Download MP3 Khotbah: M3539
I. DEFINISI
Orang yang mau dinasehati itu orang yang berbudi, suatu sifat orang baru yang indah dan menguntungkan. Apa definisinya?
Nasehat = Memberi kata-kata yang membuat orang itu tertolong, beruntung, mengerti hal-hal baru, lepas dari kekurangan atau celakanya, baik secara jasmani atau rohani.
Lawannya adalah dibiarkan bahkan sampai dijerumuskan atau dijerat ke dalam bahaya atau celaka.
Mau dinasehati dengan tulus adalah salah satu sifat orang baru dan ini membuat orang itu menjadi berbudi sebab ia:
- Mau menerima nasehat supaya hidupnya benar atau makin baik
- Dan ini berkenan di hadapan Allah dan manusia Luk 2:52, 1Sam 2:26
- Hasil akhir dari mau dinasehati adalah hidup yang dicek tetap benar (kalau ternyata nasehat itu salah dan ia benar) atau diperbaiki kembali sampai benar di hadapan Allah (kalau ia memang berdosa) Yak 4:7-8 sehingga Allah ada di pihaknya Rom 8:31.
Sebab itu kalau ada cukup banyak nasehat yang betul Ams 11:14; 15:22 dan mau menerima nasehat, itu untung sekali, sebab orang yang tidak mau menerima nasehat akan celaka, binasa dan tidak bisa ditolong lagi Ams 29:1.
II. MAU MENERIMA ATAU SUKA DINASEHATI
- Lahir baru. Orang ini suka kebenaran dan benci dosa Ibr 1:9. Kalau ia mau tetap hidup benar dan berkenan pada Tuhan dan manusia, pasti ia mau menerima nasehat.
- Mau menyangkal diri, mau mengakui dosa kalau ada, mau merendahkan diri, sebab disalahkan berarti rendah. Orang sombong sulit menerima nasehat Ams 13:10. Orang sombong terus menolak nasehat, dan seringkali jadi bertengkar sebab tidak mau disalahkan (meskipun salah, apalagi kalau tidak salah, merasa direndahkan), tetapi orang yang mau terima nasehat menjadi bijak, berhikmat.
- Mau mengakui kesalahan yang ada, yang ditunjukkan dan membereskannya 1Yoh 1:9, maka ia akan diampuni Tuhan dan bersih. Dalam bertobat termasuk membereskan salahnya kalau ada yang harus dibereskan seperti mengakui salah, minta maaf, mengganti yang dirusakkan, mengembalikan milik orang dll.
- Tinggal di dalam Kristus. Kalau ada dosa, Roh Kudus akan mengingatkan dan menguatkan supaya bertobat, sebab ada kerinduan untuk berkenan kepada Tuhan supaya tetap di dalam Kristus atau kembalidalam kesucian (kalau berdosa) dan melakukan kehendak Tuhan.
III. ORANG YANG MENOLAK NASEHAT ITU CELAKA
Lambat atau cepat hukuman atas dosanya pasti datang, kalau tidak mau bertobat. Biasanya orang yang menolak nasehat itu disebabkan karena tidak mau bertobat, tidak mau menyangkal diri, keras hati Ibr 3:15, sombong, tidak mau memperkenankan Tuhan dan cinta dunia, kesukaan dosa yang seketika Ibr 11:25 dsb.
Dalam Pkh 4:13 dibandingkan orang muda (Inggris: kanak-kanak) yang miskin tetapi mau menerima nasehat (ia menjadi bijak), itu lebih baik daripada seorang raja (kaya) dan tua tetapi keras hati, tidak mau menerima nasehat. Begitulah masih ada orang-orang Kristen yang sudah lama (banyak pengalaman) tetapi tidak mau menerima nasehat, tetapi keras hati dalam kekurangan dan kesa-lahannya sehingga timbul orang-orang Kristen yang begitu jelek, jahat, penuh tabiat lama dan menjadi batu sontohan bagi banyak orang, sebab tidak mau menerima nasehat. Ini biasanya disebabkan karena merasa sudah tua, pengalaman, tahu banyak tetapi tidak bertobat, tetap ingin terus menuruti kedagingan dan akalnya; akibatnya pasti celaka sebab Tuhan menilai orang seperti ini, orang Kristen yang bertabiat lama tetapi berpengalaman (sudah tahu banyak) itu sangat jelek Luk 12:48. Orang dunia tambah tua tambah sulit dinasehati sebab sudah berpengalaman, merasa dirinya lebih mengerti dan tidak mau merendahkan diri. Tetapi orang Kristen tidak tergantung dari tua muda, tetapi tergantung dari hati yang mau taat atau keras hati. Jangan menjadi raja tua yang menolak nasehat, akan timbul banyak tabiat yang jelek-jelek dan nama Tuhan dihinakan Rom 2:24.
IV. TANDA-TANDA ORANG YANG MAU DINASEHATI
- Tidak marah atau melawan, tidak berbantah-bantah, tetapi bersyukur.
- Mau kengakui dosa atau salahnya.
- Suka periksa diri.
- Mau menyangkal diri.
- Langsung berubah, yaitu mengakui dan dibereskan.
Orang seperti ini adalah orang bijak dibandingkan orang yang tidak mau dinasehati; ia akan tertolong sedikit atau banyak dari kesalahan-kesalahannya, tergantung pertobatannya.
V. SALING NASEHAT
Biasanya orang lebih mudah melihat kesalahan orang daripada salahnya sendiri Mat 7:2-5. Sebab itu peran orang lain yang mau menunjukkan dan menasehati kesalahan kita itu sangat menguntungkan, bahkan itu didorong, diharuskan oleh Tuhan, supaya ada nasehat dalam Gereja Tuhan Flp 2:1.
Ada banyak ayat-ayat tentang hal ini 2Kor 13:11, Kol 3:1, 1Tes 5:11, Ibr 3:13; 10:25. Juga menasehati anak-anak sendiri Ef 6:4, Ibr 12:5. Sebab itu kalau kita bisa saling menasehati dengan bebas, tidak segan, tidak takut, tidak malu atau tidak ada reaksi yang jahat (marah, benci, dendam, putus hubungan, menyalahkan kembali dll), maka orang-orang seperti ini yang suka saling bersih-bersih akan lebih sedikit dosanya dan lebih mudah hidup benar serta memperkenankan Tuhan.
VI. TIDAK BISA MEMBEDAKAN NASEHAT YANG BETUL DAN SALAH
Bisa membedakan itu sangat penting, sebab belum tentu semua nasehat itu betul dan berguna, ada nasehat yang salah bahkan mendatangkan celaka atau justru menjerumuskan. Sebab itu kita harus bisa membedakan dan berani memilih nasehat yang betul dan menolak nasehat yang salah dan jahat. Contoh yang jelas adalah:
- Rehabeam yang baru menjadi raja didatangi rakyat yang minta pengurangan beban (pajak). Rehabeam mempunyai penasehat-penasehat dari bapanya (penasehat tua) dan penasehat-penasehat muda yang tumbuh bersamanya. Ada hubungan batin yang lebih erat dengan penasehat muda dan Rehabeam tidak bisa membedakan mana yang betul dan baik. Seringkali kita bingung untuk memilih beberapa nasehat yang tampaknya sama-sama bagus lagipula kita tidak tahu dan tidak bisa menduga akibatnya di hari-hari yang akan datang. Memilih nasehat yang salah akibatnya dahsyat seperti pada Rehabeam ini. Sebab ia memilih nasehat dari penasehat muda yang tumbuh bersama-sama dia 1Raj 12:10, 2Taw 10:14, maka kerajaannya pecah dan 10 suku meninggalkannya dan ini permanen sampai selamanya. Salah memilih nasehat itu akibatnya dahsyat. Contoh dari orang-orang yang menuruti nasehat-nasehat yang salah antara lain:
- Amnon dinasehati Yonadab bin Simei untuk bisa menuruti nafsu birahinya dan hebat, ia langsung berhasil, tetapi akhirnya sesudah 2 tahun, ia mati dibunuh Absalom 2Sam 13:3-4.
- Ahab merasa nasehat Mikha (nabi yang betul) tidak betul, tidak enak dan melemahkan, tetapi nasehat Zedekia (nabi Baal) itu yang baik dan menguatkan 1Raj 22:8,11. Ahab pergi menuruti nubuat Zedekia dan mati. Yosafat yang sudah tahu bahwa Mikha yang benar, juga ikut Ahab, ia hampir mati (untung Tuhan masih mengampuni Yosafat yang tergiur melihat Ahab).
- Korah dkk, orang Israel dan 10 pengintai tidak mau menerima nasehat yang betul dari Musa, dan ia berhasil mendapat dukungan dan persetujuan dari seluruh orang Israel tetapi kemudian semua mati dengan sangat mengerikan.
- Yakub menurut nasehat ibunya untuk berdusta pada Isak bapaknya, akibatnya Ribka kehilangan Yakub sampai mati dan Yakub menderita akibatnya, antara lain ditipu Laban 10 kali.
VII. BISA MEMBEDAKAN NASEHAT
Untuk bisa membedakan kita perlu:
- Di pihak Allah. Orang yang di pihak iblis akan dibutakan mata hatinya dan dengan mudah dibujuk kaki tangan iblis seperti Saul, bahkan sampai ditipu dukun Endor dan menjadi ketakutan karena kena tipu daya setan sehingga bunuh diri dan langsung masuk Neraka.
- Punya pengertian Firman Tuhan dan dipimpin Roh. Roh Kudus yang mencelikkan mata hati kita 1Kor 2:10 dan membawa kita pada pengertian yang benar Yoh 16:13, Dia Guru pribadi kita 1Yoh 2:20,27. Berdoalah minta penjelasan dari Roh Kudus supaya tahu itu nasehat yang benar atau salah, apalagi kalau bisa berdoa dalam Roh dan kebenaran akan ada karunia membedakan roh dan marifat yang kita perlukan supaya kita jangan menurut nasehat yang salah. Orang yang tidak punya pengertian kebenaran Firman Tuhan yang jelas akan mudah bingung seperti Petrus sehingga hanyut dalam kemunafikan orang Yahudi Gal 2:12. Paulus sendiri ikut kembali memegang syarat-syarat Wasiat Lama padahal itu salah, karena bingung menghadapi nasehat-nasehat rasul-rasul di Yerusalem Kis 21:26. Sebab itu orang yang tidak tumbuh dalam pengertian Firman Tuhan dan tidak dipimpin Roh akan mudah bingung dan keliru mengambil nasehat yang salah.
- Peneguhan dari tubuh Kristus. Tanyakan pada gembala, pemimpin-pemimpin dan saudara-saudara yang dipimpin Roh. Saling menasehati itu perlu, tetapi ini hanya peneguhan, kita sendiri harus tahu membedakannya,harus yakin seperti Paulus dalam Kis 20:24 (di sini Paulus yakin, sudah mengerti, tidak bingung lagi), ia yakin akan pimpinan Roh, sebab itu waktu ada dua petunjuk atau nasehat yang berbeda, Paulus bisa membedakannya Kis 21:4, 10-11. Kalau kita sendiri tidak mengerti, maka mudah diombang-ambingkan oleh nasehat semua orang Ef 4:14 seperti cerita bapak dan putranya yang hendak menjual keledainya ke pasar, sebab menuruti semua nasehat akhirnya semua celaka.
- Kita harus punya pendirian yang teguh. Pendirian yang teguh itu baru ada kalau ada pengertian Firman Tuhan yang jelas, lalu kita memegang kebenaran itu dengan sungguh-sungguh, timbul pendirian yang betul. Pendirian yang teguh itu untuk taat pada Tuhan dan menjauhi kejahatan Ef 5:11. Jadi kita harus mempunyai pengertian yang jelas dan benar tentang materi nasehat atau petunjuk itu. Seperti Yakub. Sebab tidak punya pendirian, ia terpengaruh oleh ibunya dan mengalami banyak kesukaran dan penderitaan. Contoh orang yang bsia membedakan nasehat yang betul dan salah. a. Daud waktu diberi nasehat untuk pulang bahkan dimarahi, tetap pada pendiriannya, tetap berperang melawan Goliat dan ternyata nasehat mereka salah 1Sam 17. Juga waktu ia diberi nasehat untuk membunuh Saul sebab Saul hendak membunuhnya, ia menolak 1Sam 26:10-11. Sebab itu Daud tidak sampai keluar dari rel Tuhan dan mengalami hal-hal indah dari Tuhan. Juga waktu ia dinasehati Abigail ia menurut, sebab sadar tindakan yang akan dibuatnya itu salah, hanya menuruti emosi dan kesombongannya.
b. Musa mendengar nasehat Yitro mertuanya, ia mengerti bahwa nasehat itu betul dan hasilnya menguntungkan Israel.
c. Cara membawa Tabut ke Yerusalem 2Sam 6, 1Taw 13. Mula-mula Uza dan Ahio mendengar nasehat untuk membawa Tabut dengan pedati baru (suatu saran yang bagus menurut akal, penuh penghormatan dan penghargaan) tetapi mengakibatkan kematian Uza sebab melawan Firman Tuhan. Waktu mereka menurut Firman Tuhan, yaitu dipikul imam-imam, semua berjalan dengan baik dan Tuhan berkenan. Hati-hati dengan nasehat-nasehat yang bagus menurut akal tetapi tidak cocok dengan Firman Tuhan, bisa membawa kematian rohani.
Bisa membedakan nasehat itu penting sekali dan itu tergantung dari masing-masing kita sendiri. Jangan bersandar pada orang lain sekalipun ia baik kepada kita, atau pada orang-orang rohani lain, kalau mereka keliru semua akan celaka. Masing-masing harus tumbuh dalam pengertian Firman Tuhan dan makin mahir dipimpin Roh supaya masing-masing bisa membedakannya sendiri, mana nasehat yang betul dan salah. Dari orang lain hanya sebagai peneguhan.
VIII. CARA MEMBERI NASEHAT
- Beri nasehat yang betul, yaitu sesuai Firman Tuhan. Nasehat menuruti akal, sekalipun tampaknya logis dan baik, bisa keliru di hadapan Allah (kalau bertentangan atau tidak cocok dengan Firman Tuhan) dan makan korban seperti Uza. Nasehati sesuai Firman Tuhan 1Pet 4:11, Firman Tuhan itulah kebenaran Yoh 17:17. Tetapi seringkali ada banyak ayat-ayat kebenaran, kita juga bisa bingung mau memilih yang mana. Sebab itu minta hikmat, atau karunia-karunia Roh Kudus, sehingga dengan pertolongan Roh Kudus, kita bisa memberi kata-kata yang tepat dan berguna baginya.
- Tulus. Jangan ada maksud yang lain, lebih-lebih yang jahat, atau nasehat demi kepentingan sendiri 1Tes 2:3,11. Seringkali pedagang atau pabrik memberi nasehat sesuai dengan produknya, supaya laris dan menguntungkan pabriknya. Sebab itu pemerintah mempunyai badan-badan untuk pengawasan, supaya jangan pabrik-pabrik bicara dan mengadvertensikan hanya untuk menguntungkan pabriknya sendiri dan mengorbankan kepentingan pembeli. Begitu juga kita harus tulus karena Tuhan, dalam nama Tuhan (Kol 3:17) untuk menjadi berkat bagi orang yang kita nasehati, bukan untuk mencari untung.
- Dengan kuasa. Minta hikmat dan kuasa Allah supaya bisa memberi nasehat yang tepat dan ada kuasa untuk mendorongnya dalam jalan yang betul, supaya dia bisa mengerti dan taat sehingga selamat.
- Dengan kasih dan lemah lembut. Gal 6:1, 2Tes 3:15, 2Kor 10:1 dan sabar 1Tim 4:2. Jangan memojokkan dan merendahkannya, apalagi ditekan 2Kor 2:7 sehingga ia jadi kecil hati dan bisa undur, tetapi nasehati dengan kasih, dengan maksud untuk mengangkatnya keluar dari salahnya sehingga menyelamatkannya Yoh 5:19-20.
- Kalau perlu ditempelak, istimewa kalau orang itu keras hati dan melawan Allah. Tit 2:15; 3:10, 1Tim 5:20.
IX. SIAPA YANG PERLU DINASEHATI
Orang yang akan atau sudah berdosa, baik yang mau dinasehati dan yang keras kepala 1Tes 5:14, perlu ditolong dengan belas kasihan, untuk menyelamatkannya sedapat-dapatnya. Kalau kita tahu berbuat baik tetapi tidak melakukan itu menjadi dosa Yak 4:17. Siapa saja orang-orang yang perlu dinasehati ini?
- Orang yang menjadi tanggung jawab kita seperti anak-anak, domba-domba Tuhan yang ditanggungkan atas kita dalam Sekolah Minggu, Kaum Muda, seksi, Sel Gereja, kelompok-kelompok pekerja, keluarga dll.
- Seisi rumah, bahkan juga
- Orang di dekat kita Luk 10:27-37
- Tahu kesalahan orang lain. Kalau kita tahu, itu bukan kebetulan, patut kita menolongnya, tetapi betul-betul minta hikmat dan kuasa Allah, jangan dengan kekuatan sendiri, bisa jadi celaka bagi kita sendiri. Semua dengan tujuan menolongnya, menyelamatkannya dan menjadi berkat baginya Kej 12:2, Kis 20:35.
X. KEWAJIBAN MENASEHATI
- Kalau kita tahu Yak 4:17.
- Orang-orang yang di dalam tanggung jawab kita.
- Untuk orang-orang tertentu yang dibebankan, diperintahkan Tuhan kepada kita, dll seperti di atas (IX).
Kalau kita tidak menasehati orang-orang ini supaya bertobat, dan mereka mati, darahnya ditanggungkan atas kita Yez 3:17-21; 33:7-9. Apa artinya darahnya ditanggungkan atas kita? Hukuman orang itu juga akan dikenakan pada kita seperti Imam Eli yang tidak mau menasehati dan menegur anak-anaknya yang berdosa (Hofni dan Pinehas) maka hukuman anak-anaknya juga dijatuhkan atasnya. Kecuali kalau kita sudah menasehatinya, meskipun ia tidak mau taat, kita tetap bebas. Tidak mudah menjadi pemimpin, tetapi pahalanya lebih besar!
XI. PAHALA ORANG YANG MENASEHATI
Kalau kita menasehati dan orang itu bertobat, kita menyelamatkan jiwanya Yak 5:19-20, maka orang-orang yang kita selamatkan, yang kita tolong itu menjadi mahkota kita 1Tes 2:19. Suatu pahala untuk kekal. Sekalipun mereka tidak mau taat atau bertobat, tetapi kalau kita sudah menyelesaikan tugas kita, kita berkenan kepada Tuhan dan pasti ada berkatnya.
Orang yang memberi nasehat yang menyesatkan, itu adalah kaki tangan iblis dan akan mendapat hukumannya juga seperti iblis. Kita harus bertindak tegas kepadanya Tit 3:10, 2Yoh 10-11, Gal 1:8, 1Tim 1:3.
KESIMPULAN
Kita harus berusaha hidup benar dan memperkenankan Tuhan (taat melakukan kehendakNya). Kalau kita mau hidup benar dan berjalan dalam Roh, biasanya Roh Kudus dan Firman Tuhan sanggup menyadarkan kita dari setiap dosa, kesalahan dan kelemahan kita seperti Daniel, yang meskipun dimata-matai oleh 120 musuh-musuhnya, tidak pernah kedapatan berbuat salah apapun Dan 6:5. Seharusnya kita menjadi teladan dan contoh yang baik. Juga yang muda-muda asal penuh dengan Firman dan Roh Kudus kita bisa hidup benar senantiasa dan menjadi teladan 1Tim 4:12. Tetapi kalau ada yang salah kita harus mau menerima nasehat dan teguran dengan penuh terima kasih dan kembali berdiri benar di hadapan Allah. Tetapi kita juga harus menolong orang lain yang bersalah dengan doa, nasehat dan pimpinan Roh Kudus (dengan buah + karunia-karunia Roh).
Mau dinasehati dan menasehati dengan tulus dalam pimpinan Roh Kudus harus menjadi sifat kita sehari-hari, supaya kita tetap dalam kesucian dan lekat kepada Tuhan. Jangan lupa, jangan langsung menerima setiap nasehat, tetapi periksa dalam terang Firman Tuhan dan pimpinan Roh, nasehat itu dari Tuhan atau dari manusia atau dari iblis. Orang yang bisa menerima nasehat dari Tuhan dan taat itu beruntung, sehingga tetap disucikan atau dibersihkan kembali.
Nyanyian:
O diam dan dengar suara Roh Tuhanku