pokok yang benar.
Kalau kita lekat seperti carang dalam Pokok yang benar dan Bapa menjadi pemeliharanya, maka carang ini pasti berbunga dan berbuah dalam keadaan apapun sebab Pokoknya benar yaitu Tuhan Yesus dan Yang memelihara kita adalah Allah Bapa yang maha kuasa dan kita dipimpin Roh.
Yoh 15:1
“Akulah pokok anggur yang benar, dan Bapa-Ku adalah pemeliharanya. (KJI)
Jadi Bapa, Putra, Roh Kudus bersama-sama. Mereka menolong dan menggarap hidup kita asal kita taat dipimpin Roh pasti terus menang.
Ini betul2 luar biasa, kita selalu menang, dan mendapat kemenangan yang indah2.
Bayangkan kalau setiap perang menang, selalu pulang bawa kemenangan dan jarahan.
Setiap pertandingan, kalau pulang selalu bawa medali emas.
Setiap urusan selalu selesai dan berhasil.
Setiap ujian lulus.
Setiap pencobaan menang.
Bukankah hidup seperti ini menjadi ajaib dan luar biasa?! Inilah “lebih dari pemenang”.
Yoh 15:1,5 adalah permulaannya, yaitu menjadi lebih dari pemenang dan di dalam Minggu ke-70 Daniel (menjelang kedatangan Tuhan) maka Gereja akan jadi ajaib. Wah 12:1.
3. Maz 1:3
karena adalah halnya bagaikan pokok yang tertanam pada tepi anak sungai, yang berbuah pada musimnya dan yang tiada gugur daunnya; maka segala perbuatannyapun beruntung juga. (TL)
Dalam ayat ini disebutkan orang yang menang itu “beruntung dalam segala yang diperbuatnya”. 4. Inilah ciri hidup yang berkenan kepada Tuhan.
Kol 1:10
supaya kamu boleh berjalan dengan layak di hadapan Tuhan, memperkenankan di dalam segala hal, berbuah-buah di dalam segala pekerjaan yang baik dan bertambah-tambah di dalam pengetahuan akan Allah, (KJI)
Carang di dalam pokok tidak perlu takut atau kuatir sama sekali, asal tinggal di dalam pokok dengan baik, pasti berbunga dan berbuah, sebab pokoknya benar dan penjaganya maha kuasa, menguasai segala sikon dan pencobaan yang datang pada kita, tidak akan lebih dari kekuatan kita 1Kor 10:13.
5. Hidup rohani di dalam Ruangan Suci.
Kita akan melihat rahasia kemenangan dari hidup dalam Ruangan Suci ini yaitu:
Ini cara hidup yang luar biasa.
Hidup berkemenangan berarti:
1. Mengenali setiap pencobaan yang kita hadapi. Kenali semua tipu daya dan siasat iblis. 2Kor 2:11.
a. Pencobaan dalam pikiran, baik yang muncul dalam pikiran kita sendiri (biasanya ini karena dosa-dosa yang tidak dibereskan dengan tuntas.
Mungkin dari luar sudah berhenti berdosa tetapi dalam hati masih tetap ada keinginan2 yang sia2, misalnya perzinaan, ketamakan, kepujian manusiawi dsb) atau karena panah berapi si setan yaitu perkara2 jahat yang ditembakkan dalam pikiran kita.
b. Juga pencobaan dalam dunia nyata, semua harus kita kenali dan jangan diremehkan atau bersikap sembarangan. Kalau kita berjalan dalam Roh, maka setiap problem atau serangan yang kita hadapi, biasanya Roh Kudus selalu mengingatkan, supaya kita jangan tertipu dan jatuh, tetapi bisa menghadapinya baik2 sampai menang.
2. Memang dalam setiap pencobaan yang kita hadapi.
Hidup dalam Ruangan Suci berarti hidup dalam kesucian (sampai dalam pikiran kita terus menerus. Ingat PPF = Past (masa hidup yang lalu) – Present (masa kini) -Future {yang akan datang}) dan menang dalam setiap pencobaan.
Ini hanya dimungkinkan kalau kita terus menerus berjalan dalam Roh, dipimpin Roh dan bertekun dalam 7 KPR ini yaitu:
1. Terus hidup dalam kesucian, dipimpin Roh. 1Pet 1:15-16, Rom 8:14.
2. Terus di jalan sempit, pikul salib, hidup diatas mezbah Tuhan Luk 9:13, Rom 12:1-2
3. Tumbuh dalam pengertian Firman Tuhan, sehingga terus tumbuh dan taat akan Firman Tuhan yang sudah kita mengerti 2Pet 3:18.
4. Tekun berdoa dalam Roh dan kebenaran 1Tes 5:17, Jd 20, Ef 6:18.
5. Terus bersekutu dalam tubuh Kristus dengan kesucian dan kasih Kristus. 1Yoh 1:7.
6. Tekun beribadah Ibr 10:25.
7. Tekun dalam pelayanan sehingga terus bertumbuh dan ber-buah2, 2Tim 2:20-21.
Kalau kita tinggal dalam Ruangan Suci (mengerjakan dan menikmati tujuh hal ini yang seringkali kita sebut sebagai 7 KPR {lihat bukunya: 7 KPR}), maka hidup kita akan selalu ada sukacita dan sejahtera Allah Fil 4:4-7.
II. MENANG DALAM SETIAP PENCOBAAN.
Dari 5 ayat pokok di atas, kita tahu bahwa adalah kehendak Allah untuk hidup berkemenangan terus menerus.
Menang dalam perkara apa saja, kapan saja, dimana saja, sehingga beruntung (menang) dalam segala yang kita perbuat menurut pimpinan Roh; ini adalah janji Tuhan.
Untuk menang dalam setiap pencobaan kecil besar, kita harus lulus atau menang yaitu dengan:
1. Tetap suci, jangan sampai terpancing untuk berdosa atau bereaksi dosa, dan
2. Bereaksi sesuai Firman Tuhan dengan hikmat dan kuasa Roh (dipimpin Roh). Dengan demikian dalam menghadapi problem ini kita terus melakukan kehendak Allah. Ini seperti Gal 2:20, sehingga yang menghadapi problem dan peperangan itu bukan saya lagi tetapi Kristus yang hidup di dalam saya”
Ini hidup yang ajaib. Memang dalam setiap pencobaan seperti Daud yang menang dalam setiap peperangan, itu tidak mungkin untuk manusia, tetapi mungkin untuk orang beriman, selama kita tinggal dalam Kristus, dipelihara Allah Bapa dan Roh Kudus memimpin kita seperti carang dalam pokok. Dalam setiap pencobaan dan peperangan yang kita hadapi, Roh Kudus sudah tahu cara menghadapi yang terbaik, yang menghasilkan kemenangan yang sempurna. Roh Kudus akan menyatakannya, apalagi kalau kita berharap pada Tuhan dan terus ber-tanya2 pada Roh Kudus minta pimpinanNya. Kalau kita mau taat dan terus dipimpin Roh, maka kita bisa:
a. Mengenal setiap problem yang kita hadapi, dan dalam dunia yang tampak dan tidak tampak (mengenali dan mengalahkan serangan2 anak panah berapi iblis Ef 6:16) dan
b. Mengalahkan problem atau pencobaan2 tsb dengan pimpinan Roh. Maka dalam semua pencobaan yang kita hadapi, besar kecil, kelihatan atau dalam pikiran, kita terus menang dengan Tuhan.
Dalam semua pencobaan atau peperangan ini, baik kecil atau besar, jangka pendek, menengah atau jangka pandang, kalau kita terus dipimpin Roh dan terus taat, kita pasti menang bahkan selalu menang, dan menjadi lebih dari pemenang.
III. TENTANG UJIAN DAN PEPERANGAN.
A. UJIAN ATAU HAJARAN.
Malapetaka dan celaka yang kita hadapi itu bisa karena ujian (seperti Ayub) bisa juga karena hajaran, seperti Daud waktu di coup olehAbsalom, Tuhan izinkan hal ini terjadi karena ia berzina dengan Batsyeba. Tentu kita harus berusaha supaya jangan sampai menderita karena hajaran (karena tidak mau berdosa lagi), tetapi kalau karena ujian, kita wajib menghadapinya, sebab ini wajar.
Hajaran.
Ibr 12:6
“Sebab orang yang dikasihi Tuhan, dihajar-Nya dan Ia menyesah setiap putra yang diterima-Nya.” (KJI)
Misalnya Yacob menipu kakaknya (cara halus) dan jugabapaknya, maka ia bertemu dengan gembong penipu yang lebih besar, ini penuaian! Jangan berdosa nanti dapat penuaian yang lebih dahsyat seperti Yacob, yang menipu akan ditipu lebih dahsyat lagi. Sesudah 7 tahun bekerja pada Laban,ia ditipu oleh laban yang menjanjikan Rachel tetapi ditukar dengan Lea. Ini betul2 penipuan yang dahsyat, memang Laban betul2 tukan tipu. Tetapi Yacob tidak membalas dengan tipu daya atau pembalasan lainnya. Ia sudah bertobat, maka penuaian ini menjadi ujian baginya. Dulu menipu Kej 27:24, sekarang ditipu. tetapi Yacob belajar bertahan selama 20 tahun di tangan penipu dan Tuhan memberinya kemenangan.
Ujian. Tuhan merencanakan bagi kita yang percaya, bukan hanya selamat, tetapi tumbuh sampai menjadi seperti Dia. Untuk itu perlu pengolahan dan kalau sudah cukup, lalu di uji dan kalau lulus, akan naik kelas. Sesudah pengolahan berikutnya ada lagi ujian berikutnya yang lebih tinggi tingkatnya. Begitu seterusnya ber-ulang2, ber-tingkat2.
Jadi sebagai orang beriman kita wajib menghadapi ujian dan seharusnya kita lulus, sebab kita tidak dicobai lebih dari kekuatan kita dan kalau kita taat dipimpin olehnya, pasti menang dan lulus.
Kalau tidak lulus, kalah perang itu berarti:
1. Pahit (semua kekalahan itu pahit!) dan
2. Harus mengulang,
3. Kalau terus tidak lulus (terus kalah) sampai akhir, maka tingkatan kita untuk kekal hanya sampai disitu. Sayang sekali, sebab selama kita hidup,sebetulnya kita bisa terus meningkat sampai puncak, tetapi kalau tidak mau, ya hanya sampai disitu saja.
Hati2, karena biasanya orang yang gagal, jatuh, kalah itu disebabkan karena ada dosa-dosa, dan ikatan2nya atau tabiat lama yang tidak dibuang, terus dipakai dan ini mencegahnya untuk menang. Dosa-dosa itulah yang membuat kekalahan dalam setiap peperangan atau kejatuhan dan itu berarti celaka. Karena keras hati, terus hidup dalam dosa (seperti Saul berkeras hati dalam iri kebenciannya terhadap Daud), maka ia terus kalah, terus jatuh dalam dosa; kalau tidak bertobat, akhirnya bisa hilang keselamatannya).
B. UJIAN ITU TIDAK LEBIH DARI KEKUATAN KITA.
1Kor 10:13
Tidak ada pencobaan yang menimpa kamu kecuali yang biasa untuk manusia, tetapi Allah itu setiawan yang tidak membiarkan kamu dicobai lebih dari kemampuanmuf, melainkan dengan pencobaan itu Ia juga akan mengadakan jalan keluar, supaya kamu dapat menanggungnya. (KJI)
Semua pencobaan ini tidak kebetulan dan tidak lebih dari kekuatan kita. Juga dalam mengizinkan atau memberi pencobaan ini, Tuhan sendiri sudah tahu jalan lepasnya, sebab itu kalau kita tetap lekat dengan Tuhan, maka kita bisa ber-tanya2 kepada Tuhan sehingga tahu jawaban atau jalan lepasnya, yaitu:
1. Tahu jalannya, caranya lepas dari pencobaan ini. Dia tahu lebih dahulu!
2. Minta kekuatan dari Tuhan. Jangan putus asa seperti Elia, pasti tidak lebih dari kekuatan kita!
3. Tunggu waktunya.
Sebab itu teruslah berdoa dalam Roh dan kebenaran, belajar Firman Tuhan, dan perhatikan suara Roh Kudus. Kalau kita terus berjalan dalam Roh kita akan mendengar suaraNya, maka kita akan tahu jalan lepas dari ujian itu, dapat kekuatan dari Roh Kudus untuk mentaati pimpinan Roh, melakukan kehendak Tuhan, juga dapat kekuatan dan sejahtera untuk menunggu kapan, maka kita akan lagi berkemenangan dengan Tuhan.
C. TINGKATAN MAKIN TINGGI, UJIAN MAKIN BERAT. Kalau rohani kita meningkat, ujian yang kita hadapi juga makin meningkat akan makin sulit, makin berat. Ini wajar!
Ada orang berkata, mengapa ikut Tuhan hidup ini makin berat. Ini mungkin karena hajaran, hidupnya pahit dari dosa dan hajarannya. Kalau ujian seperti Ayub, itu sangat berat tetapi tetap ada sejahtera dan sesudah lulus ada sukacita yang besar. Ujian Abraham (ujian akhir) yaitu waktu Abraham dituntut mengorbankan Ishak, itu sangat berat. Juga ujian Elia sampai Elia tidak tahan, minta mati, tetapi sesudah lulus, menjadi sempurna, indah sekali. Ini semua lain dengan hajaran.
Kalau kita hidup benar terus menerus (atau kalau mulai ada dosa, langsung dibuang dan dibereskan hajarannya kecil sekali atau tidak sampai turun), maka kita pasti tidak dihajar, hajaran tidak ada, tetapi ujian pasti tetap datang, namun hati tetap sejahtera, sebab tidak ada dosa. Waktu rohani kita terus meningkat, kita juga harus bersedia dan siap untuk menghadapi ujian yang makin meningkat sesuai dengan pertumbuhan rohani kita.
D. JANGAN HERAN.
1Pet 4:12
Saudara-saudara yang kekasih, janganlah heran akan api pencobaanf di antara kamu yang datang menguji kamu, seolah-olah suatu hal yang aneh terjadi atasmu. (KJI)
Tidak aneh! Adalah wajar dalam hidup kekristenan kalau kita akan terus mengalami peperangan (atau ujian) dan ujian itu makin lama makin berat sesuai dengan tingkat pertumbuhan rohani kita!
Justru kita bersukacita kalau kita boleh ikut ujian. Apalagi ujian yang tingkatannya makin tinggi. Yak 1:2.
Sebab itu, waktu kita ingin terus bertumbuh, makin meningkat seperti Kristus, jangan heran kalau ujiannya juga makin meningkat. Jagalah supaya kita tetap di dalam Kristus, tetap dipimpin Roh, sehingga selalu lulus dalam ujian yang makin berat dan makin meningkat, sehingga tingkat rohani kita juga bisa naik terus dan siap untuk ujian yang lebih tinggi lagi; begitu seharusnya kita terus meningkat makin tinggi sampai akhirnya menjadi seperti Kristus.
Banyak orang mengira dan mengharapkan kalau hidupnya lebih meningkat, hidupnya akan menjadi lebih indah, lebih heran tetapi ujiannya makin mudah, bisa dikerjakan dengan cepat sebab makin mudah. Karena bukankah sekarang ia sudah rohani dan sudah tinggi tingkatannya, bahkan ia mengharapkan bahwa hidupnya itutanpa ujian, tanpa pengolahan, tetapi bisa menjadi lebih mulia. Ini pendapat yang salah!
Ini tidak mungkin. Kalau ingin tingkatan yang makin tinggi, ujiannya juga seharusnya makin sulit. Kalau ingin menjadi seperti Kristus, juga harus siap menghadapi ujian sampai mati Pil 2:8 (tetapi kalau betul2 meningkat sampai sempurna, ini tanpa mati, tembus Tirai yang sudah dipecahkan oleh kematian Kristus untuk kita Ibr 10:20).
E. MAKIN BANYAK UJIAN MAKIN CEPAT MENINGKAT.
Misalnya dalam Minggu ke-70 Daniel, ujiannya berat dan banyak. Orang2 jahat berhasil menjadi kepala dan pemimpin negara dan dunia lalu bertindak jahat dan sangat merajalela. Timbul banyak ujian berat bagi orang2 beriman. Tetapi setiap kali lulus, sebab fasilitas dari Tuhan bertambah banyak dan luar biasa, tetapi orangnya sendiri harus meningkat rohaninya sehingga lulus. Misalnya tingkat ujian zaman sekarang 7, maka kekuatan kita harus 8, baru bisa lulus.
Tetapi makin lama pencobaannya makin berat dan makin dahsyat, apalagi pada akhir zaman, dalam Minggu ke-70 Daniel, pencobaan makin dahsyat misalnya menjadi 20, maka kekuatan kita harus lebih 21, baru bisa lulus. Jadi dengan terus mengalami pengolahan dan ujian kita akan terusmeningkat, ujian lagi yang makin berat, tetapi tetap lulus lagi, ujian lagi, begitu seterusnya, makin banyak ujian makin cepat tumbuh sehingga dalam Minggu ke-70 Daniel banyak orang menjadi sempurna dan jumlahnya genap 144.000
(Ada mahasiswa pada satu Universitas, setiap kali ujian harus “mengejar” dosen minta ujian. Kalau bisa ujian, untung. Sulit untuk mendapat kesempatan ujian. Sebab itu tidak lulus2, meskipun waktunya sudah lebih dari cukup. Lalu ia pindah ke universitas yang lain (lebih kurang tahun 1964). Disini ujiannya terjadwal dengan teratur dan terus menerus; mahasiswa ini sangat senang, sebab biasanya sulit sekali mendapat kesempatan untuk maju ujian di Universitas yang lama. Dua tahun kemudian ia lulus).
Begitu juga dalam Minggu ke-70 Daniel, akan ada banyak ujian yang berat2, sebab itu dengan cepat orang bertumbuh dan muncul banyak orang yang sempurna dan orang2 yang sudah siap untuk ikut pengangkatan.
Dalam zaman sekarangpun hal seperti ini masih bisa terjadi. Orang yang siap, yang mengerti dan mau meningkat terus, sekalipun belum Minggu ke-70 Daniel, Tuhan sanggup memberi pengolahan dan ujian yang cukup. Kita tidak perlu “me-ngejar2 Tuhan” untuk minta maju ujian. Tuhan Allah kita itu tertib, tidak pernah salah, tahu tepat keadaan kita dan Dia berkenan dan senang kalau kita bisa terus meningkat dengan cepat sehingga makin meningkat rohaninya, makin banyak buahnya dan bisa makin mempercepat kedatangan Tuhan Yesus.
F. MENGALAMI RENCANA ALLAH YANG BESAR DAN MULIA.
2Kor 3:18
Tetapi kita semua, dengan wajah tanpa selubung memandang kemuliaan Tuhan seperti dalam sebuah cermin, dan berubah menjadi sama seperti gambar itu, dari kemuliaan kepada kemuliaan, sebagaimana yang dikerjakan oleh Roh Tuhan. (KJI) (dari kemuliaan kepada kemuliaan)
Waktu melamar ujian jadi pegawai tinggi, masing2 membawa ijazahnya. Ada yang hanya punya ijazah SD dan SMP. Ada yang bawa ijazah SMA. Ada yang bawa ijazah S1. Di dalam dunia, waktu mencari tenaga yang baik, pasti ijazah SMP tidak dilihat (tetapi tanpa ijazah SMP tidak bisa sekolah dan ujian untuk mendapat ijazah SMA dan tanpa ijazah SMA juga tidak bisa sekolah dan ujian untuk mendapat ijazah S1!).
Orang yang punya ijazah SMP jangan harap jadi Mentri atau Kepala perusahaan besar. Untuk hal2 yang lebih tinggi dan lebih mulia perlu ijazah yang lebih tinggi. Begitu juga secara rohani kalau kita terus lulus dan meningkat dalam ujian rohani yang lebih tinggi tingkatnya (lebih berat) maka kita akan masuk dalam tingkatan2 hidup yang lebih tinggi di hadapan Tuhan, lebih indah, lebih heran dan lebih mulia dari Tuhan. Makin seperti Kristus, makin tinggi rohani kita makin mulia kedudukan kita di Surga untuk kekal. Juga di dunia kita sudah akan mengalami rencana Allah dengan tingkatan yang lebih tinggi dan mulia, jadi lebih indah di hadapan Tuhan. Maz 60:14. Ini berarti kita akan mengalami perkara2 yang lebih besar di hari2 yang akan datang, lebih dari hari2 yang lalu kalau terus tumbuh. Hari2 yang akan datang akan jadi makin indah dan makin mulia di dalam Tuhan. Beberapa orang hidupnya begitu2 saja, tidak ada stasiun2 yang indah yang dimasuki/ dialami. Sebab itu naiklah makin tinggi, makin seperti Kristus. Jangan takut ujian yang makin berat, dengan Tuhan pasti sanggup Pil 4:13, sebab semua sikon dikuasai Pemelihara hidup kita Yoh 15:1 sehingga tidak mungkin lebih dari kekuatan kita 1Kor 10:13.
Tetapi kalau disakiti hatinya sedikit saja tidak bisa mengampuni, mana bisa jadi orang yang indah di hadapan Tuhan. Kalau orang salah bicara sudah tersinggung lalu mogok, mana mungkin Tuhan mengangkat dalam pelayanan yang lebih tinggi dan memberi beban yang lebih berat dan lebih mulia? Kalau istri sendiri salah lalu marah dan tidak mau bicara, tidak mau mengampuni, mana mungkin jadi pemimpin besar seperti Musa yang bisa mengampuni orang2 Israel yang sangat jahat kepadanya. Kel 32:32. Lebih banyak kita menderita karena Tuhan dan menang (tidak bereaksi dosa, tetap suci dan bereaksi betul sesuai Firman Tuhan, terus melakukan kehendak Tuhan, maka kemuliaan kita akan lebih tinggi.
Rom 8:17
Dan jika kamu ini anak, maka warislahdd juga, yaitu waris Allah, dan sewarise dengan Kristus; jika kita menderita dengan Dia, supaya kita juga dimuliakan bersama-sama. (KJI) (Rom 8:18, Ef 3:13, 2Kor 4:17).
Ujian2 itu ada yang kecil sampai besar, ujian jangka pendek dan jangka panjang, untuk segala macam bidang. Kalau kita lulus semuanya, baru bisa dinaikkan ke tempat yang tinggi tanpa gugur waktu menjabat, tetapi tetap suci dan makin mulia seperti Yusuf, Daud, Daniel dll. Bukan gugur seperti Saul dan Salomo.
2Tim 2:21
Oleh sebab itu jikalau seseorang membersih-kan dirinya dari ini, ia akan menjadi suatu bejana kepada yang mulia, dikuduskan dan layak dipakai oleh tuannya, dipersiapkan untuk setiap pekerjaan yang baik. (KJI)
Perhatikanlah orang2 yang dipakai Tuhan dengan heran dan tidak gugur, tetapi justru terus meningkat, itulah orang2 yang mahir pikul salib, mahir dan tetap hidup suci dan taat terus menerus melakukan kehendak Tuhan. Sampai di mana kita mahir pikul salib di dunia, itu ukuran kemuliaan kita untuk kekal. Rom 8:17. Mereka bukan orang yang hidup menurut daging dan hawa nafsunya, tidak mau pikul salib seperti Lot atau Salomo yang mengumbar hawa nafsunya dengan limpah sesuka hatinya.Kalau kita tumbuh terus, dan ujian lulus terus,pasti kita juga akan mengalami rencana Allah yang makin indah di hari2 yang akan datang, lebih indah dari hari2 yang lalu.
Jangan heran, orang2 yang indah dari Tuhan, itu sudah lulus banyak ujian yang berat2.
Jangan takut, asal terus tinggal di dalam Tuhan (jangan lupa 7 KPR), pasti lulus terus! Bersedialah! Meningkatlah untuk menghadapi ujian2 yang lebih berat lagi dengan pertolongan Tuhan.
KESIMPULAN
Di dalam Tuhan kita bisa terus menang dan lulus sehingga menjadi lebih dari pemenang dan tidak lama lagi kita masuk Minggu ke-70 Daniel, kita akan terus menang dan masuk dalam Gereja yang ajaib, Gereja yang mengalami zaman keemasan Gereja seperti yang disebut dalam Wah 12:1, sekaligus ini juga menjadi kemuliaan yang kekal. Sangat indah. Di dunia terus menang lebih dari pemenang dan ini ikut sampai kekal sebagai kemuliaan kita Wah 14:13.
Sebab itu tinggallah dalam Kristus seperti carang dalam pokok, pasti berbuah2, pasti menang terus asal mau memelihara hidup rohani kita baik2 dan taat dipimpin Roh, sebab pemelihara kita adalah Allah Bapa yang maha kuasa, Roh Kudus terus memimpin kita di dalam Kristus.
Ini jaminan, garansi pertumbuhan, kemenangan dan kemuliaan yang tidak terbatas, kita bisa naik, meningkat terus sampai menjadi seperti Kristus. Ini sudah direncanakan dan dijanjikan Tuhan antara lain dalam ayat-ayat sbb:
1. Ibr 2:8. Kepala + tubuh menang.
2. Yoh 15:1,15. Garansi ilahi.
3. Maz 1:3. Dalam segala perkara.
4. Kol 1:10. Berkenan pada Tuhan.
5. Hidup dalam Ruangan Suci dengan 7 KPR.
Perhatikan supaya kita tetap berjalan dalam Roh (ada sejahtera dan sukacita ilahi dalam 7KPR) mengenali setiap problem dan pencobaan yang datang serta menanganinya dalam pimpinan Roh, supaya terus menang dalam semua pencobaan yang begitu banyak dan jangan ada yang jatuh.
I. Ingat ada beda antara ujian dan hajaran.
II. Ujian itu tidak lebih dari kekuatan kita.
III. Tingkatan makin tinggi, ujian makin berat.
IV. Jangan heran atau ber-sungut2.
V. Makin banyak ujian makin cepat meningkat.
VI. Mengalami rencana Allah yang besar dan mulia di hari2 yang akan datang, lebih dari hari2 yang lalu, sampai masuk Surga yang mulia dan kekal.
NYANYIAN:
Yesus pemenang, sayapun pemenang