Download MP3 Khotbah: M3636
GALATIA 2:20. SAYA BERUBAH.
I. BAGAIMANA KITA BERUBAH.
Waktu seorang percaya pada Tuhan Yesus dengan sungguh-sungguh (sungguh-sungguh itu lebih jelas kalau ditandai dengan pengorbanan atau salib, misalnya dalam Hujan awal mau mati syahid, dalam zaman kita, mau diusir dari rumah karena percaya Tuhan Yesus,mau mengakui dan meninggalkan kepercayaan lama meskipun dibenci dan kena resiko lain, berhalanya dibuanglalu mau dibaptis sekalipun ada resiko, juga baptisan Roh menjadi salah satu tanda), maka orang itu sudahmengalami suatu hidup yang lain yaitu:
1. Dilahir barukan. 1Pet 2:2 dan dengan kelahiran itu muncul sifat-sifat dari yang melahirkan 2Pet 1:4 yaitu sifat Kristus dalam hidup kita meskipun pada mulanya hanya dalam bentuk dan ukuran benih, tetapi itu sudah ada, kalau tumbuh, ia akan makin nyata. Juga disebut lahir kembali Yoh 3:3,5.
2. Pindah dari maut ke hidup 1Yoh 3:14, Yoh 5:24, Rom 6:4 pindah dari kerajaan gelap iblis kepada kerajaan terang Putra Allah Kol 1:13.
3. Lepas dari hukum dosa, maut dan pindah dalam hukum Roh yang memberi hidup Rom 8:2. Kita tidak lagi dikuasai hukum dosa dan maut (yaitu selalu jatuh dalam dosa, meskipun masih dalam hati, tetapi sudah bebas) dan sekarang bisa memilih untuk hidup suci atau dosa, bahkan Roh Kudus akan menolong kita dengan memberi kekuatan untuk bisa tetap hidup suci.
4. Yang lama lenyap, yang baru terbit 2Kor 5:17. Orang dalam kita berubah dari orang lama menjadi orang baru yang seperti Kristus, sebab itu kita bisa hidup dalamtabiat baru, tidak lagi dikuasai tabiat-tabiat yang lama.
5. Tinggalkan tabiat lama pakai yang baru Kol 3:9-10 kita berubah dengan memakai tabiat baru, tabiat ilahi seperti Kristus. Rom 12:1-2. Ini semua dikerjakan dengan iman, maka yang percaya akan mengalaminya (yang tidak percaya, ragu-ragu akan kacau dan kembali memakai tabiat yang lama).
II. PERUBAHAN LANGSUNG.
Ada perubahan-perubahan yang langsung terjadi, biasanya itu drastis, dari orang yang anti Tuhan Yesus, menjadi tunduk dan taat pada Tuhan Yesus; dosa-dosa yang lama dilepaskan, misalnya persundalan,penyembahan berhala, penipuan (Zakheus), pembunuhan, percabulan, occultisme dll. Ini memberi kesaksian yang berdampak luas sebab drastis. Ini juga seringkali disebut berbalik, dahulu ke kanan sekarang ke kiri, berubah sama sekali, langsung, seketika seperti Saul jadi Paulus, Zakheus dll. Ini indah, hebat tetapi belum cukup, masih diperlukan perubahan lanjutan.
III. PERUBAHAN LEBIH LANJUT.
Kadang-kadang ini tidak diperhatikan, padahal kita harus terus berubah sampai seperti Kristus 1Kor 11:1. Perjalanan ini sangat panjang. Henokh mencapai ini dalam 300 tahun dengan berjalan dengan Tuhan Kej 5:22-24. (Nuh sudah mulai berjalan dengan Tuhan Kej 6:9, tetapi tidak meneruskan akhirnya mabuk anggur dan sisa hidupnya 350 tahun sesudah air bah, tidak ada lagi ceritanya, hidup seperti orang biasa, tidak lagi seperti dahulu, sayang, ia merosot). Elia berjalan dengan Tuhan tidak lama, mungkin antara30-50 tahun (hidup rata-rata orang waktu ini adalah 70-80 tahun, sampai sekarang Maz 90:12).
Musa hidup dengan Tuhan kurang lebih 40 tahun (atau sampai 80 tahun kalau bisa dihitung mulai di Midian selama 40 tahun). Putra manusia Yesus hidup sangat efisien, penuh dan dipimpin Roh Mat 4:1, Luk 4:1,18, sehingga dalam 3,5 tahun pelayanan Ia tumbuh dengan cepat menjadi sempurna. Begitu juga dalam 3,5 tahun sebelum pengangkatan, ada Hujan akhir, pembukaan Firman Tuhan total dan pelayanan orang sempurna + jabatan, maka dalam 3,5 tahun banyak orang menjadi sempurna sehingga jumlahnya genap (Wah 14:1, 144.000, juga angka2 yang lain Rom 11:25 dan Mat 24:14 yaituseluruh dunia mendengar Injil) lalu terjadi pengangkatan.
Perubahan selanjutnya ini sangat penting sebab ini proses yang normal dan direncanakan, diharapkan Tuhan, supaya umat Tuhan terus berubah dan tumbuh sampai menjadi sempurna seperti Kristus.
Kalau tidak tumbuh, macet atau terlalu lambat, itu:
1. Biasanya ada sebabnya yaitu dosa atau keinginannya. Kalau ada dosa, bukannya tumbuh, justru jadi rusak dan merosot. Dosa akan tumbuh terus sehingga tabiat lama muncul kembali dan
2. Jadi batu sontohan di mana-mana. Sebab itu jangan berhenti tumbuh, tetap lekat pada Pokok yang benar yaitu Tuhan Yesus dengan 7 Kebutuhan Pokok Rohani.
7 KPR:
1. Tumbuh dalam Firman Tuhan,
2. Doa,
3. Persekutuan,
4. Ibadah,
5. Pelayanan,
6. Hidup di dalam Roh dan kebenaran,
7. Tekun pikul salib, di atas Mezbah).
Maka rohani akan tumbuh dalam setiap segi hidup 1Pet 1:15 dan mutunya makin meningkat dan indah sampai sempurna seperti Kristus 1Pet 1:16.
IV. BAGAIMANA PERUBAHAN LEBIH LANJUT ITU TERJADI?
Kita harus mau memperbaiki dan mencocokkan hidup se-hari2dengan Firman Tuhan sampai menjadi seperti Kristus yaitu dengan:
1. Mau pikul salib, mematikan tabiat daging, tabiatyang lama. Kalau kehendak daging yang lama tidak dimatikan, tabiat baru tidak mungkin muncul, apalagi tumbuh terus Luk 9:23, Gal 5:16-17,25. Harus mau mematikan hidup lama, daging, baru bisa tumbuh dalam hidup baru.
2. Tekun berdoa sehingga kuat melakukan tabiat-tabiatyang baru misalnya mengampuni, murah hati, menyangkal diri dari segala nafsu dan keinginan sendiri dst. Doa memberi kekuatan Luk 24:49, Kis 1:8, Yak 5:16, apalagi dengan tekun berdoa dalam Roh dan kebenaran, maka orang itu akan mudah dipimpin Roh, dan kalau ditaati, dilakukan, itulah hidup yang baru.
3. Disucikan dengan Firman Tuhan. Setiap kali kita mengerti dan diyakinkan oleh Firman Tuhan, kita membetulkan yang salah dan melakukan semua yang baru menurut Firman Tuhan. Ef 5:26-27.
4. Dalam persekutuan perlu saling menasehati supaya dosa-dosa baloknya hilang bahkan juga dosa-dosa selumbar Mat 7:2-5. Orang yang tidak bisa dinasehati itu keras hati dalam dosa, sombong dan akan celaka Ams 29:1 dan akhirnya rusak dan hancur, tidak bisa ditolong lagi. Orang-orang seperti ini jadi batu sontohan di mana-mana, nama Tuhan dihojat oleh perbuatannya Rom 2:24.
5. Dalam pelayanan, dosa itu akan cepat kentara, dan orang yang tulus dan mau membetulkan bisa melihat kesalahannya dengan jelas lalu memperbaiki sampai baik. Misalnya kalau ada sesuatu yang tidak beres dalam mesin, kalau dijalankan apalagi dengan beban berat, akan langsung nyata bagian-bagian yang rusak. Sebab itu bagi orang yang tulus dan sungguh-sungguh ingin memperkenankan Tuhan, pelayanan akan membuatnya tumbuh dengan pesat, tetapi orang yang pura-pura atau tidak tulus, justru dosa-dosanya akan kentara, tumbuh dalam pelayanan dan kalau tidak bertobat, akhirnya akan mati dalam pelayanan seperti Nadab Abihu, Korah cs, semua matinya justru dalam pelayanan.
6. Dalam ibadah, yang mau disucikan akan makin cepat suci.
7. Dipimpin Roh. Orang yang mau dibetulkan, mau mendengar suara Roh (ini diharapkan Tuhan dari semua Gereja-gereja yang baik dan yang jahat), maka kalau ia mau hidup berkenan pada Tuhan, ia akan bisa mendengar suara Tuhan tentang kekurangan dan dosa-dosanya dan bisa segera dibetulkan sebelum ada olok-olok atau akibat-akibat dalam pelayanan.
Jadi 7 KPR itu berguna untuk bersekutu, memperbaiki yang salah dan untuk tumbuh di dalam Tuhan.
Jangan berhenti memeriksa diri dan memperbaiki yang salah dan terus belajar melakukan hal-hal baru yang sesuai dengan Firman Tuhan, yang sudah atau yang baru dimengerti, taati saja, maka dengan demikian kita tumbuh.
Semua pertumbuhan harus Terus Meningkat Sampai Puncak, jangan berhenti sebelum mati. Setia itu dihitung sampai mati, bukan hanya sampai puluhan tahun tetapi sampai saat terakhir di dunia Mat 24:13, Wah 2:10.
V. HIDUP DALAM KESUCIAN. 1Pet 1:15-17.
Suci di hadapan Allah itu berarti MAK, di mana saja, dalam hal apa saja, dan kapan saja, yaitu dahulu (semua dosa-dosa masa lalu harus dibereskan, jangan dibiarkan. Dosa masa lalu tidak bisa kadaluarsa; dosa zaman Adam sampai 7000 tahun masih diperhitungkan!). Juga dosa yang sekarang bergerak dalam hati, dan dosa-dosa yang akan datang, dalam pikiran dan angan-angan kita, semua diketahui Tuhan. Semua harus dibersihkan oleh darah Tuhan Yesus (ada pertobatan).
VI. TAKUT AKAN TUHAN YANG TIDAK MEMBEDAKAN ORANG.
1Pet 1:17. Bukan orang yang menyeru Tuhan2 yang masuk Surga, sebab Allah menghakimi perbuatan masing-masing bukan hanya kata-katanya dan Ia menghakimi dengan tidak memandang rupa orang. Siapa saja yang berdosa, sekalipun menyebut nama Tuhan, akan dihukumkan dengan adil, sebab itu kita harus takut akan Tuhan selama menumpang di dunia. Jangan main-main atau berani berdosa sembunyi-sembunyi, Tuhan tahu, sebab itu pasti kena hukum!
Takut akan Allah dan takut akan manusia itu berbeda, sebab manusia hanya bisa melihat dari luar dan banyak yang tidak diketahuinya, tetapi Allah tahu lengkap dan jelas sampai yang di dalam hati dan angan-angannya.
Takut akan Tuhan itu bukan seperti pesakitan takut pada hakim atau maling pada polisi, tetapi orang yang betul-betul takut akan Tuhan itu takut jangan sampai iatidak memperkenankan Tuhan, sebab itu ia betul-betul menjauhkan diri dari yang jahat supaya bisa memperkenankan Tuhan.
Kalau seorang takut akan Tuhan ia akan undur dari yang jahat Ams 16:6b.
Orang yang takut Tuhan akan menjauhkan dirinya dari dosa dan kejahatan, sehingga tidak sampai jatuh Ams 22:3. Orang yang dekat2 dengan dosa dan berkata tidak apa-apa, ia tidak akan jatuh, itu mungkin sekali orang yang tertarik akan keindahan atau kemanisan perkara-perkara dosa, atau mulai ada keinginan dosa, meskipun mungkinkeinginan itu masih tidak tentu. Kalau keinginannya menjadi kuat, ia makin mendekat dan akhirnya berbuat dosa itu; Tetapi orang yang takut akan Tuhan, segera tahu itu jahat atau akan menjadi jahat, ia langsung menjauhkan diri daripada yang jahat atau dosa atau hal-hal yang mungkin bisa menjadi dosa.
Segera kita tahu atau segera kita melihat arah jalan kita kepada dosa, kita harus pergi daripadanya supaya jangan kita celaka.
Waktu antara mulai tahu, mulai melihat sampai mulai jatuh dalam dosa (timbul keinginan dosa dalam hati, itu sudah sama dengan dosa) itu berbeda-beda, ada yang cepat, ada yang lama. Seharusnya lebih dekat dengan timbulnya dosa kita sudah harus tahu lebih jelas, lebih peka dan lebih mengerti.
Seorang yang takut akan Tuhan, selang waktu kejatuhan ini biasanya panjang, jauh lebih lama. Jauh-jauh hari atau lama sebelumnya ia sudah bisa merasa atau melihat kemungkinan kejatuhan ini, ia akan langsung bertindak untuk lari, menjauh atau mengganti jalannya selagi masih jauh dari dosa, sehingga kemungkinan kejatuhan itu sangat kecil, tidak sampai jatuh dalam dosa.
Seringkali untuk lari dari kemungkinan dosa itu mengakibatkan pergumulan dalam hati. Tetapi segera orang itu dengan tegas mau pikul salib, mau mematikan daging, ia akan menang. Tetapi kalau dibiarkan, maka bisa timbul keinginan dosa (biasanya tidak pergi dari dosa itu) dan itu sudah berarti jatuh dalam dosa.
Ada seorang tuan mencari kusir (pengemudi kereta yang ditarik kuda). Ada yang melamar dan tuan ini bertanya: “Kalau engkau menjalankan kereta dekat jurang, apa yang kamu perbuat?” Saya akan mengendarainya dengan hati-hati dengan pengalaman dan kemahiran, tidak akan sampai jatuh dalam jurang. Saya berani menjalankannya tepat di tepi jurang, tetapi tetap selamat, tidak sampai jatuh dalam jurang. Saya ahli berjalan di tepi jurang.
Kusir yang lain berkata, sekalipun saya sudah pengalaman dan sanggup menjaga jangan sampai kereta jatuh dalam jurang, tetapi saya akan berusaha untuk menjalankan kereta itu sejauh mungkin dari jurang. Saya akan mencari jalan yang sedapat mungkin paling jauh dari tepi jurang. Tuan itu mengambil kusir yang mau menjalankan keretanya sejauh mungkin dari jurang.
Kalau kita sungguh-sungguh ingin memperkenankan Tuhan, maka kalau kita merasa dan mulai tahu bahwa jalan kita sudah mulai mendekati dosa dan jurang kejatuhan maka kita akan langsung pergi, menjauhkan diri dari dosa; itu takut akan Tuhan yang betul dan bijak Ams 22:3. Segera kita tahu atau merasa bahwa arah kita bisa sampai kepada dosa, langsung kita hentikan dan pindah ke jalan yang lain, yang tidak ada kemungkinan untuk berdosa.
Kalau seorang berdoa dalam Roh. Roh Kudus akan langsung bicara kepadanya kalau jalannya mulai ada kemungkinan kepada dosa. Orang yang tulus, waktu ia tahu dari Roh Kudus, akan langsung pindah dari jalan itu kepada jalan lain, supaya tidak sampai jatuh dalam dosa itu. Orang bijaksana waktu melihat lebih dahulu kalau ada yang akan jadi jahat, langsung ia pergi dan tidak kena Ams 22:3.
Orang yang bijak itu, segera ia merasa atau tahu itu dosa, ia langsung lari, menjauh, pindah, pergi, membatalkan dsb sehingga lolos dan tidak kena. Baik dalam pikiran kita, baik dalam pergaulan dengan orang lain. Ada seorang gadis diajak teman-temannya. Sebetulnya ia sudah tahu maksudnya tetapi ia ragu-ragu dan ikut saja pergi, waktu pulang ia sudah kehilangan kegadisannya, sudah cacat!
Pornografi itu membakar nafsu zina. Orang yang mengerti dan bijak, yang mau tetap hidup suci dan lepas dari hawa nafsu persundalan, akan menolak melihatnya Yes 33:15.
Orang yang mau melihatnya kedua kalinya itu memang tidak mau hidup suci atau tidak mau mencari kepuasan dengan istrinya sendiri. Ada beberapa orang tidak mau tidur bersama dalam satu kamar berdua di hotel. Mungkin ada yang memang mau membayar mahal untuk bisa menonton dengan bebas, Tuhan yang tahu mana yang bijak dan bodoh.
Semua jalan manusia itu pada akhirnya (sesudah berbelok-belok ke sana dan ke sini) bisa sampai kepada dosa atau kepada kesucian.
Lot mula-mula bersama-sama Abraham, berjalan betul, tetapi bertahun-tahun sesudah itu (sesudah melihat ini dan itu termasuk Sodom), ia mulai mendekati Sodom sebab hatinya ingin akan Sodom; makin lama makin dekat. Ini sebab sudah ada dosa (keinginan dosa itu dosa). Begitulah kalau seorang mempunyai keinginan dosa (=dosa), maka pastilah ia akan makin mendekat pada dosa itu. Ini jalan yangsalah! Ini jalan orang bodoh. Ini orang yang cinta dosa, tetap mau menuruti dosa dan mengabaikan kesucian. Ia akan jatuh dan terjerat dalam dosa.
Justru kita harus menjauhi segala permulaan atau kemungkinan dosa.
Waktu Daud tidak pergi perang, Roh Kudus sudah tahu itu akan membawanya kepada dosa. Tetapi Daud waktu itu tidak peka, ia tidak tahu dan tidak merasa sebab tidak peka, (mungkin karena ada kepegelan hati atau dosa-dosa lain), yang menghalang-halanginya untuk bisa merasa bahwa jalannya itu tidak dikehendaki Tuhan dan akan berakhir pada dosa, tetapi Roh Kudus sudah tahu. Pasti Roh Kudus sudah bicara, tetapi Daud tidak sadar.
Orang yang bijak, orang yang takut akan Tuhan itu bisa melihat jauh sebelumnya hal-hal yang bisa menjadi dosa, selang waktu kejatuhannya panjang, dan ia segera meninggalkan jalan yang salahitu, sehingga tetap suci, tidak sampai berdosa. Ini yang diharapkan dan disukai Tuhan.
Lebih jauh seorang bisa melihat kemungkinan dosa itu, dengan kata lain, selang waktu kejatuhannya makin jauh, itu orang yang lebih bijak dan lebih takut akan Tuhan dan lebih aman. Roh Kudus yang maha tahu dan Firman Tuhan membuat kita makin bijak. Dengan limpah berdoa dalam Roh dan kebenaran kita bisa dari jauh sudah tahu sebelumnya bahwa akan ada kemungkinan kejatuhan, dengan kata lain, selang waktu kejatuhannya makin jauh, makin panjang. Kalau sudah dekat baru sadar (selang waktu kejatuhannya sangat pendek) itu orang bodoh (tidak peka, tidak mendengar suara Roh, tidak sadar atau memang pura-pura tidak tahu sebab ingin dosanya) dan biasanya orang seperti iniakan langsung jatuh dalam dosa (mungkin tanpa dipikir lagi).
Jadi orang yang takut akan Tuhan dengan tulus (disertai atau dipimpin Roh) bisa melihat jauh sebelumnya. Tahu makin jauh sebelum kejatuhan, itu berarti makin bijak dan makin takut akan Tuhan dan makin aman untuk tetap bisa hidup dalam kesucian (selang waktu kejatuhannya makin panjang).
Allah “sudah tahu” permulaan dosa itu dari kekekalan dan tahu semua akibatnya (selang waktu kejatuhan Allah itu tidak ada, atau menurut pikiran manusia: tidak terhingga), sebab itu Allah tidak pernah dan tidak mungkin bisa berbuat dosa, sebab dari permulaannya Ia sudah maha suci dan tidak mungkin berbuat dosa dan tidak mau berbuat dosa sampai kekal selama-lamanya. Itulah Allah yang maha suci dan mutlak tidak bisa berbuat dosa. Tetapi manusia di dunia, apalagi orang berdosa, selang waktu kejatuhannya itu pendek sekali. Lebih panjang, lebih jauh, lebih aman. Kalau selang waktu kejatuhan ini makin panjang sampai akhirnya tidak terhingga, itu mendekati seperti Allah. Sebab orang percaya yang tumbuh akhirnya menjadi seperti Allah, jadi sempurna, tidak bisa berdosa lagi dengan mutlak.
Kalau kita mau hidup di hadapan Allah dalam kesucian dan selang waktu kejatuhan untuk setiap hal makin panjang, itu makin baik. Dengan Firman Tuhan dan Roh Kudus selang waktu kejatuhan ini bisa makin jauh sampai tidak terbatas, ini berarti sudah menjadi sempurna, seperti Allah tidak mungkin lagi bisa berdosa.
Tetapi segera Roh Kudus mengingatkan kita, langsunglah pindah jalur atau menjauh, berbalik dari dosa,maka kita akan jauh dari dosa, tidak sampai berdosa. Ada orang sudah tahu bahwa orang itu suka berkelahi dan ada gejala-gejala mau berkelahi, ia ikut saja, ini orang yang tidak mau menyangkal diri dan selang waktu kejatuhannya sangat pendek atau memang sudah ingin akan dosa, sebab sudah punya rencana. Kalau orang yang mau menjauh dari dosa, tidak keberatan kalau dilarangi ataudiawasi, sebab memang tidak mau berdosa dan ia bebas dari dosa dan kemungkinan-kemungkinan berdosa.
Inilah orang yang takut akan Tuhan, menjauhkan diri dari dosa dan dalam segala segi hidupnya,selang waktu kejatuhannya makin lama makin panjang sehingga terus terpelihara dalam kesucian MAK.
KESIMPULAN.
“Saya sudah berubah” sebab percaya Tuhan Yesus. Lahir baru itu:
1. Dengan kuasa Allah.
2. Berubah langsung waktu percaya.
3. Harus ada perubahan lebih lanjut sampai menjadi seperti Kristus. TMSP!
4. Bagaimana kita bisa terus berubah dan tumbuh? Ingat 7 KPR. Terus disucikan dari yang salah dan terus tumbuh dalam perkara-perkara baru seperti Kristus.
5. Hidup suci di hadapan Allah. Ingat “MAK”.
6. Takut akan Tuhan yang tidak membedakan orang. Ingat orang yang takut akan Tuhan itu orang bijak, menjauhkan diri dari dosa, selang waktu kejatuhannya panjang, tetapi ia langsung lari dari dosa, tetapi orang yang bodoh dan tidak takut Tuhan itu selang waktu kejatuhannya pendek dan tidak menjauhinya, langsung jatuh dan rusak. (Kalau ia mau bertobat, Tuhan pasti menolongnya Luk 9:59, tetapi jauh lebih baik kalau tidak sampai jatuh!).
Teruslah berubah, jangan sampai jadi batu sontohan, setialah sampai mati dan terus berubah lebih lanjut sampai menjadi seperti Kristus, itu hidup yang berarti dan indah, puas, sukacita terus sejahtera sebab terus hidup dalam kesucian dan bahagia yang sejati sampai kekal.
Nyanyian:
Saya berubah, dan terus berubah, sampai seperti Kristus.
Yang kukasihi kini lenyap, yang lebih baik saya t’rima.
Saya berubah dan terus berubah, sampai seperti Kristus.