PUTRA MANUSIA YESUS, ANAK 12 TAHUN YANG ROHANI
Umur-Nya hanya 12 tahun, ternyata hidup-Nya indah yaitu:
- Lukas 2:42-45 Ikut dalam ibadah ke Yerusalem. Beberapa anak tidak suka ibadah, apalagi kalau hanyut atau mabuk dengan anggur lama Luk 5:39. Lebih-lebih kalau ada roh-roh setan di dalamnya, mereka akan melawan ibadah (lebih-lebih ibadah yang betul, ada Kristus), mereka takut dan benci, tidak mau dekat. Kadang-kadang tampak penolakan yang jelas, menyebut nama Kristuspun tidak mau, baca Alkitab tidak mau, dsb.
- Lukas 2:46-47 Bisa mengerti Firman Tuhan dan dapat menjelaskan pada orang-orang yang ahli Taurat. Putra manusia Yesus tidak hidup sebagai Allah, tetapi sebagai putra manusia, anak Maria, Ia merasakan segala kelemahan-kelemahan manusiawi Ibr 4:15. Sebab itu untuk mengerti Firman Tuhan, ia perlu belajar dan orang tuanya yang cinta Tuhan mendidiknya menurut Taurat.
- Lukas 2:48-50 Dipimpin Roh sejak kecil, sebab itu pengertiannya akan Firman Tuhan dan kuasa-Nya lebih dari biasa meskipun masih kanak-kanak. Roh Kudus memberi kemampuan yang lebih dari biasa. Juga ada tanda-tanda dipimpin Roh yaitu karunia-karunia Roh seperti dalam ayat ini sehingga orang tua tidak mengerti kata-kataNya. Anak kecil yang dipimpin Roh bisa menyampaikan karunia-karunia Roh dan punya kemampuan yang lebih dari biasa sampai luar biasa, sebab Roh Kudus adalah Allah yang maha besar dan tidak terbatas.
- Lukas 2:51 Taat akan orangtuanya, tidak nakal. Sejak kecil Ia menjadi anak yang manis, tidak pernah melawan dan tidak nakal. Berdasar Ibrani 4:15 Ia tidak pernah berdosa dan ini berarti sejak kecil sudah mahir pikul salib. Ada beberapa hal-hal indah yang dilakukan-Nya sehingga Maria menyimpan semua yang heran ini dalam hatinya seperti dalam Lukas 2:19,33. Tentu orang tuanya pasti senang mempunyai anak yang manis sebab taat penuh, tidak membuat problem. Rata-rata anak-anak pernah berbuat salah, tetapi anak yang rohani sangat sedikit, bahkan seperti Putra manusia tidak pernah berdosa.
Anak-anak yang pintar, ranking, tetapi seringkali di rumah dan pergaulan kadang-kadang membuat banyak problem dan tingkahnya jelek seperti sombong, tidak taat, merasa diri unggul dan pintar dll, sebab anak kecil juga sudah bisa berdosa, apalagi kalau ada roh setan (akhir zaman pekerjaan setan makin banyak), dosanya sangat nyata dan limpah, bahkan bisa nubuat dari setan Kis 16:16-18 (seorang anak perempuan di Filipi). - Lukas 2:51 Makin besar, makin berhikmat dan diperkenan Allah dan manusia. Putra manusia Yesus adalah contoh anak kecil yang rohani, yang makin besar makin penuh dengan hikmat Allah dan hidupnya itu berkenan kepada Allah dan manusia. Ini manis dan indah, bahkan dalam kasus Putra manusia Yesus Ia tidak pernah berdosa menurut Ibrani 4:15. Di mana-mana saja, di rumah, dalam pergaulan di luar rumah, Ia bersikap bijaksana, kata-kata-Nya juga penuh hikmat dan berkenan pada mereka semua.
Mengapa ini bisa terjadi ?
- Peran orangtua sangat menonjol yaitu Maria, ia adalah orang yang sangat berkenan kepada Tuhan Luk 1:28. Begitu juga Yusuf kesaksiannya baik dan selalu taat akan Firman Tuhan Mat 1:19. Allah Bapa tidak sembarangan memilih orangtua untuk mengasuh dan mendidik Putra manusia Yesus sebagai manusia. (Juga anak-anak yang kita lahirkan itu tidak sembarangan atau kebetulan, tetapi semua sudah diperhitungkan Allah dan Allah tahu lebih dahulu sebelum dunia ini jadi Ef 1:4. Juga anak-anak ini membawa campuran sifat dan keadaan orang tuanya dalam diri, khas dari orang tuanya, tidak ada duanya, sebab itu juga tanggung jawab untuk anak-anak ini diserahkan Tuhan kepada orangtuanya Kel 20:12, Ef 6:1-3).
- Mendidik dengan baik. Ada orangtua yang rohani tetapi tidak mendidik anaknya dengan baik seperti Daud, Samuel, imam Eli bahkan Musa juga kurang sebab terlalu sibuk dengan pelayanannya.Ini semua adalah cacat yang tidak baik, yang harus dihindari oleh setiap orang tua. Kalau mau menuai anak yang rohani, harus menabur dengan kelimpahan Firman Tuhan dan Roh Kudus (doa dalam Roh dan kebenaran) serta orang tua sendiri memberi contoh yang baik, hidup yang berkenan pada Tuhan.
- Teladan hidup orang tua yang betul dan baik itu juga penaburan bagi si anak yang meniru apa yang didengar dan dilihat, bahkan seringkali yang dilihat dari teladan orang tua itu lebih banyak ditiru!
- Pekerjaan Roh Kudus itu luar biasa. Kalau orang tua penuh dan dipimpin Roh seperti Yusuf-Maria, lebih-lebih kalau si anak juga penuh Roh Kudus, maka Roh Kudus yang menjadi Penolongnya bisa mendorong dengan kuat sekali dan memberi segala yang dibutuhkan (misalnya hikmat, kekuatan, sukacita, sejahtera, berkat dll yang perlu) sehingga menjadi anak-anak yang sangat rohani seperti Putra manusia Yesus, Yohanes Pembaptis dll. Roh Kudus memberi kemampuan ekstra yang luar biasa Zak 4:6. Tetapi peran orang tua itu sangat penting. Kalau anak itu indah, tetapi orang tuanya jelek, itu membatasi pertumbuhan rohani si anak, sebab dapat contoh yang jelek dari orang tua. Sebab itu anak Yerobeam yang baik dan rohani (mungkin dididik ibunya dan waktu kecil bapaknya masih mendidik dengan baik, tetapi menjadi rusak sesudah menjadi raja seperti Saul). Sebab Tuhan sudah melihat lebih dahulu pengaruh jelek dari bapaknya, maka anak itu dipetik lebih dahulu dalam keadaan yang terbaik 1Raj 14:13. Meskipun anak itu baik, ia mudah dipengaruhi bapak yang jahat. Sebab belum bisa membedakan Ibr 5:13. Oleh karena itu untuk mendapatkan anak yang rohani orang tua juga harus tumbuh menjadi rohani, berkenan kepada Tuhan Kol 1:10.
Biasanya kalau ada ini semua, menabur baik, pasti ada penuaian yang baik seperti Putra manusia Yesus, Yohaens pembaptis dll.
CONTOH-CONTOH ANAK KECIL YANG ROHANI
- Yohanes 6:9 Anak yang membawa 5 roti dan 2 ikan. Tampaknya anak ini pergi sendiri mendengarkan Tuhan Yesus berkhotbah dan membuat mujizat, sebab ibunya memberi bekal itu. Anak ini sendiri yang mempunyai kerinduan mendengar Firman Tuhan dan ingin bersekutu dengan Tuhan Yesus, sekalipun perbedaan umur banyak (juga dengan murid-murid dan orang-orang lain).
Anak kecil sudah bisa mempunyai kasih akan Firman Tuhan, ini untung Yoh 14:21, 23, hadiah istimewa bagi orang tua, tetapi harus dipelihara dan kehausan ini harus terus dikenyangkan sehingga makin bertambah-tambah.
Juga anak ini rela diminta semua perbekalannya sampai habis, ia akan kelaparan tetapi ia mau. Ia tidak mengerti kalau bekalnya itu akan menjadi banyak. Anak-anak yang rohani bisa berkorban. Ini tanda anak-anak yang rohani seperti orang dewasa yang rohani juga mahir pikul salib dan berkorban. Betapa indah mempunyai anak-anak yang rohani, sebab masa depannya menjadi indah, bahkan mengalami rencana Allah yang indah-indah. Pasti Allah tidak akan mengecewakan orang yang berkenan kepadanya, tetapi mengangkatnya tinggi seberapa ia sanggup, lebih-lebih di Surga. - Anak Yefta, rela mengorbankan seluruh hidupnya Hak 11:36-40. Bapaknya bernazar dan ia kena, itu berarti seluruh hidupnya harus dipersembahkan pada Tuhan (ada penafsir yang mengatakan ia dibunuh sebagai korban, tetapi itu tidak betul, sebab ini melawan hukum-hukum Tuhan. Yang betul, ia tidak menikah tetapi hidup membujang untuk Tuhan dalam bait Allah seperti Simeon, Hana dll). Anak ini sangat rohani, ia tidak melawan bahkan mendorong bapaknya memegang nazarnya sebab Tuhan sudah memberi kemenangan baginya dan ia mengerti bahwa semua kemampuannya itu dari Tuhan. Anak-anak yang rohani itu penuh dengan pengorbanan, tahu menyangkal diri sehingga menjadi orang-orang rohani yang berkenan pada Tuhan. Orang rohani itu tidak bisa lepas dari salib, hidup atas mezbah Rom 12:1; 6:6 dan anak-anak yang rohani dengan sukacita taat pada Tuhan dan Firman-Nya, apalagi kalau penuh Roh Kudus, mereka menjadi kuat untuk taat pada Tuhan.
- Anak perempuan budak Naaman 2Raj 5:2-3 Anak ini mempunyai iman yang kuat. Ia yakin Naaman bisa sembuh oleh kuasa Allahnya, sekalipun ia sendiri tidak pernah melihat seorang kusta sembuh di negerinya sendiri Luk 4:27. Imannya begitu kuat, sehingga dengan yakin anak kecil ini bisa mendorong jenderal yang besar ini pergi ke Israel hanya berdasar kata-kata budak perempuan ini. Hasilnya luar biasa, Naaman sembuh. Pasti budak ini dipermuliakan oleh Naaman, mungkin diangkat anak. Anak kecil bisa punya iman yang kuat, bisa berdoa untuk kesembuhan dan keperluanyang lain, betapa indah, lebih-lebih dalam kesulitan. Kalau anak kecil bisa menjadi rohani, apalagi orang dewasa. Kita semua harus hidup berkenan pada Tuhan Kol 1:10 dan melakukan kehendak-Nya selalu Mat 7:21.
- Daniel, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego. Meskipun mereka masih kecil (KJ: children) mereka sudah mempunyai pendirian yang kuat untuk tidak menajiskan diri dengan segala hal-hal yang najis dari orang-orang kafir (orang dunia waktu itu) Dan 1:4,8. Ini membutuhkan pengorbanan. Sebab mereka harus berpada, menolak makanan yang lezat yang dipersembahkan pada berhala. Anak-anak sudah bisa dibawa dalam hidup penyangkalan diri dan taat akan Firman Tuhan Nud 3:27 (Rat 3:27). Hasilnya luar biasa, sukses cara duniawi dan menang atas setiap pencobaan. Anak-anak yang rohani akan makin banyak berbuah-buah dan sebab bisa dipercaya ini untuk hal-hal yang besar, juga sukses duniawi diberikan sejauh itu tidak membuatnya berdosa.
- Daud masih sangat muda 2Sam 16:12; 17:34-37, tetapi sudah bisa berjalan dengan iman sendirian, ia menang melawan singa dan beruang. Bisa dipimpin Roh sehingga dalam pimpinan Roh ia bisa mengambil keputusan sendirian dan tindakan untuk mengalahkan Goliat. Suatu prestasi yang luar biasa, lebih dari orang dewasa. Jadi anak kecil bisa menjadi rohani dan dipimpin Roh serta membuat prestasi rohani yang lebih dari orang dewasa seperti Daud, Putra manusia Yesus dll. Sebab itu anak-anak yang rohani juga perlu diberi kesempatan dalam pelayanan yang sesuai dengan kemampuan dan pengurapannya sebab anak dan orang dewasa di hadapan Tuhan sama-sama berharga satu jiwa.
- Ishak taat, tidak melawan orang tuanya, sekalipun mau dikorbankan Kej 22:7. Meskipun ia tidak setuju kebijakan dan tindakan bapaknya, ia tetap taat. Seringkali kalau anak-anak tidak setuju, permintaannya tidak dikabulkan, ia marah dan tidak mau taat. Tetapi Ishak taat senantiasa sesuai dengan Firman Tuhan Ef 6:1-2 (tetapi ini bukan alasan untuk orang tua mengambil keputusan dan tindakan yang ngawur, itu bisa membinasakan seluruh rumahnya). Biasanya orang tua lebih mengerti, lebih tahu mana yang baik dan jahat, yang boleh dan tidak, sehingga seharusnya anak-anak memang taat pada orang tuanya. Kalau anak-anak sudah besar, baru ia bisa berpikir dewasa, sekalipun begitu kalau orangtua tidak setuju, ia harus menjelaskan dengan baik, taat dan tidak kurang ajar, maka Tuhan akan memberkati anak-anak yang rohani seperti Ishak ini.
- Samuel 1Sam 2:18,26. Samuel taat akan Imam Eli dan hidupnya berkenan pada Allah dan manusia seperti Putra manusia Yesus. Sebab itu Tuhan memakai Samuel lebih dari Hofni Pinehas sekalipun mereka keturunan Imam (kelebihan yang tidak bisa dikejar oleh orang lain dalam Perjanjian Lama). Samuel dipakai Tuhan luar biasa sepanjang umur hidupnya tetapi Hofni Pinehas dibunuh mati oleh Tuhan sebab kejahatannya dan kemurtadannya (sampai sekarang hukuman mati dari Tuhan masih berlaku, lebih-lebih atas hamba-hamba Tuhan yang tidak mau bertobat).
- Yohanes Pembaptis Luk 1:80. Hidupnya sangat taat dan disiplin dan bisa dipimpin Roh, sehingga ia mau dipimpin Roh masuk ke padang gurun (hidup yang sulit) mempersiapkan pelayanannya. Tentu Zakharia dan Elisabet juga mendidiknya baik-baik sehingga menjadi indah di hadapan Allah.
- Timotius 2Tim 3:15. Ia dididik baik-baik oleh nenek dan ibunya 2Tim 1:5 sehingga imannya bertumbuh dengan baik dan rajin belajar Firman Tuhan dari kecil. Tuhan punya rencana yang indah-indah bagi anak-anak yang cinta Tuhan, apalagi sejak kecil, sebab Tuhan akan sempat mengolahnya. Ingat untuk tumbuh itu perlu banyak waktu. Rata-rata kita melihat orang-orang diolah sampai umur 30 tahun seperti Yusuf, Daud, Yohanes Pembaptis, Putra manusia Yesus, dll. Musa diolah selama 40 tahun di padang gurun sebagai gembala. Meskipun sanggup pelayanan, Putra manusia Yesus umur 12 tahun belum boleh pelayanan keluar, baru umur 30 tahun, apalagi pelayanan Putra manusia Yesus tidak boleh ada cacat sama sekali. Kalau dari kecil sudah rohani, maka dengan cepat ia bisa menjadi orang-orang yang indah dan dipakai Tuhan seperti Yusuf, Daud, Putra manusia Yesus. Umur 30 tahun sudah bisa dipercayai untuk melakukan hal-hal yang besar dari Tuhan.
Orang dunia yang dipimpin daging berkata: Mudah hanya satu kali untuk bersenang-senang. Orang muda duniawi yang sedikit pintar lebih memilih untuk belajar dan kerja keras waktu muda supaya waktu dewasa mereka sudah mencapai posisi yang baik dalam dunia, tetapi inipun tanpa Kristus akan sia-sia dalam kekekalan Mat 16:26.
Anak-anak yang rohani bisa hidup menyangkal diri waktu muda sehingga siap dipakai dengan indah dan berkenan pada Tuhan untuk seumur hidupnya dan mulia untuk kekal di Surga Nud 3:27 (Rat 3:27). - Anak Yerobeam, anak Ahas (Hizkia), anak Saul (Yonatan) dll meskipun bapaknya jahat, mereka masih bisa menjadi orang yang rohani. Ini lebih sulit, suatu perkecualian, sebab itu jangan menuntut anak-anak menjadi rohani sekalipun orangtuanya jahat, tetapi dengan kemurahan Tuhan (dan dengan bantuan tubuh Kristus) hal ini masih mungkin.
CONTOH-CONTOH ANAK-ANAK KECIL YANG JAHAT
Kalau orang tuanya jahat hampir semua anak-anaknya dengan sendirinya menjadi jahat. Semua raja-raja Israel turun temurun jahat, karena orang tuanya jahat dan keji, tidak ada seorangpun yang takut dan berbakti kepada Tuhan. Beberapa contoh lain:
- Kain, rupa-rupanya ia dimanja sebagai anak pertama yang lahir di dunia, akibatnya kalau keinginannya tidak dicapai ia marah bahkan berani berbuat jahat.
- Esau kena pergaulan yang jahat sehingga rusak kelakukannya. Ishak tidak tegas, Yakub yang terus di rumah menjadi orang yang rohani.
- Hofni Pinehas, anak manja, bapaknya tidak mendidik dengan benar dan mereka mati bersama dalam satu hari.
- Yoel dan Abia, anak-anak Samuel, seperti anak-anak orang rohani lainnya, sebab tidak dididik, mereka menjadi rusak. Rupa-rupanya didikan si isteri tidak cukup 1Sam 8:1-3, didikan orang tua itu sangat penting. Apalagi orang yang rohani, harus mendidik anaknya sendiri. Anak-anak orang rohani menjadi jahat, biasanya karena tidak dididik cukup.
- Anak terhilang Luk 15:12 Hanya bisa minta uang dan diberi terus, itu merusaknya sampai menuntut warisannya padahal orang tuanya belum mati dan ia menjadi rusak. Untung masih sempat bertobat. Hati-hati dengan memberi uang pada anak-anak, lebih-lebih yang hanya bisa bersenang-senang tetapi tidak bisa menyangkal diri, uang membuatnya makin rusak.
- 10 anak Ayub yang hanya bisa pesta tetapi tidak bisa membuat mezbah dihukum mati oleh Tuhan, pasti sebabnya serius, tetapi Tuhan tidak pernah salah Ay 1:4-5. Untuk menyangkal diri harus belajar, untuk berpesta tidak perlu belajar. Sebab itu jangan mengulangi kesalahan Ayub sebab anak-anaknya mati itu ada sebabnya.
- 42 anak dimakan beruang Elisa 1Raj 2:23-24. Orang tua yang suka maki-maki hamba Tuhan, menuai kematian anak-anak yang meniru sebab anak-anak tidak bisa membedakan. Mulut orangtua yang jahat sekalipun disembunyikan atau pura-pura, akan dibongkar oleh anak-anaknya yang menirunya sehingga 42 anak itu mati.
- Anak Herodiah Mrk 6:22-25 yang hanya bisa berhias dan menyenangkan daging akhirnya membunuh Yohanes pembaptis, sekalipun sebetulnya ia belum mengerti membedakan tetapi ini terjadi oleh pengaruh ibu dan bapaknya yang jahat.
- Dan lain-lain
KESIMPULAN
Orang tua wajib mendidik anaknya, sambil beribadah bersama-sama ke Gereja. Anak-anak bisa menjadi orang rohani, jangan tunggu dewasa, taburi dengan Firman Tuhan dan pekerjaan Roh Kudus. Kalau betul, pasti ada penuaian yang manis Maz 126:5-6, Gal 6:7-8. Hidupnya bisa indah, berarti mengalami rencana Allah dan mulia untuk kekal.
Yang tidak mau mendidik, akan mendapat telaga air mata Ams 19:13. Jangan lupa orang tua sendiri harus bertobat dan berkenan pada Tuhan.
Nyanyian
Tabur menuai