DEFINISI SUKSES DAN GAGAL
Sukses menurut manusia itu tampak dari luar misal banyak uang, kedudukan, piala dll, tetapi ini hanya sampai kubur (fana) dan belum tentu berkenan pada Tuhan. Sukses di hadapan Tuhan, di dunia belum tentu tampak berhasil tetapi nyata di hadapan Tuhan dan diteruskan sampai kekal, misalnya Lazarus dan orang kaya. Lazarus pengemis, orang kaya itu sukses, tetapi di hadapan Tuhan terbalik. Perbandingan yang tampak dan yang tidak tampak ini berbeda pada setiap orang, misalnya pada Musa, Daniel, Yohanes Pembaptis, Herodes, Laodikea, orang kaya yang sukses dalam Lukas 12:16-21, orang sukses dalam Matius 16:26 dll. Bedanya yang pasti ialah sesudah mati, sukses ilahi tetap bersambung sampai kekal, sukses duniawi tidak, sudah tidak ada, karena bukan sampai kubur.
PANDANGAN ORANG DUNIA DAN FIRMAN TUHAN
- SEMUA ORANG INGIN SUKSES, tidak ada yang mau gagal. Sebab itu orang-orang yang gagal seringkali menjadi sedih bahkan putus asa. Apakah orang Kristen juga bisa gagal seperti orang dunia? Apa bedanya orang beriman dan orang dunia dalam hidupnya? Ternyata orang beriman juga ada yang gagal, mengapa? Kalau seorang melawan Allah, penguasa dunia yang nyata dan yang tidak tampak, pasti sulit untuk berhasil. Sebab-sebab lengkap diterangkan dalam bab III.
- SIKAP KITA
Bagaimana kita harus menyikapi kegagalan dan sukses kita?
Orang dunia yang optimis menguatkan percaya diri, dengan berkata bahwa gagal adalah permulaan sukses. Belum tentu. Berapa orang yang bisa menjadi sukses sesudah gagal, sulit mencari data. Untuk mencari contoh 1 atau 2 orang mudah didapat. Tetapi berapa jumlah orang yang betul-betul gagal lalu jadi sukses? Berapa perbandingan sukses dan gagal setiap orang? Kasusnya bermacam-macam dan faktor-faktor yang mempengaruhinya banyak sekali.
Bagi orang beriman, yang tidak pernah gagal adalah Allah. Tidak ada yang mustahil bagi-Nya Ay 42:2. Allah selalu berhasil 100%, tidak pernah gagal, keliru, kalah. Sebab itu kalau orang beriman dikuasai, disetir Allah, pasti sukses terus dan untuk faedah, keuntungan orang itu sendiri, sebab Allah itu cinta, menghendaki keuntungan bagi putra-putra-Nya.
Kalau iblis beri sukses selalu ada “wedal” (harga yang diminta, seringkali jiwa orangnya masuk neraka). Sikon, masyarakat sekitar dll itu juga ikut mempengaruhi, tetapi semua itu dikuasai oleh Allah (iblis juga tentu berusaha mempengaruhinya, tetapi Allah ada di atas semuanya Rom 13:1, Mat 28:18. Meskipun Daniel di negeri Babel sebagai tawanan, dibenci semua menteri-menteri lain, kalau Tuhan mengangkatnya, tidak ada yang bisa menghalang-halangi atau bisa memboikotnya. - BUKAN NASIB UNTUNG-UNTUNGAN
Orang dunia sering berpikir orang yang sukses itu tangan dingin, nasib baik, untung baik, untung-untungan. Ini sebab mereka tidak mengerti bahwa di belakang semua yang terjadi ada Allah dan iblis yang memegang peran penting dalam hidup manusia.
Bagi orang beriman, kegagalan dan suksesnya selalu ada sebab-sebabnya, sama sekali bukan kebetulan atau nasib, tetapi ada sebab yang pasti dan jelas (kalau kita mengerti).
Biasanya ada dua sebab yang erat berhubungan satu sama lain yaitu:
(1) sebab-sebab yang tidak tampak dan
(2) sebab-sebab yang tampak. Biasanya orang lebih banyak terpengaruh oleh sebab-sebab yang tampak dan berusaha memperbaikinya, itu tidak salah, tetapi seringkali sebab-sebab yang tidak tampak lebih menentukan.
Misalnya waktu kelaparan 3 tahun dalam negeri Daud, semua sebab-sebab yang tampak pasti sudah dibetulkan, sebab Daud adalah orang yang rajin dan bertanggung jawab. Tetapi ada sebab-sebab yang tidak tampak, ini tidak dijamah, sehingga usaha mereka terus gagal sampai 3 tahun mereka terus berusaha dengan sia-sia 2Sam 21:1(-14). Ternyata sebab yang tidak tampak ini jauh lebih menentukan, pengaruhnya mungkin 75-95%. Sebab bagaimanapun Daud dan orang-orangnya berusaha, semua gagal. Sesudah sebab yang tidak tampak diketahui dan dibetulkan, langsung bala kelaparan itu hilang. Di sini, pengaruh dari sebab-sebab yang tidak tampak itu menentukan hampir-hampir mendekati 100%! Perbandingan ini tidak sama untuk setiap kasus, dalam kasus hukuman seperti ini hampir 100% nasibnya ditentukan oleh sebab-sebab yang tidak tampak, sebab di sini kasusnya sepenuhnya disebabkan karena dosa-dosa yang tidak tampak / tersembunyi / dilupakan.
Jadi orang beriman harus mengerti atau mencari tahu sebab-sebab yang tampak dan yang tidak tampak, supaya punya sikap yang baik dan betul, juga supaya di hari2 yang akan datang bisa sukses terus dengan baik sampai kekal.
BERMACAM-MACAM CARA UNTUK MENDAPAT SUKSES ILAHI
- Hidup berkenan kepada Tuhan, pasti sukses Maz 1:3. Memperkenankan Tuhan itu bertingkat-tingkat, Daud salah satu patokan 2Raj 14:3; 18:3. Allah yang adil juga memberi sukses jasmani dan rohani dengan perhitungan yang adil. Seharusnya orang beriman mendahulukan memperkenankan Tuhan sebaik mungkin, maka suksesnya menjadi sukses ilahi dan sukses jasmani akan menyusul; Allah sanggup memberi sukses jasmani setinggi apapun, tanpa batas sebab Dia maha kuasa, seperti Yusuf dan Musa di istana Firaun, itu Tuhan yang menaruh dan menentukan. Tentu syarat-syarat yang tampak juga harus diperhatikan seperti misalnya untuk sukses nafkah, orang harus bekerja dengan rajin dan penuh tanggung jawab, dll 2Tes 3:10, tetapi nomor satu, usahakan berkenan pada Allah sebaik mungkin Mat 6:33.
- Tahu kehendak Allah Ef 5:17. Jangan tujuan kita bertentangan dengan kehendak Allah, itu berarti melawan Allah dan pasti celaka seperti Saul, meskipun lama baru dihukum (38 tahun). Daud yakin bahwa adalah kehendak Allah untuk melawan Goliat dan ia sukses. Rehabeam tidak melakukan kehendak Allah dan ia celaka. Yosia seorang yang indah 2Raj 22:2 tetapi dalam kasus ini, ia tidak tahu kehendak Tuhan; bahkan perbuatannya tidak sesuai dengan kehendak Allah, ia tidak mengerti suara Tuhan lewat Firaun (dan lewat orang-orang lain) sebab itu ia kalah malah mati 2Taw 35:22-24. Kalau bukan kehendak Allah, apalagi kalau melawan kehendak-Nya, maka kita harus bergumul sendiri dan seringkali lawan kita didukung iblis dan keadaan menjadi berat, lalu seringkali gagal. Berdoa dan tanya-tanyalah lebih dahulu sebelumnya seperti Daud 1Taw 16:11. Ini menjadi kunci sukses, sebab kalau kehendak Tuhan, berarti Dia pasti akan membantu bahkan memberikan seluruh kemenangan atau sukses itu.
- Dengan pimpinan Tuhan. Tahu kehendak Tuhan, itu belum cukup, (misalnya boleh pindah kerja, boleh kerja sendiri, boleh melakukan suatu proyek dll), tetapi kita juga harus melakukannya dengan cara-cara Tuhan (misalnya bekerja dengan jujur, bersandar Tuhan tidak pakai kekuatan sendiri, dengan tidak bereaksi dosa, dengan doa dll).
Minta pimpinan Tuhan, jangan berjalan sendiri. Kalau kita dipimpin Tuhan, akan ada suara Tuhan yang menjelaskan apa yang harus kita perbuat dan Roh Kudus juga akan memberi karunia-karunia, dan buah Roh, hikmat dan kuasa-Nya, sehingga kita bisa menyelesaikan semua tugas dengan sukses menurut cara-cara Tuhan. Sebab itu belajar berjalan dan dipimpin Tuhan seperti Nuh Kej 6:9 sehingga ia bisa menyelesaikan pekerjaannya dengan sukses yang penuh Kej 6:22.
Waktu anak dari perempuan Sunami mati, Tuhan menghendaki anak itu bangkit. Gehazi dan Elisa mengerjakannya, Gehazi pergi dengan cara yang diajarkan Elisa, cara yang rutin tetapi gagal. Elisa melihat kegagalan itu, ia minta pimpinan Roh, sebab itu ia tidak meletakkan tongkatnya ke atas anak itu, tetapi Roh Kudus memberi pimpinan untuk membaringkan dirinya dan anak itu bangkit 2Raj 4:29-37.
Jadi tidak cukup hanya tahu kehendak Tuhan, tetapi kita juga harus melakukannya menurut cara Tuhan, sebab itu kita perlu terus berjalan dalam Roh. - Dengan iman. Kalau kita sudah tahu bahwa itu kehendak Tuhan, percayalah, kalau kita menurut pimpinan-Nya, pasti akan sukses.
Tuhan akan memberi kepada kita sesuai dengan iman kita Mat 8:13. Jangan ragu-ragu, bertindaklah dengan iman. Baik dalam hal nafkah, pelajaran sekolah, rumah tangga, pelayanan dll, kerjakanlah dengan iman kepada Tuhan, yaitu sesuai Firman Tuhan (kalau tidak sesuai dengan Firman Tuhan itu bukan iman, tetapi self sugesti). - Penuaian. Seringkali sukses itu merupakan penuaian dari apa yang sudah kita tabur di hari-hari yang lalu sesuai dengan Firman Tuhan, seperti dalam 2 Raja-raja 13:19, 25, raja Israel, Yoas menang tiga kali karena ia memukul anak panah kemenangan 3 kali. Coba dahulu ia memukul lima atau enam kali, ia akan menang untuk selamanya. Kita harus menabur dengan iman, maka Tuhan akan memberi penuaian dan itu seringkali berupa sukses dari Tuhan 2Kor 9:10.
Daud, Yusuf dari muda terus menabur dalam ketaatan, maka waktu mereka menghadapi problem-problem besar, mereka menuai kemenangan dan sukses dari Tuhan. Menabur waktu muda, waktu pelayanan masih kecil, bahkan setiap ada kesempatan tabur terus yang baik, maka kita akan menuai sukses dari Tuhan. Ini termasuk ketekunan dalam melakukan kehendak Tuhan sejak dari kecil atau dari permulaan percaya. Kalau kita, terus hidup dalam kesucian, tidak bereaksi dosa, taat dan cocok dengan kehendak Tuhan, maka rencana Allah kelas yang tertinggi, menjadi nyata, sukses dalam hidup kita. - Kemurahan Allah. Sebetulnya orang beriman itu tidak bisa sukses, tetapi sebab Tuhan memberi kemurahan-Nya, maka orang beriman itu sukses, berhasil. Misalnya Ahab yang jahat, sukses karena kemurahan Tuhan. Tetapi sebab kebodohannya 1Raj 20:13,42-43 Ahab melepaskan raja Benhadad yang sudah diberi Tuhan kepadanya) Ahab dilepaskan Tuhan dan ditipu nabi-nabi palsunya sehingga mati. Kadang-kadang kita tidak mengerti mengapa Tuhan menolong, melepaskan atau memberi sukses, padahal seperti Lot yang dua kali diselamatkan, itu kemurahan Tuhan karena doa syafaat Abraham, tetapi ia tidak memakai kesempatan ini baik-baik dan akhirnya semuanya sia-sia.
- Menunggu waktunya Tuhan. Tuhan memberi kemenangan atau sukses, tetapi dalam semua hal ada perhitungan waktu tertentu dari Tuhan. Kadang-kadang karena merasa terlalu lama, ada yang berusaha mendahuluinya seperti Ribka dan Yakub, maka pahit akibatnya. Ada yang sabar menunggu Tuhan, maka hasilnya manis seperti Ester menunggu perjamuan anggur dua kali Est 5:8. Setiap kali Yusuf, Daud sabar menunggu waktu Allah, maka mereka mendapatkan apa yang dijanjikan Tuhan. Orang Israel waktu sadar akan kesalahannya, mereka hendak melakukan perintah Tuhan untuk memerangi orang Kanaan sebelum disuruh Tuhan, akibatnya mereka dibunuh sampai di Horma Ul 1:42, 43. Semua ada perhitungan waktunya Pkh 3:11. Kita harus menunggu waktu Allah.
- Dan lain-lain. Misalnya dengan persatuan tubuh Kristus timbul sukses Mat 18:19-20, Im 26:8. Dengan nyanyian pujian dengan segenap hati, membuat sukses Beracha 2Taw 20:26, Kis 16:25; berdiam diri di dalam Tuhan jadi sukses Kel 14:14.
- Akui semua dari Tuhan 1Kor 4:7, Maz 75:7,8
- Kita ini hanya bejana tanah liat saja 2Kor 4:7, hamba yang tidak berguna Luk 17:10, Ef 6:13, jangan sombong, tetapi rendah hati dan taat pada Firman Tuhan.
- Gunakan sukses atau kemenangan itu sesuai kehendak Tuhan (bukan untuk perkara-perkara dosa, kedagingan, sombong dll) tetapi untuk kemuliaan nama Tuhan Rom 11:36.
- Tetap mengasihi Tuhan lebih dari berkat-Nya. Jangan seperti Yerobeam lebih cinta tahta yang diberi Tuhan daripada Tuhan yang memberi, bahkan ia menyakiti hati Tuhan untuk mempertahankan tahtanya, sebab itu Yerobeam dibuang oleh Tuhan.
- Berkat-berkat jasmani hanya fasilitas untuk tumbuh dan melakukan kehendak Allah, bukan tujuan ibadah kita Mat 16:26. Berkat-berkat rohani juga dipakai untuk makin banyak berbuah dan memperkenankan Tuhan.
- Dosa, melawan Allah Kej 11:7-8. Orang-orang yang berusaha dengan dosa, itu melawan Allah, dengan mudah Dia membuat usaha itu gagal. Misalnya proyek Babel gagal.
Dosa itu yang membuat orang beriman menjadi gagal dan kalah. Orang dunia sekalipun berdosa, bisa makin besar dan bertambah-tambah terus Maz 73:3-4. Sebab itu banyak orang-orang berodsa yang jahat, sentosa. Banyak orang beriman menjadi bingung, iri, marah, protes. Tetapi hukumnya memang berbeda, sebab orang-orang dosa ada dalam kerajaan kegelapan iblis Kol 1:13 (misalnya peraturan dan hukuman di negara lain berbeda, tidak sama). Sebab itu jangan iri dengan orang dunia, satu kali mereka akan terjerumus ke Neraka kekal Maz 73:18-20.
Bagi orang beriman, berdosa itu merusak hubungan dengan Tuhan Yes 59:2 dan mengundang dan memberi tempat bagi iblis masuk dalam hatinya Ef 4:27. Bukan saja gagal dan kalah, tetapi juga bisa undur, dan binasa, kehilangan keselamatannya. Orang dosa itu mempunyai segala resiko yang jelek dan celaka, sebaliknya orang yang tetap dalam kesucian dan taat akan Tuhan itu mempunyai segala janji-janji yang indah yang sudah disediakan Allah bagi kita untuk kekal.
Meskipun sudah usaha mati-matian, bahkan mula-mula sukses, tetapi akhirnya gagal bahkan binasa seperti Elimelekh dengan putra-putranya, dilawan Tuhan sebab ia melanggar Firman Tuhan Rut 1:13. Dosa dari segala segi, sebab semua dosa itu jahat, tidak ada dosa putih yang jinak dan baik. Memang ada umpan dosa yang manis seolah-olah waktu berbuat dosa tidak berbahaya dan tidak beracun, tetapi semua dosa itu sama, akibatnya adalah maut Rom 6:23, Yak 2:10. - Penuaian. Kalau menabur dalam daging akan menuai kematian Gal 6:7-8. Kadang-kadang pada permulaannya sukses, beruntung, menang, tetapi itu hanya sesaat sebab upah dosa tidak mungkin hidup, tetapi kematian Rom 6:23. Orang yang tidak menuai, juga tidak menabur.
- Sebab-sebab yang tampak juga perlu diperhatikan. Kejujuran, rajin, taat, tekun, bijak dll harus diperhatikan, sebab orang yang mengabaikan syarat-syarat yang tampak itu seperti mencobai Tuhan Mat 4:7. Seperti orang bersandar Tuhan tetapi menyeberang jalan tanpa melihat, bisa mati. Pikirkan baik-baik, penuhi syarat-syarat yang tampak, tetapi tetap harap Tuhan dan terus bertanya-tanya akan Tuhan, istimewa dengan berjalan dengan Tuhan.
BAGAIMANA SIKAP KITA WAKTU SUKSES
BERMACAM-MACAM SEBAB KEGAGALAN
MENGHADAPI KEGAGALAN
Kegagalan itu pahit, malu, susah, juga perasaan hatinya ikut berdukacita dan menyesal. Tetapi jangan menuruti perasaan hati, terus sedih, bersungut-sungut, malas ibadah dll, melainkan datang pada Tuhan:
- Tanyakan mengapa semua ini terjadi, sebab bagi orang beriman tidak ada kebetulan. Kalau kita mau mendengar dan taat, maka Tuhan akan bicara.
- Jangan menyalahkan Allah, semua akan menjadi kacau dan ruwet sebab sesungguhnya kita yang salah (atau ini ujian) dan Allah tidak pernah salah Ay 34:12 TL. Periksa diri, kalau ketemu salahnya, bertobatlah. Kalau ini ujian, jangan bereaksi dosa dan minta pimpinan Tuhan untuk langkah-langkah selanjutnya, sampai akhirnya lulus.
Bagaimana kita membedakannya kalau ada dosa?
Biasanya kalau ada sejahtera dari Allah dan hati kita tidak menyalahkan kita 1Yoh 3:21, maka itu berarti ujian. Kalau gelisah, pahit, itu biasanya ada dosa, selidiki, berdoa, kalau perlu bertanyalah pada pemimpin-pemimpin rohani. Kalau sudah tahu ada dosa-dosa yang dibuat, bertobatlah!
Kalau ada dosa, sukses atau gagal, semua dosa harus dibuang! Sukses, juga dalam pelayanan itu bukan berarti tidak perlu periksa diri. Kalau ada dosa atau sikap tabiat yang salah, harus bertobat! Dipakai Tuhan belum tentu berarti emas, mungkin juga tanah liat, harus disucikan 2Tim 2:20-21. Kalau kegagalan disebabkan karena dosa dan mau bertobat, maka hukuman atau hajaran itu akan juga diangkat oleh Tuhan sehingga berkat atau sukses itu datang kembali seperti masa kelaparan zaman Daud. Juga dalam zaman hakim-hakim, sesudah mereka bertobat, Tuhan kembali melawat mereka. Ini terjadi berulang-ulang, sebab menang.
KESIMPULAN
Bagi orang beriman tidak ada yang kebetulan, semua ada sebabnya. Baik gagal atau sukses, kita tahu Tuhan yang mengijinkan dan kita harus menyikapi hal-hal ini sesuai dengan kehendak Tuhan maka sukses kita akan datang dan kegagalan akan berhenti dan berganti dengan sukses dari Tuhan. Sebab itu jangan bersikap salah. Kunci dari semua gagal atau sukses, seluruh segi hidup kita itu semua ada dalam tangan Tuhan. Jaga atau perbaiki hubungan baik dengan Tuhan, ini mudah dipelihara dengan doa terus menerus dalam Roh dan kebenaran, tekun belajar Firman Tuhan 2 gomer, setia ibadah dan terus di jalan sempit melakukan kehendak Tuhan. Kalau hubungan dengan Tuhan baik, apalagi kita berkenan kepada Tuhan, maka Tuhan akan memberi yang terbaik bagi kita sesuai dengan keadaan atau tingkat kita, sebab Allah itu adil dan baik bagi kita.
Nyanyian
Mazmur 1:1-3 (Beracha No. 847)