Download MP3 Khotbah: M3533
I. DEFINISI
Tahan nafsu = menguasai diri Ams 16:32.
Manusia itu nafsu jua Maz 78:39 (Terj.Baru: daging). Paling sedikit ada 1 macam nafsu yang tampak nyata menguasai manusia dan kalau ia tidak bisa menahan nafsu (merem nafsunya), maka ia akan segera celaka, sebab didorong oleh hawa nafsunya melaku-kan kehendaknya dengan bernafsu (= mata gelap, seringkali akalnya tidak jalan). Kalau seorang bisa menguasai diri, menahan nafsu, maka ia tidak didorong nafsu, masih bisa berpikir sehat,tidak sampai berbuat yang celaka. Orang yang tidak dapat menahan nafsu atau menguasai dirinya itu seperti mobil tanpa rem, pasti lekas celaka dan binasa.
Jadi tahan nafsu atau me-nguasai diri berarti bisa menahan dorongan2 nafsu kedagingan yang ada dalam dirinya sendiri, dengan kata lain tidak menuruti keinginan2 nafsu daging dalam dirinya, tetapi menuruti pikiran yang lebih baik.
Nafsu kedagingan. Orang lama dan orang baru sangat berbeda keadaannya.
Orang lama adalah hamba dosa yang dikuasai oleh daging hawa nafsunya. Roh orang lama mati Ef 2:1, artinya tetap ada, tetapi dikalahkan oleh daging. Sekalipun ada kehendak tetapi tidak berdaya, dikalahkan daging. Mungkin ia bisa menahan diri/ nafsunya, tetapi hanya mencegah untuk sementara, tetapi dalam hatinya daging tetap hidup, mencari kesempatan yang lebih aman atau menggantikannya dengan kehen-dak yang lain. Tetapi sesudah lahir baru keadaan manusia berubah secara prinsip, mati lepas dari dosa. Rom 6:2, Yoh 8:36, bukan lagi hamba dosa tetapi hamba Allah, rohnya hidup dan bisa menguasai dorongan tubuh daging, bisa menolak kehendak tubuh daging, bah-kan mematikannya Rom 6:6. Untuk ini roh kita perlu kekuatan atau tenaga dan itu berasal dari Tuhan, kalau kita lekat dengan Tuhan seperti carang di dalam Pokok (Yoh 15:5), maka kekuatan dari pokok akan mengalir masuk dalam carang sehingga menjadi kuat, bisa bertumbuh, berbunga dan ber-buah2. Sebab itu kita harus tinggal dalam Kristus, lekat di dalam Dia. Caranya adalah terus tumbuh dengan 7 kebu-tuhan pokok hidup rohani yaitu:
- Tetap hidup suci, dipimpin Roh yaitu melakukan kehendak Tuhan setiap hari dalam setiap hal. Kalau berdosa itu berarti terlepas dari Dia, bisa putus hubungan dengan Tuhan Yes 59:2.
- Tetap mematikan daging, pikul salib setiap saat Luk 9:23, Rom 6:6, hidup di jalan sempit.
- Hidup dari Firman Tuhan setiap hari Mat 4:4, bahkan hari2 terakhir ini (hari ke-6) kita perlu 2 porsi Kel 16:16,22. Supaya bisa tahan dan bertumbuh dalam dunia yang terus tumbuh dalam dosa.
- Tumbuh dalam doa. Luk 24:49. Lebih2 berdoa dalam Roh dan kebenaran itu menguatkan kita Yoh 4:24.
- Tumbuh dalam ibadah Ibr 10:25.
- Tumbuh dalam persekutuan Kis 2:42.
- Tumbuh dalam pelayanan 2Tim 2:19-20 bersaksi dan mengasihi, belas kasihan pada orang2 di sekitar Luk 10:27.
Kalau kita tekun dalam 7 hal ini, maka kita akan tumbuh makin kuat, sehingga bisa terus menerus mematikan daging dan selalu dapat menahan nafsu dalam segala segi hidup.
II. REM YANG KUAT
Seperti rem mobil harus dalam kondisi baik sehingga selalu “makan” dalam segala keadaan, begitu juga kita harus selalu dalam kondisi rohani yang baik, supaya terus menerus bisa merem, menahan nafsu dalam setiap keadaan dan setiap segi hidup.
Keadaan rem jadi baik kalau:
- Terus mau menyangkal diri Luk 9:23 sehingga daging terus menerus dikatargeokan Rom 6:6. Jangan lengah, tetap setia, terus menyangkal diri untuk melakukan kehendak Allah setiap hari. Orang yang mahir pikul salib akan juga mahir me-rem.
- Selalu mempunyai kekuatan yaitu dengan lekat dalam pokok yang benar Yoh 15:5 (dengan 7 pokok2 kebutuhan rohani), sama seperti seorang sehat (hidup suci di jalan salib, dan setiap hari makan, bernafas, bergerak dll) sehingga tetap kuat danbisa melakukan pekerjaan se-hari2; Orang yang berjalan dalam Roh itu bisa menyangkali kehendak daging setiap saat Gal 5:16.
- Mengerti kebenaran itu memer-dekakan kita Yoh 8:32. Kalau kita mengerti kebenaran dalam pimpinan Roh Kudus, maka kita tahu mana kehendak Tuhan dan mana kehendak iblis, mana yang boleh dan tidak, sehingga kita bisa taat pada yang benar. Mat 13:23. Orang yang bodoh, tidak mengerti kebenaran akan tertipu dan sesat dan jatuh dalam dosa Mrk 12:24. Perlu tahu isi Alkitab (mengerti, sebab itu perlu tumbuh dalam pengertian Firman Tuhan 2Pet 3:18) dan punya cukup kuasa Allah (tekun berdoa 1Tes 5:17, Kis 1:8, Luk 24:49). Sebab itu hiduplah di dalam Kristus. Dengan demikian kita menjadi kuat terus menerus, untuk bisa menahan nafsu, menguasai diri kita sendiri sehingga tetap hidup suci sampai dalam batin sebab daging betul2 dimatikan terus menerus, bukan hanya ditekan atau dialihkan seperti yang terjadi pada orang lama.
III. DALAM SEGALA SEGI HIDUP
Kita harus menyangkal diri atau menahan nafsu dalam segala segi hidup, bukan hanya dalam segi2 tertentu, sebab dosa bisa timbul dalam segi hidup manapun. Ada tiga pokok godaan yang besar dalam hidup ini 1Yoh 2:16, tetapi segi2 lainnya juga jangan kita lupakan yang merupakan bagian di dalam tiga golongan besar ini, yaitu:
- Keinginan tubuh
- Keinginan mata
- Hidup dengan jemawa
Ini penggolongan dari semua segi hidup kedagingan dan kita harus tahu rinciannya lebih lanjut. Dalam prinsipnya untuk bisa mengalahkan semua nafsu2 daging ini, kita harus:
Mengenali siasat dosa, sehingga tahu tipu dapat dosa/ iblis 2Kor 2:11. Jangan sampai tertipu seperti Hawa. Roh Kudus dan Firman Tuhan akan mengingatkan kita terus menerus tentang segala macam tipu daya iblis ini. Sebab itu kita perlu tekun dalam makan Firman Tuhan (membaca dan mentaati Firman Tuhan) dan berdoa dalam Roh dan kebenaran).
Setiap segi hidup harus disucikan. Ada begitu banyak, bahkan setiap segi hidup bisa jadi dosa. Ini digolongkan dalam 3 golongan besar, yaitu:
- Keinginan tubuh. Ini adalah nafsu2 sex. Kita harus mengenal kesucian bujang dan nikah dan segera timbul dosa ini dalam pikiran langsung dibuang supaya jangan terikat dan celaka. (Kesucian nikah adalah tidak boleh ada orang ketiga dalam pernikah-an, sekalipun hanya dikagumi, sebab kalau sudah ingin itu sudah jadi dosa Mat 5:28. Kesucian bujang berarti jangan ingin akan laki2 atau perempuan lain. Kalau toh bertunangan, harus menunggu sampai hari pernikahan 1Kor 7:9. Sebab itu jangan ber-lazat2 dalam dosa2 perzinaan (gambar2 porno, cerita, pergaulan bebas dsb) supaya jangan dirangsang sehingga hawa nafsu menjadi kuat dan jatuh dalam dosa. Lari dari permulaan dosa Ams 22:3. Tetap pikul salib dan penuhlah dengan kesukaan hadirat Allah, itu menjadi kekuatan yang besar untuk mencegah kejatuhan Neh 8:11.
- Keinginan mata. Banyak sekali dosa dimulai dengan keinginan mata. Sebab itu kita harus menyangkali mata ini dan lari daripada dilazatkan Yes 33:15. Ini ayat yang baik, lari dari permulaan dosa. Banyak kejatuhan dimulai dari keinginan mata. Langkah I jangan setuju dengan keinginan mata, ini kemenangan yang besar seperti Yusuf yang digoda istri Potifar. Kalau sudah setuju sudah jatuh dalam dosa meskipun baru dalam pikiran dan dosa akan tumbuh terus. Segera sadar itu dosa, langsung bertobat dan lari daripadanya (kalau sudah ingin = dosa, langsung bertobat kembali!), jangan tinggal terus, nanti jatuh seperti Daud melihat Betsyeba. Kalau timbul dosa dalam hati dan tidak dibuang maka dosa akan timbul dalam perbuatan. Achan melihat kerungsang emas dan kain Babiloni, tidak lari, tetapi berhenti disitu, sebab itu ia jatuh dalam dosa dan binasa. Semua keinginan yang dibiar-kan akan membawa akibat yang gawat.
- Keinginan hidup jemawa. Suka dipuja membuat orang jatuh dalam kesombongan dan akan direndahkan. Kalau tidak bertobat akan binasa seperti Saul, Belsyazar, Absalom dll.
IV. DAGING YANG KUAT DAN LEMAH
Daging atau hawa nafsu itu tidak sama setiap saat, bisa makin kuat atau makin lemah.
- Kalau dilazatkan, maka daging akan makin kuat dan me-nyala2 na-fsunya Rom 13:14. Kita harus menyangkal diri dalam setiap segi hidup. Baru bisa mengerem (tahan nafsu) dengan kuat. Kalau ada keinginan, tidak bisa tahan nafsu, sebab menurut keinginan itu berarti “di gas” (dipercepat jalannya) bukan me-rem.
Dari Firman Tuhan dan dari penga-laman (ini sudah kalah, bisa2 jatuh dan tidak kembali) kita kenali semua segi2 hidup ini. Lebih baik mencegah (me-ngenal dari Firman Tuhan) daripada mengobati (sesudah pengalaman jatuh baru mengerti), sebab kejatuhan itu membawa banyak kerusakan dan cacat. Sekalipun kecil, akibatnya besar seperti Musa, Daud, apalagi Salomo, Saul! Yudas, Absalom dll. Orang2 yang ter-akhir ini tidak bisa diperbaiki lagi. Tahan nafsu menjadi ringan kalau mau mematikan daging, menjadi berat kalau menuruti daging, bahkan bisa tidak mungkin di rem lagi.
Daging dan Roh itu berten-tangan. Gal 5:17, Rom 8:13-14. Kalau seorang tidak mau mematikan daging ia akan jatuh dalam dosa dan akan mati dalam dosa2nya. Kalau kedagingan dimatikan, ia akan hidup, kuncinya pada keputusan kita Luk 12:57 dan Roh Kudus yang memberi kekuatan untuk menang kalau kita berseru kepadaNya. - Jangan ada keinginan dosa. Orang yang ada keinginan dosa dan dosa (ingin dosa itu sudah dosa) akan menjadi lemah, hilang kekuatannya sebab bagian kita adalah “mau mematikan daging” dan ini lenyap kalau seorang mau berdosa, ingin berdosa. Ini permulaan kejatuhan, sebab itu jangan ingin Ul 5:21, Gal 5:24. Mematikan keinginan itu tampaknya berat (lebih ingin, lebih berat) tetapi ini yang paling mudah daripada fase2 selanjutnya, sebab itu jangan simpan dosa atau keinginannya. Segala angan2 dan pikiran kita harus disucikan. Ada tiga tingkat besar dalam mencegah keinginan yaitu:
a. Fase yang mudah, bisa segera lari daripada segala keinginan nafsu, bisa menahan nafsunya.
b. Fase sulit kalau daging terus dila-zatkan, lebih2 sudah mulai icip2, se-ringkali itu manis dan sulit balik Luk 5:39.
c. Fase tidak bisa balik, atau mustahil. Kalau sudah terikat, apalagi kalau dosanya sudah sempurna, tidak bisa balik lagi dan itu berarti binasa, dosa yang membawa mati 1Yoh 5:16.
V. MENUJU KEMENANGAN MUTLAK
Kita harus melihat tujuan kita seperti keledai Isachar Kej 49:14-15. Kesukaan dan kemuliaan yang besar menanti yaitu kematian daging penuh = Tirai. Ibr 10:20. Manusia mencari kesukaan daging dan ini dipakai iblis jadi umpan-nya. Memang Tuhan yang membuat tubuh daging dengan segala isinya yang menjerat manusia. Tetapi ini dibuat Allah bukan untuk menjatuhkan tetapi untuk pengolahan supaya kita bisa lulus dan menikmati kesukaan yang sem-purna yang jauh lebih besar dari semua kesukaan daging yang hanya sesaat Ibr 11:25. Kalau kita bisa melihat akhir dari semua pergumulan dan kesukaan besar yang menanti kita Ibr 12:2 seperti Kristus, maka kita akan mudah mele-paskan kesukaan daging dan menerima kesukaan ilahi yang jauh lebih besar dari keinginan tubuh, mata dan jemawa, sebab kesukaan Allah itu tidak terukur Yoh 4:14, Yez 47:5. Orang yang punya kesukaan ilahi ini bisa tahan dalam segala pencobaan, tetap suci dan Tuhan bekerja menolong kehidupannya dalam segi apapun, Tuhan sanggup. Musa sebab bisa melihat yang tidak tampak Ibr 11:25, begitu juga Paulus 2Kor 4:17,18 bisa kuat dan tabah mening-galkan istana Mesir dan hidup di padang gurun. Juga Paulus rela me-ninggalkannya dan tetap bergairah mengharapkan yang kekal.
VI. BUAH ROH
Kalau seorang dipimpin Roh, maka dalam keadaan yang tepat dan diperlukan, Roh Kudus memberi buah ini yaitu bisa menahan nafsu. Roh Kudus memberi keyakinan untuk “me-rem” dan kekuatan sehingga tidak sampai hanyut dalam keinginan dosa. Ini tidak tampak dari luar tetapi sangat penting untuk meraih kemenangan dan kesukaan ilahi sehingga penuh dengan sukacita dari Surga!
KESIMPULAN
Hidup kita harus punya rem yang kuat (sebab di-mana2 ada godaan dan rang-sangan), baru bisa tetap indah dan meningkat dalam tingkatan2 rohani yang lebih tinggi, istimewa dalam rencana2 Allah yang makin mulia dan kekal.
Kalau kita mau terus hidup benar di atas ril Tuhan, tidak keluar dari jalanNya, maka bukan saja menang dan sukacita, tetapi juga akan mengalami rencana2 Allah yang indah2 1Kor 2:9 kelas yang tinggi (kelas I,II,III) bukan kelas2 yang rendah dan seadanya. Sebab Yusuf terus me-rem dalam setiap kasus pencobaan yang dihadapinya, ia tetap di rilnya Tuhan, sebab itu ia mengalami rencana Allah yang indah, tepat seperti yang dinyatakan Tuhan dalam mim-pinya. Kalau kita mau, Roh Kudus bisa menolong kita. Bukan me-rem cara dunia (hanya sesaat dan meleteus di tempat dan cara lain) tetapi betul2 mematikan daging sehingga sungai air hidup mengalir dengan deras sampai tidak terhingga dalamnya. Ini suatu sifat yang tidak tampak dari luar, tetapi hasilnya nyata dan indah untuk kekal.
Nyanyian:
O sungai dari Allah mengalir dalamku